Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

Permasalahan OPT di
Agroekosistem &
Pengamatan Hama
TIM ASISTEN MANAJEMEN AGROEKOSISTEM
ASPEK HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN 2022
Munculnya permasalahan
OPT di agroekosistem

Praktik budidaya monokultur

Budidaya tanpa mengistirahatkan lahan

Penggunaan Pestisida kimia berlebih

Minimnya habitat bagi predator dan parasitoid

Cuaca dan iklim
Budidaya Monokultur

Input Pestisida Kimia


Kurangnya refugia

Perubahan Iklim
Bagaimana mengatasi
permasalahan yang
muncul dalam
agroekosistem?
= Monitoring
Pemantauan atau monitoring merupakan sebuah proses pengumpulan
informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek apakah suatu
program telah berjalan sesuai dengan rencana yang diinginkan sehingga
setiap masalah yang ditemukan dapat diatasi (Pujiarti, 2018).

Monitoring kondisi agroekosistem, salah satunya dengan melakukan


pengamatan hama untuk mengetahui keragaman serangga yang ada pada
agroekosistem, sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dalam
manajemen.
Pengamatan Hama
 Serangga (insekta) merupakan golongan hama terbesar
dari filum Arthropoda.
 Ciri-ciri kaki beruas, tubuh bilateral simetris, dan dilapisi
eksoskeleton/kutikula keras.
 Selain serangga terdapat hewan lain dalam filum Arthropoda
seperti, kepiting (decapoda), udang (crustacea), laba-laba
(arachnida) lipan atau luwing (myriapoda).
 Serangga digolongkan dalam kelas insekta.
 Perkembangbiakan serangga umumnya seksual.
 Perkembangbiakan dari satu sel telur menjadi banyak embrio
(Aseksual) disebut poliembrioni. Contoh: Ordo Hymenoptera,
Orthoptera
 Serangga yang dapat berkembangbiak tanpa pembuahan
(Aseksual) disebut parthenogenesis. Contoh: Kutu daun (Aphids
sp.), Lebah (Apis andreniformis)
 Saat ini spesies serangga yang telah ditemukan mencapai 2-3 juta
spesies dan 800.000 spesies telah berhasil di identifikasi, diantaranya
dari ordo Orthoptera, Lepidoptera, Diptera, Hemiptera, Coleoptera,
dan Hymenoptera.
Pengamatan Hama
Kondisi sistem ekologi dalam agroekosistem dapat dilihat dari komposisi peran dari
individu spesies yang terkoleksi, dalam kurun waktu dan lokasi di lahan yang sama.

Dalam hal ini yang dikoleksi adalah komunitas arthropoda yang berperan sebagai hama,

musuh alami, dan arthropoda lain (pengurai, dll).

Keseimbangan komposisi peran dari total individu yang terkoleksi dijadikan sarana untuk

memahami kondisi ekologi lahan.

Metode yang digunakan berupa pendekatan fiktorial dengan menggunakan grafik tiga

dimensi untuk menggambarkan posisi dari komposisi peran.


Segitiga fiktorial merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui komposisi peran

dari serangga yang berada di dalam suatu agroekosistem


Pengamatan Hama
Koleksi arthropoda di lapangan dapat dilakukan dengan berbagai cara menggunakan
beberapa macam alat, seperti pitfall, sweep net, dan perangkap (warna dan cahaya).
Berikut beberapa perangkap yang biasa digunakan:

1. Pitfall Trap
Perangkap ini digunakan untuk menangkap serangga tanah dan laba-laba. Alat yang
digunakan adalah gelas plastik yang berisi air yang dilarutkan sedikit sabun/detergen.
Pengamatan Hama
2. Malaise Trap
Perangkap ini terdiri dari jaring vertikal sebagai pelindung, jaring ujung, dan kanopi
miring yang mengarah ke perangkat koleksi. Malaise trap digunakan untuk mengoleksi
jenis lebah dan berbagai jenis serangga terbang lainnya
Pengamatan Hama
3. Pan trap
Perangkap ini terdiri dari panci/wadah berwarna-warni yang berisi air sabun di
dalamnya. Warna wadah yang berbeda akan memerangkap jenis serangga yang
berbeda pula.
Pengamatan Hama
4. Sticky trap
Perangkap ini berupa perangkap warna yang lekat, sehingga serangga yang hinggap
tidak dapat lepas. Perangkap warna yang biasa digunakan yaitu perangkap warna
kuning, yang dapat menarik kutu aphid, kutu kebul, dan serangga bermanfaat,
sedangkan perangkap warna putih dapat menarik thrips.
PENGAMATAN HAMA
TABEL 1. KOMPOSISI PERAN ARTHROPODA PADA PERTANAMAN
KENTANG DI KECAMATAN LOWOKWARU 2010-2011
PENGAMATAN HAMA
Menentukan komposisi peran dari hasil pengamatan minggu pertama, yaitu 25 % hama -
25 % musuh alami - 50 % serangga lain.
Pengamatan Hama
TUGAS PRAKTIKUM
KODE A (KELAS A-F)
Absen ganjil -> 1,3,5 mst. Absen genap -> 2,4,6 mst
Berikut adalah data komposisi peran Arthropoda pada Pertanaman
Tomat di Lahan Jatimulyo 2015:
TUGAS PRAKTIKUM
Berikut adalah data komposisi peran Arthropoda pada Pertanaman
Tomat di Lahan Jatimulyo 2015:
KODE B (KELAS G-L)
Absen ganjil -> 1,3,5 mst. Absen genap -> 2,4,6 mst
Waktu Pengamatan Jumlah Individu
(mst) Hama Musuh Alami (MA) Serangga Lain (SL) Total

1 15 25 4

2 20 15 5

3 5 25 9

4 10 25 13

5 19 10 5

6 15 20 5
TUGAS PRAKTIKUM
Berikut adalah data komposisi peran Arthropoda pada Pertanaman
Tomat di Lahan Jatimulyo 2015:
KODE C (KELAS M-R)
Absen ganjil -> 1,3,5 mst. Absen genap -> 2,4,6 mst
TUGAS PRAKTIKUM
 Buatlah segitiga fiktorial dengan data tersebut dan simpulkan
bagaimana hasil dari masing-masing segitiga fiktorial tersebut.
Kemudian lakukanlah interpretasi data dan buat kesimpulan dari
komposisi peran Arthropoda pada pertanaman Tomat di Lahan
Jatimulyo 2015.
 Kerjakan dikertas folio bergaris dan ditulis tangan, serta dikumpulkan

dalam bentuk PDF dan format pengumpulan (Nama_Nim_Segitiga


Fiktorial). Dikumpulkan pada pukul 23.59 malam ini. Semangat!
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai