Anda di halaman 1dari 10

KEMAMPUAN RETORIKA MAHASISWA

TERHADAP IMPLEMENTASI TRI DHARMA


PERGURUAN TINGGI

Yayu islami - 1208620052


APA ITU RETORIKA ?

Secara etimologi istilah Retorika salah satunya dapat ditemukan dalam


perbendaharaan bahasa Inggris yakni rhectoric yang artinya kepandaian
berbicara atau berpidato. Kemudian dikenal pula istilah public
speaking yang artinya sama dengan retorika, yakni berbicara atau
berpidato di depan umum dengan prinsip menggunakan segala tenknik
dan strategi komunikasi demi berhasilnya mempengaruhi orang banyak
(Islam, 2018).
TAHUKAH KAMU RETORIKA / PUBLIC SPEAKING ITU
SAMA !

Retorika dan public speaking merupakan cara berbicara efektif, yang perlu di pelajari ketika anda
membutuhkannya. Untuk bisa mempengaruhi orang atau orang-orang lain dalam arti mengubah sikap,
sifat, pendapat, dan tingkah laku orang atau orang-orang lain itu. Kustadi Suhandang dalam bukunya
Retorika strategi Teknik dan Taktik Pidato mengemukkan Retorika tidak terbatas pada penyampian pesan
secara lisan saja melainkan juga tertulis, maka menurut Kustadi kegiatan retorika lebih luas ketimbang
public Speaking yang memiliki pengertian terbatas pada berbicara di depan publik saja. Karena itu pula
metode komunikasi yang bisa digunakan dalam aktivitas retorika, tentu saja tidak terbatas auditif saja
melainkan juga menggunakan metode visual maupun audio visual. Demikian juga gaya penyampaian yang
tidak hanya penyampian secara lisan saja, melainkan juga pada penyajian secara tertulis
PENTINGNYA RETORIKA BAGI MAHASISWA DALAM
IMPLEMENTASI TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

Kurang sadarnya kita akan pentingnya retorika atau public speaking ini dikarenakan masih banyak orang keliru
menganilisis seolah-olah kemajuan dunia Barat bertopang primer pada matematika, fisika atau kimia. Padahal
kemampuan public speaking ini sangatlah penting dimiliki oleh kita khususnya mahasiswa karena mengingat
peran mahasiswa untuk mengemban Tri Dharma perguruan tinggi yang merupakan tiga pilar dasar pola pikir dan
menjadi kewajiban bagi mahasiswa sebagai kaum intelektual di negara ini untuk melakukan pengabdian kepada
masyarakat dan ini terbukti ketika kita melihat sejarah bangsa ini dimana sebagian perubahan besar yang ada di
negara ini dimulai oleh mahasiswa, dalam hal ini pemuda-pemudi Indonesia. Karena mahasiswa adalah ujung
tombak perubahan bangsa kita ke arah yang lebih baik. Dan perubahan besar ini tentunya tidak dapat terlepas dari
sebuah retorika atau public speaking yang dimiliki oleh mahasiswa dalam mengimplementasikan Tri dharma
perguruan tinggi.
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
1. Pendidikan 2. Penelitian

◦ Mahasiswa sebagai kaum intelektual bangsa yang ◦ Penelitian (research) dalam dunia pendidikan tinggi adalah
kegiatan mencari kebenaran (to seek the truth). Penelitian
menduduki 5% dari populasi warga negara Indonesia
mahasiswa bukan hanya akan mengembangkan diri mahasiswa itu
berkewajiban meningkatkan mutu diri secara khusus sendiri, namun juga memberikan manfaat bagi kemajuan
agar mutu bangsa pun meningkat pada umumnya pperadaban dan kepentingan bangsa kita dalam menyejahterakan
dengan ilmu yang dipelajari selama pendidikan di bangsa (Wibawa, 2017). Selain pengembangan diri secara ilmiah
dan akademis. Mahasiswa pun harus senantiasa mengembangkan
kampus sesuai bidang keilmuan tertentu. Mahasiswa
kemampuan dirinya dalam hal softskill dan kedewasaan diri
dan pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dalam menyelesaikan segala masalah yang ada. Mahasiswa harus
dapat dipisahkan sehingga ketika mahasiswa mengembangkan pola pikir yang kritis terhadap segala fenomena
melakukan segala kegiatan dalam hidupnya, semua yang ada dan mengkajinya secara keilmuan. Hasil penelitian,
harus didasari pertimbangan rasional, bukan dengan pengembangan, dan/atau ilmu pengetahuan dan teknologi harus
dapat dimanfaatkan dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, dan
adu otot. Itulah yang disebut kedewasaan mahasiswa. difusi teknologi.
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
3. Pengabdian pada Masyarakat
◦ Mahasiswa menempati lapisan kedua dalam relasi kemasyarakatan, yaitu berperan sebagai
penghubung antara masyarakat dengan pemerintah. Mahasiswa adalah yang paling dekat
dengan rakyat dan memahami secara jelas kondisi masyarakat tersebut. Kewajiban sebagai
mahasiswa menjadi front linedalam masyarakat dalam mengkritisi berbagai kebijakan
pemerintah terhadap rakyat karena sebagaian besar keputusan pemerintah di masa ini sudah
terkontaminasi oleh berbagai kepentingan politik tertentu dan kita sebagai mahasiswa yang
memiliki mata yang masih bening tanpa ternodai kepentingan-kepentingan serupa mampu
melihat secara jernih, melihat yang terdalam dari yang terdalam terhadap intrik politik yang
tidak jarang mengeksploitasi kepentingan rakyat. Disini mahasiswa berperan untuk
membela kepentingan masyarakat, tentu tidak dengan jalan kekerasan dan aksi chaotic,
namun menjunjung tinggi nilai-nilai luhur pendidikan, kaji terlebih dahulu, pahami, dan
sosialisasikan pada rakyat, mahasiswa memiliki ilmu tentang permasalahan yang ada,
mahasiswa juga yang dapat membuka mata rakyat sebagai salah satu bentuk pengabdian
terhadap rakyat.
LALU APA KAITANNYA PUBLIC SPEAKING MAHASISWA DENGAN TRI DHARMA
PERGURUAN TINGGI ?
Kemampuan retorika mahasiswa terhadap implementasi tri dharma
perguruan tinggi
Retorika yang merupakan cara kita untuk berkomunikasi dengan cara berbicara, sangatlah diperlukan
terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas-diri. Membangun kontak sosial dengan orang-orang
sekitar, mempengaruhinya agar ikut merasakan, berpikir, bahkan berprilaku seperti yang kita inginkan.

◦ Sebagaimana yang dikemukakan Judy C Person dan Paul E. Nelson bahwa komunikasi mempunyai dua
fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi:

1. keselamatan fisik,

2. meningkatkan kesadaran pribadi,

3. menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi.

◦ Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan
mengembangkan keberadaan kita disuatu masyarakat.
DARI SINI KITA BISA SIMPULKAN BAHWA RETORIKA ATAU PUBLIC SPEAKING SANGATLAH
BERPENGARUH TERHADAP HUBUNGAN SOSIAL, MENGEMBANGKAN KEBERADAAN KITA DI SUATU
MASYARAKAT DAN BERGUNA BAGI KELANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT, HAL INI TENTULAH
MENJADIKAN KEMAMPUAN RETORIKA MAHASISWA SANGATLAH BERPENGARUH TERHADAP
IMPLEMENTASI FUNGSI TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI YANG TENTUNYA MEMILIKI TUJUAN YANG
SAMA BAGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP MASYARAKAT. MAKA DARI ITU SUDAH SEJATINYA MAHASISWA
HARUS MAMPU BERKOMUNIKASI ATAU MEMILIKI KEMAMPUAN RETORIKA AGAR MAMPU MENCAPAI
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI DAN MAMPU MEWUJUDKAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
SEBAGAIMANA SEJARAH PERNAH MENCATAT BAHWA PERUBAHAN BESAR ADALAH DIMULAI DARI
PEMUDA DAN PEMUDI BANGSA INI.
Daftar Pustaka
◦ Islam, J. P. (2018). Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi Masyarakat. An-Nida’, 41(2),
130–142. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/4649

◦ Lian, B. (2019). Tanggung Jawab Tridharma Perguruan Tinggi Menjawab Kebutuhan Masyarakat.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, 2, 999–
1015.

◦ Jurnal An-nida’ Jurnal Pemikiran Islam ISSN 2407-1706 ISSN 0853-1161 |Online Version |Print Version
Suardi| Urgensi Retorika Dalam Persfektif Islam Dan Persepsi Masyarakat Edisi Desember 2017 Vol. 41
No. 2 |136

Anda mungkin juga menyukai