Anda di halaman 1dari 23

Konsep Kesehatan

Spiritual pada Lansia Serta


Perawatan Lansia Dengan
Masalah Spiritual

Aminatul Fitri, S.Kep., M.KL


Lansia adalah Seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60

tahun (UU No.13 Th 1998). Sedangkan WHO mengatakan Lansia

dibagi menjadi 4 Golongan yaitu: usia pertengahan (middle age)

adalah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) adalah 60-74 tahun,

lanjut usia tua (old) adalah 75- 90 tahun dan usia sangat tua (very

old) diatas 90 tahun

Konsep Lansia
1. Perubahan Fisik

2. Perubahan Mental

3. Perubahan Psikososial

4. Perubahan Spiritual

Perubahan Lansia
Konsep spiritual memiliki arti yang berbeda dengan konsep

religius. Keduanya memang sering digunakan secara bersamaan

dan saling berhubungan satu sama lain. Konsep religius


.
merupakan suatu sistem penyatuan yang spesifik mengenai

praktik yang berkaitan dengan bentuk ibadah tertentu seperti

Konsep pada pelaksanaan suatu kegiatan atau proses melakukan suatu

Spiritual tindakan.
Konsep spiritual berkaitan dengan nilai, keyakinan, dan

kepercayaan seseorang. Kepercayaan itu sendiri memiliki

cakupan mulai dari atheisme (penolakan terhadap keberadaan


.
Tuhan) hingga agnotisme (percaya bahwa Tuhan ada dan selalu

mengawasi) atau theism (keyakinan akan Tuhan dalam bentuk

Konsep personal tanpa bentuk fisik) seperti dalam Kristen dan Islam.

Spiritual
Menurut Notoatmodjo, spiritual yang sehat tercermin dari cara

seseorang mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau

penyembahan kepada Tuhan, selain itu juga perbuatan baik

yang sesuai dengan norma-norma masyarakat. Burkhardt


.
menguraikan karakteristik spiritual yang meliputi hubungan

dengan diri sendiri, alam dan Tuhan

Konsep
Spiritual
Taylor menjelaskan bahwa spiritual adalah segala sesuatu yang

berkaitan dengan hubungan seseorang dengan kehidupan

nonmaterial atau kekuatan yang lebih tinggi. Kemudian O’Brien

dalam Blais mengatakan bahwa spiritual mencakup cinta, welas


.
asih, hubungan dengan Tuhan, dan keterkaitan antara tubuh,

pikiran, dan jiwa. Spiritual juga disebut sebagai keyakinan atau

Konsep hubungan dengan kekuatan yang lebih tinggi, kekuatan

Spiritual pencipta, Ilahiah, atau sumber energi yang tidak terbatas.


Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

spiritual lansia adalah dengan melibatkan peran keluarga sebagai orang

terdekat, diharapkan keluarga mampu untuk mencurahkan segala

perhatiannya bagi kesejahteraan lansia, khususnya kesejahteraan

spiritual mereka. Kebutuhan spiritual pada usia lanjut adalah kebutuhan

untuk memenuhi kenyamanan, mempertahankan fungsi tubuh dan

membantu untuk menghadapi kematian dengan tenang dan damai.

Kebutuhan
Spiritual Lansia
Dyson dalam Young menjelaskan ada beberapa faktor yang

berhubungan dengan spiritualitas, yaitu:

1. Diri sendiri. Diri seseorang dan jiwanya merupakan hal yang

fundamental untuk mendalami spiritualitas. Kekuatan yang timbul

dari diri seseorang membantunya menyadari makna dan tujuan

hidupnya, diantaranya memandang pengalaman hidupnya sebagai

pengalaman yang positif, kepuasan hidup, optimis terhadap masa

Kebutuhan depan, dan tujuan hidup yang semakin jelas. Hal ini dapat

Spiritual Lansia
ditingkatkan dengan 3 aspek yaitu Kepercayaan, Harapan, dan

Makna atau arti dalam Hidup


2. Sesama. Hubungan seseorang dengan sesama, sama pentingnya

dengan diri sendiri, salah satu bentuknya adalah menjadi anggota

masyarakat dan diakui sebagai bagian intinya. Hubungan ini terbagi atas

harmonis dan tidak harmonisnya hubungan dengan orang lain. Kozier

menyatakan keadaan harmonis meliputi pembagian waktu, pengetahuan

Kebutuhan dan sumber secara timbal balik, mengasuh anak, mengasuh orang tua

Spiritual Lansia dan orang yang sakit, serta meyakini kehidupan dan kematian.
3. Tuhan. Pemahaman tentang Tuhan dan hubungan manusia dengan

Tuhan dipahami dalam kerangka hidup keagamaan, akan tetapi dewasa

ini telah dikembangkan secara lebih luas dan tidak terbatas. Tuhan

dipahami sebagai daya yang menyatukan, prinsip hidup atau hakikat

hidup

Kebutuhan
Spiritual Lansia
4. Lingkungan.

Howard menambahkan satu faktor yang berhubungan dengan

spiritualitas. Young mengartikan bahwa lingkungan adalah segala sesuatu

yang berada di sekitar seseorang. Hubungan dengan alam harmoni

merupakan gambaran hubungan seseorang dengan alam yang meliputi

Kebutuhan pengetahuan tentang tanaman, pohon, margasatwa, iklim dan

Spiritual Lansia berkomunikasi dengan alam serta melindungi alam tersebut.


-Di Lingkungan Rumah Sakit

Ada beberapa aspek dalam meningkatkan kebutuhan Spiritual pada

pasien lansia yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit

Antara Lain:

1). Dukungan Keluarga

2). Dukungan Keyakinan


Bentuk Dukungan 3). Dukungan Memaafkan
Kebutuhan 4). Dukungan Pengambilan Keputusan
Spiritual Pada 5). Dukungan Pelaksanaan Ibadah
Lansia
-Di Lingkungan Rumah

Dalam Melakukan Perawatan Lansia di rumah ada beberapa hal

yang dapat dilakukan dalam meningkatkan Kebutuhan Spiritual

lansia di rumah, antara lain :

1. Dukungan Perasaan Bersalah

2. Dukungan Emosional
Bentuk Dukungan 3. Teknik Imajinasi Terbimbing
Kebutuhan 4. Dukungan Proses Berduka
Spiritual Pada
Lansia
-Di Komunitas

1. Konseling

2. Mediasi Konflik

3. Promosi Dukungan Spiritual

4. Terapi Remininses

5. Dukungan Perlindungan Penganiyaan Lansia serta Agama


Bentuk Dukungan 6. Dukungan Pengungkapkan Kebutuhan
Kebutuhan 7. Dukungan Pelaksanaan Ibadah
Spiritual Pada 8. Teknik Menenangkan
Lansia
Dalam meningkatan kesehatan spiritual lansia perawat memiliki peran

sebagai berikut:

1. Pemberi Asuhan Keperawatan

Dalam memberikan asuhan keperawatan dalam meningkatkan

kesehatan spiritual perawat harus melakukan pengkajian secara kompleks,

mulai dari identitas hingga menegakkan diagnosa keperawatan. Selain

melakukan pengkajian secara umum akan tetapi dibutuhkan pengkajain

Peran Perawat tentang kebutuhan spiritual . Dalam melakukan pengkajian kebutuhan

Dalam Peningkatan spiritual terdapat 2 hal yang dapat dilakukan, yaitu:

Kesehatan Spiritual
a. Pengkajian data subjektif

Pada pengkajian data subjektif terdapat 4 hal yaitu

-Konsep tentang ketuhanan,

-Sumber kekuatan dan harapan,

-Praktik agama dan ritual, dan

Peran Perawat -Hubungan antara keyakinan spiritual dan kondisi kesehatan

Dalam Peningkatan
Kesehatan Spiritual
b. Pengkajian data Objektif

Isyarat mengenai pilihan, kekuatan, kekhawatiran, atau distres

spiritual dan agama dapat terungkap melalui satu (atau lebih) faktor

berikut:

-Lingkungan.

Apakah klien memiliki Alquran, Injil, Taurat, atau kitab suci yang lain,

literatur keagamaan, liontin keagamaan, salib, rosario, bintang David, atau

Peran Perawat kartu-kartu keagamaan untuk kesembuhan dalam ruangan? Apakah klien

Dalam Peningkatan menerima kiriman tanda simpati dari unsur keagamaan dan apakah klien

Kesehatan Spiritual memakai tanda keagamaan


- Perilaku.

Apakah klien tampak berdoa sebelum makan atau pada waktu lain

atau membaca kitab suci atau buku keagamaan? Apakah klien mengalami

mimpi buruk dan gangguan tidur atau mengekspresikan rasa marah

terhadap perwakilan keagamaan atau terhadap Tuhan?

- Verbalisasi.

Peran Perawat Apakah klien menyebutkan Tuhan atau Yang Maha Kuasa, doa-doa,

Dalam Peningkatan
keyakinan, rumah ibadah, atau topik-topik keagamaan? Apakah klien

pernah minta dikunjungi oleh pemuka agama? Atau apakah klien


Kesehatan Spiritual mengekspresikan rasa takutnya terhadap kematiannya?
b. Pengkajian data Objektif

- Afek dan sikap.

Apakah klien tampak sendiri, depresi, marah, cemas, agitasi, apatis,

atau khusyuk?

- Hubungan interpersonal.

Siapa yang berkunjung? Bagaimana respon klien terhadap

pengunjung? Apakah pemuka agama dapat mengunjungi klien? Dan

Peran Perawat bagaimana klien berhubungan dengan klien yang lain dan juga dengan

Dalam Peningkatan personel keperawatan?

Kesehatan Spiritual
2. Advokat

Selain Sebagai pemberi asuhan keperawatan, Perawat juga berperan

sebagai advokat dalam meningkatka kesehatan spiritual pada lansia.

3. Teman

Perawat yang berperan sebagai teman dimana harus memiliki

keterampilan yang diperlukan dalam menemani lansia terutama dalam

meningkatkan kesehatan spiritual seperti menunjukkan kasih kepada Allah

Peran Perawat Swt, serta meningkatkan kepercayaan bahwa tuhan itu ada

Dalam Peningkatan
Kesehatan Spiritual
4. Manager Kasus

Dalam hal ini perawat harus mampu dalam menganilisis kasus atau

kebutuhan lansia untuk meningktakan kesehatan spiritualnya,

5. Peneliti

Perawat yang meneliti askep spiritual harus menjaga hak hak asasi

yang menjadi subjek penelitian.

Peran Perawat
Dalam Peningkatan
Kesehatan Spiritual
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai