Anda di halaman 1dari 8

HUKUM PERJANJIAN TERTULIS

Oleh :
Dewi Hendrawati, SH, M.Hum
Beberapa Pengertian
• Perikatan dan Perjanjian
pasal 1233 KUHPerdata menentukan tiap-tiap
perikatan dilahirkan baik karena perjanjian,
baik karena undang-undang.
Jadi perjanjian merupakan salah satu sumber
perikatan. Perikatan lebih luas dari perjanjian.
Tiap-tiap perjanjian adalah perikatan, dan
perikatan belum tentu perjanjian.
Istilah Perjanjian dan Instilah Kontrak

Pasal 1313 kUH Perdata, berbunyi :


Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu
orang atau lebih mengikatkannya dirinya terhadap satu
orang atau lebih.
jadi dengan perjanjian :
- Mengikat para pihak secara hukum untuk
mendapatkn hak atau melaksanakan kewajiban.
- Memberi kepastian hukum terhadap hubungan antar
pihak.
Bukti Perjanjian :
Bisa dilakukan secara lesan
Bisa dilakukan secara tertulis
Kontrak : adalah perjanjian secara tertulis
(subekti, 1979)
Tetapi tidak semua perjanjian tertulis harus
diberikan judul kontrak, tetapi tergantung
kesepakatan para pihak.
Jadi kontrak lebih sempit daripada perjanjian.
Alat Bukti Tertulis
Pembuatan kontrak atau perjanjian tertulis mempunyai kaitan dengan masalah
pembuktian.
Surat : adalah segala sesuatu yang memuat tanda-tanda baca yang dimaksudkan
untuk mencurahkan isi hati atau menyampaikan buah pikiran yang dipergunakan
sebagai pembuktian.
Pasal 1866 KUHPerdata :
Alat bukti terdiri dari :
- Bukti Tulisan
- Bukti Saksi
- Persangkaan
- Sumpah
Surat dibagi 2:
-- Surat-akta
-- Surat lain
AKTA (AKTE)
Akta merupakan :
- Suatu pernyataan tertulis
- Yang ditanda tangani
- Dibuat oleh seseorang atau oleh pihak-pihak
- Sebagai alat bukti dalam proses hukum
Surat-surat : 1. Surat Akta;
2. Surat Lain.
Surat Akta : 1. Akta Resmi /otentik
2. Akta dibawah tangan.
Akta Otentik
Pasal 1868 KUHPerdata
- Bentuk ditentukan oleh Undang-undang
- Dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum
- Yang berwenang untuk itu.
- Ditempat dimana akta itu dibuat
Akta otentik : sebagai alat bukti yang sempurna.
Artinya : Jika seseorang mengajukan akta otentik/resmi kepada
hakim sebagai bukti, maka hakim harus menerima dan
menganggap apa yang tertulis didalam akta merupakan
peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi dan hakim tidak
boleh memerintahkan penambahan pembuktian.
Akta otentik
Artinya : apa yang diperjanjikan, dinyatakan
didalam akta adalah benar seperti apa yang
diperjanjiakan, dinyatakan oleh para pihak
sebagai yang dilihat atau didengar oleh Notaris.

Anda mungkin juga menyukai