Anda di halaman 1dari 15

5th Grade:

JOURNAL READING

MODIFIED FIANE’S CRITERIA FOR LEPTOSPIROSIS


Latarbelakang
• Leptospirosis: penyakit zoois yang emergensi, diperkirakan 1 juta kasus berat terjadi pertahunnya dengan case
fatality mencapai 40%
• Reservoar: Sapi juga sudah diakui menjadi reservoar penting selain tikus. Hal ini dapat dikaitkan banyaknya
distribusi ternak dan industry peternakan sehingga menimbulkan peningkatan risiko paparan terhadap
leptospirosis
• Meskipun pengobatan cepat dengan antibiotic dapat mengurangi keparahan leptospirosis namun diagnosis
yang sering terlambat dapat menyebabkan tingginya kematian maupun terjadinya komplikasi berat seperti gagal
ginjal, meningitis, perdarahan paru, dan kegagalan multiorgan
• Meningkatnya insidensi penyakit leptospirosis di Negara-negara miskin sumber daya menyebabkan butuhnya
kriteria diagnosis leptospirosis yang lebih akurat. Walaupun alat diagnostic spesifik seperti kultur, serologi,
metode molecular tersedia namun diagnosis secara klinis dibutuhkan untuk Negara miskin sumber daya yang
tidak semua fasilitas kesehatan memiliki alat diagnostic tsb
Case Definition
Guidelines of the Regional Medical Research Center (ICMR) and WHO Regional Office for South-
East Asia2
1. Suspect:
Demam febris akut (≥38,5oC) dan/atau nyeri kepala hebat dengan :
- Myalgia
- Prostration dan/atau
- Conjungtival suffusion
- Riwayat kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi leptospira

2. Probable
Probable (at primary health care level):
Kasus suspek dengan dua dari:
- Nyeri gastrocnemius (betis lunak)
- Batuk dengan/tanpa hemoptisis
- Ikterik
- Manifestasi perdarahan
- Meningeal iritation
- Anuria/oligouria dan/atau proteinuria
- Sesak nafas
- Cardiac aritimia
- Skin rashes
3. Probable (at secondary and teritary health care levels)
Tergantung ketersediaan fasilitas lab, kasus suspek dengan IgM (+) dan/atau penemuan serologi
supprtif (ex: MAT titel equal to 200 in a singe sample) dan /atau 3 dari:
- Urinary findings : proteinuria, pus cells, blood
- Relative neutophilia (>80%) with lymphopenia
- Platelets <100.000/cu mm
- Eleveted serum bilirubin >2mg% : liver enzymes moderately raised
Kesimpulan
1. Utilitas Kombinasi kriteria klinis (part A), epidemiologi (part B), dan lab (part C) lebih tinggi daripada
kriteria klinis dan epidemiologi saja.
2. Ketika tes imunokromatografi cepas (leptocheck WB, Zephyr Biomedicals, India) dikombinasikan
dengan kriteria klinis dan epid akan membantu dalam diagnosis lepto karena memiliki sensitivitas
yang baik (89,39%), meskipu spesifitasnya sedikit lebih rendah (58,82%) dibandingkan dengan MAT
dan/atau PCR.
3. Temuan ini menjadikan alat yang berguna untuk mendiagnosis lepto di fasilitas yang kurang
sumber daya.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai