1 Pengaruh pemberian Suryani,Sutiyono, Penelitian ini Hasil analisis
kompres larutan jahe Mingle A menggunakan desain penelitian terhadap nyeri asam urat Pistanty,2021 penelitian Quasi didapatkan, pada diposyandu lansia Eksperimental dengan analisa karakteristik pretestposttest with responden sebagian control group design besar responden yaitu menggunakan berjenis kelamin kelompok perlakuan dan laki- laki, kelompok kelompok kontrol umur didominasi sebagai pembanding usia 64 tahun, (Sugiono, 2012). Teknik pendidikan terakhir sampling yang digunakan paling banyak adalah lulusan SD dan noprobability sampling pekerjaan responden dengan pendekatan total sebagian besar sampling dan didapatkan adalah petani. Hasil sampel analisa univariat berjumlah 50 responden pada kelompok di Posyandu Candisari. perlakuan sebelum Pengumpulan data dilakukan kompres selama 3 minggu dan larutan jahe pengukuran dengan diperoleh hasil menggunakan skala sebagian besar nyeri Bourbanis yang di awali sedang dan setelah pemeriksaan kadar asam dilakukan perlakuan urat. Penelitian ini telah di dapatkan hasil di uji etik di nyeri ringan . Pada RSUD Purwodadi dan kelompok kontrol lansia yang berperanserta sebelum diberikan dalam penelitian kompres air hangat memahami dan diperoleh hasil penyetujui menjadi sebagian besar nyeri responden. Analisis data sedang dan setelah pada kelompok dilakukan perlakuan berpasangan di dapatkan hasil menggunakan uji nyeri ringan dengan paired t -tes sedangkan prosentase lebih pada analisis antara kecil penurunannya kelompok perlakukan 20 dibandingkan dan kelompok control dengan kelompok menggunakan uji perlakuan. Pada hasil independent t- tes analisa bivariat diperoleh rata- rata penurunan nyeri 3.2 dan hasil nilai signifikansi dari perbedaan tersebut didapatkan p (0.0001) < α (0.05) yang artinya ada pengaruh kompres larutan jahe terhadap nyeri asam urat. 2 Kompres Jahe Hangat Radhika Metode menggunakan Kompres Jahe dapat Menurunkan Radharani,2020 studi literatur dari hangat terbukti lebih Intensitas Nyeri pada berbagai jurnal nasional efektif Pasien Gout Artritis maupun internasional. dalam mengurangi Metode ini digunakan intensitas nyeri dengan tujuan menambah dibandingkan pemahaman dan kompres dengan pengetahuan tentang hanya menggunakan topik yang dibahas air hangat saja dengan cara meringkas (Madoni, 2017). topik pembahasan. Jahe mengandung Metode ini memberikan Olerasin atau informasi fakta atau Zingerol yang dapat analisis baru dari tinjauan menghambat sintesis literatur yang relevan prostaglandin, kemudian sehingga nyeri reda membandingkan hasil atau radang tersebut dalam artikel. berkurang. Penulis menggunakan Prostaglandin itu Jurnal yang yang sendiri adalah suatu didapatkan melalui senyawa dalam google schoolar. Penulis tubuh yang membuka website google merupakan mediator schoolar kemudian nyeri dari radang peneliti menuliskan kata atau inflamasi kunci sesuai MESH (Wilda & Panorama, (Medical Subject 2020). Karena itu, Heading) yaitu Ginger diduga bahwa dan penggunaan kompres Gout Arthritis, lalu hangat jahe juga muncul 74 temuan. memiliki efek yang signifikan pula terhadap penurunan nyeri persendian pada kasus artritis gout. Berdasarkan masalah diatas, perlu dilakukan analisis tentang penggunaan jahe dalam menurunkan nyeri pada lansia yang mengalami gout artiritis yang dilakukan melalui literature review.
Kompres jahe sangat
bermanfaat untuk menurunkan nyeri pada pasien Arthritis Gout karena mengandung 6- gingerdion,6- gingerol, zingerol yang berfungsi menekan prostaglandin melalui hambatan pada aktivitas COX- 2 yang menghambat produksi PGE2 dan leukotrien dan TNF- pada sinoviosit dan sendi manusia (Nahed & Tavakkoli, 2015). Kompres jahe merupakan campuran air hangat dan juga parutan jahe yang sudah diparut sehingga akan ada efek panas dan pedas. Efek panas dan pedas dari jahe tersebut dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan sirkulasi darah dan menyebabkan penurunan nyeri dengan menyingkirkan produkproduk inflamasi seperti bradikinin, histamine dan prostaglandin yang menimbulkan nyeri. Panas akan merangsang sel saraf menutup sehingga transmisi impuls nyeri ke medulla spinalis dan otak dapat dihambat (Kumar, 2013). Kompres jahe dilakukan dengan cara menempelkan jahe yang telah di sangrai dan di tumbuk terlebih dahulu di area persendian yang mengalami nyeri lalu kemudian dibalut dengan menggunakan kasa gulung, kompres ini dilakukan selama 20 menit (Zuriati, 2017). 3 Efektivitas Kompres Jahe Muhammad Penelitian ini adalah Penelitian ini Untuk Menurunkan Sowwama, penelitian eksperimen menggunakan Nyeri Asam Urat Pada Sudaryantob, Linda atau percobaan 20 responden Lansia Widyastutic,2022 (eksperimental dimana kebanyakan research) dengan dari mereka adalah rancangan penelitian wanita (65%). perlakuan ulang Hasil Uji T-test disebut juga one grup didapatkan bahwa pretest posttest. antara kompres Populasi dan sampel hangat jahe merah dalam penelitian dan kompres air ini adalah lansia hangat nilai penderita asam urat di sig 0,037 (p= 0.05), Dukuh Bulu, menunjukkan Karanganyar, bahwa terdapat Sambungmacan, Sragen penurukan skala dengan teknik nyeri pada lansia pengumpulan data total penderita nyeri sampling. sendi. Dimana pada Peneliti menggunakan kelompok instrument eksperimen rata-rata penelitian SOP nyeri sebelum ( Standart Operasional diberikan intervensi adalah 6,5, Procedure) kompres setelah perlakuan jahe dan NRS nilainya menjadi (Numeric Rating Scale). 2,5. Lalu untuk Teknik analisis kelompok kontrol data menggunakan uji T dengan pemberian test kompres hangat, berpasangan. rata-rata skala nyeri sebelum pemberian perlakuan adalah 6,1, sedangkan setelah perlakuan nilainya 3,4. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat nyeri antara kedua kelompok, tetapi pada kompres hangat jahe 4 Pengaruh kompres Ainurrahman Penelitian ini Dari hasiil penelitian hangat jahe merah wahid,2021 menggunakan Desain ini sesuai dengan terhadap penurunan skala penelitian kuantitatif penelitian yang di nyeri dan kadar asam urat dengan menggunakan lakukan oleh desain Two Pretest Mustaqim, (2020) Posttest With Control mengatakan bahwa Group yakni rancangan dapat menunjukkan Quasy Eksperiment setelah di berikan (Nursalam, 2014). Untuk kompres hangat jahe memperoleh data hasil merah hampir kelompok perlakuan sebagian besar kompres hangat jahe mengalami merah dan kelompok penurunan kadar kontrol yang tidak di asam urat darah berikan kompres hangat sebanyak 22 jahe merah. Kedua responden (73,3%) kelompok ini di lakukan dan hampir sebagian secara pre test dan post kecil responden test. Kelompok perlakuan kadar asam urat nya kompres hangat jahe tetap 8 responden merah di lakukan (26,7%). Hasil sebanyak 1x sehari dalam penguji stastistika di 7 hari berturut – turut peroleh ada selama 1 minggu pada pengaruh pemberian pagi hari, sedangkan kompes hangat jahe untuk kelompok kontrol merah penurunan tidak di berikan kadar asam urat intervensi Di Wilayah darah dengan Kerja Puskesmas Burneh koefisien – 5.035 Kecamatan Burneh Desa dan tingkat Tonjung Dusun Naro’an signifikansi 0.000 (ρ Kabupaten Bangkalan < 0.05). Berdasarkan tahun 2021. faktor penyebab dari gout arthritis yaitu dapat meliputi sebagai berikut : Terdapat faktor genetik, jenis kelamin, usia, kegemukan / obesitas, penyakit metabolik, dan kepadatan tulang ( Ardiyan, 2019). Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar asam urat salah satu nya adalah adanya perilaku hidup tidak sehat seperti mengkomsumsi makanan yang banyak mengandung purin tinggi, mengkonsumsi alcohol, obesitas, kurang istirahat serta beraktifitas yang terlalu berat (Wali, 2019). 5 Efektifitas terapi rendam Yunita Liana, 2019 Metode penelitian adalah Hasil dari penelitian kaki dengan air jahe Pretest-Posttest Control ini adalah Rerata skor hangat terhadap nyeri Group Design. Penelitian nyeri sebelum asam urat pada lansia dilakukan di Panti Tresna diberikan terapi Werdha Teratai. Sampel rendam kaki dengan dalam penelitian adalah jahe hangat 5,40 ± lansia yang mengalami 0,73 dengan skor nyeri asam urat sebanyak minimum 4 dan skor 32 orang dengan tekhnik maksimum 6 pengambilan sampel adalah sedangkan rerata skor total sampling. Instrument nyeri sebelum yang digunakan untuk diberikan terapi mengukur nyeri adalah rendam kaki dengan kuisioner Numeric Rating air hangat 5,33 ± 0,61 Scale. Cara pengumpulan dengan skor minimum data pada penelitian ini 4 dan skor maksimum adalah observasi 6. 2. Rerata skor nyeri eksperimental yaitu setelah diberikan observasi yang dilakukan terapi rendam kaki pada hasil perlakuan. dengan jahe hangat Peneliti menanyakan lansia 3,60 ± Seminar dengan cara wawancara Nasional Keperawatan skala nyeri yang dirasakan “Tren Perawatan saat ini dengan pedoman Paliatif sebagai lembar penilaian skala Peluang Praktik Nyeri NRS. Penilaian skala Keperawatan Mandiri” nyeri dilakukan sebelum 205 0,91 dengan skor perlakuan (pretest) dan minimum 2 dan skor setelah perlakuan (posttest). maksimum 5 sedangkan rerata skor nyeri setelah diberikan terapi rendam kaki dengan air hangat 4,06 ± 0,79 dengan skor minimum 3 dan skor maksimum 5. 3. Ada perbedaan rerata skor nyeri arthritis gout antara sebelum dan setelah diberikan terapi rendam kaki dengan jahe hangat didapatkan p value = 0,000 4. Ada perbedaan rerata skor nyeri arthritis gout antara sebelum dan setelah diberikan terapi rendam kaki dengan air hangat didapatkan p value = 0,002. 5. Tidak ada perbedaan rerata skor nyeri arthritis gout sebelum dan setelah diberikan terapi rendam kaki dengan jahe hangat dan terapi rendam kaki dengan air hangat didapatkan p value = 0,217, hal ini dapat disimpulkan bahwa terapi rendam kaki dengan jahe hangat dan terapi rendam kaki dengan air hangat mempunyai efektifitas yang sama dalam menurunkan nyeri arthritis gout. 6. Pengaruh.Rebusan.Daun. Widhy nurmayani1, Metode Penelitian yang Berdasarkan hasil Sirsak.Terhadap Suryani2, Asriyanti3 digunakan dalam yang diteliti Penurunan.Kadar.Asam. penelitian ini adalah (Romadhoni dkk, Urat.Pada.Lansia Literature Review 2020). Nilai p = dengan menganalisis berbagai artikel yang 0,0007 yang telah ditentukan. artinya p < 0,05 Pencarian artikel ini berarti menunjukan dilakukan pada bulan bahwa pemberian April - Mei 2021 dengan rebusan daun sirsak menggunakan data base berpengaruh yang bereputasi nasional. terhadap turunnya Database yang digunakan berupa Google Scholar kadar asam urat dan Garuda dengan pada lansia menggunakan kata kunci Menurunnya kadar Daun Sirsak, Asam Urat, asam urat Lansia. dikarenakan Artikel yang ditemukan flavonoid dalam berdasarkan kata kunci daun sirsak itu yang telah ditentukan kemudian disintesis dan dapat membantu dianalisis sesuai dengan mengeluarkan kriteria inklusi dan lebih banyak asam eksklusi. Kriteria inklusi urat melalui urin. yang digunakan meliputi Berdasarkan hasil populasi lansia dengan penelitianyang asam urat dengan diperoleh dengan outcome analisis pengaruh rebusan daun menggunakan uji sirsak dalam menurunkan Mc Nemar kadar asam urat pada (Komariyah, 2018) lansia. desain penelitian didapatkan berupa quasi eskperimen hasil = 5% (0,05) dan pra eksperimental. yakni 0,016 sehingga ρ < 0,05, yang artinya daun sirsak berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat. Terjadi penurunan disebabkan oleh senyawa bioaktif pada tumbuhan yaitu alkaloid dan flavonoid zat aktif dalam daun sirsak. Kemampuan flavonoid dalam mencegah pergerakan xantin oksidase sangat erat kaitannya dengan strukturnya. Berdasarkan penelitian (Suryawati dkk, 2018) didapatkan hasil p value 0,037 < α 0, 05 untuk kelompok pemberian rebusan daun sirsak dan pada kelompok senam tera didapatkan p value 0,015 < α 0,05, yang artinya bahwa senam lansia (senam tera) mempengaruhi perubahan kadar asam urat, hal ini karena perkembangan yang dilakukan senam tera dapat mempercepat siklus metabolisme dalam tubuh dan menghilangkan keringat dari tubuh . Hasil sebelumnya berbeda dengan penelitian yang dilakukan (Nur Soleha dkk, 2019) rata-rata awal pengecekan (pretest) kadar asam urat sebesarr 7,16 mg/dl dengan standar deviasi 1,25, sedangkan rerata setelah menerima perawatan air rebusan daun sirsak sebesar 200 ml selama 7 hari (posttest) kadar asam urat yakni 7,15 mg/dl dengan standar deviasi 1,18. Hasil yang didapatkan menggunakan uji statistik p = 0, 968 (p ˃0,05) kemudian dapat disimpulkan maka tidak ada efek setelah merebus daun sirsak untuk menurunkan kadar asam urat. Menurut asumsi peneliti tingginya angka penderita asam urat perlu penanganan yang tidak sepenuhnya dengan cara pemberian farmakologi atau lainnya, melainkan lebih menerapkan nonfarmakologi. Rebusan daun sirsak dapat menurunkan kadar asam urat, merebus daun sirsak berpengaruh untuk kadar asam urat. Setelah minum rebusan daun sirsak, kadar asam urat pada lansia menurun karena dalam daun sirsak terdapat zat aktif secara khusus, dapat menurunkan kadar asam urat. Dilihat dari hasil penelitian yang di review ada beberapa hasil yang menunjukan persamaan di dapatkan hasil rata- rata p value 0,000 (p < 0,05). Adapun perbedaan hasil artikel pada jurnal pertama di dapatkan hasil p berbilang 0,016 maka p < 0,05, jurnal ketiga di dapatkan hasil nilai p = 0,0007 < α = 0,05.
7 Efektivitas pemberian Muhammad Rifai Metode deskriptif dengan Hasil pengkajian
terapi kompres hangat Muchlis1, Ernawati pendekatan studi kasus yang dilakukan pada jahe merah untuk Ernawati1 proses asuhan tanggal 3 Agustus mengurangi nyeri sendi keperawatan dilakukan 2021 didapatkan pada lansia dalam pengelolaan klien data pada responden dengan nyeri sendi, satu yaitu Ny. S usia meliputi pengkajian, 60 tahun jenis diagnosa keperawatan, kelamin perempuan, intervensi keperwatan menderita penyakit implementasi dan nyeri sendi sudah evaluasi. Pengambilan setahun, nyeri terasa klien dilakukan dengan saat beraktivitas, menggunakan tehnik kesadaran purposive sampling komposmentis, nyeri dalam lingkup komunitas seperti tersayat-sayat wilayah Kelurahan nyeri pada bagian Mangunharjo Kec. persendian lutut, Tembalang. Klien klien tampak sejumlah 2 orang yang meringis memegangi diberikan terapi kompres lutut, tekanan darah: hangat jahe merah. 160/90 mmHg, Penerapan ini mengukur frekuensi napas: tingkat nyeri dengan 21x/menit, frekuensi menggunakan skala nyeri nadi: 98x/menit, Numeric Rating Scale suhu: 36,5oC. Klien (NRS). Jika skor skala memiliki riwayat nyeri 0 : tidak ada nyeri, penyakit nyeri sendi skor skala 1-3 : nyeri satu tahun. ringan, skor skala 4-6 : Didapatkan nyeri sedang, skor skala perhitungan skor 7-9 : nyeri berat skala nyeri NRS terkontrol, skor skala 10 : pada klien sebelum nyeri berat tak diberikan intervensi tertahankan. Pengukuran keperawatan skala nyeri ini dilakukan manajemen nyeri secara pre-post test. yaitu skala nyeri 4.
Subjek pada studi kasus Pada responden dua
ini merupakan dua lansia yaitu Ny.N usia 63 muda (elderly) dengan tahun jenis kelamin diagnose medis nyeri prempuan menderita sendi. Kriteria inklusi nyeri sendi sudah yaitu klien bersedia satu setengah tahun, menjadi subjek kesadaran penerapan, lansia komposmentis, nyeri berumur 55-65 tahun terasa saat mengalami dan memiliki beraktivitas, nyeri riwayat nyeri sendi, seperti ditusuk- sedangkan kriteria tusuk, nyeri pada eksklusi yaitu klien yangbagian persendian tidak mengalami nyeri lutut, nyeri hilang sendi dan menolak timbul dengan durasi menjadi subjek 1-5 menit, klien penerapan mengalami tampak meringis dan komplikasi (stroke, memegangi lututnya, diabetes melitus, gagal tekanan darah: ginjal), serta mengalami 140/80 mmHg, gangguan saraf kulit. frekuensi napas: 22x/menit, frekuensi Instrument yang nadi: 88x/menit, digunakan dalam suhu: 36,5oC. Klien penerapan antara lain memiliki riwayat lembar observasi penyakit nyeri sendi pengukuran skala satu setengah tahun. Numerik Ratting Scale Didapatkan digunakan untuk perhitungan skor mengetahui skor skala skala nyeri NRS nyeri alat dan bahannya pada klien sebelum thermometer, waslap atau diberikan intervensi handuk kecil, air 1 liter, 5 keperawatan rimpang jahe merah, manajemen nyeri baskom. yaitu skala nyeri 4.
Prosedur pelaksanaan Diagnosa
EBN sesuai dengan keperawatan yang artikel penelitian yang muncul pada kedua dilakukan (Safitri & responden adalah Utami, 2019) dimulai nyeri kronis dengan mengukur berhubungan dengan tekanan darah sebelum kondisi muskuloske diberikan terapi (pre test) letal kronis (D.0078) dengan pasien dalam (PPNI, 2016). posisi duduk kemudian Intervensi mengukur skala nyeri keperawatan yang menggunakan lembar diberikan observasi (Numerik manajemen nyeri, ratting scale). Prosedur tahapan pemberian kedua mempersiapkan antara lain alat serta bahan yang identifikasi lokasi, akan berikan terapi karakteristik, durasi, kemudian atur posisi frekuensi, kualitas, klien senyaman mungkin intensitas nyeri, kemudian prosedur identifikasi nyeri, selanjutnya Cara identifikasi faktor pembuatan pertama- yang memperberat tama cuci 5 rimpang jahe dan memperingan dan iris tipis-tipis nyeri, berikan teknik masukan irisan kedalam nonfarmakologis 1 liter air, rebus irisan untuk mengurangi jahe sampai mendidih, rasa tuangkan rebusan jahe kedalam baskom, tunggu hingga suhu 45°C, air rebusan, selanjutnya prosedur kerja cuci tangan dengan sabun, ambil waslap, basahi dengan air rebusan jahe lalu peras sedikit, tempelkan pada area sendi yang sakit tempelkan hinggga sampai kehangatan waslap terasa berkurang, terus ulangi langkah singga 6 sampai dengan 8 kali dengan durasi pemberian 10-15 menit. Kemudian evaluasi kembali pasca diberikan kompres hangat jahe merah, kaji ulang skala nyeri klien setelah diberikan catat dan dokumentasikan.