Anda di halaman 1dari 31

METODE

KELOMPOK 1
PENELITIA
N
TINDAKAN
BHAGAS FERY ADYMAS P
(4201419078)
aNGGOTA:
SITI NOVIYATUN
(4201420001)
FITRI NURDIANA
(4201420010)
CINDIWATI
(4201420037)
SHAFIRA AL
1
TEORI
PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
ppengertian
Penelitian tindakan (action research) termasuk dalam
ruang lingkup penelitian terapan (applied research) yang
menggabungkan antara pengetahuan, penelitian dan
tindakan.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk
mengembangkan strategi pembelajaran yang paling
efisien dan efektif pada situasi yang alamiah (bukan
eksperimen).
kARAKTERISTIK
1. Tema penelitian bersifat situasional
2. Tindakan diambil berdasarkan hasil evaluasi dan
refleksi diri
3. Dilakukan dalam beberapa putaran
4. Penelitian bertujuan untuk memperbaiki kinerja
5. Dilakukan secra kolaboratif atau parisipatorif
6. Sampel terbatas
Perbedaan penelitian
tindakan dan kuasi
eksperimen
Perbedaan penelitian tindakan dan
kuasi eksperimen
Perbedaan penelitian tindakan dan
kuasi eksperimen
Model-model
Penelitian
tindakan kelas
Model Lewin
Mengembangkan model
action research dalam
sebuah sistem yang terdiri
dari sub sistem input,
transformation dan output.
Model Riel
Model yang dikembangkan oleh Riel (2007) ini
membagi proses penelitian tindakan menjadi tahap-tahap
:
1. Studi dan perencanaan.
2. Pengambilan tindakan.
3. Pengumpulan dan analisis kejadian.
4. Refleksi.
Ilustrasi model riel

Gambar : Kemajuan Pemecahan Masalah dengan Penelitian Tindakan


Penjelasan ilustrasi model riel
Untuk mengatasi masalah, diperlukan studi dan perencanaan. Setelah
disusun rencana, tahap selanjutnya adalah tindakan. Kemudian
dikumpulkan data/informasi/kejadian yang ditemui dan dilakukan
analisis. Hasil analisis akan dipelajari dan dievaluasi dengan rencana
tindak lanjut untuk menyelesaikan masalah yang ada. Putaran (Cycle)
akan terus berlangsung sampai masalah dapat diatasi.
Model Kemmis dan Taggart
Kemmis dan Taggart (1988)
membagi prosedur penelitian
tindakan dalam empat tahap
kegiatan pada satu putaran (siklus)
yaitu: perencanaan – tindakan dan
observasi – refleksi.
Model Kemmis dan taggart
Kegiatan tindakan dan observasi dilakukan pada saat
dilaksanakan tindakan. Guru sebagai peneliti sekaligus
melakukan observasi untuk mengamati perubahan perilaku siswa.
Hasil-hasil observasi kemudian direfleksikan untuk
merencanakan tindakan tahap berikutnya. Siklus tindakan tersebut
dilakukan secara terus menerus sampai peneliti puas, masalah
terselesaikan dan peningkatan hasil belajar sudah maksimum atau
sudah tidak perlu ditingkatkan lagi.
Model kemmis dan taggart
Hambatan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan pada siklus
pertama harus diobservasi, dievaluasi dan kemudian direfleksi
untuk merancang tindakan pada siklus kedua. Pada umumnya,
tindakan pada siklus kedua merupakan tindakan perbaikan dari
tindakan pada siklus pertama tetapi tidak menutup kemungkinan
tindakan pada siklus kedua adalah mengulang tindakan siklus
pertama. Pengulangan tindakan dilakukan untuk meyakinkan
peneliti bahwa tindakan pada siklus pertama telah atau belum
berhasil.
Model ddaer
Model DDAER (diagnosis, design, action and observation,
evaluation, reflection) merupakan pengembangan dari tiga model
PTK yang lain dan lebih lengkap. Prosedur dari model DDAER
ini yaitu :
1. DIagnosis masalah
2. Perancangan tindakan
3. Pelaksanaan tindakan dan observasi
4. Evaluasi
5. Refleksi
Ilustrasi model ddaer
Model ddaer
Dalam model tersebut, penelitian tindakan dimulai dari diagnosis
masalah sebelum tindakan dipilih. Setelah masalah didiagnosis,
peneliti mengidentifikasi tindakan dan memilih salah satu tindakan
yang layak untuk mengatasi masalah. Prosedur penelitian berikutnya
hampir sama dengan prosedur pada model PTK yang lain. Hingga
pada tahap Evaluasi dan Refleksi maka akan didapatkan hasil yang
nantinya digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah
selanjutnya.
PROSEDUR
Prosedur PENELITIAN
TINDAKAN
1. Diagnosis Masalah
2. Perancangan Tindakan
3. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
4. Analisis Data
5. Evaluasi dan Refleksi
2 CONTOH
ARTIKEL
PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
Contoh Artikel Dapat Dilihat Pada
Link :

https://drive.google.com/file/d/1EMmdY1BsBQRmiTiKLaTAkW2B-5
UZA0Rx/view?usp=sharing

23
Penjelasan tentang contoh artikel
✗ Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dan
Penguasaan Materi Lingkaran 1 Melalui Latihan Mandiri
Bagi Siswa Kelas VIII E SMP N 5 SRAGEN Semester
Genap Tahun 2009/2010
✗ Permasalahan : Banyaknya siswa yang tidak menguasai
materi pelajaran, terutama mata pelajaran matematika yang
nilai ulangannya masih dibawah KKM
✗ Tujuan : Untuk meningkatkan penguasaan materi Lingkaran
1 sub pokok bahasan Keliling Lingkaran

24
Penjelasan tentang contoh artikel
✗ Teknik Analisis :
Teknik analisis data merupakan metode dalam memproses data menjadi suatu informasi tertentu.

Analisis data penelitian tindakan dilakukan dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif (bila ada).

Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif

1. Perencanaan
Metode yang digunakan 2. Implementasi Tindakan
Model Riel 3. Pengamatan
4. Refleksi

Instrumen penelitian (alat monitoring) :


1. Siklus Pertama : Daftar nilai, soal tes dan lembar observasi
2. Siklus Kedua : Lembar observasi dan Soal tes

25
Penjelasan tentang contoh artikel
✗ Hasil : Penelitian tindakan di kelas tersebut, dilakukan dalam dua siklus. Dari siklus 1 ke siklus 2 indikator
keberhasilan telah tercapai. Indikator keberhasilan dalam penelitian tersebut adalah apabila rata- rata hasil tes ≥ 70.

Kondisi Awal

26
Penjelasan tentang contoh artikel
✗ Hasil :

27
Penjelasan tentang contoh artikel
✗ Hasil :

28
Penjelasan tentang contoh artikel
✗ Hasil :

29
Penjelasan tentang contoh artikel
✗ Hasil :
Hasil Penelitian Siklus 1 Hasil Penelitian Siklus 2
Pada siklus 1 guru sudah memberikan tindakan khusus Siklus 2 dapat dilihat dari hasil latihan mandiri 1
terhadap siswa yaitu dengan melakukan latihan mandiri, keterampilan siswa dalam membuat soal maupun
walaupun demikian hasil tes siklus 1 belum mengindikasi menyelesaikannya pada siklus 1 sebesar 84,62 % pada
keberhasilan dari penelitian ini sekalipun ada peningkatan siklus 2 sebesar 92,86 %. Dengan demikian ada
nilai rata-rata hasil tesnya. peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang
diberikan.

30
Than
ks!
Any questions?

31

Anda mungkin juga menyukai