Anda di halaman 1dari 6

PENYALAH GUNAAN OBAT

 Pemberian suatu obat oleh diri


sendiri secara berkala berlebihan yang
mengakibatkan adiksi (ketergantungan
fisik) dan dapat merusak kesehatan
seseorang.
Beberapa Kategori dari Obat-Obat yang
di salahgunakan :
1. Penekan susunan saraf pusat (SSP) →
Alkohol, mariyuana, narkotik (candu), obat-
obat analgetik (seperti pentazosin), sedatif
dan hipnotik, antipsikotik, dan antiansietas
2. Perangsang SSP → kokain, amfetamin,
kafein
3. Obat-obat pengubah pikiran (mind-altering),
atau psikedelik, → Lysergic Acid Die-
thylamide (LSD) dan Meskalin.
• Pada penyalahgunaan obat, seringkali terjadi
adiksi dan merupakan masalah fisik dan perilaku
yang serius.
• Adiksi yaitu : ketergantungan fisik
• Ciri-ciri adiksi pemakaian obat yang kompulsif,
sangat membutuhkan obat, berusaha mencari
obat.
• Withdrawal (gejala putus obat) yaitu efek
fisiknya seperti mual dan kejang-kejang, yang
terjadi jika obat dihentikan.
• Ketergantungan psikologis atau habituasi
yaitu keinginan yang kuat atau sangat
membutuhkan jika obat tersebut tidak tersedia.
Orang yang bersangkutan tidak mengalami efek
fisik atau withdrawal. Bila obat telah dihentikan
dan kebutuhan psikologis kuat, maka
pengguanan obat dapat diaktifkan kembali oleh
orang tersebut dan ini merupakan awal dari
lingkaran penyalahgunaan obat.
 Faktor-faktor risiko dari
penyalahgunaan obat

• Kerja yang berlebihan.


• Kelelahan kronik
• Penyakit fisik
• Masalah perkawinan.
• Insomnia
• Menghadapi masa pensiun
• Ketidakpuasan profesi
• Dan tersedianya obat-obatan.
• Zat kimia yang sering disalahgunakan adalah
alcohol, meperidin (Demerol), oksikodon
(Percodan), diazepam (valium), alprazolam
(Xanax), dan Flurazepam (Dalmane).
• Abbot (1987) menggariskan 3 pendekatan yang
diterapkan di tempat kerja jika di temukan
seorang pekerja mengalami ketergantungan
kimiawi:
1. Administratif yaitu pemecatan.
2. Tindakan keras, yaitu dukungan dan
pengobatan
3. Kerja sama, yaitu dukungan dan pengobataan.

Anda mungkin juga menyukai