Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN RISIKO PERILAKU


KEKERASAN

OLEH:
Ns. Muliantika, M.Kep., Sp.Kep.J
BACKGROUND
Acts of violence account for an estimated 1.43 million
01
deaths worldwide annually.

Permasalahan utama yang sering terjadi pada pasien


02
Schizofrenia adalah perilaku kekerasan

Pasien dengan skizofrenia memiliki risiko lebih tinggi


melakukan kejahatan kekerasan daripada populasi
03
umum, dan risiko relatif kekerasan terhadap orang
lain empat kali lebih tinggi daripada populasi umum

Sebanyak 3214 pasien, 36,4% (1534 pasien) masuk


04
dengan indikasi masalah perilaku kekerasan dan
menduduki peringkat terbesar kedua di RSJD Sungai
Bnagkong Pontianak
Asuhan
Keperawatan
Perilaku
Kekerasan
PENGERTIAN PERILAKU KEKERASAN

Perilaku kekerasan
Marah: perasaan jengkel yang
Perilaku kekerasan merupakan hasil dari marah
timbul sebagai respons terhadap
adalah suatu bentuk yang ekstrim (kemarahan)
kecemasan yang dirasakan
perilaku yang bertujuan atau ketakutan (panik)
sebagai ancaman individu
untuk melukai seseorang sebagai respons terhadap
(Stuart, 2016).
secara fisik maupun perasaan terancam, baik
psikologis (Keliat, dkk, berupa ancaman serangan
2011 fisik atau konsep diri
Faktor Predisposisi
Faktor
Biologis Faktor Faktor
Psikologis Sosiokultural
faktor herediter mengalami Gg Konsep diri, kegagalan
gangguan jiwa, riwayat menjalankan peran, keinginan Putus hubungan
penyakit atau trauma
kepala, dan riwayat
yang tidak terpenuhi, kerja/social/sekolah
kehilangan orang yang dicintai,
penggunaan NAPZA riwayat kekerasan dalam
keluarga
Faktor Presipitasi

Keputusasaan,
Putus Obat, Ri- Ketidakberdayaan,
wayat penggu- Kehilangan ,
nanaan Zat Konflik, pekerjaan
kritikan,
penghinaan

Biologi
Psikologi Sosial
TANDA dan GEJALA PERILAKU KEKERASAN
Data Subyektif:
Ungkapan berupa ancaman, kata-kata kasar, ingin memukul/ melukai
Data Obyektif:
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Suara tinggi, menjerit atau berteriak
Mondar mandir
Melempar atau memukul benda/orang lain
Respon marah berfluktuasi sepanjang respon adaptif dan maladaptive
Respon adaptif Respon maladaptif Asertif Pasif Perilaku kekerasan

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Asertif Pasif Perilaku Kekerasan

RENTANG RESPON
MARAH
Rentang Respon Marah
Perilaku Asertif
Perilaku asertif merupakan perilaku individu yang mampu menyatakan atau
mengungkapkan rasa marah atau tidak setuju tanpa menyalahkan atau
menyakiti orang lain sehingga perilaku ini dapat menimbulkan kelegaan pada
individu.
Perilaku Pasif
Perilaku pasif merupakan perilaku individu yang tidak mampu
untuk mengungkapakn perasaan marah yang sedang dialami,
dilakukan dengan tujuan menghindari suatu ancaman nyata.

Perilaku Kekerasan
Agresif/perilaku kekerasan. Merupakan hasil dari
kemarahan yang sangat tinggi atau ketakutan (panik
Proses Keperawatan Pada
Klien dengan
Perilaku Kekerasan
Pengkajian Perilaku Kekerasan

Pengkajian dilakukan dengan


cara wawancara dan observasi
pada pasien dan keluarga Apa yang dilakukan
(pelaku rawat). saat marah

wAWANCARA
Apakah dengan cara
Apa penyebab yang digunakan
perasaan marah? penyebab marah hilang

Apa yang dirasakan Apa akibat dari cara


saat terjadi marah yang dilakukan
kejadian/penyebab
marah

Portfolio Presentation
Pengkajian Perilaku Kekerasan
(Observasi)
Wajah memerah Mengepalkan
dan tegang tangan
.

Pandangan Bicara kasar


tajam

Mondar mandir
Mengatupkan
rahang dengan Melempar atau
kuat memukul
benda/orang lain

.
POHON
DIAGNOSIS RPK

Risiko Mencederai diri effect


Orang lain dan Lingkungan

Perilaku Kekerasan Core Problem

Harga Diri Rendah Causa


POHON
DIAGNOSIS RPK

Risiko Mencederai diri effect


Orang lain dan Lingkungan

Perilaku Kekerasan Core Problem

GSP: Halusinasi Causa


Diagnosis Keperawatan

Perilaku kekerasan
Risiko perilaku kekerasan
Tindakan Keperawatan
Pada diagnosis keperawatan perilaku kekerasan, tindakan
keperawatan yang dilakukan terutama bertujuan untuk mencegah
pasien TIDAK menciderai diri sendiri, orang lain atau lingkungan..
Tindakan keperawatan risiko perilaku kekerasan.
Perawat mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan
keluarga (pelaku rawat).
Setelah itu, perawat melakukan pengkajian pada pasien dan
melatih cara untuk mengatasi masalah pasien.
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Risiko Perilaku Kekerasan
Tujuan: Pasien mampu:
• Membina hubungan saling percaya
• Menjelaskan penyebab marah
• Menjelaskan perasaan saat terjadinya marah/perilaku kekerasan
• Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah
• Menyebutkan cara mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan
• Melakukan kegiatan mengontrol kemarahan
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Risiko Perilaku Kekerasan
Bina hubungan saling percaya
Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah yang menyebabkan
perilaku kekerasan saat ini maupun yang lalu.
Diskusikan tanda-tanda pada pasien jika terjadi perilaku kekerasan
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Risiko Perilaku Kekerasan
Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan pada saat marah secara:
Verbal
terhadap orang lain
terhadap diri sendiri
terhadap lingkungan
Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Risiko Perilaku Kekerasan
Latih pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara:
relaksasi : tarik nafas dalam, pukul bantal dan kasur, senam dan jalan-
jalan.
Latih klien untuk bicara dengan baik : mengungkapkan perasaan,
meminta dengan baik dan menolak dengan baik
Latih deeskalasi secara verbal maupun tertulis
Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien
Patuh minum obat dengan cara 8 benar (benar nama klien, benar
obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar manfaat, benar
tanggal kadaluwarsa dan benar dokumentasi)
PENGASINGAN
Pembatasan gerak
• Aman dari mencederai diri.
• Lingkungan aman dari perilaku pasien.
Isolasi
• Pasien butuh untuk jauh dari orang lain,
contohnya paranoid.
• Area terbatas untuk adaptasi, ditingkatkan
secara bertahap.
Pembatasan input sensoris
PENANGANAN PASIEN PK

DENGAN PENGEKANGAN

Penanganan pertama pada pasien dengan gaduh gelisah adalah pengamanan pasien,
uatamakan dengancara persuasive, namun jika gagal lakukan
REstrain
Pelaksanaan pembatasan gerak/pengekangan fisik (restraint)

Lakukan • Jelaskan tindakan yg akan


informed dilakukan, bukan hukuman tp
consent lisan, untuk keamanan
tulis di status

Siapkan ruang • Lakukan


isolasi/alat pengikat kontrak/kesepakatan utk
mengontrol perilakunya
yg aman
• Pengikatan min 4 org (1
Pilih alat pengikat yg memegang kepala, 2
aman & nyaman, dr ekstremitas, 1 ekstremitas
bahan katun bawah

Pengikatan di tempat • Ikatan tdk terlalu


tidur dg posisi kencang & tdk
terlentang terlalu longgar

Observasi tiap 30 menit


Hal-hal yang perlu diobservasi dlm pengekangan

1. Tanda-tanda vital
2. Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan
proses pengikatan
3. Nutrisi dan hidrasi
4. Sirkulasi & rentang gerak ekstremitas
5. Higiene & eliminasi
6. Status fisik dan psikologis
7. Kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan,
termasuk tanda vital
lanjutan proses pengekangan
• Pantau kondisi kulit yg diikat
Lakukan • Lakukan latihan gerak pd
tungkai yg diikat secara
perawatan bergantian tiap 2 jam
daerah • Perubahan posisi pengikatan
pengikatan

Libatkan & latih pasien


utk mengontrol
perilaku sblm ikatan
dibuka

Kurangi
pengekangan
secara bertahap

Bila klien sdh dpt


mengontrol perilaku :
coba interaksi tanpa
ikatan
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
Pasien Risiko Perilaku Kekerasan
Tujuan: Keluarga mampu:
– Mengenal masalah risiko perilaku kekerasan
– Memutuskan untuk melakukan perawatan pada pasien risiko perilaku
kekerasan
– Merawat pasien risiko perilaku kekerasan dengan mengajarkan dan
mendampingi pasien mengontrol emosi dengan cara melakukan kegiatan
fisik, bicara yang baik, minum obat teratur dan melakukan kegiatan ibadah
– Memodifikasi lingkungan yang kondusif agar pasien mampu mengontrol
perilaku kekerasan dan mengurangi stresor yang menimbulkan perilaku
kekerasan
– Mengenal tanda kekambuhan dan menggunakan pelayanan kesehatan
untuk mengatasi masalah.
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga…
» Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.
» Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab perilaku
kekerasan.
» Melatih keluarga cara merawat risiko perilaku kekerasan.
» Membimbing keluarga merawat risiko perilaku kekerasan.
» Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung pasien untuk mengontrol emosinya.
» Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan
rujukan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan
» Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur.
EVALUASI PASIEN
Pasien dapat:
Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan, perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan, dan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan.
Mengontrol perilaku kekerasan:
secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan mengungkapkan perasaan dengan
cara baik
secara spiritual
menggunakan terapi psikofarmaka
Melakukan latihan mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai jadual
Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan dalam mencegah PK
EVALUASI KELUARGA
Keluarga dapat:
• Mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat pasien (pengertian,
tanda dan gejala, dan penyebab terjadinya perilaku kekerasan)
• Mencegah terjadinya perilaku kekerasan
• Menunjukkan sikap yang mendukung dan menghargai pasien
• Memotivasi pasien dalam mengontrol perasaan marah
• Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung pasien
mengontrol perasaan marah
• Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam mencegah perilaku
kekerasan pasien
• Melakukan follow up ke Puskesmas dan mengenal tanda kambuh.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai