PATIENT
SAFETY
NS. MEIDA LAELY RAMDANI, MNS
Agenda Style
01 Pengertian patient safety
Menyelamatkan Pasien
Prinsip Hiprocrates:
“Primum, non nocere (First, do no harm)”
Prinsip tidak merugikan (non maleficence)
Jika kita tidak bisa berbuat baik kepada
seseorang, paling tidak kita tidak merugikan
orang itu
Keselamatan pasien didefinisikan
APAKAH sebagai penghindaran,
KESELAMATAN pencegahan dan perbaikan dari hasil
PASIEN ITU? tindakan yang buruk atau injuri yang
berasal dari proses
perawatan kesehatan (Vincent, 2008),
DEFINITION
Menurut penjelasan Pasal 43 UU Kesehatan No. 36
tahun 2009 yang dimaksud dengan keselamatan pasien
(patient safety) adalah proses dalam suatu rumah sakit
yang memberikan pelayanan kepada pasien secara aman
termasuk didalamnya pengkajian mengenai resiko,
identifikasi, manajemen resiko terhadap pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk
belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan
solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya
risiko.
PATIENTS SAFETY
DEFINITION
6 sasaran
Keselamatan
Pengurangan
risiko infeksi
Pasien Komunik
nosokomial asi efektif
Tepat lokasi,
Keamanan Obat
prosedur dan
yang harus
pasien
pembedahan diwaspadai
Sedangkan menurut JCHO Sasaran Keselamatan Pasien ditambah 1 shg ada 7,
yaitu; Penggunaan alarm secara aman (disebabkan krn tingginya peralatan yg
sudah menggunakan alarm). Kemudian untuk sasaran risiko jatuh tidak secara
spesifik disebutkan namun digantikan dgn standar identifikasi risiko insiden
secara umum.
Sasaran 1
Mengidentifikasi pasien dengan
benar
Identifikasi Pasien
Beberapa insiden: kesalahan pengobatan, transfusi, pemeriksaan
laboratorium, tindakan dan operasi, termasuk kesalaan pemberian bayi
pada orang tua.
Strategi: kebijakan, prosedur, pendidikan dan pelatihan kepada staf,
komunikasi dan edukasi pd pasien yg didukung keterlibatan pasien.
Gelang identitas pasien
warna biru: untuk pasien laki-
laki
warna pink untuk pasien
perempuan
warna merah untuk pasien
alergi
warna kuning: untuk pasien
resiko jatuh
warna ungu: untuk pasien
yang tidak boleh diresusitasi
Kebijakan Menekankan bahwa setiap petugas scr individual
betanggungjawab memastikan kembali kesesuaian
identitas pasien dan tindakan dengan melibatkan pasien.
Pasien mendapatkan pendidikan arti penting proses
identifikasi dan ketepatan identitas
Admisi Saat pasien setidaknya ditetapkan dua penanda identitas
(nama dan No RM misalnya). Tidak boleh menggunakan
no. ruang sbg identitas
Identitas Standardisasi proses dan model penandaan pasien antar
paisen fasilitas dalam satu sistem pelayanan kesehatan .
Menyusun protokol identifikasi pd pasien tanpa identitas
atau dgn kesamaan nama
Menggunakan metode konfimasi non-verbal pd pasien
kusus (koma, gangguan mental)
Intervensi Meskipun sudah familiar dgn pasien, proses pengecekan
identifikasi tetap dilakukan utk memastikan kesesuaian
pasien dan tindakan
Pasien Melibatkan pasien dlm proses identifikasi
Solusi 3
Komunikasi saat serah terima
SBAR (Situation-Background-Assesment-Recommendation)
S: Apa yg terjadi pd pasien
B: Bagaimana gambaran klinis dan latar belakang yg mempengaruhi
kondisi
A: Penilaian anda/ diagnosis.
R: Apa yg anda usulkan utk dilakukan.
SBAR
Strategi:
Melakukan rekonsiliasi riwayat obat baik saat pasien
masuk, maupun keluar pada setiap titik pelayanan baik
didlm organisasi maupun antar organisasi.
Pelibatan pasien. Pasien mrpk titik penghubung antar
petugas, antar titik pelayanan. Krn pasien lah yg
menjalani keseluruhan proses pengobatan dan jika
menjalani rawat jalan, mk pasien dan keluargalah yg akan
mengelola pengobatan
Solusi 7
Menghindari kesalahan
menghubungkan kateter , syringe, tube
Tipe tube yg banyak terlibat dlm IKP adl CVP tube, intravena tube, NGT,
enteric feeding tubes, percutaneus enteric feeding tubes, peritoneal dialysis
catheters, tracheostomy cuff inflation tubes, and autonomic blood pressure
cuff insufflator tubes.
Kasus kekeliruan penyambungan yg pernah terjadi: enteric tube feeding tp
dihubungkan dg selang intravena, tube utk blood pressure insufflator
dihubungkan dgn selang IV, serta kekeliruan injeksi cairan IV ke tracheostomy
cuff inflation.
Strategi:
Ditegakkan peraturan yg melarang pasien, keluarga maupun
petugas non klinis utk memasang dan melepas segala bentuk kanul,
selang dan syringe
Penandaan dan peringatan hrs dipasang terutama utk cairan atau
saluran yg bersifat risiko tinggi seperti arteri, epidural, intrathecal.
Petugas hrs menerapkan prosedur cek dan ricek sebelum
memasang kembali semua bentuk saluran tsb.
Setiap kali terjadi pemindahan pasien hrs dilakukan kajian dan
rekonsiliasi scr tertulis yg ditransformasikan antar petugas.
Solusi 8
Penggunaan Injeksi sekali pakai