Anda di halaman 1dari 11

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

“TEORI BELAJAR BEHAVIOSTIK”


Dosen pengampu:
Dr.Farida Anggriani, M.PD

Kelompok 2
1. NIKMAH (2110115220023)
2. JUMRIATI (2110115220023)
3. HELDANIA (2110115220023)
4. JUWAIRIYAH (2110115220023)
5. SITI MAYSARAH (2110115220023)
Conditioning Klasik
pertama
Dinamika dan
Conditioning Operant perkembangan
Teori Belajar
kepribadian Behaviorisme
Aplikasi Teori Belajar

Teori Belajar
Behavioeistik
Menurut Ivan Pavlov
Penerapan Teori Pavlov
Kedua
• Classical Hukum-hukum
Conditioning dalam Teori Belajar
kehidupan menurut Ivan Pavlov
• Classical
conditioning dalam
pembelajaran Law of Respondent Law of
Extinction Respondent
Conditioning
TEORI BELAJAR
BEHAVIORISME?

suatu perubahan perilaku yang dapat


diamati, diukur dan dinilai. Perubahan
perilaku tersebut terjadi melalui
pemberian rangsangan (stimulan)
yang akan menimbulkan suatu
hubungan perilaku perilaku (respon)
berdasarkan hukum-hukum yang ada.
TEORI BELAJAR
MENURUT (IVAN
PETROVICH PAVLOV)
Teori belajar gagasan Ivan Pavlov disebut
dengan Teori Pengkondisian klasik
(Classical Conditioning).Ia mengadakan
percobaan dengan hewan. Percobaan-
Pavlov yang meneliti apakah bunyi bel
sebagai stimulus terkondisi dapat
menimbulkan air liur sebagai respon
berkondisi pada anjing, dan hasilnya
adalah:
a) Jika daging disajikan maka anjing mengeluarkan air liur (alami).
b) Jika bunyi bel disajikan secara bersamaan dengan daging maka air liur tidak keluar.
c) Jika perlakuan pada poin (b) dilakukan secara berulang-ulang maka air liur anjing dapat keluar.
d) Jika bunyi bel diganti dengan bunyi sirine maka anjing tetap mengeluarkan air liur.
e) Jika bunyi bel disajikan secara terus menerus tanpa diikuti oleh daging maka lama-lama air liur tidak
keluar hal ini disebut extinction (kepunahan).
f) Jika stimulus disajikan secara bervariasi yaitu dengan penguatan berupa lampu merah disertai daging dan
lampu hijau tidak disertai daging dan diberikan secara berulang-ulang maka anjing akan mengeluarkan air
liur ketika melihat lampu merah walaupun tidak disertai daging karena sudah terbentuk respon berkondisi
Hal ini menunjukkan bahwa belajar menurut
teori classical conditioning mengutamakan
proses daripada hasilnya. Oleh sebab itu
dalam proses belajar, teori ini lebih
mengutamakan stimulus dibandingkan
dengan responnya.Dalam teori behavioristik
belajar merupakan perubahan tingkah laku,
yang bisa diukur, diamati, dan dinilai secara
konkret karena adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Perubahan terjadi
melalui rangsangan (stimulus) yang
menimbulkan perilaku reaktif (respons)
berdasarkan hukum-hukum mekanistik.
Stimulus tidak lain adalah lingkungan belajar
anak itu sendiri, baik internal maupun
eksternal yang menjadi penyebab belajar.
Sedangkan respons merupakan akibat atau
dampak dari stimulus yang berupa reaksi fisik.
Berdasarkan eksperimen yang dilakukan terhadap
anjing, Pavlov membagi eksperimennya menjadi
empat bagian, yaitu:

1) Rangsangan tak bersyarat Unconditioned Stimulus (US) yaitu perangsang yang


memang secara alami, secara wajar, yang menumbuhkan respon pada organisme,
misalnya makanan yang menimbulkan air liur pada anjing.
2) Rangsangan bersyarat Conditioned Stimulus (CS) yaitu perangsang yang secara
alami, tidak menimbulkan respon, misalnya bunyi bel, melihat piring, mendengar
langkah orang yang biasa memberi makan.
3) Respon tak bersyarat Unconditioned Response (UR) yaitu respons yang
ditimbulkan oleh perangsang tak bersyarat Unconditioned Stimulus (US).
4) Respon bersyarat conditioned response (CR) yaitu response yang ditimbulkan oleh
perangsang bersyarat (Conditioned response-CR).
HUKUM-HUKUM YANG
DIGUNAKAN PAVLOV

a) Law of Respondent Conditioning ( hukum


pembiasaan yang dituntut).
b) Law of Respondent Extinction (hukum
pemusnahan yang
dituntut)
APLIKASI TEORI
BELAJAR PEVLOV DALAM
PEMBELAJARAN

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori belajar menurut Pavlov adalah ciri-
ciri kuat yang mendasarinya yaitu:
1. Mementingkan pengaruh lingkungan
2. Mementingkan bagian-bagian
3. Mementingkan peranan reaksi
4. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon
5. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya
6. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan
7. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
DINAMIKA DAN
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Cara efektif untuk mengubah dan mengontrol tingkah laku
adalah penguatan, maksudnya dengan diberikan penguatan-
penguatan yang positif, maka tingkah laku seseorang akan bisa
berubah dan terkontrol dengan baik. Strategi untuk mengubah
tingkah laku menurut pandangan Pavlov itu pada dasarnya ada
dua yaitu:
1. Conditioning Klasik, disebut juga dengan conditioning
respondent karena tingkah laku dipelajari dengan memanfaatkan
hubungan stimulus respon yang bersifat reflek.
2. Conditioning Operant, conditioning operant tidak tergantung
kepada tingkah laku otomatis atau refleks sehingga jauh lebih
fleksibel dibandingkan dengan conditioning klasik.
SELESAI
TERIMAKASIH
Click icon to add picture

SEKIAN PRESENTASI DARI KELOMPOK KAMI

Anda mungkin juga menyukai