Anda di halaman 1dari 63

KIAT KEAMANAN PANGAN

DI RUMAH TANGGA

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN


DEPUTI BIDANG PENGAWASN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
AGENDA
KIAT MEMILIH BAHAN BAKU

KIAT BERBELANJA PANGAN

KIAT PENYIMPANAN PANGAN

KIAT PENGOLAHAN PANGAN

KIAT PENYAJIAN PANGAN


1 KIAT MEMILIH BAHAN BAKU
Pangan Siap Saji
Jenis-jenis Pangan :
Pangan Olahan
Pangan Segar

Serealia
Susu
Umbi-
Bayi
umbian Makanan
Penderita Diabetes

Pangan Olahan Tertentu


Pangan Berdasarkan Kecepatan Rusak
1. Pangan Mudah Rusak : 2. Pangan Agak Mudah Rusak :
• Kadar air tinggi, Relatif tahan beberapa hari
• Mengadung protein, pada suhu kamar sebelum
• Tingkat keasaman rendah menjadi busuk

3. Pangan Tidak Mudah Rusak :


Kadar air rendah, bahan
pangan nabati yang sudah
dikeringkan dan relatif awet
pada suhu kamar.
Kiat Memilih Bahan Baku Pangan
1. Pangan Segar
JENIS BAHAN KRITERIA
PANGAN PENERIMAAN PENOLAKAN
Daging segar Warna daging sapi : merah Warna : kecoklatan atau agak
diterima pada tua kehijau-hijauan; coklat, hijau
suhu <5oC Warna daging kambing : atau ungu pada cacat di
merah terang kulitnya; putih atau noda hijau
Warna daging babi : pada cacat
daging tidak mengandung Tekstur : Kotor, lengket atau
banyak lemak merah kering
jambu dan lemak berwarna Kemasan : kotak pecah,
putih pembungkus kotor atau
Tekstur : keras dan elastis kemasan berair
bila disentuh Bau : bau asam

Unggas Warna : tidak luntur Warna : ungu atau hijau luntur


diterima pada Tekstur : keras dan elastis di sekitar leher, ujung sayap
suhu <5oC bila disentuh hitam, (ujung sayap merah
Bau : tidak ada masih dapat diterima)
Tekstur : elastis di bawah
sayap dan sekitar tulang sendi
Bau : tidak normal, bau tidak
menyenangkan
Kiat Memilih ……Lanjutan
JENIS BAHAN KRITERIA
PANGAN PENERIMAAN PENOLAKAN
Ikan diterima Warna : insang berwarna Warna : insang berwarna
pada suhu merah terang, kulit keabu-abuan, kulit kering
<5oC berwarna cerah, sisik utuh kusam, sisik banyak yang
Tekstur : daging keras dan lepas
kembali bila disentuh Tekstur : lembut, tidak kembali
Bau : bau atau bau laut jika disentuh
tidak tajam, bau lumut laut Bau : bau amis yang kuat, atau
Mata : cerah, bersih dan bau amonia
penuh Mata : berembu, berembun
merah, cekung

Kerang Cangkang : tertutup dan Cangkang : bila terbuka artinya


diterima pada tidak pecah sudah mati, cangkang pecah
suhu < 7oC Bau : bau laut tidak tajam, Tesktur : berlendir, lengket
(Pangan Laut atau bau lumut laut atau kering
bercangkang) Kondisi : jika kondisi segar, Bau : bau amis yang kuat
maka kerang dalam
keadaan hidup
Kiat Memilih ……Lanjutan
JENIS BAHAN KRITERIA
PANGAN PENERIMAAN PENOLAKAN
Telur diterima Bau : tidak berbau Bau : berbau
pada suhu Cangkang : bersih dan Cangkang : kotor, retak
<7oC tidak pecah bahkan pecah

Produk pangan Berwarna cerah dan tidak Telah mengalami kerusakan


segar, contoh ada tanda-tanda Termasuk di dalamnya : tanda-
buah tomat kerusakan tanda serangga, berjamur,
terpotong, benyek / lembek,
berwarna pucat, baunya dan
rasanya tidak sedap
Kiat Memilih ……Lanjutan

2. Pangan Olahan
Perhatikan :
• Kondisi Kemasan
• Informasi pada Label
• Mutu Organoleptik (warna, bau,
tekstur dan rasa)

A. Kemasan Pangan
• sangat bervariasi, ada kemasan plastik,
gelas, kertas atau karton
• berfungsi untuk melindungi pangan dari
bahaya baik biologi, kimia maupun fisik.
Kiat Memilih ……Lanjutan

Kemasan Plastik

Hal-hal yang harus diperhatikan saat


memilih pangan dengan kemasan
plastik :

1. Untuk menghindari risiko kemungkinan


terlepasnya bahan berbahaya ke dalam
pangan, hindari memilih pangan panas
dan berlemak / berminyak yang dikemas
plastik.
2. Hindari memilih pangan yang dikemas
dengan kemasan plastik kresek berwarna
(plastik daur ulang) terutama yang
berwarna hitam.
Kiat Memilih ……Lanjutan

3. Pilih kemasan plastik yang masih utuh,


hindari kemasan yang bocor seperti
bekas gigitan semut,dan lain-lain

4. Pilih kemasan kaleng yang masih utuh,


hindari kemasan kaleng yang berkarat,
gembung, penyok ataupun bocor,
karena kaleng dengn kondisi tersebut
dimungkinkan tercemar oleh kuman
berbahaya (Clostridium botulinum).
Kiat Memilih ……Lanjutan

5. Hindari memilih pangan yang dikemas


dengan kertas yang bertinta seperti kertas
koran, kertas bekas, dan lain-lain, karena
tinta koran mengandung logam berat yang
dapat memicu kanker.

6. Jika pangan dikemas dengan kemasan


selain plastik dan kertas, misal daun,
bambu, dan lain-lain agar dipilih kemasan
dalam kondisi baik dan bersih sesuai
kaidah keamanan pangan.
Kiat Memilih ……Lanjutan

B. Label pada Kemasan

Apa pentingnya label pada


pangan ? 

 berfungsi sebagai media promosi,


 memberikan informasi terhadap isi pangan
 untuk pemenuhan peraturan perundang-undangan.

Apa saja yang harus tercantum dalam label ?......  


Kiat Memilih ……Lanjutan

NOMOR PENDAFTARAN
Nomor pendaftaran adalah
nomor yang diberikan bagi pangan olahan
dalam rangka peredaran pangan yang
dikeluarkan oleh Badan POM RI.

Nomor pendaftaran dikeluarkan Badan POM :


1. MD --- produk pangan dalam negeri, ---
terdiri dari 12 digit.
2. ML --- produk pangan impor ---terdiri dari
12 digit

Nomor pendaftaran yang dikeluarkan oleh


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :
nomor P-IRT (Pangan Industri Rumah
Tangga) --- terdiri dari 12 digit.
Kiat Memilih ……Lanjutan

TANGGAL KEDALUWARSA (EXPIRED DATE)

Tanggal kedaluarsa adalah


keterangan mengenai batas akhir suatu pangan dijamin mutu
dan keamanannya oleh produsen sepanjang penyimpanannya
mengikuti petunjuk yang diberikan produsen yang tercantum
pada label.

Penulisan tangal kedaluarsa ?


Sebaiknya digunakan sebelum : ……
Tanggal kedaluarsa : ……
Exp Date : ……
Best Before : ……
Best of used by : ……
Sell by date : …… 
Kiat Memilih ……Lanjutan

KOMPOSISI

Komposisi adalah keterangan tentang


daftar bahan yang digunakan dalam
kegiatan atau proses produksi pangan

sangat penting terutama untuk konsumen


yang alergi terhadap bahan pangan
tertentu, misalnya telur, susu yang
mengandung laktosa, kacang dan lain-lain
Kiat Memilih ……Lanjutan

NAMA DAN ALAMAT PRODUSEN / IMPORTIR

Penting untuk memudahkan


penelusuran jika suatu saat terjadi
masalah, seperti keracunan

Petunjuk/Saran Penggunaan/Penyimpanan

Perhatikan secara seksama agar


tidak terjadi perubahan mutu dan
keamanan
Kiat Memilih ……Lanjutan

C. Tampilan

Untuk pangan
yang dikemas
dengan kemasan
transparan/bening,
perhatikan kondisi
pangan yang
dikemas, apakah Pangan beku yang diterima Pangan beku yang ditolak
mengalami
perubahan mutu
seperti warna,
menandakan bahwa pangan
tekstur dan
tersebut telah dilelehkan
bentuknya.
(“thawing”) ulang atau
dibekukan ulang
Ciri-ciri pangan ber-FORMALIN
Jenis pangan Ciri-ciri
Mie basah - Tidak rusak sampai 2 hari di suhu kamar
(25oC) dan bertahan lebih dari 15 hari di
suhu lemari es (10oC)
- Bau agak menyengat, bau formalin
- Tidak lengket dan mie lebih mengkilap
dibandingkan mie normal
Tahu - Tidak rusak sampai 3 hari di suhu kamar
(25oC) dan bertahan lebih dari 15 hari di
suhu lemari es (10oC)
- Tahu terlampau keras, namun tidak padat,
permukaan menjadi lebih kering
- Bau agak menyengat: bau formalin
Ciri-ciri pangan ber-FORMALIN
Jenis pangan Ciri-ciri
Bakso - Tidak rusak sampai 5 hari di suhu kamar (25oC)
- Teksturnya sangat kenyal, mengkilat

Ikan segar - Tidak rusak sampai 3 hari di suhu kamar (25oC)


- Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, pucat
- Jika ikan dibelah, bagian dalamnya sudah agak
hancur
- Bau menyengat: bau formalin

Ikan asin - Tidak rusak sampai > 1 bulan di suhu kamar (25oC)
- Bersih cerah
- Tidak berbau khas ikan asin
- Tidak dihinggapi lalat
Ciri-ciri pangan ber-BORAKS
Jenis pangan Ciri-ciri
Baso - Teksturnya sangat kenyal
- Warnanya tidak kecoklatan seperti
penggunaan daging namun lebih
cenderung keputihan
Lontong - Teksturnya sangat kenyal
- Dapat memberikan rasa getir

Kerupuk - Teksturnya sangat renyah


- Dapat memberikan rasa getir

Ciri-ciri ini tidak terlampau khas, namun dapat


membantu membedakan dari yang tidak
berboraks.
Ciri-ciri pangan mengadung pewarna
tekstil
Methanyl yellow - Warna mencolok dan
/ Rhodamin B cenderung berpendarnya
- Banyak memberikan titik
warna karena tidak homogen
Kiat Memilih ……Lanjutan

3. Pangan Olahan Tertentu


Untuk pangan olahan tertentu, perhatikan petunjuk
penggunaan pangan sesuai yang tertera pada label
kemasan produk pangan.

4. Pangan Siap Saji


JENIS BAHAN KRITERIA
PANGAN PENERIMAAN PENOLAKAN

Pangan Siap Warna : Normal Warna : menyimpang


Saji Bau : Normal Bau : tidak sedap
Penampakan : Normal Penampakan : berlendir,
berkapang
2 KIAT BERBELANJA PANGAN

A. SEBELUM BERBELANJA
Buat perencanaan belanja terlebih dahulu
1 dengan cara membuat atau menyusun daftar
barang yang akan dibeli

Kelompokkan perencanaan :
2
- Daftar pangan (pangan segar , pangan
olahan, pangan olahan tertentu, pangan
siap saji).
- Daftar barang yang non pangan.

Pertimbangkan jumlah pangan yang akan


3 dibeli, beli secukupnya saja, sesuai dengan
kebutuhan dan tidak berlebihan.
kiat ......lanjutan

Kenali tempat penjualan pangan yang menerapkan prinsip


4
keamanan pangan dengan baik :

 TEMPAT PENJUALAN/TOKO PANGAN

1. Tempat penjualan dan lingkungan di


sekitarnya dalam keadaan bersih
2. Memisahkan pangan dengan yang bukan
pangan
3. Memisahkan pangan mentah dengan pangan
olahan
4. Menjaga pangan dingin dalam kondisi dingin
5. Menjaga pangan beku dalam kondisi beku
6. Pangan dikemas dengan kertas, plastik, atau
kemasan lainnya yang bersih dan aman
7. Pangan disusun rapih di atas rak / meja dan
terpisah dari bahan kimia berbahaya
kiat ......lanjutan

Cermatilah ketika berbelanja


di pasar tradisional karena
umumnya belum tertata baik
dan terbatasnya area serta
meja dagangan

Tempat penjualan dengan lingkungan


Tempat penjualan dengan
yang bersih
lingkunganyang kotor
kiat ......lanjutan
 TEMPAT PENJUALAN PANGAN SIAP SAJI / RESTAURAN /
CAFE / WARUNG MAKAN / COUNTER PSS DI
SUPERMARKET
1. Tempat penjualan dan lingkungan di sekitarnya dalam keadaan
bersih
2. Pangan matang didisplay tertutup agar tidak dihinggapi lalat,
serangga, debu, dan lain-lain
3. Menjaga pangan panas dalam kondisi panas dengan
menggunakan peralatan yang lengkap dengan pamanas
4. Menjaga pangan beku dalam kondisi beku dengan
menggunakan lemari beku (freezer)
5. Penjual / penyaji pangan tidak sedang sakit, tampak rapi dan
bersih
7. Pangan diambil dengan menggunakan alat penjepit
8. Pangan tidak digoreng dengan minyak jelantah
9. Rumah makan / warung makan / cafe / kantin memiliki tempat
cuci tangan terpisah dengan tempat cuci peralatan
10. Selalu menggunakan peralatan yang bersih.
kiat ......lanjutan

B. PADA SAAT BERBELANJA


Perlu diingat :
1 Jenis pangan dengan penyimpanan kering,
dingin, beku ataupun panas.

2 Dahulukan berbelanja barang yang bukan


pangan dari pada produk pangan

Perhatikan ciri-ciri pangan yang aman dan


3 layak, hindari pangan dengan ciri-ciri tidak
aman dan diduga mengandung bahan
berbahaya.

Tempatkan produk pangan dan barang


4 bukan pangan di dalam keranjang belanja
yang terpisah atau berbeda
kiat ......lanjutan

5 Membeli pangan dengan urutan sebagai berikut :


a. pangan dalam kemasan
(makanan dalam kaleng / botol
atau kemasan lainnya) 

b. pangan kering (beras,


mie kering,
kerupuk, tepung dll)
 

c. produk bakery
kiat ......lanjutan

d. susu dan produk olahannya

e. pangan segar (buah dan


sayuran, telur, daging segar,
ikan segar)  

f. Pangan dingin & beku


(daging & ikan beku)
kiat ......lanjutan

g. pangan siap saji (dalam kondisi panas jika persyaratan


mengharuskan dalam kondisi panas)
kiat ......lanjutan

C. SETELAH BERBELANJA
Kiat menjaga agar pangan tetap aman :
1 Setelah membeli pangan dingin dan atau
beku, dapat segera di simpan di lemari
pendingin / freezer (termasuk daging, ikan,
unggas segar yang dibeli di pasar tradisional)

 Perhatikan cara membawa pangan :


2  Jangan menumpuk barang belanjaan
 Tempatkan masing-masing jenis pangan /
barang di dalam keranjang / kantong
belanjaan secara terpisah
kiat ......lanjutan

3 Lindungi pangan dari kontaminasi


selama pengangkutan :

 Gunakan kendaraan, boks, atau


keranjang yang bersih
 Jangan membuka kemasan pangan
matang, biarkan tetap tertutup hingga
tepat akan dikonsumsi
 Tidak meletakkan atau menyatukan
bungkusan pangan mentah dengan
pangan matang
kiat ......lanjutan

4 Jangan letakkan pangan dingin / beku


di bagian kendaraan yang terkena
sinar matahari langsung atau di lantai
kendaraan, karena panas akan
mempercepat kerusakan pangan

5 Jika perlu gunakan “cool box” / “cool


bag” (boks / tas penyimpanan
dingin) atau wadah yang diberi batu
es atau dry ice
kiat ......lanjutan

 Simpan dengan baik bahan pangan yang belum sempat /


6
tidak akan langsung dimasak sesuai dengan kondisi
penyimpanan seharusnya,
3 KIAT PENYIMPANAN PANGAN
Bagaimana Menyimpan Pangan pada Suhu Ruang ?
 Perhatikan kondisi suhu ruang penyimpanan, harus
memiliki ventilasi yang baik.
 Suhu ruangan penyimpanan 28 -30°C.
 Ruangan penyimpanan memiliki penerangan yang cukup,
 Letakkan pangan pada rak-rak yang tidak menempel pada
dinding dan lantai.
 Pastikan rak-rak penyimpanan pangan mudah
dibersihkan.
 Produk pangan seperti kecap, saos tomat, cuka dan
sebagainya, bila kemasannya belum dibuka dapat
disimpan pada suhu ruang di tempat yang kering dan
teduh.
Cara menyimpan Garam dapur :
 Simpan garam pada wadah yang tertutup dan
tidak terkena sinar matahari.
 Simpanlah garam pada tempat yang kering,
karena garam bersifat higroskopis (mudah
menyerap air/lembab).

Cara menyimpan Minyak goreng :


 Simpanlah dalam wadah tertutup dan terhindar dari
sinar matahari, untuk menghindari ketengikan.
 Tempatkanlah wadah penyimpanan minyak goreng
jauh dari sumber panas seperti sinar matahari dan
kompor.
Cara menyimpan Bumbu dapur :
 Bumbu dapur yang bersifat kering seperti
merica, ketumbar, kemiri, cengkeh simpan
dalam wadah tertutup, pada tempat yang
sejuk dan terhindar dari sinar matahari.

 Bumbu dapur seperti jahe, lengkuas,


kencur, dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran tanpa dicuci, kemudian simpan
pada lemari pendingin.

 Bumbu dapur seperti daun salam, daun


serai, daun jeruk simpan pada lemari
pendingin setelah dicuci bersih.
Cara menyimpan pangan pada suhu dingin?
 Suhu penyimpanan dingin adalah
5° -10°C

 Pertahankan suhu lemari


pendingin maksimal 10°C untuk
menghambat pertumbuhan
kuman.

 Hindarkan pengisian lemari


pendingin terlalu penuh atau
sesak.
¨ 

Yang harus diperhatikan pada Penyimpanan Beku (freezer)


Pastikan ruang
penyimpanan Tempatkan
beku dalam pangan pada
kondisi baik wadah tertutup
Suhu sebelum
penyimpanan disimpan pada
beku adalah lemari beku.
<0°C Jangan
Hindarkan menyimpan
pengisian daging, ikan,
lemari dan unggas
pendingin dalam jumlah
terlalu penuh besar, namun
atau sesak, siapkan dalam
sehingga suhu beberapa
dapat tetap bagian sesuai
dipertahankan dengan
kebutuhan
Yang harus diperhatikan pada
Penyimpanan Pangan Matang
Simpan pangan dalam keadaan tertutup untuk mencegah
pencemaran.
Pangan matang yang mengandung bahan-bahan seperti daging,
ikan, unggas dan telur, jangan disimpan pada suhu ruang lebih
dari 2 jam
Simpan semua makanan matang pada suhu dingin yaitu di lemari
pendingin (kurang dari 5C).
Jaga makanan tetap panas pada suhu lebih tinggi dari 60C, jika
makanan memang disajikan dalam keadaan panas.
Pangan matang harus disimpan terpisah dari pangan mentah.
Jika menyimpan pangan mentah dan matang pada lemari
pendingin yang sama, maka simpan pangan matang pada rak
paling atas dalam wadah tertutup.
4 3 KIAT PENGOLAHAN PANGAN
Cuci tanganPERSIAPAN
sebelum menangani
pangan,terutama pangan yang
tidak dikemas.

Jika terdapat luka kecil pada


tangan, maka tutup luka tersebut
dengan plester yang berwarna
terang/transparan.

Pastikan semua peralatan, wadah


dan permukaan yang kontak
dengan pangan dalam keadaan
bersih.

Segera masak bahan pangan


yang telah disiapkan.
Cara menyiapkan Buah-buahan
sebelum dikonsumsi atau dimasak
• Penyiapan buah dipisahkan dari penyiapan daging, unggas,
dan telur mentah.
• Cuci buah utuh di bawah air yang mengalir dan buang bagian
yang memar, rusak atau busuk.
• Untuk buah-buahan yang langsung dikonsumsi tanpa dimasak
(salad buah atau rujak), setelah dicuci harus dibilas dengan air
matang.
• Lakukan penyiapan salad buah atau rujak dalam jumlah kecil
dan simpan pada lemari pendingin sebelum disajikan.
• Simpan sisa buah yang telah disajikan, pada wadah yang
bersih di lemari pendingin.
• Gunakan pisau yang berbeda untuk menangani pangan yang
berbeda.
Cara menyiapkan Sayuran sebelum dimasak
Cuci sayuran dengan air bersih yang mengalir.
Lepaskan lembaran daun seperti pada kubis, bayam
kemudian cuci dan bersihkan secara merata, serta
buang bagian yang rusak atau busuk.
Sayuran yang langsung dikonsumsi tanpa dimasak
(lalapan atau salad) harus dibilas dengan air matang.
Potong sayuran dalam ukuran kecil untuk
mempercepat pemasakan.
Penyiapan sayuran terpisah dari daging, unggas, dan
telur mentah.
Lakukan penyiapan salad atau lalapan dalam jumlah
kecil dan kemudian simpan pada lemari pendingin
sebelum disajikan.
Simpan sisa salad atau lalapan yang telah disajikan,
pada wadah yang bersih di lemari pendingin, lamanya
penyimpanan tidak lebih dari 7 hari
Cara menyiapkan Daging, Ikan, Unggas dan Telur
• Ambillah daging, ikan dan unggas mentah dari lemari pendingin
secukupnya saja.
• Simpan kembali segera mungkin daging, ikan dan unggas mentah
yang telah melalui proses penyiapan pada lemari pendingin.
• Simpanlah pada wadah penyimpanan yang bersih dan tertutup rapat.
• Untuk telur yang telah dipecah dari cangkangnya masaklah dengan
segera. Bila tidak, segeralah simpan pada lemari beku (freezer).
Cara menyiapkan Bumbu sebelum memasak
 Cuci bumbu dengan air bersih yang
mengalir.
 Siapkan alat penghancur yang bersih
seperti ulekan, blender dsb.
 Bumbu racik yang sudah dihancurkan,
harus segera digunakan.
 Bila belum digunakan, simpanlah di
wadah yang bersih dan letakkan pada
tempat sejuk terlindung dari debu,
serangga dan hama lainnya.
 Gunakan Bahan Tambahan Pangan
(BTP) sesuai dengan petunjuk yang
tertera pada label.
Cara menyiapkan Minuman yang aman dan higienis

 Gunakan air yang memenuhi persyaratan,


air minum yang telah dimasak atau
dididihkan.
 Untuk minuman dalam kemasan, perhatikan
tanggal kedaluwarsanya
 Bila membuat es / minuman yang disiapkan
sendiri, maka yang perlu diperhatikan :
• Gunakan air yang telah dimasak / dididihkan.
• Tidak menggunakan bahan berbahaya yang dilarang.
• Tidak menggunakan BTP melebihi takaran maksimum yang
diperkenankan
• Jika menggunakan buah, maka buah harus dicuci bersih dan
dibilas dengan air matang sebelum digunakan.
• Sajikan dalam gelas yang bersih.
Cara melelehkan Pangan beku (thawing)
sebelum dimasak
• Letakkanlah pangan beku di dalam
lemari pendingin pada suhu 5°C atau
lebih rendah.
• Rendamlah pangan beku dengan air
bersih yang mengalir. Pastikan bahwa
kemasan pangan tidak bocor.
• Bila pangan beku akan segera dimasak,
gunakan microwave untuk pelelehan
pangan beku

SEGERA masak pangan yang telah di-thawing


Yang perlu diperhatikan pada saat
Merebus dan Mengukus
• Gunakan air secukupnya.
• Biarkan air mendidih terlebih dahulu, barulah
sayuran dimasukkan dan sebaiknya ditutup.
• Masukkan sayuran yang keras terlebih dahulu,
kemudian masukkan sayuran yang lebih lunak
agar sayuran matang bersamaan.
• Jika ingin membuat kaldu dengan cara
memasukkan tulang sapi/ayam bersama dengan
air dingin lalu direbus dengan suhu yang rendah
dan waktu yang lama.
• Air rebusan sayuran sebaiknya dijadikan kuah
bersama-sama dengan sayuran tersebut.
• Untuk pengukusan jangan terlalu sering
membuka tutup panci, agar panas merata sampai
pada bagian dalam.
Yang perlu diperhatikan pada saat menggoreng
• Jangan menggoreng dalam waktu
lama dan suhu tinggi karena akan
merusak beberapa zat gizi

• Ganti minyak goreng setelah 3-4 X


penggunaan.

• Jika bahan pangan yang digoreng


dalam ukuran besar, maka dipotong
kecil-kecil terlebih dahulu atau
gunakan api kecil supaya panas bisa
merata sampai ke bagian dalam
pangan.
Yang perlu diperhatikan pada saat
memasak dengan microwave

 Gunakanlah wadah yang cocok dengan


microwave.
 Tutup permukaan wadah agar
permukaan pangan tidak menjadi
kering,
 Lakukan rotasi pada pangan saat
setengah proses pemasakan,
kemudian diamkan dahulu selama dua
menit setelah proses pemasakan untuk
memastikan bahwa suhu telah
seimbang merata pada setiap bagian
dari pangan.
Yang perlu diperhatikan pada saat Memanggang
• Pastikan peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih.
• Perhatikan ketebalan bahan pangan yang dipanggang,
usahakan jangan terlalu tebal.
• Gunakan api kecil untuk memanggang. Untuk memanggang
lebih baik menggunakan bara dari pada api.
• Lakukan rotasi pada pangan yang dipanggang agar pangan
matang dengan merata.

X
Yang perlu diperhatikan pada saat
Memanaskan ulang makanan
• Pangan masak yang telah
disajikan panas, setelah
maksimal selama 2 jam
disimpan pada suhu ruang
maka harus dimasak ulang dan
pada akhir pemasakan, suhu
internalnya mencapai 74°C
selama 15 detik.

• Buanglah jika makanan


tersebut tidak mencapai suhu
aman 74°C
Yang perlu diperhatikan pada
proses pendinginan setelah pemasakan
 Dinginkan pangan matang melalui proses pendinginan 57°-21°C
dalam 2 jam, selanjutnya 21°-5°C atau lebih rendah dalam jangka
waktu 4 jam. Tidak boleh menyimpan pangan panas langsung ke
lemari pendingin.
 Pangan ukuran besar sebaiknya dibagi kedalam ukuran yang lebih
kecil, disimpan dalam wadah kecil dengan dasar yang dangkal.
 Es yang sudah digunakan untuk mendinginkan pangan tidak
boleh digunakan sebagai bahan untuk membuat pangan lain,
misal es cendol, es teh dll.
 Pendinginan pangan akan lebih cepat jika ditempatkan dalam
wadah yang berisi pecahan es batu (ice-water bath) dan diaduk
merata menggunakan pengaduk es (ice paddle).
 Cara lain yaitu dengan penempatan pangan ke dalam suatu alat
yaitu blast chiller. Prinsip kerja blast chillers adalah dengan
meniupkan udara dingin dengan kecepatan tinggi pada pangan
untuk melepaskan panas.
5 KIAT PENYAJIAN PANGAN
Tempatkan setiap jenis makanan dalam
wadah terpisah dan tertutup

Untuk makanan berkuah,


pisahkan kuahnya

  Hindari pemakaian steples, tusuk gigi


untuk mengemas pangan

Sajikan pangan panas dalam keadaan


panas, pangan dingin dalam keadaan
dingin.

Setiap peralatan dalam penyajian pangan


harus bersih dan dalam kondisi baik
Bahan yang boleh digunakan
untuk mengemas makanan

- Gunakan kemasan/botol bersih dan dalam kondisi


baik
- Kemasan sekali pakai jangan digunakan kembali
untuk mengemas pangan matang lain, misal
kantong kresek hitam, plastik daur ulang dan daun
- Gunakan sendok, penjepit, dll untuk mengambil
pangan yang akan dikemas termasuk untuk
membuka kantong dan boks
- Gunakan pembungkus khusus untuk pangan,
jangan gunakan kertas bekas/koran karena dapat
terjadi perpindahan logam berat yang berasal dari
tinta koran ke dalam pangan.
- Pangan yang dimasak lebih dulu agar disajikan
terlebih dahulu.
Cara memegang peralatan makan yang baik

Salah Benar Salah Benar

Salah Benar Salah Benar


Cara memegang peralatan makan yang baik

Salah Benar Salah Benar

Salah Benar
PENUTUP

 Pangan yang aman dan bermutu penting bagi


kehidupan
 Ketahui dan terapkan kiat-kiat Memilih, Berbelanja,
Menyimpan, Mengolah dan Menyajikan pangan yang
aman
 Jaga pangan agar tetap aman
 Teliti sebelum membeli, cermat dalam berbelanja
 Pertimbangkan jumlah pangan yang akan dibeli
 Segera mengkonsumsi atau mengolah pangan
TERIMA KASIH
Keterangan Lebih Lanjut?

DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN


BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI
Jl. Percetakan Negara 23, Jakarta Pusat
Phone: 021 42878701, 42803516, 42875738
Fax: 021 42878701
Email: foodstarpom@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai