Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN PERSALINAN NORMAL


Oleh

Lisa Maghfirah
Namira Salsabila
Melisa Imanda
Novi Amalia
Rahma Amalia
KONSEP PERSALINAN NORMAL

Persalinan adalah proses alamiah membuka dan


menipisnya serviks dan turunnya janin ke dalam jalan
lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin
secara alamiah yang kehamilannya sudah cukup bulan
(37-42minggu), lahir spontan tanpa komplikasi pada ibu
maupun janin (Dwi Asri H & Cristine Clervo P, 2010)
ETIOLOGI

01 Teori penurunan kadar 03 Pengaruh janin


progesterone

02 Teori oxytocin 05
Pristagladin

Keregangan otot-otot
04 rahim
FAKTOR FAKTOR YANG BERPERAN
DALAM PERSALINAN

01 Passenger (janin) 03 Position

Passegewaay (jalan 05
02 Psikologis
lahir)

04 Power
TANDA-TANDA PERSALINAN
1. Tanda – tanda permulaan terjadinya persalinan
• Turunnya kepala masuk pintu atas panggul pada primigravida minggu
ke-36
• Timbul perasaan sesak dibagian bawah, di atas simpisis pubis
• Sering-sering ingin kencing atau susah kencing (polaisurai) kare kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
• Parut kelihatan lebih melebar karena fundus uteri turun.
• Terjadinya perasaan sakit di daerah perut dan pinggang karena kontraksi
ringan otot rahim.
• Terjadinya perlukaan serviks yang mulai mendatar dan sekresinya bila
bertambah bercampur darah (bloody show).
2. Tanda – tanda inpartu
• Rasa sakit karena adanya his yang menjadi lebih kuat,
secara teratur.
• Pengeluaran lender bercampur darah (bloody show)
yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada
serviks.
• Dapat disertai pecahnya ketuban dengan sendirinya
• Pada pemeriksaan dalam serviks mengalami perubahan
dengan terjadi perlakuan serviks, pendataran serviks,
pembukaan serviks.
TAHAPAN PERSALINAN

KALA 1 KALA 3
KALA 2 KALA 4
Pengeluaran
Fase laten Pembukaan 1-3
Plasenta Observasi
Fase aktif
Pembukaan 4-10 Pengeluaran Bayi
KASUS
Ny. U (37 tahun) dan Tn. F (40 tahun) datang dengan
keluhan merasakan mules dan kontraksi palsu yang
muncul sejak satu minggu yang lalu. Kemudian satu
hari lalu, ibu merasakan mules semakin hebat, setelah
dilakukan pengkajian riwayat obsetrik Ny. U G:1 P:0
A:0, usia kehamilan 41 minggu 3 hari. Ny. U
mengatakan merasakan sakit di bagian perineum dan
cemas tidak dapat melahirkan secara normal karena
pada persalinan sebelumnya Ny.JD tidak pernah
merasakan sakit seperti pesalinan saat ini.
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah

1. DS: Proses persalinan Ansietas


“Ibu mengatakan khawatir takut tidak bisa mengedan dengan sempurna
“Ibu takut dengan persalinan normal yang dilakukan”
“Ibu panik ketika terjadi kontraksi yang kuat”
DO:
 Ibu tampak gelisah
 Ibu beberapa kali menanyakan kapan waktu persalinan dimulai
 TD : 130/100 mmHg, T : 37°C
 RR : 22x/ menit, HR : 92x/ menit
No Data Etiologi Masalah
2. DS: Dilatasi Nyeri
“Ibu mengeluh nyeri di bagian perineum seperti di tending-tendang”
serviks persalinan
DO:
- Wajah meringis
- Perineum menonjol
- Presentasi kepala
- Nyeri hebat
- Kontraksi uterus 4x /10 menit dalam 30 menit
- Uterus teraba membulat
- Pembukaan berlangsung sangat cepat yaitu dari 3 cm ke penuh dalam waktu
3 jam 30 menit
P: Proses persalinan Q: seperti di tusuk-tujung sangat tajam
R: Perineum S: 10 NRS T: Sepanjang kontraksi
- DJJ : 146x/ menit, TD : 130/100 mmHg, T : 37°C
RR : 22x/ menit, HR : 92x/ menit
No. Data Etiologi Masalah
3. DS: Trauma jaringan Resiko Infeksi
• Ny.U mengatakan nyeri bagian (Luka Episiotomy)
perineum
DO:
• Terdapat luka jahitan episiotomy
• Pengeluaran Lochea
• TD : 130/100 mmHg, T : 37°C
• RR : 22x/ menit, HR : 92x/ menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan proses
persalinan
2. Nyeri persalinan berhubungan dengan
dilatasi serviks
3. Resiko Infeksi berungan dengan
trauma jaringan
DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No.
(SDKI) SLKI SIKI

