Anda di halaman 1dari 44

PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN PIW

BPSDM, KEMENTERIAN PUPR

Perencanaan Infrastruktur
Terpadu Berbasis
Pengembangan Wilayah
Mata Pelatihan Program Pembangunan Infrastruktur
Terpadu pada Wilayah
Tujuan Pembelajaran

Memahami proses penyusunan


program pembangunan
infrastruktur yang terpadu pada
pengembangan wilayah
Indikator Hasil Belajar

Peserta mampu menjelaskan hakekat

1 penyusunan program pembangunan


infrastruktur terpadu pada wilayah

Peserta mampu menjelaskan prinsip

2 penyusunan program pembangunan


infrastruktur terpadu pada wilayah

Peserta mampu menjelaskan pola


pembiayaan pembangunan
3 infrastruktur terpadu pada suatu
wilayah
Materi 1
Hakekat Penyusunan Program
Pembangunan Infrastruktur
Terpadu pada Wilayah
Pengertian Program
Pembangunan Infrastruktur

Pengertian Pemrograman

• Proses pengelolaan instrumen kebijakan, yang terdiri


dari satu atau lebih kegiatan, dilakukan oleh instansi
pemerintah/ lembaga untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditentukan dengan
memperhitungkan pengalokasian anggaran.
Pengertian Program
Pembangunan Infrastruktur

• Rangkaian pengelolaan kegiatan yang saling berkaitan, terpadu dan


menyeluruh/ komprehensif untuk mencapai tujuan dan sasaran
perencanaan yang telah ditentukan, yang dirinci berdasarkan waktu, besaran
biaya, besaran volume, kewenangan, pelaku (actor), serta kriteria
kesiapan (readiness criteria) (Rasyidi et al. 2016).,
• Upaya upaya atau kegiatan kegiatan yang telah disusun dalam suatu
perencanaan dalam rangka mewujudkan kebijakan pemerintah yang telah
ditetapkan.
Pengertian Program
Pembangunan Infrastruktur

Pogram Pembangunan Infrastruktur


• Sekumpulan Rencana Kerja Terpadu Pembangunan Prasarana dan Sarana
bidang Ke-PUPR-an yang berisikan kegiatan, alokasi anggaran, dan sumber
dana, serta sasaran dan tujuan .
Pengertian Program
Pembangunan Infrastruktur

Ruang Lingkup Pembangunan Infrastruktur

1 Program Jangka Panjang > 10 Tahun

2 Program Jangka Menengah (5 Tahun)

3 Program Jangka Pendek (Tahunan)


Teori Perencanaan
Program dan Anggaran
2
Planning, Programming, Budgeting System (PPBS)
• PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem
yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya
adalah alokasi sumberdaya berdasarkan analisis ekonomi.
• PPBS adalah salah satu program penganggaran yang ditujukan untuk
membantu manajemen pemerintahan di dalam membuat keputusan alokasi
sumberdaya secara lebih baik.
Teori Perencanaan
Program dan Anggaran
2
Planning, Programming, Budgeting System (PPBS)
• Hal tersebut disebabkan oleh sumberdaya yang dimiliki pemerintah
terbatas, sementara kebutuhan infrastruktur cukup besar .
• Dalam keadaan seperti itu, pemerintah dihadapkan pada pilihan alternatif
keputusan yang memberikan manfaat paling besar dalam pencapaian
tujuan organisasi secara keseluruhan.
Teori Perencanaan
Program dan Anggaran
2
Keunggulan PPBS
1. Memudahkan pengambilan keputusan yang menyangkut usaha pencapaian
tujuan.
2. Menghindarkan adanya overlaping program dan mewujudkan sinkronisasi dan
integrasi dalam proses perencanaan.
3. Alokasi sumberdaya yang lebih efisien dan efektif berdasarkan analisis
manfaat dan biaya untuk mencapai tujuan
4. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja.
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Pedoman Pedoman
Rincian
Renstra KL Renja - KL RKA-KL

Pemerintah
APBN

Pusat
Pedoman Diacu

Dijabar
Pedoman Pedoman
RPJP RPJM kan
RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

Pedoman Dijabarkan Pedoman


RPJM RKP
RPJP Daerah RAPBD APBD
Daerah Daerah

Pemerintah
Daerah
Pedoman Diacu

Pedoman Pedoman
Renstra Renja - RKA - Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD

UU SPPN UU KN
UU 25 tahun 2004 UU 17 tahun 2003 tentang
tentang SPPN Keuangan Negara
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
3
Materi 2
Prinsip Penyusunan Program
Pembangunan Infrastruktur
Terpadu pada Wilayah
KEDUDUKAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

KEBIJAKAN KEBIJAKAN
SPATIAL SEKTORAL PROGRAM
RTRW+RTR RPJM
NASIONAL Kedudukan Program Pembangunan
NASIONAL
RTRW+RTR PUPR dalam Sistem Perencanaan
RPJM
PROVINSI PROVINSI
Pembangunan Nasional
RTRW+RTR RPJM
KAB./KOTA KAB./KOTA

RENSTRA
RENCANA INFRA. RENCANA INFRA. KL/SKPD
TERPADU PUPR TERPADU PUPR
Visi dan Misi
MASTER PLAN DEVELOPMENT Tujuan, Strategi,
SEKTOR/RENCANA PLAN WILAYAH Kebijakan
Rencana Program
INDUK SISTEM (5 Thn) Kegiatan (5 th)
(RIS- 20thn)

ProgramJangka Pdk
Studi Kelayakan RENJA KL/SKPD
(3 thn)
Prinsip Penyusunan Program
Pembangunan Infrastruktur PUPR
2
WPS sebagai basis perencanaan dan
pemrograman infrastruktur PUPR secara
terpadu untuk mengurangi kesenjangan antar-
wilayah dan meningkatkan daya saing
REPUBLIK
INDONESIA
Kerangka Infrastruktur RPJMN 2020-2024
………….. mendukung pengembangan wilayah melalui penyediaan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
…………….

Pengembangan Wilayah
Pelayanan Dasar (Termasuk Daerah
3 T) Makroekonomi
1. Air Baku 1. Pertumbuhan ekonomi
2. Air Minum
2. Stok Infrastruktur
3. Sanitasi MAKRO
4. Perumahan
3. Perkiraan kebutuhan
EKONOMI infrastruktur
5. Keselamatan Transportasi
6. Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur

Pusat Pertumbuhan (Konektivitas)


1. Sektor Pertanian – Waduk dan Irigasi Funding + Financing
2. Sektor Industri – Pelabuhan, Jalan,
KA H.I.T.S 1. Funding –Pengembalian
3. Sektor Jasa/Pariwisata – Bandara PENGEM-
Holistik, Integratif, Investasi (Pemerintah,
BANGAN Tematik, Spasial FUNDING Swasta)
WILAYAH +FINANCI 2. Financing – Skema
(Dukungan NG
Infrastruktur) Pembiayaan (RM, PLN,
Perkotaan SBSN, BUMN, Swasta)
1. Pengembangan Kawasan 3. Five Case Model
Perkotaan Berkelanjutan (Smart 4. PPP (4 Pilar)
City) 5. PINA
2. Transportasi
Infrastruktur Pendukung
• TIK
• Energi
• Ketenagalistrikan
Sumber : Bappenas (2018)
17
PENDEKATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR
BERBASIS PENGEMBANGAN WILAYAH
Contoh:
Pontianak, Sei Contoh:
Mangkei, Sofifi, Bitung, Sei
Sorong, Maja
10 Mangkei,
Batulicin Contoh:
Contoh:
Jabodetabek,
Kota 17 Kawasan Sei Mangkei,
12 Baru Ketapang,
Mebidangro,
Industri Bitung, Kendal,
Mamminasata Kawasan
Metropolitan Prioritas Mandalika

10 Kawasan
Konektivitas Ekonomi
Multimoda Khusus

10
Kawasan Strategis
Perbatasan
Keterpaduan Perenc. & Prog. (Fungsi, Lokasi,
Waktu, Biaya, Besaran, Kesiapan)
Pariwisata
Nasional Nasional
Contoh:
Peureulak, Sidikalang,
Contoh: Contoh: Dolok Masihul, Labuan
Kalimantan, Jawa Bajo 40
NTT, Papua, Barat, Kawasan
serta 10 PKSN Jawa
Timur, 18 Propinsi Perdesaan Contoh:
Sulawesi Lumbung Prioritas Danau Toba,
Selatan Borobudur,
Pangan Nasional Mandalika, Labuan
Bajo
KRITERIA PROGRAM JANGKA PENDEK DAN TAHUNAN

 Fungsi kawasan terdukung


 Lokasi program
 Waktu pelaksanaan program
Program  Besaran/volume program (output)
Jangka  Biaya program
Pendek  Readiness criteria : (FS, Dok. Lingk, Kesiapan Lahan,
DED)
 Kewenangan (pemerintah Pusat/ Prov/ Kab/ Kota

 Kemampuan pembiayaan/anggaran, dimana anggaran


sifatnya yang terbatas (budget constrain).
Kegiatan  Direktif Presiden
Tahunan  RPJMN dan RKP
 Readiness criteria : (FS, Dok. Lingk, Kesiapan Lahan,
DED)

Paparan Kepala BPIW: Kebijakan BPIW disampaikan pada Diklat Teknis Jabatan Dasar I Bidang
Pengembangan Infrastruktur Wilayah: Pengembangan Infrastruktur Berbasis Pengembangan Wilayah,
Mei 2017
Prinsip Dasar Penyusunan Program
(guidelines for MSDF)

1. Kewilayahan
a. Proteksi lingkungan,
b. Penetapan kualitas permukiman dan sarana
penunjangnya,
c. Perlindungan tempat unik/peninggalan,
d. Alokasi ruang kebutuhan masa depan,
e. Dll..
(Gunakan RTRW yang berlaku)
2. Keberlanjutan

Pendekatan dalam menyusun program


memperhatikan rencana jangka pendek,
menengah, dan pajang dengan
mempertimbangkan aspek fisik, sosial-ekonomi,
dan lingkungan.
3. Koordinasi
Keterlibatan seluruh pemangku kepentingan
yang berasal dari instansi penanggung jawab
infrastruktur yang akan dibangun.
(manfaat dan pendekatan koordinasi
disampaikan dalam mata diklat kelembagaan
dan koordinasi)
4. Keterpaduan

Integrasi rencana dan sinkronisasi program


setiap infrastruktur yang akan dibangun dengan
mempertimbangkan rencana pengembangan
kawasan baik jangka menengah maupun
panjang.
5. Optimasi Sumber Daya

Pendekatan dengan memperhatikan dan


memanfaatkan potensi wilayah dan sumber-
sumber daya yang dimiliki baik diwilayah sendiri
dan wilayah sekitar dengan tetap
mempertimbangkan keberlanjutan
pembangunan
Infrastructur

3Es
(Enterprise,
Employment Innovation
& Education)

ANALISIS KELAYAKAN PROGRAM


1. KAWASAN TERDUKUNG
2. FUNGSI KAWASAN TERDUKUNG
3. JANGKA WAKTU BERFUNGSINYA
KAWASAN
4. POTENSI KAWASAN
5. TANTANGAN & ISU
25
ANALISIS KELAYAKAN
• Analisis kelayakan program : (1)
identifikasi kawasan terdukung sesuai
dengan program prioritas yang telah
diarahkan pada MP/DP (perencanaan
infrastruktur PUPR), (2) identifikasi fungsi
kawasan terdukung, (3) identifikasi jangka
waktu berfungsinya kawasan terdukung,
(4) potensi, dan (5) tantangan dan isu

• Berdasarkan analisis tersebut akan dihasilkan indikasi


program yang selanjutkan diintegrasikan dengan
kriteria pemrograman.

26
PROSES PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN
Kegiatan Prioritas yang
Belum Tersedia Dananya

• Direktif
• RPJPN Presiden
• RPJPMN • Menteri
• RTRWN • DPR/DPD
• Ren. Induk • RPJMN Budget
Pulau dan RKP Constrain

WPS dan MP (10 thn)- Program Program Program


DP (thn) 5 Tahun/ 3 Tahun Tahunan Proses
Kawasan
Renstra DIPA
Strategis • WPS • Fungsi Readiness
• Antar WPS • Lokasi criteria FS,
• Kawasan • APBN • Besaran Dokling, Lahan,
• Antar Kawasan • APBD • Readiness DED
• KPBU
criteria
• Swasta

Pelaksanaan
• New Development
(Belanja Tidak
Mengikat
• Kegiatan Lanjutan Kebutuhan
Optimal Tahunan
Keerpaduan Rencana Sinkronisasi Program Sinkronisasi Pelaksanaan
SINKRONISASI PROGRAM
DAN PEMBIAYAAN
KETERPADUAN
PENGEMBANGAN KAWASAN
DENGAN INFRASTRUKTUR
PUPR
Materi 3

Pembiayaan Pembangunan
Infrastruktur
PRINSIP PENYUSUNAN PROGRAM DAN
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

PRINSIP PEMBIAYAAN PROGRAM PEMBANGUNAN


INFRASTRUKTUR
1. Sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur melibatkan
semua stakheolders. Sumber pembiayaan pembangunan
infrastruktur pada kawasan strategis melibatkan pemerintah pusat,
pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah yang terkait dengan
kawasan strategis dan pihak swasta serta masyarakat.
2. Sumber pembiayaan dari pemerintah disesuaikan dengan
kewenangan yang diatur dalam pembagian urusan pemerintahan
3. Pembangunan infrastruktur yang dapat memberikan keuntungan
secara finansial didorong pembiayaan kepada pihak swasta atau
kerjasama dengan swasta
Sumber Pembiayaan
Pembangunan Infrastruktur
Sumber Pembiayaan Pemerintah

Pembiayaan reguler Pembiayaan Non reguler

• APBN
• Hibah APBN, berupa:
• APBD
• Bantuan Uang Muka (BUM)
• Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
(FLPP)
• Subsidi Selisih Bunga (SSB)
• Hibah APBD (Pendampingan
Pembangunan Infrastruktur)
• Obligasi Infrastruktur
Sumber Pembiayaan Non Pemerintah

1 Swasta Murni

2 Kerjasama Pemerintah dan


badan Usaha (KPBU)

3 Pembiayaan Investasi Non


Anggaran pemerintah (PINA)
Skema Pembiayaan
Pembangunan Infrastruktur
2
Definisi Tujuan

• Skema pembiayaan infrastruktur adalah bagian


• mencari dan menentukan sumber dana yang
dari sistem pembiayaan infrastruktur yang
tepat bagi pembiayaan proyek infrastruktur
merupakan usaha mengatur atau mencari
agar kelangsungan dan kelancaran
konfigurasi pendanaan bagaimana sebuah
pembangunan proyek infrastruktur bisa
proyek pembangunan infrastruktur didanai
terjamin sehingga penyelesaian proyek
oleh sumber-sumber pembiayaan yang tepat
tersebut dapat tepat waktu sesuai yang
sesuai dengan karakteristik proyeknya dan
direncanakan.
persyaratan pendanaannya
SKEMA PEMBIAYAAN

PEMERINTAH • APBN
PUSAT • KPBU

KEGIATAN/
PROGRAM PEMERINTAH • APBD
KEWENANGAN • KPBU
ARAHAN TAHUN DAERAH
T+2

PEMBIAYAAN
INVESTASI
NON-
SWASTA ANGGARAN
PEMERINTAH
(PINA)

36
DAK
DANA ALOKASI
KHUSUS
DANA ALOKASI(DAK)
KHUSUS DAK REGULER DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN
(DAK)

1. Pendidikan 1. Kesehatan 1. Pendidikan SMK


2. Kesehatan & KB 2. Air Minum
2. Kesehatan (RS Rujukan)
3. Air Minum 3. Sanitasi
3. Air Minum
1. DAK Bersumber dari APBN yang 4. Sanitasi 4. Perumahan & 4. Sanitasi
5. Perumahan & Permukiman 5. Irigasi
dialokasikan pada daerah tertentu Permukiman 5. Transportasi
6. Jalan
6. Jalan 6. Pendidikan
7. Pasar
untuk mendanai kegiatan khusus 7. Pasar
8. Energi Skala Kecil
8. IKM
yang merupakan urusan daerah dan 9. Lingkungan Hidup &
9. Pertanian OPENED MENU Kehutanan
10. Kelautan & Perikanan
sesuai dengan prioritas nasional 11. Pariwisata
Mendukung daerah
2. Besaran DAK ditentukan setiap Perbatasan, Tertinggal, CLOSED MENU
OPENED MENU Terpencil, Kepulauan dan
tahunnya dalam APBN Mendukung Prioritas
Transmigrasi Nasional dan Prioritas
Mendukung SPM dan
ketersediaan sarana Daerah
prasarana untuk pencapaian
program Pemerintah Pusat
DASAR HUKAM DAK
1. UU no. 33 thn 2004 ttg Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
2. PP no. 55 thn 2005 ttg Dana Perimbangan
KETERANGAN 3. Perpres no. 5 thn 2018 ttg Petunjuk Teknis DAK Fisik
1. Opened Menu ; Menu Kegiatan sesuai dgn petunjuk teknis (juknis) 4. Permen PUPR no. 21 thn 2017 ttg Petunjuk Operasional Penyelenggaraan DAK
2. Closed Menu : Menu Kegiatan terbatas dan telah ditetapkan/sesuai kriteria infrastruktur PUPR
Pemerintah Pusat

Sumber : Buku Prioritas Nasional untuk Pengalokasian DAK Penugasan 2018, Kementerian PUPR thn. 2018
Krietria Program Prioritas 3
PRIORITISASI PROGRAM JANGKA PANJANG/ MENENGAH MP/DP

Keterbatasan Anggaran Keterpaduan


Renstra Berbasis Pengembangan
(Budget constrain) Wilayah

Model Optimasi

Penilaian Program thd kriteria : Keterpaduan 20 dan 5 thn di Keterpaduan 20 dan 5 thn di Keterpaduan 20 dan 5 thn Antar
WPS, dlm Pulau dan Nasional
Ekonomi, Sosbud, Lingk. dan WPS (fungsi, lokasi, waktu, KPS (fungsi, lokasi, waktu, (fungsi, lokasi, waktu, besaran, vol,
Hankam besaran, vol, skema biaya) besaran, vol, skema biaya) skema biaya)

DAFTAR PROGRAM PROGRAM JANGKA


PRIORITAS YG TERPADU DAN PENDEK
OPTIMAL
MEKANISME PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM JANGKA
PENDEK DAN TAHUNAN

PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN TAHUNAN dan


SINKRONISASI
PEMBIAYAAN
Pagu
KEGIATAN TAHUNAN Indikatif Usulan Unor :
• Manajemen Aset
PENENTUAN PRIORITAS • Comm itte d MYC
\
Pra Konsultasi • Administrasi
P,ROGRAM
Regional • DII
JANGKA PENDEK
ANALISIS KRITERIA • Kewenangan (Prakonreg)
• Fungsi, Lokas i,
KELAYAKAN PROGRAM Kesepakatan
Waktu, Volume,
Prakonreg:
• Fungsi Besaran Dana • Baseline
KETERPADUAN • Skema
• Stok Program
• Kawasan • Lokasi
PERENCANAAN Pembiayaan
Terdukung • Kriteria Musrenbang
• Waktu
• Fungsi Kes iapan Prop.
Daftar
• Besaran
Program • Jangka Waktu Kegiatan/Program
Prioritas 5 • Biaya Penajaman dgn Unor
• Potensi Arahan Tahun T+2 Pagu
(Lima) • Kewenangan Anggaran
Tahunan yang • Tantangan &
• Kriteria Hasil Konreg :
Terpadu Isu Stok & Sisa Penajaman
Kesiapan • Baseline
Musrenbang Nas.
• Stok Program

Sinkronisasi Sosialisasi dan


Rumusan draft program
Kegiatan DAK Harmonisasi DAK
jangka pendek (T+2, T+3,
T+4) Matriks Keg iatan/
program DAK Mekanisme
Penyusunan
RKP/Renja K/L
Koordinasi Matriks Keg iatan/
Pengumpulan data, Pembiayaan Skema program KPBU
survey, FGD KPBU

Dokumen
Penganggaran
40
KRITERIA PENENTUAN PRIORITAS
PROGRAM

1. FUNGSI
2. LOKASI
3. WAKTU
4. BESARAN
5. BIAYA
6. KEWENANGAN
7. KRITERIA KESIAPAN

41
KRITERIA PENENTUAN PRIORITAS
• Tahapan setelah dilakukan analisis kelayakan,
• Kriteria :
1. Fungsi kawasan yang akan didukung,
2. Lokasi dimana pembangunan inrfastruktur PUPR itu
diprogramkan,
3. Kapan waktu pelaksanaan program,
4. Berapa besaran volume,
5. Berapa besaran biaya,
6. Kewenangan pembangunan dilakukan oleh siapa, dan
7. Apakah infrastruktur tsb sdh siap untuk dibangun ?.

42
PRINSIP SINKRONISASI PEMROGRAMAN DAN PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (1)

Keterpaduan fungsi antar program prioritas merupakan hasil


keterpaduan fungsi antar tiap-tiap program prioritas
infrastruktur dengan seluruh program hasil keterkaitan rencana
KETERPADUAN terpadu. Dimana Program yang memiliki kesesuaian fungsi
FUNGSI terbanyak dengan program lainnya, masuk sebagai program
prioritas yang dapat dimasukan sebagai program 1 tahun
pertama. Program yang masuk prioritas selanjutnya, dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun kedepan.

Keterpaduan lokasi antar program prioritas merupakan hasil


keterpaduan lokasi antara tiap-tiap program prioritas
infrastruktur dengan seluruh program hasil keterkaitan rencana
KETER PADUAN terpadu. program yang memiliki kesesuaian lokasi terbanyak
LOKASI dengan program lainnya, masuk sebagai program prioritas yang
dapat dimasukan sebagai program tahun pertama. Program yang
masuk prioritas selanjutnya, dapat dilaksanakan dalam jangka
waktu 3 tahun kedepan.
Sumber: Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kawasan Strategis
Nasional (KSN) Batam Bintan Karimun
PRINSIP SINKRONISASI PEMROGRAMAN DAN PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)

Sinkronisasi waktu antar program prioritas merupakan hasil


keterpaduan waktu antara tiap-tiap program prioritas
infrastruktur dengan seluruh program hasil keterkaitan rencana
KETERPADUAN terpadu. program yang memiliki kesesuaian waktu terbanyak
WAKTU dengan program lainnya, masuk sebagai program prioritas yang
dapat dimasukan sebagai program 1 tahun pertama. Program
yang masuk prioritas selanjutnya, dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu 3 tahun kedepan.

Untuk melakukan sinkronisasi fungsi antar kegiatan/program


KETERPADUAN dilakukan dengan cara membandingkan kegiatan pembangunan
dari masing-masing jenis infrastruktur yang sama. Sinkronisasi
BESARAN ketersediaan anggaran antar program prioritas merupakan hasil
BIAYA keterpaduan ketersediaan anggaran antara tiap-tiap program
prioritas infrastruktur

Sumber: Buku Penyepakatan Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kawasan Strategis
Nasional (KSN) Batam Bintan Karimun

Anda mungkin juga menyukai