Anda di halaman 1dari 17

Plasenta

Previa
Dosen Pengampu : Ibu Shinta Utami, M.Keb
KELOMPOK 5

1 Anisa Meliyani 3 Nur Azia Muztaba

2 Firli Agustina 4 Siti Kemalasari SW

5 Wina Rahmawati
Mari mulai!
Kalian siap?
Definisi
Plasenta previa adalah komplikasi dalam
kehamilan biasanya ditandai dengan
pendarahan pada vagina tanpa rasa nyeri
pada trimester ketiga, dimana letak
plasenta menutupi ostium uteri interna.

Plasenta previa adalah plasenta yang


berimplantasi pada segmen bawah rahim Plasenta
(SBR) sehingga menutupi seluruh atau Serviks
sebagian dari ostium uteri internum (OUI).
Etiologi
Plasenta Previa

Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan endometrium yang


kurang baik, misalnya karena atrofi endometrium atau kurang baiknya vaskularisasi
desidua. Keadaan ini bisa ditemukan pada :
1. Multipara, terutama jika jarak kehamilannya pendek
2. Mioma uteri
3. Kuretasi yang berulang
4. Umur lanjut (diatas 35 tahun)
5. Bekas seksio sesaria
6. Riwayat abortus
7. Defek vaskularisasi pada desidua
8. Plasenta yang besar dan luas : pada kehamilan kembar, eriblastosis fetalis.
9. Wanita yang mempunyai riwayat plasenta previa pada kehamilan sebelumnya
Patofisiologi

Perdarahan antepartum akibat placenta previa terjadi sejak kehamilan 20


minggu saat segmen bawah uteri telah terbentuk dan mulai melebar serta
menipis Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah
uterus lebih banyak mengalami perubahan Pelebaran segmen bahwa uterus
dan permukaan servik menyebabkan sinus robek karena lepasnya plasenta
dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari placenta
Perdarahan tidak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot
segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti placenta letak normal
(Sujiyatini, 2009).
Lanjutan…

Pada plasenta yang menutupi seluruh uteri internum perdarahan terjadi


lebih awal dalam kehamilan karena segmen bawah rahim terbentuk lebih
dahulu pada bagian terbawah yaitu ostium uteri internum. Sebaliknya pada
plasenta previa parsialis atau letak rendah perdarahan baru akan terjadi
pada waktu mendekati atau mulai persalinan. Perdarahan pertama
biasanya sedikit tetapi cenderung lebih banyak pada perdarahan
berikutnya. Perdarahan yang pertama sudah bisa terjadi pada kehamilan
dibawah 30 minggu, tetapi lebih separuh kejadiannya pada kehamilan 34
minggu ke atas.
Klasifikasi
Plasenta previa totalis atau komplit Plasenta previa parsialis adalah plasenta
1 2
adalah plasenta yang menutupi seluruh yang menutupi sebagian ostium uteri
ostium uteri internum. Pada jenis ini, internum. Pada jenis inipun risiko
jelas tidak mungkin bayi dilahirkan perdarahan sangat besar, dan biasanya
secara normal, karena risiko perdarahan janin tetap tidak dilahirkan secara
sangat hebat. normal.
Klasifikasi
Plasenta previa marginalis adalah plasenta Plasenta letak rendah, plasenta lateralis, atau
3 yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri 4 kadang disebut juga dangerous placenta adalah
internum. Hanya bagian tepi plasenta yang plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
menutupi jalan lahir. Janin bisa dilahirkan rahim sehingga tepi bawahnya berada pada jarak
secara normal, tetapi risiko perdarahan tetap lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.
besar. Jarak yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak
normal. Risiko perdarahan tetap ada namun tidak
besar, dan janin bisa dilahirkan secara normal asal
tetap berhati-hati.
Tanda
Gejala

Sebagian kasus plasenta previa tidak menimbulkan gejala apa pun. Sementara itu, banyak kasus
plasenta previa ditandai dengan adanya perdarahan yang keluar dari vagina.
1. Perdarahan tanpa nyeri
2. Perdarahan berulang
3. Warna perdarahan merah segar
4. Adanya anemia dan renjatan sesuai dengan keluarnya darah
5. Timbulnya perlahan-lahan
6. Waktu terjadinya saat hamil
7. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
8. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
Penatalaksanaan
Menurut Sukarni. I,. Sudarti (2014), penatalaksanaan plasenta previa yaitu :
1. Konservatif Dilakukan perawatan konservatif bila kehamilan kurang 37 minggu,
perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal), tempat tinggal
pasien dekat dengan rumah sakit (dapat menempuh perjalanan dalam 1 menit).
Perawatan konservatif berupa:
a. Istirahat
b. Pemberian hematinik dan spasmolitik untuk mengatasi anemia
c. Memberikan antibotik bila ada indikasi
d. Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.
Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan konservatif
maka lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap tidak ada perdarahan. Bila
timbul perdarahan segera bawa ke rumah sakit dan tidak boleh melakukan senggama
Lanjutan…
2. Penanganan aktif bila perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan, umur
kehamilan 37 minggu atau lebih, anak mati. Penanganan aktif berupa persalinan
pervaginam dan persalinan per abdominal. Penderita di persiapkan untuk pemeriksaan
dalam diatas meja operasi. (double set up) yakni dalam keadaan siap operasi. Bila
pemeriksaan dalam didapatkan :
a. Plasenta previa margnalis,
b. Plasenta previa letak rendah
c. Plasenta previa lateralis atau marginalis dimana janin mati dan serviks sudah matang,
kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan atau hanya sedikit
maka lakukan amniotomi yang diikuti dengan drips oksitosin pada partus pervaginam,
bila gagal drips (sesuai dengan protap terminasi kehamilan). Bila terjadi perdarahan
banyak lakukan seksio caesarea.
Lanjutan…
Indikasi untuk melakukan seksio caesarea adalah :
1. Plasenta previa totalis
2. Perdarahan banyak tanpa henti
3. Presentase abnormal
4. Panggul sempit
5. Keadaan serviks tidak menguntungkan (belum matang)
6. Gawat janin
Peran
Bidan
Dalam buku Manuaba (2010) tindakan yang dapat dilakukan bidan pada kasus
plasenta previa adalah dengan cara :
1. Pasang infus dengan cairan pengganti (chloret, laktat ringer, glukosa ringer)
2. Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan bertambah
banyak.
3. Segera melakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup
untuk tindakan operasi dan sebagainya.
4. Pada kasus prematurus, setelah pemeriksaan dilakukan pemecahan ketuban untuk
menghentikan perdarahan. Tekanan bagian terendah janin akan menekan plasenta
previa sehingga perdarahan berhenti.
5. Semua pasien dengan perdarahan per vagina pada kehamilan trimester ketiga,
dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Bila pasien dalam keadaan syok karena
pendarahan yang banyak, harus segera diperbaiki keadaan umumnya dengan
pemberian infus atau tranfusi darah.
VIDEO Plasenta Previa https://youtu.be/xnRIF8SDYf8
Soal Kasus
Ny. F 36 th GI P0 A0 hamil 30 minggu datang ke BPM dengan keluhan waktu bangun tidur
mengeluarkan darah segar lewat lahir, tidak di sertai nyeri perut. Hasil pemeriksaan KU
lemah, pucat TD 90/60. Hb: 8,4 gr %.
Diagnose untuk Ny. F adalah..
a. Rupture uteri
b. Abortus iminens
c. Plasenta previa
d. Solusio plasenta
e. Abortus incompletes
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai