Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA FRAKTUR

OLEH KELOMPOK 10 :
CITRA AGUSTRIANI
DWI KARTIKA GINTING
PRAYALA ESRA SIMBOLON
ROHANA
SURI RAHAYU
DOSEN PEMBIMBING : IBU ANITA SRI GANDARIA PURBA S.KEP, NS, M.KEP.-
PENGERTIAN FRAKTUR
-Menurut Suddarth (2002:2353) Fraktur adalah diskontiunitas jaringan tulang
yang banyak disebabkan karena kekerasan yang mendadak atau tidak atau
kecelakaan.
-Menurut Santoso Herman (2000:144) Fraktur adalah terputusnya hubungan
normal suatu tulang atau tulang rawan yang disebabkan oleh kekerasan.
-Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan
yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa (Carpenito 2000:43)
-Fraktur adalah patahnya kontinuitas tulang yang terjadi ketika tulang tidak
mampu lagi menahan tekanan yang diberikan kepadanya. (Doenges, 2000:625)
ETIOLOGI
Fraktur disebabkan oleh trauma di mana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang yang
biasanya di akibatkan secara langsung dan tidak langsung dan sering berhubungan dengan
olahraga, pekerjaan atau luka yang di sebabkan oleh kendaraan bermotor.

Penyebab patah tulang paling sering di sebabkan oleh trauma terutama pada anak-anak, apabila
tulang melemah atau tekanan ringan

Menurut Carpenito adapun penyebab fraktur antara lain:


1) Kekerasan langsung
2) Kekerasan tidak langsung
3) Kekerasan akibat tarikan otot
PATOFISIOLOGI

Patah tulang biasanya terjadi karena benturan tubuh, jatuh atau trauma. Baik
itu karena trauma langsung misalnya: tulang kaki terbentur bemper mobil, atau
tidak langsung misalnya: seseorang yang jatuh dengan telapak tangan
menyangga. Juga bisa karena trauma akibat tarikan otot misalnya: patah tulang
patela dan olekranon, karena otot trisep dan bisep mendadak berkontraksi.
MANIFESTASI KLINIS

1) Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya samapi fragmen tulang


diimobilisasi, hematoma, dan edema.
2) Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patah
3) Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang
melekat diatas dan dibawah tempat fraktur.
4) Krepitasi akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya
5) Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA FRAKTUR
PENGKAJIAN
Pengumpulan Data
a. Anamnesa
1) Identitas Klien
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Penyakit Sekarang
4) Riwayat Penyakit Dahulu
5) Riwayat Penyakit Keluarga
6) Riwayat Psikososial
7) Pola-Pola Fungsi Kesehatan
DIAGNOSA
1. NYERI AKUT B/D SPASME OTOT, GERAKAN FRAGMEN TULANG, EDEMA,
CEDERA JARINGAN LUNAK, PEMASANGAN TRAKSI, STRESS/ANSIETAS, LUKA
OPERASI.
2. GANGGUAN MOBILITAS FISIK B/D KERUSAKAN RANGKA NEUROMUSKULER,
NYERI, TERAPI RESTRIKTIF (IMOBILISASI)
3. GANGGUAN INTEGRITAS KULIT B/D FRAKTUR TERBUKA, PEMASANGAN
TRAKSI (PEN, KAWAT, SEKRUP)
4. RISIKO INFEKSI B/D KETIDAKADEKUATAN PERTAHANAN PRIMER
(KERUSAKAN KULIT, TARUMA JARINGAN LUNAK, PROSEDUR INVASIF/TRAKSI
TULANG)
INTERVENSI
1.NYERI AKUT

Tujuan / kriteria evaluasi


• Memperlihatkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai
kenyamanan
• Mempertahankan tingkat nyeri pada skala yang rendah
• Mengenali factor penyebab dan menggunakan tindakan untuk memodifikasi factor tersebut
• Melaporkan pola tidur yang baik
• Melaporkan kemampuan untuk mempertahankan performa peran dan hubungan
interpersonal
• Aktivitas keperawatan
• Minta pasien untuk menilai nyeri dengan skala 0-10
2. Gangguan Mobilitas Fisik
Tujuan atau kriteria evaluasi
• Memperlihatkan penggunaan alat bantu secara benar dengan pengawasan
• Meminta bantuan untuk aktivitas mobilisasi, jika diperlukan
• Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secaa mandiri dengan alat
bantu
• Menyangga berat badan
• Berjalan dengan menggunakan langkah-langkah yang benar
• Berpindah dari dan ke kursi roda
• Menggunakan kursi roda secara efektif
3. Gangguan Integritas Kulit
Tujuan/ Kriteria Evaluasi
• Pasien dan keluarga menunjukkan rutinitas perawatan kulit atau
perawatan luka yang optimal
• Drainase purulen (atau lainnya) atau bau luka minimal
• Tidak ada lepuh atau maserasi pada kulit
• Nekrosis, selimur, lubang, perluasan luka ke jaringan di bawah
kulit atau pembentukan saluran sinus berkurang atau tidak ada.
• Eritema kulit dan eritema disekitar luka minimal
4. Resiko Infeksi
Tujuan/Kriteria Evaluasi
• Terbebas dari tanda dan gejala infeksi
• Memperlihatkan higiene personal yang adekuat
• Menggambarkan faktor yang menunjang penularan infeksi
• Melaporkan tanda dan gejala infeksi serta mengikuti prosedur
skrining dan pemantauan

Anda mungkin juga menyukai