Plasenta Previa - Kelompok 5
Plasenta Previa - Kelompok 5
Previa
Dosen Pengampu : Ibu Shinta Utami, M.Keb
KELOMPOK 5
5 Wina Rahmawati
Mari mulai!
Kalian siap?
Definisi
Plasenta previa adalah komplikasi dalam
kehamilan biasanya ditandai dengan
pendarahan pada vagina tanpa rasa nyeri
pada trimester ketiga, dimana letak
plasenta menutupi ostium uteri interna.
Sebagian kasus plasenta previa tidak menimbulkan gejala apa pun. Sementara itu, banyak kasus
plasenta previa ditandai dengan adanya perdarahan yang keluar dari vagina.
1. Perdarahan tanpa nyeri
2. Perdarahan berulang
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan sesuai dengan keluarnya darah
5. Timbulnya perlahan-lahan
6. Waktu terjadinya saat hamil
7. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
8. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
Penatalaksanaan
Menurut Sukarni. I,. Sudarti (2014), penatalaksanaan plasenta previa yaitu :
1. Konservatif Dilakukan perawatan konservatif bila kehamilan kurang 37 minggu,
perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal), tempat tinggal
pasien dekat dengan rumah sakit (dapat menempuh perjalanan dalam 1 menit).
Perawatan konservatif berupa:
a. Istirahat
b. Pemberian hematinik dan spasmolitik untuk mengatasi anemia
c. Memberikan antibotik bila ada indikasi
d. Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.
Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan konservatif
maka lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap tidak ada perdarahan. Bila
timbul perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan tidak boleh melakukan senggama
Lanjutan…
2. Penanganan aktif bila perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan, umur
kehamilan 37 minggu atau lebih, anak mati. Penanganan aktif berupa persalinan
pervaginam dan persalinan per abdominal. Penderita di persiapkan untuk pemeriksaan
dalam diatas meja operasi. (double set up) yakni dalam keadaan siap operasi. Bila
pemeriksaan dalam didapatkan :
a. Plasenta previa margnalis,
b. Plasenta previa letak rendah
c. Plasenta previa lateralis atau marginalis dimana janin mati dan serviks sudah matang,
kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan atau hanya sedikit
maka lakukan amniotomi yang diikuti dengan drips oksitosin pada partus pervaginam,
bila gagal drips (sesuai dengan protap terminasi kehamilan). Bila terjadi perdarahan
banyak lakukan seksio caesarea.
Lanjutan…
Indikasi untuk melakukan seksio caesarea adalah :
1. Plasenta previa totalis
2. Perdarahan banyak tanpa henti
3. Presentase abnormal
4. Panggul sempit
5. Keadaan serviks tidak menguntungkan (belum matang)
6. Gawat janin
Peran
Bidan
Dalam buku Manuaba (2010) tindakan yang dapat dilakukan bidan pada kasus
plasenta previa adalah dengan cara :
1. Pasang infus dengan cairan pengganti (chloret, laktat ringer, glukosa ringer)
2. Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan bertambah
banyak.
3. Segera melakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup
untuk tindakan operasi dan sebagainya.
4. Pada kasus prematurus, setelah pemeriksaan dilakukan pemecahan ketuban untuk
menghentikan perdarahan. Tekanan bagian terendah janin akan menekan plasenta
previa sehingga perdarahan berhenti.
5. Semua pasien dengan perdarahan per vagina pada kehamilan trimester ketiga,
dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Bila pasien dalam keadaan syok karena
pendarahan yang banyak, harus segera diperbaiki keadaan umumnya dengan
pemberian infus atau tranfusi darah.
VIDEO Plasenta Previa https://youtu.be/xnRIF8SDYf8
Soal Kasus
Ny. F 36 th GI P0 A0 hamil 30 minggu datang ke BPM dengan keluhan waktu bangun tidur
mengeluarkan darah segar lewat lahir, tidak di sertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan KU
lemah, pucat TD 90/60. Hb: 8,4 gr %.
Diagnose untuk Ny. F adalah..
a. Rupture uteri
b. Abortus iminens
c. Plasenta previa
d. Solusio plasenta
e. Abortus incompletes
Terima kasih!