AGAMA
DALAM
MEMBENDUNG
GERAKAN
RADIKAL DAN
MENJAGA
KEUTUHAN
MUHAMMAD MUSLIM, S.Ag, M. Sy
NKRI
G I N
A IN AYA
A R R D
NE G B E
u a S U M S I A
Se m S A I N E
U A IND O
E N G M
M AL A
2
NEGARA-NEGARA INGIN MENGUASAI
INDONESIA MELALUI SERANGAN DAN
PROPAGANDA BERBAGAI BIDANG
888
LEMBAGA DAN AKTIVITAS YANG PERLU
MENDAPAT PERHATIAN
• Pendidikan agama di sekolah dan perguruan tinggi:
usia mereka masih sangat rentan terhadap pengaruh
paham keagamaan yang mengarah pada radikalisme.
• Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di kampus dan
sekolah.
• Organisasi-organisasi siswa/mahasiswa yang
berafiliasi kepada kelompok atau aliran keagamaan.
• Pengajian-pengajian di masyarakat.
Berdasarkan data dari Riset terhadap 110 Pelaku Tindakan Terorisme “ Research on Motivation and Root
Causes of Terrorism” yang dilakukan oleh The Indonesian Research Team, 2012; Kementerian Luar Negeri,
INSEP dan Densus 88
11
PROFIL PELAKU TERORISME
Berdasarkan data dari Riset terhadap 110 Pelaku Tindakan Terorisme “ Research on Motivation and Root
Causes of Terrorism” yang dilakukan oleh The Indonesian Research Team, 2012; Kementerian Luar Negeri,
INSEP dan Densus 88
12
DAFTAR PESANTREN TERINDIKASI BERPOTENSI
RADIKALISME HASIL PROFILING TAHUN 2014
a. Melalui pendidikan
• Kurikulum pendidikan perkuat ideologi moderat
(Pancasila)
• Penilaian & bantuan pembenahan thd lemdik
berpaham radikal
• Lemdik/pesantren yg alumninya cenderung
berpola pikir radikal:
1) Ngruki Solo (Ali Imron, Mubarok)
2) Darus Sa’adah Boyolali (Abdul Hadi & Abu
Husna)
3) Al Muttaqin, Jepara (Urwah)
4) Ibnu Mas’ud Bogor (Oman Abdurahman)
5) Salamatul Qolbi, Sukorejo (Pok Abu Roban)
6) Ustman Bin Affan, Dompu (Bbrp Alumni
gabung Santoso)
7) Umar Bin Khatab, Bima (Abrori) Sudah
ditutup;
8) Al Madinah, Bima (Iron)
9) Nurussalam, Cikoneng Tasikmalaya (Nurul
Haq).
b. Mendayagunakan media
• Tutup media sosial, website,
jalur informasi & hasutan yg
radikal;
• Bangun website &
dayagunakan media utk
sebarkan pemahaman &
keyakinan serta ideologi
moderat (Pancasila).
18
18
Data Lembaga Keagamaan
Di luar enam
agama ini, di
Indonesia ada
juga pemeluk
agama dunia
lainnya (Yahudi,
Sikh, Bahai, dsb);
penganut
kepercayaan thd
Tuhan YME;
pemeluk agama
lokal
(Kaharingan,
Parmalim, dsb).
19
KONFLIK SOSIAL BERNUANSA SARA DI JATIM
YANG HARUS DISELESAIKAN
• PERMASALAHAN SUNNI-SYIAH
• KELOMPOK MASYARAKAT DENGAN YAYASAN STAI ALI BIN
ABU THALIB DI KOTA SURABAYA
• PENGIKUT / KELOMPOK EKS GAFATAR DI WILAYAH JATIM
• MAJELIS TAFSIR AL QUR’AN DENGAN NAHDLATUL ULAMA
• WAHABI DENGAN NAHDLATUL ULAMA
• ORMAS ISLAM ANTI PANCASILA
• ALIRAN SUCI (SALAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA) DI
PROBOLINGGO
• ALIRAN AGAMA LAINNYA DI JAWA TIMUR YANG
MENDAPATKAN PENOLAKAN MASYARAKAT
20
Deradikalisasi
I. IDENTIFIKASI
Mengidentifikasi karakter individu dengan melakukan penilaian tingkat
radikalisme pada diri seseorang.
Level individu dalam radikalisme :
• Ideolog
• Leader
Tim Assesor Menilai Tingkat Radikalisme
• Followers
• Simpatisan
Masing – masing membutuhkan penanganan yang berbeda :
• Ideolog dan leader : Tidak boleh disatukan serta dijauhkan dari
komunitasnya.
• Followers : Perlu adanya sentuhan–sentuhan dari pemahaman yang
moderat (ahli/tokoh agama yang moderat).
• Simpatisan : Memutus koneksi dengan lingkungan dan jaringan radikal.
21
Deradikalisasi
Konsep rehabilitasi & reedukasi merupakan siklus yg berlanjut dimulai
II. REHABILITASI & REEDUKASI ketika terpidana terorisme menjalani hukuman sampai dengan
Holistic Approach penyiapan lingk sosial ketika terpidana selesai menjalani hukuman.
PEMDA / RT / ULAMA/
RW MAHASISWA
DAN
• Meningkatkan kewaspadaan di MODERAT
• Memberikan pencerahan
lingkungan; MEDIA
kepada masyarakat.
• Datakan dan laporkan
kontrakan/kost ke ketua
lingkungan; • Media online / Cetak / TV
• Selektif dalam pemberian ID menyediakan slot acara /
kependudukan. iklan untuk sosialisasi anti
radikal.
23