Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan Komunitas

Dengann Masalah Kesehatan


Populasi Penyakit Infeksi (Tyfoid)

Disusun Oleh Kelompok 13


1. Yenni Preselia Safitry Mz (195140102)
2. Silvia Rohmita (195140066)
3. Refita Maharlika (195140054)
4. Rizkyan Utama (195140068)
• Pengertian, Etiologi, Manifestasi
Klinis, Patofisiologi,
Konsep Dasar Komplikasi, Pemeriksaan
Typhoid Penunjang

• Pengkajian, Analisa data,


diagnosa Keperawatan,
Asuhan Intervensi, Implementasi,
Keperawatan Evaluasi
Pengertian

Demam Typoid adalah


penyakit infeksi akut
usus halus, yang
disebabkan oleh
salmonella
typhi,salmonellla
paratyphi A,
salmonella paratyphi
B, salmonella
paratyphi C, paratifoid
biasanya lebih ringan,
dengaan gamabaran
klinis sama (Widodo
Djoko,2009)
Etiologi
• Demam Typoid merupakan penyakit yang ditularkan
melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh
bakteri Salmonella typhosa. Seseorang yang sering
menderita penyakit demam typhoid menandakan
bahwa ia mengonsumsi makanan dan minuman yang
terkontaminasi bakteri ini. Seseorang yang sering
menderita penyakit demam typhoid menandakan
bahwa ia mengonsumsi makanan dan minuman yang
terkontaminasi bakteri ini.
Manifestasi Klinik
Minggu I Minggu II

pada umumnya demam pada minggu II gejala sudah


berangsur naik, terutama sore jelas dapat berupa demam,
hari dan malam hari. Dengan bradikardi,lidah yang
keluhan dan gejala demam, khas(putih,kotor,pinggirnya
nyeri otot, nyeri kepala, hiperemi), hepatomegali,
anoreksia dan mual, batuk, meteorismus, penurunan
epitaksis, obstipasi/daire, kesadaran.
perasaan tidak enak di perut.
Patofisiologis
Penularan bakteri salmonella typhi dan
salmonella paratyphi terjadi melalui
makanan dan minuman yang tercemar serta
tertelan melalui mulut. Sebagian bakteri
dimusnahkan oleh asam lambung. Bakteri
yang dapat melewati lambung akan masuk
ke dalam usus, kemudian berkembang.

Apabila respon imunitas humoral mukosa


(immunoglobulin A) usus kurang baik maka
bakteri akan menembus sel sel epitel(terutama
sel M) dan selanjutnya ke lamina propia. Di
dalam lamina propia bakteri berkembang biak
dan ditelan oleh sel – sel makrofag kemudian
dibawa ke pagues payeri di ilium distal

Selanjutnya kelenjar getah bening


mesentrika melalui duktus torsikus,
bakteri yang terdapat di dalam
makrofag ini masuk ke dalam
sirkulasi darah mengakibatkan
bakteremia pertama yang
asimtomatik atau tidak menimbulkan
gejala.
Selanjutnya menyebar ke seluruh
organ retikuloendotelial sehingga
menyebabkan bakteremia kedua
yang simtomatik, menimbulkan
gejala dan tanda penyakit infeksi
sistemik.
Komplikasi
Komplikasi intestinal Komplikasi extra intestinal
• Perdarahan usus • Komplikasi kardiovaskuler
• Perporasi usus • Komplikasi darah
• Ilius paralitik • Komplikasi paru
• Komplikasi pada hepar dan kandung
empedu
• Komplikasi ginjal
• Komplikasi pada tulang
• Komplikasi neuropsikiatrik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan leukosit
Pemeriksaan SGOT dan SGPT
Biakan darah
Uji widal
Asuhan Keperawatan
Data pengkajian fokus terhadap kesehatan popuasi di Rt 2, RW 1,
Kelurahan Gedung Meneng sebagai berikut :
Jumlah anak di bawah 10 tahun yang ada berjumlah 25 orang dengan
status kesehatan 64% sakit (60 % Typhoid,40% DBD, 30% ISPA, 7
% Diare). Dari keempat penyakit yang teridentifikasi di wilayah
tersebut, Typhoid merupakan masalah yang paling tinggi dirasakan
oleh anak di bawah 10 tahun. Hasil wawancara dengan keluarga,
berfokus pada masalah Typhoid yakni anak demam di sore-malam
hari berturut- turut selama 10 hari. Anak merasa kelelahan/lemas,
kehilangan nafsu makan, sakit kepala, mual dan muntah. Hasil
Observasi beberapa anak : terdapat ruam dengan bintik kecil
berwarna merah, anak sering makan jajanan sembarangan. Keluarga
juga mengatakan kurang tahu tentang penanganan penyakit Typhoid.
Akses Puskesmas/fasilitas kesehatan jauh dari desa tersebut.
Pengkajian
Pengumpulan data
Pengorganisasian data
Validasi data
Analisis komunitas
Analisa Data
No Data Problem Etiologi

1 1. Riwayat anak terjadi Typhoid dalam Tingginya kasus Pola hidup yang tidak
keluarga selama 1 bulan terakhir di Typhoid di Kelurahan sehat
Kelurahan Gedung Meneng Gedung Meneng
sebanyak 60%
2. Typhoid merupakan masalah yang
paling tinggi yang dirasakan oleh
anak dibawah 10 tahun.
3. Anak demam di sore –malam hari
berturut – turut selama 10 hari.
4. . Anak merasa kelelahan/lemas,
kehilangan nafsu makan, sakit
kepala, mual dan muntah. Hasil
Observasi beberapa anak : terdapat
ruam dengan bintik kecil berwarna
merah, anak sering makan jajanan
sembarangan.
2 1. Keluarga mengatakan kurang tahu Resiko tinggi Ketidakadekuatan
tentang penanganan penyakit Typhoid terjadinya penyakit sarana pelayanan
2. Akses Puskesmas/fasilitas kesehatan menular yang dapat kesehatan
jauh dari desa tersebut. dicegah
Diagnosa Keperawatan
Tingginya kasus Typhoid di Kelurahan
Gedung Meneng berhubungan dengan
pola hidup yang tidak sehat
Resiko tinggi terjadinya penyakit menular
yang dapat dicegah berhubungan dengan
ketidakadekuatan sarana pelayanan
kesehatan
Intervensi
Evaluasi
N Rencana Hari/ Tem-
Dx. Kep Tujuan Sasaran Strategi Evaluator
o Kegiatan Tgl pat
Kriteria Standar

1 Tingginya Setelah Masyaraka Pendidikan 1. Berikan Mingg Rumah verbal 1. Masyarakat Kepala
kasus Typhoid dilakukan t kesehatan penyuluhan u, 17 Kepala mampu Dusun;
di Kelurahan asuhan Kelurahan tentang April Dusun menjelaskan Tenaga
Gedung keperawatan Gedung Typhoid 2022 pengertian Ksesehatan
Meneng selama 2 kali Meneng 2. Diskusikan dan tanda-
berhubungan pertemuandiha ttg upaya tanda
dengan Pola rapkan yg dapat Typhoid
hidup yang masyarakat dilakukan 2. Masyarakat
tidak sehat mampu : untuk mampu
Mengidentifika mengatasi menjelaskan
si masalah Typhoid cara
Typhoid; 3. Diskusikan mengatasi
Mengatasi mengenai Typhoid
masalah PBHS 3. Masyarakat
Typhoid 4. Diskusikan mampu
Menerapkan mengenai menjelaskan
gaya hidup lingkungan PBHS yang
sehat untuk yang sehat dapat
mengatasi 5. Berikan dilakukan
Typhoid reinforceme 4. Masyarakat
nt positif mampu
menciptakan
lingkungan
yang sehat
dan bersih.
Evaluasi
N Rencana Hari/
Dx. Kep Tujuan sasaran Strategi Tempat Evaluator
o Kegiatan Tgl Krit
Standar
eria
2 Resiko Setelah Masyaraka Pendidikan 1. Berikan Ming Rumah Ver 1. Masyarakat Kepala
tinggi dilakukan t kelurahan Kesehatan penyuluha gu, Kepala bal mamppu Dusun;
terjadinya asuhan Gedung n tentang 16 Dusun menjelaskan Tenaga
penyakit keperawatan Meneng Typhoid April pengertian Kesehatan
menular selama 2 kali 2. Diskusika 2022 dan tanda-
yang dapat pertemuandihar n ttg tanda
dicegah apkan penangana Typhoid
berhubunga masyarakat n penyakit 2. Masyarakat
n dengan mampu : typhoid mampu
ketidakadek Mengidentifikas 3. Diskusika menangani
uatan sarana i masalah n penyakit
pelayanan Typhoid; penolngan Typhoid
kesehatan Mengatasi pertama 3. Masyarakat
masalah pada anak mampu
Typhoid Typhoid melakuakn
Masyarakat 4. Diskusika pertolongan
mampu n cara pertama pada
menangani alternatiff anak Typhoid
Typhoid penangana 4. Masyarakat
Masyarakat n Typhoid mampu
mampu 5. Berikan melakuakn
melakukan reinforcem caraa
pertolongan ent positif alternatiff
pertama yang
Typhoid diajarkan
Implementasi dan Evaluasi
No Dx. Kep Waktu Kegiatan Evaluasi

1 Tingginya kasus Typhoid 16 April Penkes Evaluasi Struktur :


di Kelurahan Gedung 2022 Typhoid dan • Persiapan kegiatan dilakukan selama 2 minggu
Meneng berhubungan PBHS Evaluasi proses :
dengan Pola hidup yang • Peserta yang hadi sebanyak 35 orang
tidak sehat • Kegiatan berlangsung selama 60 menit diawali dengan
apersepsi kemudian materi dan diakhiri dengan diskusi
• Sebanyak 3 orang peserta kegiatan bertanya saat kegiatan
• Seanyak 80% peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan
Evaluasi hasil :
• Sebanyak 75% peserta mampu memahami indikator
PHBS
• Sebanyak 90% peserta mampu memahami tentang
pengelolaan lingkungan yang baik dan sehat.
17 April Kerja bakti Evaluasi Struktur :
2022 di Kelurahan • Persiapan kegiatan dilakukan selama 2 minggu
Gedung • Koordinasi dengan pihak desa terjalin dengan baik
Meneng • Masing - masing Rt memiiki penanggung jawab kegiatan
kerja bakti
Evaluasi proses :
• Kerja bakti dilakukan oleh semua Rt
• Sebanyak 80% warga mengikuti kegiatan kerja bakti
Evaluasi hasil :
• Lingkungan dusun menjadi lebih baik
NO Dx. Kep Waktu Kegiatan Evaluasi

2 Resiko tinggi 16 April Penkes Typhoid dan Evaluasi Struktur :


terjadinya 2022 penangannya • Persiapan kegiatan dilakukan selama 2 minggu
penyakit menular Evaluasi proses :
yang dapat • Peserta yang hadi sebanyak 35 orang
dicegahberhubun • Kegiatan berlangsung selama 60 menit diawali
gan dengan dengan apersepsi kemudian materi dan diakhiri
Ketidakadekuatan dengan diskusi
sarana pelayanan • Sebanyak 3 orang peserta kegiatan bertanya saat
kesehatan kegiatan
• Sebanyak 80% peserta terlihat antusias mengikuti
kegiatan
Evaluasi hasil :
• Sebanyak 75% peserta mampu memahami indikator
Penyebab Typhoid dan penangannya
• Sebanyak 90% peserta mampu memahami tentang
pertolongan pertama pada anak Typhoid
17 April Membuat obat alternatif Evaluasi Struktur :
2022 untuk mengatasi Typhoid • Persiapan kegiatan dilakukan selama 2 minggu
• Koordinasi dengan pihak desa terjalin dengan baik
• Masing - masing Rt memiiki penanggung jawab
kegiatan pembuatan obat alternatif
Evaluasi proses :
• Pembuatan Obat alternatif dilakukan oleh semua Rt
• Sebanyak 80% warga mengikuti kegiatan tersebut
Evaluasi hasil :
• Masyarakat sudah memahami penanganan Typhoid
dan pengobatan alternatifnya.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai