PATHWAY HEMORROID
Manifestasi Klinis Tradition of Excellenc
Pasien sering mengeluh menderita hemorrhoid atau wasir tanpa ada hubungan dengan gejala
rectum atau anus yang khusus. Gejala yang paling ditemukan adalah perdarahan lewat dubur, nyeri,
pembengkakan atau penonjolan di daerah dubur, sekret atau keluar cairan melalui dubur, rasa tidak
puas waktu buang air besar, dan rasa tidak nyaman di daerah pantat (Merdikoputro, 2006).
Perdarahan umumnya merupakan tanda utama pada penderita hemorrhoid interna akibat trauma
oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan feses.
Pendarahan hemorrhoid yang berulang dapat berakibat timbulnya anemia berat. Hemorrhoid yang
membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar menyebabkan prolaps.
Hemorrhoid dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami prolaps menetap dan tidak dapat
terdorong masuk lagi. Keluarnya mucus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam merupakan ciri
hemorrhoid yang mengalami prolaps menetap. Prolaps seringkali disertai dengan edema dan
spasme sfingter. Prolaps, jika tidak diobati, biasanya menjadi kronik karena muskularis tetap
teregang, dan penderita mengeluh mengotori celana dalamnya dengan nyeri sedikit.
Tradition of Excellenc
Sedangkan tanda dan gejala menurut Lumenta (2006) Pambudi (2012) dalam
pasien hemoroid dapat mengeluh hal-hal seperti berikut :
a. Perdarahan
b. Benjolan
c. Nyeri dan rasa tidak nyaman
d. Basah, gatal dan hygiene yang kurang di anus
Pemeriksaan Diagnostik Tradition of Excellenc
Pemeriksaan diagnostik hemoroid dapat dilakukan pemeriksaan colok dubur termasuk
anorektoskopi (alat untuk melihat kelainan di daerah anus dan rektum). Pada pemeriksaan
anorektoskopi dapat ditentukan derajat hemoroid. Permukaannya berwarna sama dengan mukosa
sekitarnya, bila bekas berdarah akan tampak bercak-bercak kemerahan. Perdarahan rectum
merupakan manifestasi utama hemorrhoid interna. Diagnosis hemorrhoid dapat terlihat dari gejala
klinis hemorrhoid, yaitu darah di anus, prolaps, perasaan tidak nyaman pada anus, pengeluaran
lendir, anemia sekunder, tampak kelainan khas pada inspeksi, gambaran khas pada anoskopi atau
rektoskopi (Sjamsuhidajat, 1998 dalam Suprijono, 2009).
Pemeriksaan fisik harus mencakup pemeriksaan perut, pemeriksaan perineum, pemeriksaan colok
dubur, dan anoskopi.
Pada anoskopi, wasir internal yang muncul sebagai melebarnya pembuluh darah biru keunguan,
dan wasir internal yang prolaps muncul berwarna merah muda gelap, berkilau, dan massa kadang-
kadang lembut pada margin anal. Hemoroid eksternal tampak berwarna merah muda dengan
konsistensi lembut. Beberapa ahli merekomendasikan kolonoskopi untuk semua pasien yang
berusia lebih dari 40 tahun yang memiliki gejala hemoroid dan perdarahan (Sudarsono, 2015).
Penatalaksanaan Hemorroid
Tradition of Excellenc
Penatalaksanaan Medis Farmakologis
Penatalaksanaan farmakologis bertujuan untuk memperbaiki
Nonfarmakologis defekasi sekaligus meredakan atau menghilangkan keluhan serta
gejala. Obat-obat farmakologis hemorrhoid dapat dibagi atas:
Penatalaksanaan ini bertujuan untuk mencegah
semakin memburuknya hemorrhoid dengan 1). Obat yang memperbaiki defekasi
cara memperbaiki defekasi. Penatalaksanaan ini 2). Obat simptomatik
berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola
makan dan minum, perbaikan pola/cara 3). Obat penghenti perdarahan
defekasi.
4). Obat penyembuh dan pencegah serangan
Perbaikan defekasi disebut Bowel Management
Program (BMP) yang terdiri dari diet, cairan,
serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan Tindakan medis minimal invasive
perilaku buang air. Biasanya juga dilakukan
tindakan kebersihan lokal dengan cara Bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan
merendam anus dalam air sehingga eksudat penyakit dengan tindakan-tindakan pengobatan yang tidak terlalu
atau sisa tinja yang lengket dapat dibersihkan invasif. Dilakukan jika pengobatan farmakologis dan non-farmakologis
(Ulima, 2012). tidak berhasil. Pengobatan yang tidak terlalu invasive, antara lain :
1). Skleroterapi
2). Ligasi dengan gelang karet (Rubber band ligation)
Penatalaksanaan Bedah Tradition of Excellenc
Tindakan ini bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit serta
untuk mengangkat jaringan yang sudah lanjut.
a. Bedah beku
Teknik ini menggunakan pendinginan dengan suhu yang rendah, namun dapat menyebabkan
kematian mukosa yang sukar di tentukan. Sehingga teknik ini hanya cocok digunakan sebagai
terapi paliatif karsinoma rektum.
b. Hemoroidektomi
Terapi bedah hemoroidektomi ini dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun,
penderita hemorrhoid derajat III dan IV, penderita dengan perdarahan berulang, dan anemia
yang tidak sembuh dengan terapi sederhana lainnya (Ulima, 2012).
Penatalaksanaan Tindakan Non-Operatif Tradition of Excellenc
a. Fotokoagulasi inframerah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tekhnik terbaru yang
digunakan untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya.
b. Injeksi larutan sklerosan juga efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan berdarah.
Membantu mencegah prolaps.
c. Nursing Assesment:
1). Personal Hygiene yang baik terutama didaerah anal
2). Menghindari mengejan selama defekasi
3). Diet tinggi serat
4). Bedrest/tirah baring untuk mengurangi pembesaran hemoroid (Tucker, 1998).
Tradition of Excellenc