Anda di halaman 1dari 13

KONSEP KOMUNIKASI PADA

ANAK

KELOMPOK III

ANINDITA PUTRI
DESI RATNA SARI
RIANTI
NURAISYAH M. A
MUH. SABDAR
DEFINISI KOMUNIKASI DENGAN ANAK

KOMUNIKASI DENGAN ANAK MERUPAKAN SESUATU YANG PENTING DALAM MENJAGA


HUBUNGAN DENGAN MELALUI KOMUNIKASI INI PULA PERAWAT DAPAT MEMUDAHKAN
MENGAMBIL BERBAGAI DATA YANG TERDAPAT PADA DIRI ANAK YANG SELANJUTNYA
DIGUNAKAN DALAM PENEMUAN MASALAH KEPERAWATAN ATAU TINDAKAN KEPERAWATAN.
BEBERAPA CARA YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK,ANTARA
LAIN :
DAMPAK DARI KOMUNIKASI DENGAN KEKERASAN TERHADAP ANAK-ANAK ADALAH
HILANGNYA FITRAH KELEMBUTAN. BERDASARKAN PENGALAMANNYA, ANAK YANG
TERBIASA DENGAN KEKERASAN, SEJAK KECIL SUDAH TERLIHAT. KARENA TERBIASA DENGAN
KEKERASAN, IA PUN AKAN MEMBUTUHKANNYA SETIAP KALI AKAN MELAKUKAN SESUATU.
HAL ITU TERJADI KARENA FITRAH KELEMBUTANNYA SUDAH MELEMAH KOMUNIKASI
DENGAN KEKERASAN JUGA AKAN MEMBUAT ANAK TIDAK MEMILIKI KEBERANIAN UNTUK
MENGUNGKAPKAN PENDAPATNYA
Rumusan masalah
 Menjelaskan tentang komunikasi pada anak dan tumbuh kembang anak
  Proses tumbuh kembang anak berdasarkan usia
 Menjelaskan kekerasan dampak pada anak
 Menjelaskan tata cara berkomunikasi dan komunikasi keluarga
 Mengatahui Program dan kebijakan pemerintah tentang Kesehatan Ibu dan anak diIndonesia.
Tujuan
1.Mengatahui tentang komunikasi pada anak dan tumbuh kembang anak
2. Mengatahui tumbuh kembang anak berdasarkan usia
3. Mengatahui kekerasan dampak pada anak
4. Mengatahui tata cara berkomunikasi dan komunikasi keluarga
5. Mengatahui Program dan kebijakan pemerintah tentang Kesehatan Ibu dan anak di
Indonesia
A. Komunikasi Pada Anak berdasarkan usia tumbuh kembang
Dalam melakukan komunikasi pada anak perawat perlu memperhatikan berbagai aspek
diantaranya adalah usia tumbuh kembang anak, cara berkomunikasi dengan anak, metode
dalam berkomunikasi dengan anak tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan komunikasi
dengan anak serta peran orang tua dalam membantu proses komunikasi dengan anak sehingga
bisa didapatkan informasi yang benar dan akurat.
1. Usia Bayi (0-1 tahun)
2. Usia Todler dan Pra Sekolah (1-2,5 tahun, 2,5-5 tahun)
3. Usia Sekolah (5-11 tahun)
4. Usia Remaja (11-18 tahun)
B. Cara komunikasi dengan anak.
Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan
anak,melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang
terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan
atau tindakan keperawatan. Beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak,
antara lain:
1. Melalui orang lain atau pihak ketiga
2. Bercerita.
3. Memfasilitasi.
4. Biblioterapi.
5. Meminta untuk menyebutkan keinginan
6. Pilihan pro dan kontra.
7. Penggunaan skala.
8. Menulis.
9. Menggambar.
10. Bermain.
C. Tips Dasar Komunikasi pada Anak 
Nilai altruistik perlu diwujudkan dengan kata-
kata, seperti ucapan "terima kasih" atau "tolong" saat meminta bantuan dan ini
perlu ditanamkan pada anak. Menurut pakar perkembangan ini, kata-kata tersebut
lebih dari sekadar ungkapan sopan santun, namun merupakan awal pemahaman
tentang komunikasi.
D. Perekat keluarga
Menurut Ery Soekresno, Psi, Pengelola Sekolah Kebon Maen, Cilangkap-
CimanggisDepok,komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam keluarga. Menurutnya,
komunikasi berfungsi sebagai perekat keluarga. Ery mencontohkan, berdasarkan hasil
penelitian pada tahun 1996, faktor penyebab tingginya angka perceraian di Amerika
ternyata bukan disebabkan kehadiran orang ketiga. Karena di mata masyarakat
Amerika umumnya, perzinahan sudah dianggap halal.
E. Komunikasi Verbal dan non verbal.
Ada dua bentuk komunikasi, yaitu verbal (bahasa) dan non-
verbal (bahasa tubuh). Artinya,saat orangtua berbicara kepada anak, bukan hanya kata-
katanya saja yang ditangkap oleh anak. Menurut Ery, di bawah usia satu tahun, mungkin
mereka hanya menangkap 10% katayang diucapkan Ibu. Sisanya lebih kepada bahasa non-
verbal.Ery mencontohkan, saat bayi berbicara dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas.
Misalnya bah, bah, bah. Kebetulan ibu ini membahasakan bapaknya itu abah. Ibu
memberikan respon sambil menunjuk pada suaminya atau menunjukkan fotonya, "Oh Abahya, Abah. Ya,
itu Abah."Artinya, anak itu memahami sebuah kata itu kan dari bahasa nonverbal karena setiap kali
dia ngomong bah, bah, bah kok yang ditunjuk orang itu. Akhirnya kata itu memiliki
arti bagi dirinya. Meskipun saat itu anak belum mengerti betul tentang siapa
sebenarnya Abah.Menurut Ery, orangtua perlu terus menyadari bahwa bahasa non-verbal yang dipakainya
sangat penting bagi anak. Meski bahasa yang digunakan orang tua positif, namun bila komunikasi non-
verbalnya negatif, maka pesan yang diterima anak adalah seperti yang ia lihat
F. Dampak komunikasi dengan kekerasan.
Dampak dari komunikasi dengan kekerasan terhadap anak-anak adalah hilangnya fitrah kelembutan.
Berdasarkan pengalamannya, anak yang terbiasa dengan kekerasan, sejak kecil sudah
terlihat. Karena terbiasa dengan kekerasan, ia pun akan membutuhkannya setiap kali
akan melakukan sesuatu. Hal itu terjadi karena fitrah kelembutannya sudah melemah.
Komunikasi dengan kekerasan juga akan membuat anak tidak memiliki keberanian untuk
mengungkapkan pendapatnya. Ery mencontohkan adegan yang terjadi pada sebuah keluarga saat mereka menanti
datangnya waktu maghrib untuk berbuka puasa.
G. Menentukan tata cara berkomunikasi
Salah satu bagian dari keberhasialan dalam wawancara adalah tergantung pada keadaan fisik
dan psikologis si pewancara itu sendiri. Perkenalan yang tepat,
penjelasan peranan,menerangkan alasan wawancara serta menjamin kebebasan dan rahasia.
1. Komunikasi dengan keluarga
- MENDORONG ORANG TUA UNTUK BERBICARA.
- MENGARAHKAN PADA POKOK PERMASALAHAN
- MENDENGARKAN
- DIAM SEJENAK
- BERSIKAP EMPATI
2. Komunikasi dengan anak
a. Harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak berkomunikasi.
b. Harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak berkomunikasi.
c. Bentuk Komunikasi Pra Bicara
d. Tangisan
e. Ocehan dan Celoteh
f. Isyarat
g. Ungkapan emosional
3. Peran Bicara Dalam Komunikasi
4. Bimbingan 
a. Menyediakan model yang baik
b. Mengatakan dengan perlahan dan jelas
c. Membetulkan kesalahan
d. Kepribadian Kemampuan memahami dan berbicara mempengaruhi penyesuaian sosial anak
e. Komunikasi Sehubungan Dengan Proses Berpikir Sesuai Tingkat Perkembangan Anak
5. Program dan kebijakan pemerintah tentang Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia
a. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, Departemen Kesehatan pada periode 2005-
2009 memprioritaskan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai urutan pertama
dalam pembangunan kesehatan. Visi dan Misi Departemen Kesehatan yaitu meningkatnya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka untuk mencapai upaya tersebut adalah :
1. Pelayanan Kesehatan Dasar yang terdiri dari:
a. Pelayanan Kesehatan ibu dan anak
b. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi Kebidanan
c. Deteksi Resiko, Rujukan Kasus Resti dan Penanganan Komplikasi
d. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2) 
2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
3. Pelayanan Imunisasi
Program-program kebijakan pemerintah terhadap kesehatan ibu dan anak di Indonesia yang
sedang berlangsung diantara meliputi :
-Perawatan Penyakit Anak yang Terpadu (IMCI).
-Rencana Kesehatan Remaja Nasional.
-kebijakan dan rencana untuk mencegah malaria dalam
kehamilan dan malaria bawaan, penularan vertikal HIV dan syphilis dalam kehamilan.
-Making Pregnancy Safer.
KESIMPULAN

Dalam berkomunikasi secara non verbal , secara serentak menggunakan semua panca


indra kita dalam proses menerima dan mengirim berita. Bagaimana kita memakai panca
indra tadi dan bagaimana penginterpretasi berita yang diterima sangat menentukan
observasi kita.Orang tua merupakan fokus penting dalam komunikasi segi tiga walaupun
tidak mengabaikan saudara kandung, sanak saudara atau pembantunya. Dalam proses
komunikasi dalamkeluarga kita dapat menggunakan langkah-langkah seperti :
mendorong orang tua untuk berbicara ; mengarahkan pada pokok permasalahan ;
mendengar ; diam sejenak ; meyakinkan; menentukan masalah ; memecahkan masalah
mengantisipasi bimbingan , dan menghindari hambatan-hambatan komunikasi.
Sedang komunikasi verbal bagi kebanyakan anak & orang tua sering mendapat kesulitan
karena harus membicarakan perasaan-perasaannya. Komunikasi verbal dapat berupa :
menulis ; menggambar ; gerakan gambar keluarga ; sociogram ; menggambar bersama
dalam keluarga dan bermain.
 
SARAN

Makalah ini kami angkat berdasarkan dari sumber penerbit dan pengatahuan dan diskusi
kelompok kami.somoga pembaca dapat menambah wawasan dan pengatahuan tentang
makala ini.Serta membawa manfaat bagi lingkungan,Dengan cara berkomunikasi seperti ini. Perawat
dapat lebih merencanakan bantuan dan bimbingan bagi pasien dan juga perawat akan
mengembangkan kepercayaan pada diri sendiri. Kami menerima saran anda agar makalah ini
lebih sempurna.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai