Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN Tradition of Excellenc

PADA KLIEN HEMORROID


Oleh
Kelompok 12
Nelia Mufliha Roza NIM 152310101056
Alviolita Nur Septiani NIM 152310101067
Putri Hidayatur Rochmah NIM 152310101074
Selvia Anggun Fitriana NIM 152310101076

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
Pendahuluan Hemorrhoid merupakan gangguan sirkulasi darah
Tradition of Excellenc
yang berupa pelebaran pembuluh (dilatasi) vena.
Pelebaran pembuluh vena di daerah anus sering
disebut wasir, ambeien atau hemorrhoid.
Hemorrhoid dapat dibagi atas hemorrhoid
interna dan hemorrhoid eksterna.
Menurut data dari badan kesehatan dunia (WHO)
angka kejadian hemoroid terjadi di seluruh
Negara, dengan presentasi 54% mengalami
gangguan hemoroid. Di Indonesia berdasarkan
data dari Kementrian Kesehatan yang diperoleh
dari rumah sakit di 33 provinsi terdapat 355 rata-
rata kasus hemoroid, baik hemoroid ekternal
maupun internal. Bahkan 75% penduduk dunia
pernah mengalami hemorrhoid.
Anatomi Hemorroid Tradition of Excellenc
Pengertian Tradition of Excellenc
Menurut dr. Jan Tambayong (1999) keadaan hemoroid adalah
dilatasi pleksus vena yang menitari area rektal dan anal.
Dilatasi ini sangat sering terjadi pada individu yang rentan
karena peningkatan tekanan yang menetap dalam pleksus vena
hemoroidal. Predisposisi dapat diakibatkan dari konstipasi
atau kehamilan.
Meskipun hemoroid tidak berbahaya, tetapi pelebaran
pembuluh darah vena dapat bertambah luas. Pencegahan
dengan cara mengkonsumsi makanan berserat seperti buah-
buahan dan sayur-sayuran segar, serta memperbanyak minum
air putih untuk mempermudah defekasi. Selain itu bisa dengan
olah raga teratur, perbanyak jalan kaki, kurangi berdiri terlalu
lama dan duduk terlalu lama, serta istiratat yang cukup.
Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan oleh
gangguan aliran balik dari vena homoroidalis. Beberapa faktor
etiologinya yaitu konstipasi, diare, dan sering mengejan.
Epidemiologi Tradition of Excellenc

Hemoroid yang biasanya dikenal masyarakat sebagai penyakit wasir/ambeien,


merupakan penyakit yang sering dijumpai, dan telah ada sejak jaman dahulu.
Diperkirakan sekitar 50-85 % populasi dunia akan mengalami gejala wasir pada
periode tertentu dalam hidupnya.
Hemoroid bisa terjadi pada semua umur. Hemoroid dapat menyerang laki-laki
maupun perempuan dengan usia 20-50 tahun. Pada laki-laki dan perempuan
mempunyai resiko yang sama untuk menderita hemoroid. Tetapi hemoroid
paling sering terjadi pada umur 45-65 tahun. Pada penyakit hemoroid ini jarang
terjadi pada usia di bawah 20 tahun. Dengan bertambahnya usia maka akan
meningkatkan resiko menderita hemoroid.
Etiologi Tradition of Excellenc
Etiologi hemoroid sampai saat ini belum
diketahui secara pasti, beberapa faktor
pendukung yang terlibat diantaranya yaitu : Beberapa faktor resiko terjadinya hemorroid
yaitu :
• Penuaan
• Kurangnya konsumsi makanan berserat
• Kehamilan • Konstipasi
• Hereditas • Usia
• Konstipasi atau diare kronik • Keturunan
• Penggunaan toilet yang berlama-lama • Tumor Abdomen
• Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu yang • Pola buang air besar yang salah
lama • Kurang intake cairan
• Obesitas • Kurang aktivitas fisik
• Kehamilan
Klasifikasi Hemorroid Tradition of Excellenc
Menurut asalnya hemorrhoid dibagi menjadi dua (Suprijono,
2009) :
1. Hemorrhoid Interna
Hemorrhoid interna adalah pleksus vena hemorrhoidalis
superior di atas mukokutan dan ditutupi oleh mukosa.
Berdasarkan gejala yang terjadi, terdapat empat tingkat
hemorrhoid interna yaitu :
• Tingkat I : Perdarahan pasca defekasi dan pada anoskopi
terlihat permukaan dari benjolan hemorrhoid
• Tingkat II : Perdarahan atau tanpa perdarahan, tetapi
sesudah defekasi terjadi prolapse hemorrhoid yang dapat
masuk sendiri
• Tingkat III: Perdarahan atau tanpa perdarahan dan sesudah
defekasi terjadi prolaps hemorrhoid yang tidak dapat masuk
sendiri, harus didorong dengan jari
• Tingkat IV : Hemorrhoid yang terjepit dan sesudah
reposisi akan keluar lagi (Bagian Bedah F.K.U.I, 1994)
2. Hemorrhoid Eksterna
Hemorrhoid eksterna merupakan Tradition of Excellenc
pelebaran dan penonjolan pleksus
hemorrhoidalis inferior, terdapat di
sebelah distal pada mukokutan di
dalam jaringan di bawah epitel anus
(Sjamsuhidajat, 1998).

Hemoroid eksterna dibedakan sebagai bentuk akut dan kronik.


• Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus yang disebut
hemoroid trombosis eksetrnal akut. Bentuk ini sering terasa sangat nyeri dan gatal
karena ujung-ujung saraf pada kulit merupak reseptor nyeri.
• Hemoroid eksterna kronis atau skin tag biasanya merupakan sekuele dari hematom
akut. Hemoroid ini berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan
ikat dan sedikit pembuluh darah.
Gambar Hemorroid Internal dan Eksternal Tradition of Excellenc
Patofisiologi Tradition of Excellenc
Menurut Robbins (1995) Hemorid dikatakan sebagai penyakit keturunan. Namun
sampai saat ini belum terbukti kebenarannya.
Bendungan dan hipertrofi pada bantalan anus menjadi mekanisme dasar terjadinya
hemoroid. Pertama, kegagalan pengosongan vena bantalan anus secara cepat saat
defekasi. Kedua, bantalan anus terlalu mobile, dan ketiga, bantalan anus terperangkap
oleh sfingter anus yang ketat. Akibatnya, vena intramuskular kanalis anus akan
mengedan atau adanya fesed yang keras melalui dinding rektum. Selain itu, gangguan
rotasi bantalan anus juga menjadi dasar terjadinya keluhan hemoroid. Dalam keadaan
normal, bantalan anus menempel secara longgar pada lapisan otot sirkuler. Ketika
defekasi, sfingter interna akan relaksasi. Kemudian, bantalan anus berotasi ke arah luar
(eversi) membentuk bibir anorektum.
Faktor endokrin, usia, konstipasi dan mengedan yang lama meyebabkan gangguan
eversi pada bantalan tersebut. Kehamilan juga menjadi fakor pencetus hemoroid.
Tradition of Excellenc

PATHWAY HEMORROID
Manifestasi Klinis Tradition of Excellenc

Pasien sering mengeluh menderita hemorrhoid atau wasir tanpa ada hubungan dengan gejala
rectum atau anus yang khusus. Gejala yang paling ditemukan adalah perdarahan lewat dubur, nyeri,
pembengkakan atau penonjolan di daerah dubur, sekret atau keluar cairan melalui dubur, rasa tidak
puas waktu buang air besar, dan rasa tidak nyaman di daerah pantat (Merdikoputro, 2006).
Perdarahan umumnya merupakan tanda utama pada penderita hemorrhoid interna akibat trauma
oleh feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan feses.
Pendarahan hemorrhoid yang berulang dapat berakibat timbulnya anemia berat. Hemorrhoid yang
membesar secara perlahan-lahan akhirnya dapat menonjol keluar menyebabkan prolaps.
Hemorrhoid dapat berlanjut menjadi bentuk yang mengalami prolaps menetap dan tidak dapat
terdorong masuk lagi. Keluarnya mucus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam merupakan ciri
hemorrhoid yang mengalami prolaps menetap. Prolaps seringkali disertai dengan edema dan
spasme sfingter. Prolaps, jika tidak diobati, biasanya menjadi kronik karena muskularis tetap
teregang, dan penderita mengeluh mengotori celana dalamnya dengan nyeri sedikit.
Tradition of Excellenc

Sedangkan tanda dan gejala menurut Lumenta (2006) Pambudi (2012) dalam
pasien hemoroid dapat mengeluh hal-hal seperti berikut :
a. Perdarahan
b. Benjolan
c. Nyeri dan rasa tidak nyaman
d. Basah, gatal dan hygiene yang kurang di anus
Pemeriksaan Diagnostik Tradition of Excellenc
Pemeriksaan diagnostik hemoroid dapat dilakukan pemeriksaan colok dubur termasuk
anorektoskopi (alat untuk melihat kelainan di daerah anus dan rektum). Pada pemeriksaan
anorektoskopi dapat ditentukan derajat hemoroid. Permukaannya berwarna sama dengan mukosa
sekitarnya, bila bekas berdarah akan tampak bercak-bercak kemerahan. Perdarahan rectum
merupakan manifestasi utama hemorrhoid interna. Diagnosis hemorrhoid dapat terlihat dari gejala
klinis hemorrhoid, yaitu darah di anus, prolaps, perasaan tidak nyaman pada anus, pengeluaran
lendir, anemia sekunder, tampak kelainan khas pada inspeksi, gambaran khas pada anoskopi atau
rektoskopi (Sjamsuhidajat, 1998 dalam Suprijono, 2009).
Pemeriksaan fisik harus mencakup pemeriksaan perut, pemeriksaan perineum, pemeriksaan colok
dubur, dan anoskopi.
Pada anoskopi, wasir internal yang muncul sebagai melebarnya pembuluh darah biru keunguan,
dan wasir internal yang prolaps muncul berwarna merah muda gelap, berkilau, dan massa kadang-
kadang lembut pada margin anal. Hemoroid eksternal tampak berwarna merah muda dengan
konsistensi lembut. Beberapa ahli merekomendasikan kolonoskopi untuk semua pasien yang
berusia lebih dari 40 tahun yang memiliki gejala hemoroid dan perdarahan (Sudarsono, 2015).
Penatalaksanaan Hemorroid
Tradition of Excellenc
Penatalaksanaan Medis Farmakologis
Penatalaksanaan farmakologis bertujuan untuk memperbaiki
Nonfarmakologis defekasi sekaligus meredakan atau menghilangkan keluhan serta
gejala. Obat-obat farmakologis hemorrhoid dapat dibagi atas:
Penatalaksanaan ini bertujuan untuk mencegah
semakin memburuknya hemorrhoid dengan 1). Obat yang memperbaiki defekasi
cara memperbaiki defekasi. Penatalaksanaan ini 2). Obat simptomatik
berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola
makan dan minum, perbaikan pola/cara 3). Obat penghenti perdarahan
defekasi.
4). Obat penyembuh dan pencegah serangan
Perbaikan defekasi disebut Bowel Management
Program (BMP) yang terdiri dari diet, cairan,
serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan Tindakan medis minimal invasive
perilaku buang air. Biasanya juga dilakukan
tindakan kebersihan lokal dengan cara Bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan
merendam anus dalam air sehingga eksudat penyakit dengan tindakan-tindakan pengobatan yang tidak terlalu
atau sisa tinja yang lengket dapat dibersihkan invasif. Dilakukan jika pengobatan farmakologis dan non-farmakologis
(Ulima, 2012). tidak berhasil. Pengobatan yang tidak terlalu invasive, antara lain :
1). Skleroterapi
2). Ligasi dengan gelang karet (Rubber band ligation)
Penatalaksanaan Bedah Tradition of Excellenc

Tindakan ini bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit serta
untuk mengangkat jaringan yang sudah lanjut.
a. Bedah beku
Teknik ini menggunakan pendinginan dengan suhu yang rendah, namun dapat menyebabkan
kematian mukosa yang sukar di tentukan. Sehingga teknik ini hanya cocok digunakan sebagai
terapi paliatif karsinoma rektum.
b. Hemoroidektomi
Terapi bedah hemoroidektomi ini dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun,
penderita hemorrhoid derajat III dan IV, penderita dengan perdarahan berulang, dan anemia
yang tidak sembuh dengan terapi sederhana lainnya (Ulima, 2012).
Penatalaksanaan Tindakan Non-Operatif Tradition of Excellenc

a. Fotokoagulasi inframerah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tekhnik terbaru yang
digunakan untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya.
b. Injeksi larutan sklerosan juga efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan berdarah.
Membantu mencegah prolaps.
c. Nursing Assesment:
1). Personal Hygiene yang baik terutama didaerah anal
2). Menghindari mengejan selama defekasi
3). Diet tinggi serat
4). Bedrest/tirah baring untuk mengurangi pembesaran hemoroid (Tucker, 1998).
Tradition of Excellenc

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN HEMORROID
Tradition of Excellenc

Anda mungkin juga menyukai