Anda di halaman 1dari 27

Clinical Evaluation of Chest

Wheezing in Infants

dr. Rahma, M.Kes, Sp.A


• Wheezing : High pitch, whistling sound

• Occurs : smaller airways are narrowed : bronchospasm,


swelling of mucosa, excessive of secretion, inhaled foreign
body
• It is heard : mostly on expiration

• Commond : infancy and childhood

• Rare :neonatal periode

• 19 % of 10 years old : age of onset of 3 years


• Cohort studies : 30 % children < 3 years old
CLINICAL MANIFESTATIONS AND
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS ?????
TREATMENT ????
COMMON RESPIRATORY
TRACT INFECTION IN
CHILDREN

dr. Rahma, M.Kes, Sp.A


Pendahuluan

 Infeksi respiratorik : penyebab terpenting morbiditas & mortalitas pada anak

 Infeksi respiratorik : atas dan bawah

 Sejak tahun 1984 ; WHO menerapkan program pemberantasan IRA/ISPA

 Tahun 1990 : KTT anak di New York menurunkan kematian akibat IRA
sebesar 30 %

 Depkes RI bekerja sama dengan UNICEF dan WHO melalui pendekatan


MTBS
IRA ATAS IRA BAWAH
- Epiglotitis
-Rinitis - Croup
- Faringitis (Laringotrakeobronkh
- Tonsilitis itis akut)
- Rinosinusitis - Bronkhitis
- Otitis media - Bronkhiolitis
- Pneumonia
• Insidens IRA : 50 % dari seluruh penyakit pada anak
berusia < 5 tahun
• 30 % pada anak usia 5-12 tahun
• Sebagian besar kasus IRA atas
• 5 % IRA bawah terutama pneumonia
• 2-10 kali lebih banyak di negara berkembang
• Di negara maju : paling banyak virus
• Di negara berkembang : bakteri

EPIDEMIOLOGI
• Rhinitis : common cold, Coryza atau selesma
• IRA tersering pada anak
• Rata- rata 6-8 kali pertahun
• Bergantung musim
• Etiologi : virus : Rhinovirus, virus parainfluenza dan
RSV

RINITIS
Gejala
• Pilek
• Bersin – bersin
• Hidung tersumbat
• Iritasi tenggorakan atau nyeri tenggorok
• Bisa disertai demam
Tata laksana
• Suportif
• Medikamentosa : tetes hidung, dekongestan

RINITIS
FARINGITIS, TONSILITIS &
TONSILOFARINGITIS AKUT
• IRA yang banyak terjadi pada anak
• Biasanya terjadi pada usia 4-7 tahun
• Faringitis akut : menunjukkan semua infeksi akut pada
faring termasuk tonsilitis (tonsilofaringitis akut)
• Dapat berlangsung hingga 14 hari
• Etiologi : virus (adenvirus, Rhinovirus, parainfluenza,
Epstein Barr Virus) dan bakteri ( SBHGA)
FARINGITIS, TONSILITIS &
TONSILOFARINGITIS AKUT
Gejala
• Sulit membedakan antara virus dan bakteri
• Nyeri tenggorok
• Disfagia
• Demam
• > 2 tahun ; demam, nyeri kepala, nyeri perut, muntah, nyeri
tenggorok
• Virus : rinorea, suara serak, batuk, konjungtivitis dan diare
• Pem. Fisis : faring hiperemis, febris, tonsil bengkak dengan
eksudasi, limfadenopati disertai dengan nyeri.
FARINGITIS, TONSILITIS &
TONSILOFARINGITIS AKUT
TATA LAKSANA
• Suportif
• Terapi antibiotik : Penisilin V oral, Amoksisilin,
eritromisin atau azitromisin
• Tonsilektomi

KOMPLIKASI
• Demam reumatik dan glomerulonefritis
• Sindrom croup : suara serak, batuk menggonggong,
stridor inspiratoar, dengan atau tanpa adanya stres
pernafasan
• Croup : bahasa Anglo-Saxon artinya tangisan keras
• Etiologi : virus
• Self-limiting disease tetapi kadang dapat berakibat fatal

CROUP (LARINGOTRAKEOBRONKITIS
AKUT)
• Croup : grup penyakit heterogen yang mengenai laring,
infra/subglotis, trakea dan bronkus
• Croup : viral croup dan spasmodik croup
• Derajat kegawatan : ringan, sedang, berat dan ancaman
gagal nafas
• Terjadi pada anak usia 6 bulan – 6 tahun, puncak 1-2
tahun
• Etiologi ; HPIV tipe 1, 2, 3 dan 4, RSV dan virus
campak

CROUP
(LARINGOTRAKEOBRONKITIS AKUT)
Manifestasi klinis
• Demam 12-72 jam, rinorea, nyeri menelan, batuk ringan
• Berkembang menjadi batuk nyaring, suara parau dan
kasar
• Keadaan berat : sesak nafas, stridor inspiratoar, retraksi,
bertambah berat pada malam hari
• Gejala puncak 24-48 jam
• Perbaikan dalam 1 minggu

CROUP
(LARINGOTRAKEOBRONKITIS AKUT)
DIAGNOSIS
• Gejala klinis khas
• Radiologis : foto leher postro-anterior : gambaran steeple
sign
TATA LAKSANA
• Terapi inhalasi : uap dingin
• Nebulisasi epinefrin (racemic epinefrin atau L-epinefrin 1 :
1000 sebanyak 5 ml)
• Kortiksteroid : dexametason im
• Nebulisasi budesonid

CROUP
(LARINGOTRAKEOBRONKITIS AKUT)
BRONKHIOLITIS
• Wohl : inflamasi bronkiolus pada bayi < 2 tahun
• UK : peyakit seasonal viral yang ditandai dengan adanya
panas, pilek, batuk dan mengi
• Etiologi : RSV, Thinovirus, Adenovirus, Parainfluenza
virus
• Penyebab tersering perawatan di RS usia 2-6 bulan
• Misdiagnosis dengan asma
BRONKHIOLITIS
ANAMNESIS
• Demam atau riwayat demam
• Rinorea, batuk, sesak nafas dan kesulitan makan
• Batuk kering dan mengi khas untuk bronkhiolitis
• Jarang tampak toksik

PEMERIKSAAN FISIS
• Takipneu
• Retraksi dinding dada
• Bentuk dada hiperinflasi
• Fine inspiratory crackles (tidak selalu)
• High pitched expiratory wheeze
BRONKHIOLITIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Saturasi oksigen
• Analisis gas darah
• Foto thoraks
• Pemeriksaan virologi
• Pemeriksaan hematologi

TATA LAKSANA
• Suportif
• Pemberian antiviral, antibiotik, inhalasi b2-agonis, inhalasi
antikolinergik dan kortikosterid tidak direkomendasikan
• Pneumonia : infeksi akut parenkim paru meliputi alveolus
dan interstitial
• Insidens pneumonia pada anak < 5 tahun 10-20 kasus/100
anak/tahun
• Penyebab > 5 juta kematian pada anak di negara
berkembang
• Etiologi : bakteri, virus, jamur
• S. pneumonia: bakteri penyebab tersering

PEUMONIA
ANAMNESIS
• Batuk
• Sesak nafas
• Demam
• Kesulitan makan/minum
PEMERIKSAAN FISIS
• Penilaian keadaan umum
• Distres nafas : takipneu, retraksi dan penurunan suara paru
• Demam
• Sianosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Foto thoraks
• Laboratorium

PEUMONIA
Kriteria Rawat Inap
• Saturasi < 92 %

• RR > 60 x/menit
• Distres nafas, apnea, grunting
• Tidak mau minum/menetek

• Keluarga tidak bisa merawat di rumah

PEUMONIA
TATA LAKSANA
• Suportif
• Pemberian antibiotik
• Neonatus- 2 bulan : ampisilin + gentamisin
• > 2 bulan
• Lini 1 : ampisilin bila dalam 3 hari tidak ada perbaikan
dapat ditambahkan kloramfenikol
• Lini 2 : seftriakson

PEUMONIA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai