Anda di halaman 1dari 24

PERAN TOKOH

AGAMA
DALAM
MEMBENDUNG
GERAKAN
RADIKAL DAN
MENJAGA
KEUTUHAN
MUHAMMAD MUSLIM, S.Ag, M. Sy
NKRI
G I N
A IN AYA
A R R D
NE G B E
u a S U M S I A
Se m S A I N E
U A IND O
E N G M
M AL A

2
NEGARA-NEGARA INGIN MENGUASAI
INDONESIA MELALUI SERANGAN DAN
PROPAGANDA BERBAGAI BIDANG

1. Ideology, menciptakan paham2 radikal atas nama agama,


menciptakan aliran2 sesat agama, dan menghidupkan kembali
paham komunisme
2. Politik, campur tangan urusan politik dalam negeri melalui produk
peraturan perundangan
3. Ekonomi, ambisi menguasai perekonomian Indonesia.
4. Sosial, memperkeruh suasana, membuat polemik, mengadu antar
anak bangsa atas nama HAM, dan meracuni generasi bangsa
dengan Narkoba
5. Budaya, mengambil dan merusak budaya bangsa dan menggganti
budaya asing melalui teknologi
6. Hankam, menciptakan propaganda untuk memecah belah
kesatuan bangsa (Papua, Aceh) dan menciptakan radikalsme dan3
terorisme di Tanah Air
KONFLIK SOSIAL DAN GANGGUAN KEAMANAN DI J
KOMUNITAS JAT PERSELISIHAN BURUH DGN PERSELISIHAN PSH KONFLIK SYIAH-SUNNI
PERUSAHAAN TERATAI, PSH WINONGO, SAMPANG, JEMBER, MALANG,
SURABAYA, SIDOARJO, IKS PI KERA SAKTI, PASURUAN, SIDOARJO, B.
WOSO
JOMBANG, MJ.KERTO, SURABAYA, GRESIK, SIDOARJO, PANDAN ALAS
T.AGUNG, PASURUAN, PASURUAN, MOJOKERTO,
MALANG, PAMEKASAN, JOMBANG, JEMBER KONFLIK RESISTENSI
MADIUN, JOMBANG,
SUMENEP, SAMPANG, LAMONGAN, KEDIRI, MTA
PROLING, B.WANGI, MAGETAN, PONOROGO, SIDOARJO, MAGETAN,
LAMONGAN BOJONEGORO, T.AGUNG BJ.NEGORO, NGAWI, GRESIK,
MADIUN
KOMUNITAS JAS
KOMUNITAS HTI
MALANG SURABAYA, KAB/KOTA
MADIUN, MAGETAN,
KOMUNITAS FPI PONOROGO, NGAWI,
KOTA MALANG
SURABAYA, B. WANGI,
JEMBER, MALANG, KONFLIK TANAH
PROLING, BANGKALAN SURABAYA, BWI, JEMBER,
PASURUAN MGT, TLG, MLG, BLITAR,
JOMBANG, KEDIRI, PAS
KONFLIK PENDIRIAN
TEMPAT IDADAH POTENSI BENCANA ALAM
BANJIR : SURABAYA, GRESIK,
SURABAYA, BJ. GORO, SIDOARJO, MOJOKERTO,
JEMBER, GRESIK LAMONGAN, BOJONEGORO,
TUBAN, MADIUN, MALANG,
LUMPUR LAPINDO PASURUAN, SAMPANG,
PAMEKASAN.
PERSELISIHAN PARIWISATA LONGSOR : PACITAN,
SIDOARJO TRENGGALEK, MALANG,
SURABAYA (KBS, DOLLY, KEBUN KONFLIK BOLA (ISL) SITUBONDO, LUMAJANG,
PELAKSANAAN HAJI BIBIT), GRESIK (WISATA BONDOWOSO
RELIGI), KEDIRI (GUNUNG SURABAYA, LAMONGAN, GUNUNG MELETUS : KEDIRI
PROP.JATIM KELUD) GRESIK, MALANG
(PAHAM ) RADIKALISME
Radikalisme adalah suatu paham yang dibuat oleh
sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau
pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan
menggunakan
Namun bila dilihat daricara-cara kekerasan.
sudut pandang (wikipedia
keagamaan ).
dapat
diartikan sebagai paham keagamaan yang mengacu pada
fondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme
keagamaan yang sangat tinggi, sehingga tidak jarang
penganut dari paham / aliran tersebut menggunakan
kekerasan kepada orang yang berbeda paham / aliran untuk
mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan
Sementaradipercayainya
Islam merupakan
untukagama kedamaian
diterima yang
secara paksa.
mengajarkan sikap berdamai dan mencari perdamaian,
Islam tidak pernah membenarkan praktek penggunaan
kekerasan dalam menyebarkan agama, paham keagamaan
serta paham politik
RADIKALISME-TERORISME
• Radikalisme berbeda dengan terorisme. Terorisme
menjadi salah satu jenis tindakan radikalisme,
yakni yang terkeras/menggunakan kekerasan dan
anarkis.
• Tidak semua radikalisme dan terorisme
berlandaskan atau berdalih agama.
• Radikalisme dan terorisme merupakan gejala di
banyak agama.
• Radikalisme juga sesungguhnya bukan hanya
monopoli basis paham keagamaan tetapi juga
berlaku bagi semua gerakan ideologis yang
dilakukan dengan cara fanatik dan revolusioner.
AJARAN ‘RADIKAL’

• Antara lain berisi:


1. pemahaman jihad hanya sebagai perang,
perang terhadap orang kafir, termasuk di
dalamnya bom bunuh diri, dlsb.
2. takfir: mengkafirkan pihak lain yang tidak
sepaham, dan karenanya tidak berhak untuk
hidup.
3. penggunaan kekerasan dalam nahi munkar,
seperti: sweeping, perusakan sarana ibadat,
dlsb.
• Saluran/jalannya berupa: pengajian, pelatihan,
brainwashing, pengkaderan, dsb.
Proses Radikalisasi
 Melalui lembaga pendidikan
 Melalui kelompok pengajian
 Melalui buku bacaan
 Melalui media elektronik, media online &
media sosial milik kelompok radikal
 Melalui hubungan kekerabatan baik
hubungan darah maupun perkawinan
 Terjadi di wilayah konflik sektarian yang
berlatar belakang agama.

888
LEMBAGA DAN AKTIVITAS YANG PERLU
MENDAPAT PERHATIAN
• Pendidikan agama di sekolah dan perguruan tinggi:
usia mereka masih sangat rentan terhadap pengaruh
paham keagamaan yang mengarah pada radikalisme.
• Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di kampus dan
sekolah.
• Organisasi-organisasi siswa/mahasiswa yang
berafiliasi kepada kelompok atau aliran keagamaan.
• Pengajian-pengajian di masyarakat.

Perlu dilakukan pendampingan yang efektif


terhadap kegiatan organisasi di atas.
KELOMPOK-KELOMPOK YANG
RADIKAL / CENDERUNG RADIKAL DI INDONESIA

1. JAMAAH ISLAMIYAH (JI)


2. NEGARA ISLAM INDONESIA (NII)
3. JAMAAH ANSHORUT TAUHID (JAT)
4. MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA (MMI)
5. DLL
PROFIL PELAKU TERORISME

Berdasarkan data dari Riset terhadap 110 Pelaku Tindakan Terorisme “ Research on Motivation and Root
Causes of Terrorism” yang dilakukan oleh The Indonesian Research Team, 2012; Kementerian Luar Negeri,
INSEP dan Densus 88

11
PROFIL PELAKU TERORISME

Berdasarkan data dari Riset terhadap 110 Pelaku Tindakan Terorisme “ Research on Motivation and Root
Causes of Terrorism” yang dilakukan oleh The Indonesian Research Team, 2012; Kementerian Luar Negeri,
INSEP dan Densus 88

12
DAFTAR PESANTREN TERINDIKASI BERPOTENSI
RADIKALISME HASIL PROFILING TAHUN 2014

NO NAMA DAERAH PROVINSI FAKTA RADIKALISME


PESANTREN
1 Al-Mukmin Ngruki Solo Jawa Tengah Pengurus, Pengajar dan Alumninya
Terlibat JI, Bom Bali I & II
2 Darus Syahdah Boyolali Jawa Tengah Terkait JI
3 Al- Muaddib Cilacap Jawa Tengah Terkait NII dan JI
4 Darul Wahyain Magetan Jawa Timur Pendiri/ Pengurus/ Pengajarnya
Putra ABB dan terkait JI/ JAT
5 Al-Ikhlas Lamongan Jawa Timur Terkait JI
6 Babul Hikmah Lampung Lampung Terkait JI & JAT
7 Ulul Albab Lampung Lampung Terkait JI
8 Darusy Syifa Lombok NTB Terkait JI
9 Al-Anshar Ambon Maluku Terkait DDII/ Kompak
10 Al-Manshuroh Ambon Maluku Terkait MMI/ Kompak
11 Wahdah Islamiah Makassar Sulawesi Selatan Terkait JAT/ Pelatihan Militer Aceh
MENGAPA TERORIS MENGGUNAKAN MEDIA
ONLINE ??????
 MUDAH DIAKSES
 TIDAK ADA KONTROL, REGULASI DAN ATURAN
 AUDIENS YANG LUAS (WORLDWIDES)
 ANONIM
 KECEPATAN INFORMASI
 MEDIA YANG INTERAKTIF
 MURAH UNTUK MEMBUAT DAN MEMELIHARA
 BERSIFAT MULTI MEDIA (CETAK, SUARA, FOTO DAN VIDEO)
 INTERNET TELAH MENJADI SUMBER PEMBERITAAN

UNTUK APA KELOMPOK TERORIS MENGGUNAKAN INTERNET

 PERANG PSIKOLOGIS  PENGUMPULAN DANA


 PROPAGANDA  DATAMINING/PENGUMPULAN DATA
 JARINGAN KELOMPOK TERORIS INFORMASI
 PEREKRUTAN DAN MOBILISASI  PEMBERIAN INSTRUKSI
 TEMPAT DISKUSI ANTARA INDIVIDU-
KELOMPOK
14
ALASAN PEMUDA MENJADI TERORIS

1. Mereka yang sedang mencari identitas


Studi the United States Institute of Peace pada tahun 2010 bahwa 2.032
para pejuang asing (foreign fighter) jaringan al-Qaeda kalangan mahasiswa,
pelajar dan remaja yang sedang mempertanyakan identitas dirinya.
2. Mereka yang membutuhkan perasaan kebersamaan
Kelompok teroris pandai memanfaatkan para remaja yang sedang galau
terhadap kondisi emosionalnya. Intinya mereka ingin mencari kebersamaan
keluarga yang kadang tidak mereka dapatkan di keluarga intinya.
3. Mereka yang ingin memperbaiki apa yang dianggap sebagai
ketidakadilan
Mereka, para remaja, yang selalu menggebu-gebu dengan semangat
idealisme untuk perubahan.
4. Mereka yang sedang mencari sensasi dan kegagahan
Anak-anak muda, biasanya dari kalangan menengah ke atas yang
kecanduan video game kekerasan dan cerita heroik peperangan.
5. Mereka yang menaruh simpati pada kelompok radikal-teroris melalui
internet
Banyak dari remaja yang menghabiskan waktu di media online bertemu
dengan konten-konten yang memprovokasi dan menyebar kebencian. 15
TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP PAHAM ISIS

 DAPATKAN INFORMASI YG BENAR TTG ISIS


 KESALAHAN INFORMASI YG DIPEROLEH AKAN MEMECAH BELAH
MASYARAKAT INDONESIA DAN SCR KHUSUS UMAT ISLAM DI INDONESIA
 WASPADAI PROPAGANDA ISIS MELALUI DUNIA MAYA
 BERSIKAP HATI’S DAN CERMAT THDP KELOMPOK YG MEMBAWA
SIMBOL’S DAN AJARAN ISLAM
 HINDARI AKSI KEKERASAN, UTAMAKAN PENDEKATAN/DIALOG SCR
DAMAI
 CEGAH PENGGUNAAN RUMAH IBADAH SBG TEMPAT UNTUK TINDAKAN
MENGHASUT DAN ADU DOMBA
 ADAKAN PENDEKATAN THDP PRIBADI/KELOMPOK YG MENGGUNAKAN
SIMBOL’S ISIS SCR PERSUASIF
 LAPORKAN KPD KEPOLISIAN APABILA MENEMUKAN FAHAM ISIS
16
STRATEGI PENCEGAHAN – KONTRA RADIKAL

a. Melalui pendidikan
• Kurikulum pendidikan perkuat ideologi moderat
(Pancasila)
• Penilaian & bantuan pembenahan thd lemdik
berpaham radikal
• Lemdik/pesantren yg alumninya cenderung
berpola pikir radikal:
1) Ngruki Solo (Ali Imron, Mubarok)
2) Darus Sa’adah Boyolali (Abdul Hadi & Abu
Husna)
3) Al Muttaqin, Jepara (Urwah)
4) Ibnu Mas’ud Bogor (Oman Abdurahman)
5) Salamatul Qolbi, Sukorejo (Pok Abu Roban)
6) Ustman Bin Affan, Dompu (Bbrp Alumni
gabung Santoso)
7) Umar Bin Khatab, Bima (Abrori)  Sudah
ditutup;
8) Al Madinah, Bima (Iron)
9) Nurussalam, Cikoneng Tasikmalaya (Nurul
Haq).

b. Pencerahan kpd masy oleh para Ulama moderat 17


17
agar tdk terpengaruh paham radikal
PERAN TOKOH AGAMA DALAM MEMBENDUNG
GERAKAN RADIKAL
a. Membuat buku;
• Netralisir ideologi/faham
radikal (takfiri) dgn argumen
Islam; yang berhaluan aswaja
• mentahkan dalil yg dipakai
oleh kelompok radikal;

b. Mendayagunakan media
• Tutup media sosial, website,
jalur informasi & hasutan yg
radikal;
• Bangun website &
dayagunakan media utk
sebarkan pemahaman &
keyakinan serta ideologi
moderat (Pancasila).
18
18
Data Lembaga Keagamaan

Di luar enam
agama ini, di
Indonesia ada
juga pemeluk
agama dunia
lainnya (Yahudi,
Sikh, Bahai, dsb);
penganut
kepercayaan thd
Tuhan YME;
pemeluk agama
lokal
(Kaharingan,
Parmalim, dsb).
19
KONFLIK SOSIAL BERNUANSA SARA DI JATIM
YANG HARUS DISELESAIKAN

• PERMASALAHAN SUNNI-SYIAH
• KELOMPOK MASYARAKAT DENGAN YAYASAN STAI ALI BIN
ABU THALIB DI KOTA SURABAYA
• PENGIKUT / KELOMPOK EKS GAFATAR DI WILAYAH JATIM
• MAJELIS TAFSIR AL QUR’AN DENGAN NAHDLATUL ULAMA
• WAHABI DENGAN NAHDLATUL ULAMA
• ORMAS ISLAM ANTI PANCASILA
• ALIRAN SUCI (SALAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA) DI
PROBOLINGGO
• ALIRAN AGAMA LAINNYA DI JAWA TIMUR YANG
MENDAPATKAN PENOLAKAN MASYARAKAT

20
Deradikalisasi
I. IDENTIFIKASI
Mengidentifikasi karakter individu dengan melakukan penilaian tingkat
radikalisme pada diri seseorang.
Level individu dalam radikalisme :
• Ideolog
• Leader
Tim Assesor Menilai Tingkat Radikalisme
• Followers
• Simpatisan
Masing – masing membutuhkan penanganan yang berbeda :
• Ideolog dan leader : Tidak boleh disatukan serta dijauhkan dari
komunitasnya.
• Followers : Perlu adanya sentuhan–sentuhan dari pemahaman yang
moderat (ahli/tokoh agama yang moderat).
• Simpatisan : Memutus koneksi dengan lingkungan dan jaringan radikal.
21
Deradikalisasi
Konsep rehabilitasi & reedukasi merupakan siklus yg berlanjut dimulai
II. REHABILITASI & REEDUKASI ketika terpidana terorisme menjalani hukuman sampai dengan
Holistic Approach penyiapan lingk sosial ketika terpidana selesai menjalani hukuman.

Menyiapkan pola Menyiapkan konseling


pembinaan rohani yg dapat psikologis dan mentorship
mematahkan konsep programme bagi setiap
pemahaman radikal individu

Menyiapkan fasilitas Menyiapkan lingkungan


rekreasional dan keluarga maupun
olahraga sbg sarana utk Psychological
Religious
Creative
Recreational/
Family & Sports
Social
Vocational & Educational lingkungan sosial serta
menyalurkan energi Arts komunitas yg dapat
dan refreshing mendukung proses
rehabilitasi & deradikalisasi

Memberikan keterampilan praktis Memberikan akses dan


bagi warga binaan shg YBS kesempatan utk
memiliki bekal keterampilan mengekspresikan dan
tehnik yg memadai utk bekerja mengembangkan potensi seni
22
Peran yang diharapkan
Bersatu Melawan Radikalisme &Terorisme
• BUMN memberikan CSR untuk • Deteksi dini & Preventif yustisial
mantan napi teror; POLRI & TNI • Penegakan hukum;
• Membuat program • Operasi penindakan.
deradikalisasi & pencegahan
teror.
INTELIJEN
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
• Sharing info intelijen;
RADIKALISME • Pengawasan & monitoring
mantan napi teror.

PEMDA / RT / ULAMA/
RW MAHASISWA
DAN
• Meningkatkan kewaspadaan di MODERAT
• Memberikan pencerahan
lingkungan; MEDIA
kepada masyarakat.
• Datakan dan laporkan
kontrakan/kost ke ketua
lingkungan; • Media online / Cetak / TV
• Selektif dalam pemberian ID menyediakan slot acara /
kependudukan. iklan untuk sosialisasi anti
radikal.
23

Anda mungkin juga menyukai