Anda di halaman 1dari 36

HIPERLIPI-

DEMIA

KELOMPOK 6

DELVIAN EVRIANI 3351191583


DIAN KADRIANTI K 335119584
EGGY VINCENT WIJANANTA 3351191427
GORISNI RINDING LAWAN 3351191451
MUHJA SARI AZIZAH 3351191452
FITRIANA 3351191452
DEFINISI HIPERLIPI-
DEMIA

Hiperlipidemia ialah kelainan metabolisme lipid yang ditandai


dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma.
Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kadar kolesterol total tinggi,
kolesterol LDL tinggi, kadar trigliserida tinggi, dan kadar kolesterol HDL
rendah. Peningkatan kadar fraksi lipid menandai terjadinya hiperlipidemia.
Metabolisme lipid yang tidak seimbang menyebabkan tingginya kadar lipid.
Hiperlipidemia dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetik, makanan,
aktifitas fisik, dan penyakit lain. Hiperlipidemia berperan terhadap terjadinya
penyakit kardiovaskuler, terutama terjadinya aterosklerosis dan penyakit
jantung koroner (PJK).
KLASIFIKASI KOLESTEROL TOTAL, LDL, HDL
DAN TRIGLISERIDA
KLASIFIKASI HIPERLIPIDEMIA
FAKTOR RESIKO

Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi Faktor resiko yang dapat dimodifikasi

Umur Merokok

Jenis Kelamin Konsumsi Alkohol

Riwayat Keluarga Aktivitas Fisik

Suku Obesitas
Penatalak-
sanaan Hiper-
lipidemia

Terapi Non Far- Terapi Far-


makologi makologi
TERAPI NON FARMAKOLOGI

Diet

Aktivitas fisik

Penurunan berat badan

Menghentikan kebiasaan merokok

Diet sumplemen
TERAPI FARMAKOLOGI

Statin

Derivat fibrat

Inhibitor Absorbsi Kolesterol

Bile Acid Sequestrant (Pengikat Asam


Empedu)

Asam Nikotinat
Fenotip Lipoprotein dan Anjuran Obat
untuk Pengobatan Pasien
Efek Terapi Obat terhadap Lipid
dan Lipoprotein
Golongan Statin (penghambat enzim HMG CoA)

Inhibitor 3‐hidroksi‐3‐metilglutaril koenzim A reduktase yang biasa disebut sebagai Statin menjadi obat
yang paling banyak diresepkan sebagai obat penurun kadar lipid. Obat golongan ini memblok secara
parsial reaksi konversi 3‐hidroksi‐3‐metilglutaril koenzim A menjadi asam mevalonat. Reaksi ini
merupakan salah satu tahap yang penting pada proses pembentukan kolesterol dalam sel di hati.
Penghambatan proses ini mengakibatkan kadar kolesterol turun dengan cepat, yaitu ketika pasien mulai
dan tetap kontinyu menggunakan obat statin, walaupun dilaporkan setelah beberapa lama pasien dapat
mengalami takikardi. Statin memiliki efek yang baik terhadap profil lipid secara keseluruhan.
Interaksi Obat

Anti hiperlipidemia Obat lain Efek Penanganan

Statin (simvastatin, Antikoagulan Efek antikoagulan Monitoring gejala pendarahan


lovarstatin, meningkat
atorvastatin)

Fibrat, asam Peningkatan resiko Kontraindikasi


nikotinat, miopati atau
eritromisin, rhabdomiolisis
imunosupresan
Anti hiperlipidemia Obat lain Efek Mekanisme Penanganan

Statin Azole Fluconazol dan Fluconazol dan Hindari kombinasi


Miconazol Miconazol Lovastatin/Simvastatin/
meningkatkan kadar menghambat Atorvastatin dengan
Fluvastatin dan sitokrom P450 Itraconazol/Ketoconazol,
Rosuvastatin isoenzim CYP2C9 monitor gejala myopathy
dan CYP3A4 dan rhabdomyolisis
Itraconazol dan
Ketoconazol Itraconazol dan
meningkatkan kadar Ketoconazol
Atorvastatin, menghambat
Lovastatin, CYP3A4
Pravastatin, dan
Simvastatin

Resiko myopathy
dan rhabdomyolisis
meningkat
Kolkisin Meningkatkan resiko Kolkisin dan statin Disarankan tidak
myopathy dan sama-sama dapat digunakan bersama,
rhabdomyolisis menyebabkan monitor gejala myopathy
myopathy (efek atau rhabdomyolisis jika
sinergis) harus digunakan
bersamaan
Anti hiperlipidemia Obat lain Efek Mekanisme Penanganan

Statin Amiodaron Meningkatkan resiko Amiodaron merupakan Pengaturan dosis:


myopati dan inhibitor sitokrom P450 Simvastatin menjadi
rhabdomyolisis sehingga metabolisme Statin maksimal 20 mg/hari
dihambat Lovastatin menjadi
maksimal 40 mg/hari

Antasida Menurunkan Antasida menurunkan Memberikan jeda waktu


(Aluminium/ bioavailabilitas absorpsi statin pada pemberian obat (2 jam)
Magnesium Atorvastatin, gastrointestinal
Hidroksida) Pravastatin, dan
Rosuvastatin
Danazol, Meningkatkan kadar Merupakan inhibitor sitokrom Hindari kombinasi jenis obat
Protease statin (Lovastatin, P450 isoenzim CYP3A4 tersebut
Inhibitor Atorvastatin, sehingga metabolisme Statin
(Lopinavir, Simvastatin) dihambat
Ritonavir,
Saquinavir)
Anti hiperlipidemia Obat lain Efek Mekanisme Penanganan

Statin (simvastatin, Kolestiramin Meningkatkan efek statin Kolestiramin dan Pemberian jeda waktu
lovarstatin, dan Kolestipol (Fluvastatin, Pravastatin, kolestipol berinteraksi minimal 4 jam
atorvastatin) dan Atorvastatin) sinergis farmakodinamik

Bosentan, Meningkatkan Bosentan, Carbamazepin Memberikan jeda waktu


Carbamazepin, metabolisme statin, menghambat sitokrom pemberian obat
Fenitoin menurunkan kadar statin P450 isoenzim CYP3A4
sehingga menurunkan
efek statin

Calcium Meningkatkan resiko Diltiazem dan verapamil Pengaturan dosis


Channel Bloker miopati menghambat sitokrom Simvastatin maksimal
(Diltiazem, P450 isoenzim CYP3A4, 20 mg/hari
Verapamil) yang berperan dalam dan Lovastatin maksimal
metabolism Lovastatin, 40 mg/hari
Simvastatin, dan
Atorvastatin
Anti hiperlipidemia Obat lain Efek Mekanisme Penanganan

Statin Siklosporin Meningkatkan kadar Statin dan Siklosporin Pengaturan dosis Simvastatin
Atorvastatin, berkompetisi dalam maksimal 10 mg/hari dan
Fluvastatin, metabolisme Lovastatin maksimal
Lovastatin, (sama-sama oleh 20 mg/hari, monitor gejala
Pravastatin, isoenzim CYP3A4) myopathy atau
Rosuvastatin dan rhabdomyolisis
Simvastatin
Myopathy dan
Rhabdomyolisis

Makrolida Makrolida Makrolida menghambat Sebisa mungkin hindari


(Azithromycin/ menghambat sitokrom P450 kombinasi antibiotik
Clarithromycin/ metabolisme statin. isoenzim CYP3A4, makrolida dan statin, jika
Erythromycin/ Meningkatkan resiko yang berperan dalam perlu ganti
Roxithromycin) rhabdhomyolisis. metabolism Lovastatin, dengan pravastatin atau
Simvastatin, dan fluvastatin. Monitor gejala
Atorvastatin myopathy atau
rhabdomyolisis.
Makanan/
Anti hiperlipidemia Efek Mekanisme Penanganan
Minuman

Kandungan naringenin
Meningkatkan kadar
di grapefruit juice dapat
Statin Grapefruit juice Lovastatin dan Hindari konsumsi bersamaan
menghambat isoenzim
Simvastatin
CYP3A4
Derivat Fibrat

Golongan fibrat efektif untuk menurungkan kadar trigliserida dengan cara menghambat produksi
VLDL didalam hati (VLDL ini berperan dalam membawa trigliserida dan lipoprotein) dan
mempercepat pembersihan trigliserida dalam darah namun pada golongan fibrat tidak
efektif dalam menurungkan LDL (kolestrol jahat). Contoh obat dari golongan ini adalah
Gemfibrozil Fenofibrate, Klofibrat dan Siprofibrate.
Interaksi Obat

Obat Kolesterol Interaksi Efek yang dihasilkan Pengatasan

Menunda tercapainya kadar puncak Hindari pemakain secara


Klofibrat Kolestiramin
plasma dari klofibrat. bersamaan

dapat menyebabkan myopathy atau Hindari pemakain secara


Klofibrat Probukol
rhabdomyolysis bersamaan

Probenesit menghambat sekresi tubular


Hindari pemakain secara
Klofibrat Probenesid dari klofibrat sehingga meningkatkan
bersamaan
kosentarsi dari klofibrat

Kolestiramin, Efek obat Klofibrat, gemfibrozil Hindari pemakain secara


Klofibrat, gemfibrozil
kolestipol meningkat bersamaan

Mevastatin, Efek obat Klofibrat, gemfibrozil


Hindari pemakain secara
Klofibrat, gemfibrozil Pravastatin, Levastatin meningkat, efek samping miopati dan
bersamaan
dan simvastatin rabdomiolisis meningkat
Inhibitor Absorbsi Kolesterol

Mekanisme obat golongan Inhibitor Absorbsi Kolesterol adalah menghambat absorpsi kolesterol
(menurunkan LDL). Contoh obat dari golongan ini adalah Ezetimibe. Ezetimibe merupakan obat
penurun lemak yang menghambat absorbsi kolesterol diusus baik diet maupun kolesterol empedu
tanpa mempengaruhi penyerapan trigliserida, asam lemak, asam empedu, atau vitamin yang larut
dalam lemak.
Interaksi Obat

Nama Obat Interaksi Mekanisme Solusi


Ezetimibe & Antasida Mengurangi konsentrasi plasma Konsentrasi plasma maksimum dari Dapat diberikan tanpa
maksimum ezetimibe ezetimibe menurun 30% memperhatikan waktu
dari antasida
Ezetimibe & Digoxin Ezetimibe tidak mempengaruhi Ezetimibe tidak mengubah efek Penyesesuaian dosis
farmakokinetik dari digoxin. farmakokinetik digoxin dan juga tidak digoxin
mengubah efek samping
elektrokardiogram (EKG).

Ezetimibe & Bile acid Menurunkan AUC ezetimibe Mengurangi efek aditif dari ezetimibe Ezetimibe diminum 2 jam
Sequestrants pada pengurangan kolesterol LDL sebelum atau 4 jam
setelah Bile acid
sequestrants
Ezetimibe & Siklosporin Meningkatkan resiko miopati Meningkatkan efek pada ezetimibe Mengurangi dosis eze-
timibe dengan dosis 5
mg
sehari atau kurang
dengan pemantauan
siklosporin.
Nama Obat Interaksi Mekanisme Solusi
Ezetimibe & Rifampisin Dosis tunggal rifampisin Pada dosis tunggal rifampisin Memantau efek pada kadar
meningkatkan kadar ezetimibe meningkatkan penyerapan lipid.
sedangkan rifampisin dosis ezetimibe, dengan
ganda menurunkan kadar menghambat P-glikoprotein
ezetimibe dan hampir usus, dan protein transporter
sepenuhnya menghilangkan lain, MRP2. Namun,
efeknya. penghambatan MRP2 tam-
paknya mengurangi sirkulasi
enterohepatik, yang diperlukan
untuk durasi lama efek
ezetimibe, dan karena itu
mempersingkat penurun
sterol.
efek ezetimibe. Tampaknya
keseimbangan faktor-faktor ini
berubah ketika rifampisin
diberikan dalam berbagai do-
sis, yang mengarah pada
pengurangan efek ezetimibe.
Nama Obat Interaksi Mekanisme Solusi

Ezetimibe & Fibrat (Fenofibrat Fenofibrate dan gemfibrozil Gemfibrozil meningkatkan AUC Penggunaan ezetimibe dan
dan gemfibrozil) dapat meningkatkan kadar dari ezetimibe dan ezetimibe fibrat secara tidak dianjurkan
ezetimibe, tetapi ezetimibe glucuronide sekitar 70%. karena dapat meningkatkan
tidak mengubah Fenofibrat meningkatkan AUC produksi batu empedu.
farmakokinetik fenofibrate dari ezetimibe dan ezetimibe
atau gemfibrozil. glucuronide sekitar 50%.
 

Ezetimibe & Statin Meningkatkan resiko miopati Penggunaan bersamaan statin Monitoring fungsi hati sesuai
dengan ezetimibe tidak dengan rekomendasi statin.
merubah farmakokinetik dari Jika di diagnosis miopati,
kedua obat. hentikan penggunaan kedua
obat secara bersamaan
Bile Acid Sequestrant (Pengikat Asam Empedu)

Bile acid sequestrant mengikat asam empedu (bukan kolesterol) di usus sehingga menghambat
sirkulasi enterohepatik dari asam empedu dan meningkatkan perubahan kolesterol menjadi asam
empedu di hati. Mekanisme homeostatis yang kedua adalah meningkatkan konsentrasi kolesterol
intraseluler. Pertama meningkatkan reseptor LDL pada membran sel di hepar, hal ini
mempercepat pembersihan LDL dari dalam plasma. Kedua meningkatkan aktivitas HMG-KoA
reduktase sehingga meningkatkan sintesa kolesterol di sel-sel hepar. Terdapat 3 jenis bile acid
sequestrant yaitu kolestiramin, kolesevelam, dan kolestipol.
Interaksi Obat

Anti hiperlipidemia Obat lain Efek Penanganan

mengurangi penyerapan
Kolestipol Gemfibrozil Diberi selang waktu 2 jam
gemfibrozil
diminum 1 jam sebelum
atau 4-6 jam sesudah pem-
absorpsi di kurangi karena
Kolestiramin Digoksin dan Tiroksin berian kolestipol untuk
ikatan dengan kolestiramin
mengurangi gangguan ab-
sorbsi
diminum 1 jam sebelum
absorpsi parasetamol atau 4-6 jam sesudah pem-
Kolestiramin Parasetamol menurun karena berian kolestipol untuk
kolestiramin mengurangi gangguan ab-
sorbsi

Hipolipidemik: kolestipol dan


Kolestiramin dan kolestiramin menurunkan
Tiazid dan diuretik sejenis Diberi selang waktu 2 jam
kolestipol absorpsi tiazid dan diuretik
lain
Anti hiperlipidemia Obat lain Efek Penanganan

Hipolipidemik: kolestiramin
menurunkan efek
hindari kecuali diinginkan
Kolestiramin Leflunomid Leflunomid secara
eliminasi obat
]bermakna(meningkatkan
eliminasi)
diminum 1 jam sebelum
Hipolipidemik : kolestiramin
atau 4-6 jam sesudah pem-
memberikan efek antagonis
Kolestiramin Vankomisin berian kolestipol untuk
terhadap efek vankomisin
mengurangi gangguan ab-
oral
sorbsi
diminum 1 jam sebelum
kolestiramin dapat
atau 4-6 jam sesudah pem-
meningkatkan efek hipog-
Kolestiramin Akarbosa berian kolestipol untuk
likemik
mengurangi gangguan ab-
akarbosa
sorbsi
diminum 1 jam sebelum
atau 4-6 jam sesudah pem-
kolestiramin meningkatkan
Kolestiramin Meloksikam berian kolestipol untuk
ekskresi meloksikam
mengurangi gangguan ab-
sorbsi
Anti hiperlipidemia Obat lain Efek Penanganan

Absorpsi vitamin K dihambat


diminum 1 jam sebelum atau
oleh bile acid sequestrant
Kolestiramin dan 4-6 jam sesudah pemberian
Warfarin dengan akibat mudah terjadi
Kolestipil kolestipol untuk mengurangi
perdarahan dan sensitisasi
gangguan absorbsi
terhadap terapi warfarin.
Asam Nikotinat (Niasin)

Asam nikotinat menghambat mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan lemak perifer ke hepar
sehingga sintesis TG dan sekresi kolesterol VLDL di hepar berkurang. Asam nikotinat juga
mencegah konversi kolesterol VLDL menjadi kolesterol LDL.

Interaksi Obat

Anti hiperlipidemia Obat lain Efek Penanganan

meningkatkan resiko miopati  Pengunaan bersamaan


Asam Nikotinat Statin bila asam nikotinat diberikan dikontraindikasikan
bersama statin
Studi Kasus

Dr. Risky
SIP : DU/220/2008
Jl. Supratman 45 Cimahi
Telp : 022-345636
 
Seorang Pasien BPJS bernama Tn. Gede berusia Cimahi, 16/05/19
40 tahun, dengan berat badan 72 kg, tinggi badan
R/ Glibenklamid
160 cm. Datang ke Apotek dengan membawa S 1 dd 1
Resep dari dokter Risky. R/ Gemfibrozil
S 1 dd 1
R/ Simvastatin
S 1 dd 1

 
Pro: Tn. Gede
Umur : 40 tahun
Hasil Laboratorium

Kolesterol Total : 256 mg/dL


Trigliserida : 235 mg/dL
Kolesterol HDL : 35 mg/dL
Gula darah sewaktu : 240 mg/dL

Data lab lainnya menunjukkan semua ada dalam batas normal


Interaksi Obat

Obat 1 Obat 2 Efek samping Mekanisme kerja


Gemfibrosil Glibenklamid Gemfibrozil Inhibitor enzim
menghambat sitokrom P450
metabolisme menyebabkan proses
glibenklamid metabolisme
glibenklamid dihambat
sehingga
meningkatkan efek
antidiabetes dan
berpotensi terjadinya
hipoglikemia.

Gemfibrosil Simvastatin Farmakodinamik Menyebabkan miopati


sinergis kontraindikasi
dengan obat lipid
Konseling

Apoteker : Selamat pagi bapak, saya apoteker Pradanasti Desma Ayundari selaku Apoteker dari Apotek
UNJANI FARMA, ada yang bisa saya bantu?
Pasien : Iya bu, selamat pagi, ini bu saya ingin menebus resep dari dokter (sambil menyerahkan resep).
Apoteker : Baik pak, maaf sebelumnya boleh saya minta waktunya sebentar untuk mengajukan beberapa
pertanyaan kepada bapak terlebih dahulu?
Pasien : Oh iya boleh, silahkan
Apoteker : Baik pak, apa benar resep ini untuk bapak Gede yang berusia 40 tahun?
Pasien : Iya benar
Apoteker : Apakah benar ini dengan bapak Gede sendiri?
Pasien : Iya benar
Apoteker : Kalau boleh tahu berat badan dan tinggi badanbapak berapa ya?
Pasien : 72 kg dan 160cm
Apoteker : Alamat rumah dan nomor telepon yang bisa dihubungi, pak?
Pasien : Jalan Ibu Ganirah RT 02 RW 02, Cimahi Selatan, nomor telepon saya 082187789100
Apoteker : Maaf sebelumnya pal, apakah bapak suka merokok dan juga meminum alkohol?
Pasien : Tidak, saya tidak merokok ataupun mengkonsumsi alkohol
Apoteker : Kalau boleh tau pak, apakah pola makan dan pola istirahat bapak cukup?
Pasien : iya sejauh ini sudah cukup
Apoteker : apakah bapak selalu melakukan aktivitas fisik yang rutin seperti olahraga?
Pasien : jarang sih bu
Apoteker : baik pak tunggu sebentar, saya siapkan obatnya terlebih dahulu
Apoteker pun meninggalkan pasien dan mengkonfirmasi kepada dokter bahwa adanya interaksi antara obat
yang diresepkan untuk Bapak Gede.

INTERAKSI DENGAN DOKTER


Apoteker : Selamat pagi dok, saya apoteker Pradanasti Desma Ayundari selaku Apoteker dari
Apotek UNJANI FARMA, apa benar ini dengan dokter Risky Akbar yang menuliskan resep untuk Bapak Gede?
Dokter : Iya benar dengan saya sendiri, ada apa ya?
Apoteker : Begini dok, bolehkah saya berdiskusi dengan dokter mengenai resep yang ditulis dokter atas
nama pasien Bapak Gede dengan umur 40 tahun dok.
Dokter : Iya silahkan.
Apoteker : Untuk resep yang dokter tulis untuk Bapak Gede, apakah benar dokter menuliskan resep Gemfribrozil,
Simvastatin dengan Glibenklamid?
Dokter : Iya benar saya menuliskan seperti itu. Ada apa ya?
Apoteker : Begini dok, terdapat interaksi antara obat gemfribrozil dan obat simvastatin yang dapat menyebabkan
efek samping yaitu miopati, bagaimana jika obat hiperlipidemianya dipilih simvastatin saja tidak perlu dikombinasi tetapi untuk gliben -
klamid tetap diberikan?
Dokter : Oh iya jika begitu silahkan diganti saja.
Apoteker : Baiklah dok, terimakasih dok atas waktunya
Apoteker : Maaf pak sudah membuat bapak menunggu lama
Pasien : Iya tidak apa-apa bu
Apoteker : Boleh saya minta waktunya sebentar pak untuk memberikan informasi mengenai obat ibu?
Pasien : Iya boleh.
Apoteker : Ini obatnya bu , disini saya ingin memberikan informasi terkait obat yang ada di resep ibu, yang mungkin belum
disampaikan oleh dokter. Tujuannya untuk mengoptimalkan pengobatan ibu.
Pasien : Oh iya bu.
Apoteker : Apakah sebelumnya bapak pernah mengkonsumsi obat ini?
Pasien : Belum bu.
Apoteker: Bagaimana penjelasan dokter tentang obat bapak?
Pasien : Dokter cuma bilang kalau obat tersebut untuk penyakit saya.
Apoteker : Oh begitu, lalu bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakainya ?
Pasien : Dokter belum memberi tahu saya tentang cara pakainya bu.
Apoteker : Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah bapak meminum obat ini ?
Pasien : Harapannya sembuh
Apoteker: Oh iya baik bapak. Sebelumnya saya mau nanya ibu biasanya sarapan jam berapa?
Pasien : jam 8 pagi
Apoteker : Begini pak ini obat Glibenklamid untuk penyakit gula bapak ini di minum saat suapan pertama pada saat
bapak sarapan pagi, ini simvastatinnya untuk obat kolesterol bapak diminum menjelang istirahat malam sehari sekali pak
1 tablet saja.
Pasien : Oh iya baik bu.
Apoteker : Hanya untuk memastikan agar tidak ada informasi yang terlewat, apa bapak bisa mengulangi
informasi yang saya sampaikan tadi?
Pasien : Iya jadi... obat untuk penyakit gulanya di minum pagi saat suapan pertama pada sarapan pagi,
simvastatinnya ini untuk obat kolesterol diminum menjelang istirahat malam sehari sekali 1 tablet.
Apoteker : Iya sudah benar bapak.
Pasien : iya baik Bu terima kasih atas informasinya.
Apoteker : Iya sama-sama pak, jika bapak punya pertanyaan tentang masalah obat-obatan yang bapak
minum, bapak bisa menghubungi saya. Ini kartu nama saya.
P : Iya terima kasih banyak Bu
A : Sama-sama bapak, semoga sehat selalu pak.

Anda mungkin juga menyukai