OLEH:
Ns. Muliantika, M.Kep., Sp.Kep.J
BACKGROUND
Acts of violence account for an estimated 1.43 million
01
deaths worldwide annually.
Perilaku kekerasan
Marah: perasaan jengkel yang
Perilaku kekerasan merupakan hasil dari marah
timbul sebagai respons terhadap
adalah suatu bentuk yang ekstrim (kemarahan)
kecemasan yang dirasakan
perilaku yang bertujuan atau ketakutan (panik)
sebagai ancaman individu
untuk melukai seseorang sebagai respons terhadap
(Stuart, 2016).
secara fisik maupun perasaan terancam, baik
psikologis (Keliat, dkk, berupa ancaman serangan
2011 fisik atau konsep diri
Faktor Predisposisi
Faktor
Biologis Faktor Faktor
Psikologis Sosiokultural
faktor herediter mengalami Gg Konsep diri, kegagalan
gangguan jiwa, riwayat menjalankan peran, keinginan Putus hubungan
penyakit atau trauma
kepala, dan riwayat
yang tidak terpenuhi, kerja/social/sekolah
kehilangan orang yang dicintai,
penggunaan NAPZA riwayat kekerasan dalam
keluarga
Faktor Presipitasi
Keputusasaan,
Putus Obat, Ri- Ketidakberdayaan,
wayat penggu- Kehilangan ,
nanaan Zat Konflik, pekerjaan
kritikan,
penghinaan
Biologi
Psikologi Sosial
TANDA dan GEJALA PERILAKU KEKERASAN
Data Subyektif:
Ungkapan berupa ancaman, kata-kata kasar, ingin memukul/ melukai
Data Obyektif:
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Suara tinggi, menjerit atau berteriak
Mondar mandir
Melempar atau memukul benda/orang lain
Respon marah berfluktuasi sepanjang respon adaptif dan maladaptive
Respon adaptif Respon maladaptif Asertif Pasif Perilaku kekerasan
RENTANG RESPON
MARAH
Rentang Respon Marah
Perilaku Asertif
Perilaku asertif merupakan perilaku individu yang mampu menyatakan atau
mengungkapkan rasa marah atau tidak setuju tanpa menyalahkan atau
menyakiti orang lain sehingga perilaku ini dapat menimbulkan kelegaan pada
individu.
Perilaku Pasif
Perilaku pasif merupakan perilaku individu yang tidak mampu
untuk mengungkapakn perasaan marah yang sedang dialami,
dilakukan dengan tujuan menghindari suatu ancaman nyata.
Perilaku Kekerasan
Agresif/perilaku kekerasan. Merupakan hasil dari
kemarahan yang sangat tinggi atau ketakutan (panik
Proses Keperawatan Pada
Klien dengan
Perilaku Kekerasan
Pengkajian Perilaku Kekerasan
wAWANCARA
Apakah dengan cara
Apa penyebab yang digunakan
perasaan marah? penyebab marah hilang
Portfolio Presentation
Pengkajian Perilaku Kekerasan
(Observasi)
Wajah memerah Mengepalkan
dan tegang tangan
.
Mondar mandir
Mengatupkan
rahang dengan Melempar atau
kuat memukul
benda/orang lain
.
POHON
DIAGNOSIS RPK
Perilaku kekerasan
Risiko perilaku kekerasan
Tindakan Keperawatan
Pada diagnosis keperawatan perilaku kekerasan, tindakan
keperawatan yang dilakukan terutama bertujuan untuk mencegah
pasien TIDAK menciderai diri sendiri, orang lain atau lingkungan..
Tindakan keperawatan risiko perilaku kekerasan.
Perawat mengidentifikasi masalah yang dialami pasien dan
keluarga (pelaku rawat).
Setelah itu, perawat melakukan pengkajian pada pasien dan
melatih cara untuk mengatasi masalah pasien.
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Risiko Perilaku Kekerasan
Tujuan: Pasien mampu:
• Membina hubungan saling percaya
• Menjelaskan penyebab marah
• Menjelaskan perasaan saat terjadinya marah/perilaku kekerasan
• Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah
• Menyebutkan cara mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan
• Melakukan kegiatan mengontrol kemarahan
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Risiko Perilaku Kekerasan
Bina hubungan saling percaya
Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah yang menyebabkan
perilaku kekerasan saat ini maupun yang lalu.
Diskusikan tanda-tanda pada pasien jika terjadi perilaku kekerasan
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Risiko Perilaku Kekerasan
Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan pada saat marah secara:
Verbal
terhadap orang lain
terhadap diri sendiri
terhadap lingkungan
Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
Risiko Perilaku Kekerasan
Latih pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara:
relaksasi : tarik nafas dalam, pukul bantal dan kasur, senam dan jalan-
jalan.
Latih klien untuk bicara dengan baik : mengungkapkan perasaan,
meminta dengan baik dan menolak dengan baik
Latih deeskalasi secara verbal maupun tertulis
Spiritual: sholat/berdoa sesuai keyakinan pasien
Patuh minum obat dengan cara 8 benar (benar nama klien, benar
obat, benar dosis, benar cara, benar waktu, benar manfaat, benar
tanggal kadaluwarsa dan benar dokumentasi)
PENGASINGAN
Pembatasan gerak
• Aman dari mencederai diri.
• Lingkungan aman dari perilaku pasien.
Isolasi
• Pasien butuh untuk jauh dari orang lain,
contohnya paranoid.
• Area terbatas untuk adaptasi, ditingkatkan
secara bertahap.
Pembatasan input sensoris
PENANGANAN PASIEN PK
DENGAN PENGEKANGAN
Penanganan pertama pada pasien dengan gaduh gelisah adalah pengamanan pasien,
uatamakan dengancara persuasive, namun jika gagal lakukan
REstrain
Pelaksanaan pembatasan gerak/pengekangan fisik (restraint)
1. Tanda-tanda vital
2. Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan
proses pengikatan
3. Nutrisi dan hidrasi
4. Sirkulasi & rentang gerak ekstremitas
5. Higiene & eliminasi
6. Status fisik dan psikologis
7. Kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan,
termasuk tanda vital
lanjutan proses pengekangan
• Pantau kondisi kulit yg diikat
Lakukan • Lakukan latihan gerak pd
tungkai yg diikat secara
perawatan bergantian tiap 2 jam
daerah • Perubahan posisi pengikatan
pengikatan
Kurangi
pengekangan
secara bertahap