1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan, Observasi


berhubungan diharapkan cemas dapat 1. Monitor TTV
dengan proses berkurang dengan kriteria 2. Identifikasi faktor pemberat dan pereda cemas
persalianan hasil : Terapeutik
  - TTV dalam batas normal 3. Anjurkan pasien untuk mengungkapkan persaan cemasnya
- Perilaku gelisah pasien 4. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk pasien.
berkurang
Edukasi
- Pasien tampak tenang
- Pasien dapat/ mampu 5. Berikan informasi tentang perubahan psikologis dan fisiologis pada
mengungkapkan rasa persalinan
cemasnya 6. Jelaskan prosedur dan apa yang diraskan selama prosedur
  persalinan
7. Minta keluarga untuk terus mendampingi dan mensupport pasien.
Rencana Keperawatan
DIAGNOSA
No.
(SDKI) SLKI SIKI

2. Nyeri Setelah dilakukan asuhan Observasi


persalinan keperawatan, nyeri dikontrol, 1. Monitor TTV
berhubungan dengan kriteria hasil : 2. Pantau partograf
dengan dilatasi - TTV berada dalam batas 3. Identifikasi nyeri dengan PQRS
serviks normal 4. Monitor skala nyeri secara komprehensif
  - Pasien melaporkan nyeri 5. Identifikasi respon nyeri non verbal
dapat dikontrol Terapeutik
- Pasien tampak tidak 6. Bimbing ibu untuk melakukan terapi non farmakologis berupa:
meringis dan gelisah tarik napas dalam
- Pasien dapat beristirahat 7. Melakukan terapi non-farmakologis beruapa counter pressure
diantara kontraksi di lumbal kelima dan effurage di abdomen
8. Ajarkan pasien mengedan yang baik dan benar
Edukasi
9. Ajarkan teknik non farmakologis berupa: tarik napas dalam
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian oksitoksin
Rencana Keperawatan
DIAGNOSA
No.
(SDKI) SLKI SIKI

3. Risiko infeksi Setelah dilakukan asuhan Observasi


berhubungan keperawatan, risiko infeksi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
dengan trauma menurun dengan kriteria 2. Infeksi insisi atau obekan perineum
jaingan hasil : Terapeutik
-Kebersihan tangan, badan 3. Cuci tangan sebelum dan sesuda kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
dan nafsu makan meningkat 4. Pertahankan teknik aseptik
-Deman, kemerahan, 5. Fasilitasi dalam pembersihan perineum
perdaraan, nyeri dan 6. Pertahankan perineum tetap kering
bengkak menurun 7. Berikan posisi nyaman
-Elastisitas, hidrasi dan pefusi 8. Bersikan area perineum secara teratur
jaringan meningkat 9. Berikan pembalut yang menyerap cairan
-Kerusakan jaringan dan Edukasi
lapisan kulit menurun 10. Ajarkan pasien dan keluarga dalam mengobservasi tanda dan gejala infeksi dan
-Suhu kulit, sensasi, tekstur abnormal pada perineum
dan pertumbuan rambut 11. Ajarkan cara cuci tangan yang benar
membaik. 12. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan asupan caian
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgesi, jika perlu
CATATAN
PERKEMBANGAN
Hari/ No
Implementasi Evaluasi
Tanggal DX

1 Observasi Pukul 13.00 WIB


1. Memonitor TTV S:
2. mengidentifikasi faktor pemberat dan pereda cemas “Pasien mengatakan perasaannya sudah lebih
Terapeutik
lega”
3. menganjurkan pasien untuk mengungkapkan persaan
O:
cemasnya
4. Memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk - Keadaan umum lemah
Selasa pasien. - Pasien tampak lebih tenang
01 Maret - Pasien tersenyum
Edukasi TD : 140/90 mmHg, T : 36,6°C
-
2022/
5. Memberikan informasi tentang perubahan psikologis dan - HR : 86x/ menit, RR : 20x/ menit
Pukul
fisiologis pada persalinan A:
12.00
6. Menjeelaskan prosedur dan apa yang diraskan selama Masalah ansietas teratasi
WIB prosedur persalinan P:
7. Meminta keluarga untuk terus mendampingi dan mensupport Intervensi di hentikan
pasien.
Hari/ No
Implementasi Evaluasi
Tanggal DX
2 Observasi Pukul 13.45 WIB
1. Memonitor TTV S:
2. Pantau partograf “Pasien mengatakan sudah dapat mengontrol nyeri”
3. Mengidentifikasi nyeri dengan PQRS O:
4. Memonitor skala nyeri secara komprehensif - Keadaan umum lemah
5. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal - His semakin lama semakin meningkat
Terapeutik
Selasa - Pasien tampak lebih tenang
6. Membimbing ibu untuk melakukan terapi non
- Pasien mampu mengikuti arahan perawat untuk melakukan teknik
01 Maret farmakologis berupa: tarik napas dalam
napas dalam dengan baik
2022/ 7. Mengajarkan pasien mengedan yang baik dan
- Pasien tampak lebih baik setelah dilakukan counter pressure dan
Pukul benar
effurage
Edukasi
13.30 WIB - Nyeri : 8 NRS
8. Mengajarkan teknik non farmakologis berupa:
- TD : 140/90 mmHg, T : 36,6°C
tarik napas dalam
Kolaborasi HR : 86x/ menit, RR : 20x/ menit
9. Melakukan kolaborasi pemberian oksitoksin A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi di hentikan
No
Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi
DX
Observasi S:
3
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
2. Menginfeksi insisi atau obekan perineum • Saya mengerti tentang cara perawatan
Terapeutik perinium
3. Mencuci tangan sebelum dan sesuda kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien • Saya akan menjaga kebersihan are a
4. Mempertahankan teknik aseptik perinium
5. Menfasilitasi dalam pembersihan perineum O:
6. Mempertahankan perineum tetap kering
7. Memberikan posisi nyaman  Adanya Lochea
Selasa 8. Membersikan area perineum secara teratur  Terdapat sayatan perinium yang sudah
9. Memberikan pembalut yang menyerap cairan dijahit
01 Maret Edukasi
2022/ 10. Mengajarkan pasien dan keluarga dalam mengobservasi  TD : 140/90 mmHg, T : 36,6°C
tanda dan gejala infeksi dan abnormal pada perineum  HR : 86x/ menit, RR : 20x/ menit
Pukul 14.30 11. Mengajarkan cara cuci tangan yang benar
A:
WIB 12. Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi dan asupan
caian Resiko Infeksi teratasi sebagian
Kolaborasi P:
1. Berkolaborasi pemberian analgesi, jika perlu
Intervensi dihentikan
REFERENSI JURNAL
Teknik relaksasi nafas merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri
pada ibu bersalin secara non farmakologis dengan menarik nafas dalam-dalam
pada saat ada kontraksi melalui hidung sambil menggembungkan perut dan
menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan sambil mengempeskan
perut. Teknik relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu
dengan meminimalan aktifitas saraf simpatik dalam sistem saraf otonom.
Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas
reaksi ibu terhadap rasa nyeri. Hormon adrenalin dan kortisol yang
menyebabkan ibu cemas dan takut akan menurun, ibu dapat meningkatkan
konsentrasi dan merasa tenang sehingga memudahkan ibu untuk mengatur
pernafasan.

(Ahmadi, Z., Torkzahrani,S.,dkk (2017) Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai