Anda di halaman 1dari 11

Pengembangan

Kurikulum dari masa


ke masa dan
Pengajaran
Hanif Firman Alamsyah
2007478
Pengembangan
Kurikulum dari masa
ke masa
Pengembangan
1. Kurikulum 1947
Kurikulum Orientasi Rencana Pelajaran 1947 tidak
dari masa ke menekankan pada pendidikan pikiran. Yang
diutamakan adalah: pendidikan watak,

masa
Dari tahun ke tahun kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
Materi pelajaran dihubungkan dengan
1. Kurikulum 1947 kejadian sehari-hari, perhatian terhadap
kesenian dan pendidikan jasmani.
2. Kurikulum 1952
3. Kurikulum 1964 2. Kurikulum 1952
4. Kurikulum 1968 Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu
5. Kurikulum 1975 sistem pendidikan nasional. Yang paling
menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum
6. Kurikulum 1984
1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran
7. Kurikulum 1994 harus memperhatikan isi pelajaran yang
8. Kurikulum 2004, “KBK” dihubungkan dengan kehidupan sehari-
9. Kurikulum 2006, “KTSP” hari. Silabus mata pelajarannya
menunjukkan secara jelas bahwa seorang
10. Kurikulum 2013 guru mengajar satu mata pelajaran,
(Djauzak Ahmad, Dirpendas periode1991-
3. Kurikulum 1964 5. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 pendidikan lebih efektif dan efisien. latar belakangi
yang menjadi ciri dari kurikulum ini
lahirnya kurikulum ini adalah pengaruh konsep di
adalah bahwa pemerintah mempunyai bidang manejemen, yaitu MBO(management by
keinginan agar rakyat mendapat
objective) yang terkenal saat itu," Metode, materi,
pengetahuan akademik untuk dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur
pembekalan pada jenjang SD, sehingga
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), yang
pembelajaran dipusatkan pada program dikenal dengan istilah "satuan pelajaran", yaitu
Pancawardhana4 , yaitu pengembangan rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
moral, kecerdasan, emosional/ artistik,
keprigelan, dan jasmani. 6. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach.
4. Kurikulum 1968 Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering
bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada disebut "Kurikulum 1975 yang disempurnakan".
upaya untuk membentuk manusia Pancasila Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.
sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,
kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini
budi pekerti, dan keyakinan beragama. disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau
Student Active Leaming (SAL).
7. Kurikulum 1994 9. Kurikulum 2006, “KTSP”
Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya
Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat menetapkan standar
untuk memadukan kurikulum-kurikulum
kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkansekolah dalam
sebelumnya, terutama kurikulum 1975 dan
hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan dalam
1984. Sayang, perpaduan antara tujuan dan
bentuk silabus danpenilaiannya sesuai dengan kondisi
proses belum berhasil. Sehingga banyak
sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua
kritik berdatangan, disebabkan oleh beban
mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat yang
belajar siswa dinilai terlalu berat, dari muatan
dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
nasional sampai muatan lokal. Materi muatan
lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah
masing-masing, misalnya Bahasa daerah
kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.

8. Kurikulum 2004, “KBK” 10. Kurikulum 2013


KBK memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Tema utama kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui
baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pengamatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
pada hasil belajar (learning outcomes) dan terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam
keberagaman. Kegiatan pembelajaran menggunakan implementasi kurikulum, guru dituntut secara profesional
pendekatan dan metode yang bervariasi, sumber merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna,
belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber mengorganisir pembelajaran, memilih pendekatan
belajar lainnya yang pembelajaran yang tepat.
memenuhi unsur edukatif.
Pengajaran
Pengertian Pembelajaran
Pengajaran sering diartikan sama dengan kegiatan mengajar,
dalam arti yang lain pengajar diartikan telah terjadinya interaksi belajar
mengajar antara komponen-komponen pengajaran khususnya antara
guru dan siswa antara siswa dengan siswa dan antara guru dan siswa
dengan komponen-komponen pengajaran lainnya. Pengajaran juga
sering diartikan sama dengan kegiatan pendidikan.
ciri-ciri Pengajaran

guru dan murid

guru sebagai pengajar dan


murid sebagai pembelajar

melibatkan proses pemikiran


dan penggunaan bahasa

ada kaitan dengan


tugasan dan pencapaian
Fungsi Pengajaran 

1. Mempersiapkan 2. Mendorong dan 3.Mentransfer ilmu pengetahuan


anak didik agar kelak mengembangkan dan keterampilan yang kelak
bisa mandiri minat dan bakat dibutuhkan anak didiknya dalam
individu murid menempuh pendidikan lanjutan
maupun dalam memasuki dunia
kerja.
Tujuan Pengajaran

Tujuan
Tujuan Tujuan Tujuan
kognitif
institusional kurikuler instruksional

berkaitan peningkatan
memenuhi tujuan tujuan yang ingin pencapaian siswa
pengetahuan, ingatan,
lembaga pendidikan dicapai pada tiap-tiap terhadap kompetensi tiap
pemahaman, daya nalar,
itu sendiri. materi pengajaran. mata pelajaran.
kemampuan analisa.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006).

Hamalik, Oemar. Model-Model Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PPs Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI), 2004.

Indarto. Menyimak Perkembangan Kurikulum di Indonesia. (Makassar: Diposting dari

Web Master Gamaliel School, 1999).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Desan Induk Kurikulum 2013. (Jakarta:

Kemendikbud, 2013).

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran, Jakarta: Rineka

Cipta, 1990

Anda mungkin juga menyukai