Anda di halaman 1dari 20

TUTORIAL MK.

IRIGASI & DRAINASE

DESAIN SPRINKLE
IRR.
Penentuan Jarak Antar Sprinkler & Perhitungan
Precipitation Rate

Disiapkan oleh:
Iva Dewi L. & Asisten MK. Irigasi & Drainase 2021/2022
JARAK ANTAR SPRINKLER
Faktor yang menentukan jarak antar sprinkler :
1. Tekanan yang bekerja pada nozzle sprinkler.
2. Jarak lemparan (diameter of coverage) dari curahan air dari
sprinkler.
3. Kondisi angin.
Sprinkler yang berputar penuh (3600) akan menghasilkan pola
pembasahan sbb:
Area yang masuk dalam 60% jarak lemparan, pada umumnya
merupakan area yang tercukupi kebutuhan irigasinya.

Perlu overlapping curahan air


dari sprinkler yang lain
Droplet besar dan Jumlah air yang Droplet besar dan
jarang dicurahkan cukup jarang
Bagaimana mengatur jarak antar sprinkler?

100%

100%

Getting more effective due to the overlapping


Head to head spasing (jarak antar sprinkler sepanjang 50% diameter
merupakan jarak paling umum digunakan untuk lahan pertanian terbuka
(lansekap).

Namun demikian, jika lokasi irigasi merupakan daerah yang sangat


berangin, jarak antar sprinkler sepanjang 40% diameter perlu untuk
diterapkan.
Terdapat 5 pola peletakan sprinkler:

1. Pola kotak (square pattern)


2. Pola segitiga (triangular pattern)
3. Pola persegi (rectangular pattern)
4. Pola kombinasi (staggered pattern)
5. Pola geser (sliding pattern)
1. Pola kotak (square)
 Digunakan pada lahan yang mempunyai batas lahan berbentuk
persegi atau batas lahan satu dengan lainnya dengan sudut 900.
 Pada umumnya jarak antar sprinkler sama (equal).

Jarak diagonal
menghasilkan
weak spot
 Angin dan suhu yang panas dapat
menggeser dan memperlebar weak
spot. Untuk mengurangi dampak
angina dan suhu tersebut,
rekomendasi jarak antar sprinkler
pada square type adalah sbb:
2. Pola Segitiga (triangular)
 Digunakan pada lahan yang mempunyai batas lahan yang tidak
beraturan sehingga menyebabkan over spray.
 Biasanya menggunakan segitiga sama sisi.
 Tidak ada weak spot seperti di pola persegi.
 Lebih sedikit sprinkler yang digunakan.

Lateral 1

S : Jarak antar sprinkler


Lateral 2
L : Jarak antar lateral

Lateral 3
SOAL 1. CARI
DARIMANA RUMUS L =
S X 0,866
 Untuk mengurangi dampak angin dan suhu tersebut, rekomendasi jarak
antar sprinkler pada square type adalah sbb:
3. Pola Persegi Panjang (rectangular)
 Kelebihan: efektif digunakan untuk meminimalisir pengaruh angin
 Suitable untuk lokasi dengan batas lahan dan sudut-sudut lahan
yang sudah fix.
 Desainer dapat memaksimalkan coverage dari sprinkler
 Rekomendasi L dan S untuk pola ini adalah sbb:
4. Pola Kombinasi (staggered pattern)
 Biasanya diterapkan untuk lokasi-lokasi khusus, semisal halaman
rumah.
 Prinsipnya, tingkat coverage dari sprinkler dapat di maksimalkan,
meskipun patternnya random.
5. Pola Geser (sliding pattern)
 Untuk mengadaptasi batas lahan yang berbentuk lengkungan.
 Mengelompokkan sprinkler pada bagian dalam, dan menjarangkan
sprinkler pada bagian luar
PERHITUNGAN
PRECIPITATION RATE (PR)
 Diperlukan untuk aplikasi di lapangan, setelah kita tahu berapa
jumlah air yang harus diberikan per jadwal irigasi.
 Rate artinya tingkat pemberian air oleh sprinkler yang
dipergunakan.
 Manfaatnya: untuk adjusting dengan soil intake (infiltrasi) sehingga
tidak ada runoff (kehilangan).
 Konsekuensinya: bermain di waktu
RUMUS:

PR : Precipitation rate (jumlah air yang diberikan per waktu) (mm/jam)


1000 : konstanta untuk konversi dari m ke mm
m3 h-1: volume air yang diberikan tiap jam
S : Jarak antar sprinkler (m)
L : Jarak antar lateral (m)
Contoh Soal:

Suatu halaman akan diirigasi di salah satu


sudutnya. Terdapat 4 sprinkler yang
diletakkan dengan S = 3 m, L = 4 m.
Keempat sprinkler tersebut mempunyai
tekanan 1,7 bar dengan radius lemparan
sepanjang 3 m. Dari keempat sprinkler,
satu prinkler dioperasikan satu lingkaran
penuh (0,56 m3/h), 2 sprinkler dengan
setengah putaran (0,28 m3/h), dan satu
sprinkler dengan seperempat putaran (0,14
m3/h). Layout dari penataan sprinkler
disajikan pada gambar berikut. Hitung PR.
Jawab:
Jumlah air yang diaplikasikan ke area oleh keempat sprinkler =
 Sprinkler satu putaran = 1 sprinkler x 0,25 x 0,56 m3/h = 0,14 m3/h
 Sprinkler setengah putaran = 2 sprinkler x 0,5 x 0,28 m3/h = 0,28 m3/h
 Sprinkler seperempat putaran = 1 sprinkler x 1,0 x 0,14 m3/h = 0,14 m3/h
TOTAL = 0,14 m3/h + 0,28 m3/h + 0,14 m3/h = 0,56 m3/h

PR = (1000 x 0,56 m3/h) / 3 x 4


= 46,7 mm/h
SOAL 2.
 Hitung PR pada area seperti
diagram di samping.
 Jumlah air yang dipancarkan oleh
setiap sprinkler adalah 2 m3/h.
 Jarak lemparan 15 m
 Tipe sprinkler adalah impact
(rotating) sprinkler
 Seting seluruh sprinkler adalah
full circle.

Anda mungkin juga menyukai