Proses ini kadang tidak berjalan semestinya dan janin tidak dapat lahir secara normal karena
beberapa faktor, yaitu komplikasi kehamilan, disproporsi sefalopelvik, partus lama, ruptur uteri, cairan
ketuban yang tidak normal, keadaan panggul. Keadaan tersebut perlu tindakan medis berupa operasi
sectio caesarea
Sectio Caesarea
didefinisikan sebagai kelahiran janin melalui
insisi pola dinding abdomen (laparotomi) dan
dinding uterus (histerektomi). Definisi ini tidak
mencakup pengangkatan janin dari rongga
abdomen pada kasus reptur uterus atau pada kasus
kehamilan abdominal
Macam-macam indikasi dilakukanya SC
1. kehamilan postterm, disebut juga dengan kehamilan serotinus kehamilan lewat waktu kehamilan
lewat bulan
2. prolonged pregnancy kehamilan yang sudah lewat bulan umumnya kehamilan atern (cukup
waktu) berlangsung 38-41 minggu (mencapai 80%).
3. Post date adalah kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu (249 hari) atau lebih, dihitung
dari hari pertama haid terahir menurut rumus Neagle dengan siklus hiad rata-rata 28 hari.
4. Ibu akan melahirkan bayi kembar.
5. Ukuran bayi cukup besar atau berada dalam posisi sungsang.
6. Ibu memiliki panggul yang sempit.
7. Proses pembukaan jalan lahir yang lambat.
Jenis-Jenis Sectio Caesarea
1. Insisi Abdominal
a. Insisi Garis Tengah Subumbilikal Insisi garis b. Insisi Tranversa Insisi transversa merupakan jenis
tegah subumblikal adalah operasi yang di lakuka di operasi Sectio caesarea yang menimbulkan sedikit
bawah segmen kulit, Bekas luka tidak terlihat, jahitan dan sedikit ketidaknyamanan,
terdapat banyak ketidaknyamananan pasca operasi memungkinkan mobilitas pasca operasi yang lebih
dan luka jahitan lebih cenderung muncul di baik. Insisi Secara teknis lebih sulit kususnya pada
bandingkan dengan insisi tranversa. Insisi garis operasi berulang.
tegah subumblikal ini lebih mudah dan cepat,
dengan pendarahan minimal
2. Insisi Uterus
Sectio caesarea klasik atau segmen atas Sectio caesarea klasik adalah jenis insisi di
02 lakukan secara vertical di garis tengah uterus. Operasi section caesarea jenis ini jarang
digunakan untuk tenaga kedokteran karena lebih beresiko pada kelahiran.
Insisi Kronig-Gelhon-Beck Insisi kronig-Gelhom-Beck ini adalah insisi garis tengah pada segmen
03 bawah yang di gunakan pada pelahiran premature apabila segmen bawah terbentuk dengan buruk
atau dalam keadaan terdapatnya perluasan ke segmen uterus bagian atas yang di lakukan untuk
banyak akses.
Beberapa komplikasi yang paling banyak
terjadi dalam SC
1. Akibat tindakan anastesi
2. Jumlah darah yang diekeluarkan oleh ibu selama
operasi berlangsung
3. Endometriosis (radang endometrium)
4. Tromboplebitis (gangguan pembekuan darah
pembuluh balik)
5. Embolisme (penyumbatan pembuluh darah paru)
6. Perubahan bentuk serta letak rahim menjadi tidak
sempurna.
Komplikasi serius pada tindakan SC adalah
a. Proses pemulihan dan rawat inap di rumah sakit lebih lama dibandingkan persalinan
normal.
b. Luka operasi menimbulkan bekas luka dan rasa nyeri. Proses pemulihannya pun
tergolong lama, bisa berminggu-minggu bahkan hingga beberapa bulan.
c. Terbatas melakukan aktivitas selama setidaknya 6 minggu setelah operasi.
d. Terjadinya komplikasi akibat anestesi, seperti mual, mengantuk, pusing, sakit kepala
parah, hingga kerusakan saraf.
e. Terjadinya komplikasi akibat operasi, seperti penyumbatan pembuluh darah, infeksi,
perdarahan, hingga adhesi (tumbuhnya jaringan parut yang membuat organ di dalam
perut menempel satu sama lain).
f. Kemungkinan kembali melakukan operasi caesar di proses persalinan selanjutnya.
g. Plasenta previa di kehamilan selanjutnya.
Adapun yang menjadi kewajiban pihak rumah sakit sebelum melakukan operasi
SC yang tertera dalam peraturan UU antara lain:
Tujuan inti dilakukan operasi caesar ialah demi menyelamatkan jiwa si ibu
dan jabang bayi yang dikandungnya. Atau, untuk menghindari hal-hal
berbahaya yang mungkin terjadi pasca kelahiran
TERIMAKASIH