Anda di halaman 1dari 23

BRONKOPNEUMONIA

Pembimbing :
dr. Kartin Akune,Sp.A

Maghfira Rusmiady
15 19 777 14 362
PENDAHULUAN
 Pneumonia adalah inflamasi yang mengenai jaringan
parenkim paru. Sebagian besar disebabkan oleh adanya
mikroorganisme
 Pneumonia merupakan penyebab utama angka morbiditas
dan mortalitas pada anak dengan usia dibawah dari 5 tahun
 Bronkopneumonia merupakan proses peradangan pada
parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya menyerang
bronkiolus dan mengenai alveolus disekitarnya
 Bronkopneumonia lebih sering menyerang bayi dan anak
kecil. Hal ini dikarenakan respon imunitas mereka masih
belum berkembang dengan baik.
 Komplikasi bronkopneumonia jika tidak ditangani secara
tepat yaitu dapat terjadi otitis media akut (OMA),
atelektasis, emfisema, meningitis, abses paru.
DEFINISI

Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim


paru yang melibatkan bronkus atau bronkiolus, serta
alveolus yang bermanifestasi berupa distribusi berbentuk
bercak-bercak konsolidasi merata diseluruh lapangan paru
(patchy distribution).
EPIDEMIOLOGI
 Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai
masalah kesehatan utama pada anak di negara
berkembang.
 Diperkirakan hampir seperlima kematian anak diseluruh
dunia, lebih kurang 2 juta anak balita, meninggal setiap
tahun akibat pneumonia
 Terdapat 27,6 % angka kematian bayi dan 22,8 % angka
kematian balita di Indonesia (Pneumonia)
ETIOLOGI
 1. Faktor Infeksi
a. Pada neonatus : Streptococcus group B, Respiratory
Synchtial Virus.
b. Pada bayi :
- Virus : Virus parainfluenza, virus influenza, adenovirus, RSV,
Cytomegalovirus.
- Organisme atipikal : chlamidia trachomatis, pneumocytis.
- Bakteri : Streptococcus pneumoni, Haemofilus influenza,
Mycobacterium tuberculosa, Bordetellapertusis.
c. Pada anak-anak :
- Bakteri :Streptococcus, Staphylococcus aureus, Streptococcus
Beta Hemolyticus, Haemophillus Influenzae, Klebsiella
Pneumonia, dan Pseudomonas.
2. Faktor Non Infeksi
 Terjadi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus
meliputi :
1. Bronchopneumonia hidrokarbon

2. Bronchopneumonia limfoid
PATOFISOLOGI

Inhalasi Aspirasi Hematogenous Langsung

Mekanisme
pertahanan paru

Bronkopneumonia
Sekali patogen berhasil
menembus mekanisme
pertahanan paru

Inflamasi

Substitusi udara di
dalam alveoli (air
spaces) oleh cairan
eksudat
(= KONSOLIDASI)

Shunting

Normal Bronkopneumoni
4 STADIUM BRONKOPNEUMONI :

1. Hiperemi
2. Hepatisasi merah
3. Hepatisasi kelabu
4. Resolusi
TAHAP HIPEREMI (KONGESTI):
=Terjadi pembendungan/pengisian rongga alveoli dengan cairan
eksudat hemoragis

TAHAP HEPATISASI MERAH :


=Terjadi koagulasi eksudat, yang menyebabkan konsistensi
jaringan seperti hati

TAHAP HEPATISASI KELABU :


=Sel darah merah dalam ekudat menurun, dan diganti/diisi
peningkatan neutrofil sehingga terbentuk jaringan solid &
keabuan
 TAHAP RESOLUSI :

=Sel PMN diganti oleh makrofag yang sangat fagositosis


dan merusak kuman patogen.

=Eksudat mengalami lisis dan diabsorpsi oleh neutrofil


dan makrofag  perbaikan struktur / fungsi paru.
PEDOMAN DIAGNOSE DAN TATALAKSANA
BRONKOPNEUMONIA MENURUT WHO, DIBEDAKAN
BERDASARKAN KLASIFIKASI:

 Bronkopneumonia sangat berat: bila terjadi sianosis


sentral dan anak tidak sanggup minum, maka anak harus
dirawat di rumah sakit dan diberi antibiotic

 Bronkopneumonia berat : bila dijumpai retraksi tanpa


sianosis dan masih sanggup minum, maka anak harus
dirawat di rumah sakit dan diberi antibiotic
 Bronkopneumonia: bila tidak ada retraksi tetapi dijumpai
pernafasan yang cepat yakni >60 x/menit pada anak usia
kurang dari dua bulan; >50 x/menit pada anak usia 2
bulan-1 tahun; >40 x/menit pada anak usia 1-5 tahun

 Bukan bronkopneumonia: hanya batuk tanpa adanya


gejala dan tanda seperti diatas, tidak perlu dirawat dan
tidak perlu diberi antibiotik
MANIFESTASI KLINIK
 Sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping hidung
dan tarikan dinding dada.
 Demam

 Batuk

 Ronki basah halus-sedang nyaring (crackles)

 Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrate difus

 Leukositosis
DIAGNOSIS

Anamnesis

Keluhan yang sering didapatkan pada


bronkopneumonia :

1. Sesak napas

2. Demam

3. Batuk
Pemeriksaan fisik

INSPEKSI 1. Adanya pernapasan cuping hidung


2. Adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
ketika menarik napas (Retraksi)
3. Tampak kulit yang sianosis
4. Anak terlihat lemah
PALPASI 1. Vocal fremitus yang menurun dan tidak simetris

PERKUSI 1. Adanya bunyi pekak pada kedua lapangan paru

AUSKULTASI 1. Bunyi ronchi (+)


2. Merintih
3. Suara napas melemah
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Darah 1. Etiologi virus dan mycoplasma  leukosit dalam batas


rutin normal atau sedikit meningkat
2. Etiologi bakteri  Leukositosis yang berkisar antara
15.000 – 40.000/mm3 dengan predominan sel PMN.
3. Infeksi pada Chlamydia pneumoniae ditemukan Sel
Eosinofilia (+)
Radiologi Bronchopneumonia  ditandai dengan adanya gambaran difus
merata pada kedua paru berupa bercak-bercak infiltrate yang
dapat meluas hingga daerah perifer paru Round Pneumonia
Mikrobiologi Pemeriksaan biakan bakteri pada darah (+) dan Kultur (+)
ditemukan adanya spesies bakteri Streptococcus, Staphylococcus
aureus, Streptococcus beta hemolyticus, Haemophillus influenzae,
Klebsiella pneumonia, dan Pseudomonas.
C- Reactive Protein Meningkat pada keadaan infeksi bakteri dan virus
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Komplikasi pneumonia pada anak meliputi :
1. Empyema thoracis

2. Efusi Pleura

3. Pericarditis purulenta

4. Pneumothoraks

5. meningitis purulenta

6. Sepsis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai