Anda di halaman 1dari 17

Keterampilan

Berbahasa
Keterampilan berbahasa ada 4:

1. Keterampilan
Menyimak;
2. Keterampilan Berbicara;
3. Keterampilan Membaca;
4. Keterampilan Menulis.
Menyimak dan Berbicara

Merupakan kegiatan
komunikasi dua arah yang
langsung atau merupakan
komunikasi tatap muka (face
to face communication)
Hubungan Menyimak dan Berbicara

1. Ujaran;
2. Kata-kata yang akan dipakai/ dipelajari
oleh anak biasanya ditenntukan oleh
perangsang (stimuli), misal kehidupan
desa atau kota.
3. Ujaran sang anak mencerminkan
pemakaian bahasa di rumah dan dalam
masyarakat tempat hidupnya;
4. Anak masih kecil lebih dapat
memahami kalimat-kalimat yag jauh
lebih panjang dan rumit dari pada
kalimat-kalimat yang diucapkannya;
5. Meningkatkan keterampilan
menyimak berarti pula membantu
meningkatkan kualitas bicara
seseorang;
6. Bunyi atau suara seseorang
merupakan faktor penting dalam
meningkatkan cara pemakaian
kata-kata sang anak;
7. Berbicara dengan batuan alat
peraga akan menghasilkan
penangkapan informasi yang lebih
baik pada pihak penyimak.
Menyimak dan Membaca

Persamaannya: Keduanya
bersifat reseptif;
Perbedaannya: Menyimak
menerima informasi lisan,
sedangkan membaca menerima
informasi dari sumber tertulis.
Hubungan Menyimak & Membaca

1. Pengajaran serta petunjuk-prtunjuk dalam


membaca diberikan oleh guru secara lisan,
kemampuan sang anak untuk menyimak
dengan pemahaman penting sekali;
2. Menyimak merupakan cara/
metode utama bagi pelajaran
lisan selama bertahun-tahun di
sekolah.
3. Walaupun menyimak pemahaman
lebih unggul dari pada membaca
pemahaman, namun anak-anak
sering gagal memahaminya, tapi
tetap menyimpan, memakai,
menguasai sejumlah fakta yang
mereka dengar/simak.
4. Kosa kata simak yang sangat terbatas
mempunyai kaitan dengan kesukaran-
kesukaran dalam belajar membaca yang baik;
5. Pembeda-bedaan atau diskriminasi
pendengaran yang jelek sering kali
dihubungkan dengan membaca yang tidak
efektif dan mungkin suatu faktor pendukung
dalam ketidakmampuan membaca.
Berbicara dan Membaca

1. Penampilan membaca berbeda


sekali dengan kecakapan
berbicara;
2. Pola-pola ujaran orang yang
tunaaksara (buta huruf) mungkin
sekali mengganggu pelajaran
membaca bagi anak-anak;
3. Pada tahun awal sekolah, ujaran
membentuk dasar bagi pelajaran
membaca, maka membaca bagi anak-
anak kelas tinggi membantu
meningakatkan keterampilan
berbicara mereka;
4. Kosa kata khusus harus diajarkan
langsung/ didiskusikan sebelum siswa
mulai membacanya.
Belajar dengan menyimak

Mempelajari suatu bahasa


dapat dilakukan dengan
jalan:
a. Menyimaknya;
b. Menirunya;
c. Mempraktikkannya.
Langkah pertama:

Menentukan makna. Guru penting


menjelaksan makna setiap ekspresi/
kalimat baru yang hendak diajarkan
para siswa. Terdapat berbagai cara
yang dapat dipilih oleh guru sesuai
dengan maksud/ tujuan yang
hendak dicapai.
Langkah kedua

Memperagakan ekspresi. Setelah guru


menetapkan makna, maka dia mengucapkan
pokok dan hal baru itu beberapa kali. Dengan
berdiri di muka kelas untuk ucapan pertama
kali, kemudian bergerak dalam kelas dalam
ucapan kedua dan selanjutnya, semua siswa
dalam kelas dapat melihat dan
menyaksikannya dengan baik.
Langkah Ketiga

Menyuruh mengulangi. Siswa


hendaknya meniru serta
mengulangi apa yang disebutkan
atau dilisankan oleh guru sementara
mereka melakukan suatu gerak atau
menunjuk pada suatu gambar/
objek.
Langkah keempat

Memberikan latihan ekslusif. Guru


dapat menggunakan berbagai cara,
misalnya drill (mengulangi kata/
ekspresi yang telah diajarkan dalam
situasi terbatas dan kosa kata terbatas)
atau aplikasi kombinasi (bahan baru
dengan bahan yang diajarkan
sebelumnya).

Anda mungkin juga menyukai