Anda di halaman 1dari 29

Partai Politik

Demokrasi dan Partai Politik


⚫Penyangga demokrasi perwakilanya. Menjalankan
fungsi kedaulatan rakyat
⚫Alat perjuangan rakyat dan alat perjuangan untuk
melanggengkan kekuasaan
⚫Instrumen utama rakyat untuk berkompetisi dan
mendapatkan kendali atas institusi-institusi politik
⚫Mengubah sirkulasi elit politik dari tertutup menjadi
terbuka.
⚫Parpol bagi pemerintah adalah alat pendengar
sedangkan bagi warga masy. Parpol sebagai pengeras
suara.
PARTAI POLITIK
⚫Organisasi manusia yg didalamnya terdapat
pembagian tugas dan petugas untuk mencapai suatu
tujuan, mempunyai ideologi, mempunyai program
politik, sebagai rencana pelaksanaan atau cara
pencapaian tujuan secara lebih pragmatis menurut
penahapan jangka pendek sampai jangka panjang
serta mempunyai ciri berupa keinginan untuk
berkuasa
Defenisi Partai Politik
Terdapat beragam defenisi partai politik.
⚫Defenisi Parpol yang menitikberatkan pada ideologi
(Burke dan Reagan)
⚫Sebagai alat untuk mendapatkan akses pemerintahan
(Epstein, Schlesinger, dan Aldrich)
⚫Sebagai desain instrumen mediasi dalam
mengorganisir dan menyederhanakan pilihan (Downs,
Key, dan Chambers)
Lanjutan....
⚫Dari berbagai defenisi yang ada Partai Politik dapat
didefenisikan sebagai sebuah organisasi untuk
memperjuangkan nilai dan ideologi tertentu melalui
penguasaan struktur kekuasaan dan kekuasaan itu
diperoleh melalui keikutsertaannya dalam pemilihan
umum. (Sigit Pamungkas,2012)
Defenisi UU No. 2/2008
⚫UNDANG-UNDANG NO. 2 TAHUN 2008 PASAL 1
⚫Partai politik = “suatu organisasi yang bersifat nasional dan
dibentuk oleh sekelompok WNI secara sukarela, atas dasar
kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan
negara serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila
dan UUDNRI Tahun 1945.
Gambar Parpol Peserta Pemilu
2014
Partai politik Kelompok
kepentingan
Tujuan Partai Politik
1. Berpartisipasi dlm sektor pemerintahan :
mendudukkan orang-orangnya menjadi pejabat
pemerintah shg dpt turut serta mengambil atau
menentukan keputusan politik atau out put pada
umumnya
Lanjutan…
2. Berusaha melakukan pengawasan, beroposisi,
thd perilaku, kebijakan, tindakan, para
pemegang otoritas pemerintahan
3. Berperan utk dpt memadu tuntutan-tuntutan yg
masih mentah, shg parpol bertindak sbg
penafsir kepentingan dg mencanangkan isu-isu
politik yg dpt dicerna dan diterima oleh
masyarakat secara luas
Peran Partai Politik
1. Mewakili warganegara dalam politik
2. Membentuk dan merekrut elit politik
3. Merumuskan tujuan kolektif bg masyarakat
4. Mengartikulasikan dan mengagregasikan
berbagai kepentingan masyarakat
5. Sosialisasi (pendidikan) politik bagi warga negara
dan mobilisasi masyarakat agar terlibat dalam
politik
Mengapa ini bisa terjadi?
Sistem Kepartaian
Sistem kepartaian umumnya disebut berdasarkan
jumlah partai politik yang ada di dalamnya :
⚫Sistem Satu Partai
⚫Sistem Dwi Partai
⚫Sistem Satu Partai Dominan (1,5 Partai)
⚫Sistem Multipartai
Sistem Satu Partai
⚫ Di negara-negara sosialis : Mis. Partai Komunis Uni Soviet
(alm) mengendalikan dan mengarahkan semua lembaga
politik dan hampir semua segi kehidupan masyarakatnya.
Sarana utk menguasai negara, masyarakat dan ekonomi
dan utk menjamin bhw semua organ yg di ‘bawah’ tunduk
pada yg ‘atas’ adalah dengan membentuk sistem
nomenklatura , yaitu bhw semua jabatan tertinggi
diduduki oleh pejabat-pejabat yg harus lulus “LITSUS”
partai
⚫ Di negara-negara yg baru merdeka : partai yg muncul dari
perjuangan kemerdekaan umumnya mengandalkan
seorang pemimpin kharismatik
Sistem Dwi Partai
⚫ Tiga Kriteria
1. Walaupun ada sejumlah partai kecil, hanya dua partai
yg memperoleh dukungan suara dan kekuatan
parlemen yg cukup untuk berkuasa dan membentuk
pemerintahan
2. Partai yg memenangkan suara terbesar itu mampu
membentuk sendiri pemerintahan (umumnya
berdasarkan mayoritas dlm parlemen); sedangkan yg
lain bertindak sbg oposisi
3. Kekuasaan pemerintahan dipegang secara bergantian
diantara kedua partai; keduanya punya peluang untuk
memenangkan pemilu, sedangkan oposisi berfungsi
sbg ‘pemerintah yg sedang menunggu giliran’
Sistem Satu Partai Dominan (Satu
Setengah Partai)

⚫Ada beberapa partai yg bersaing dalam pemilu,


tetapi hanya satu partai mayoritas yg terus-menerus
muncul sebagai pemenang (LDP Jepang, Partai
Kongres India, Golkar Indonesia)
Sistem Multipartai
⚫Terjadi kompetisi lebih dari dua partai sehingga
mengurangi kemungkinan pemerintahan partai
tunggal dan meningkatkan kemungkinan
pemerintahan koalisi
⚫Keunggulan : menciptakan kondisi bagi ‘check and
balance’ di dalam pemerintahan dan mendorong
timbulnya debat, konsiliasi dan kompromi diantara
partai-partai. Proses pembentukan koalisi dan
dinamika upaya mempertahankan koalisi membuat
partai-partai yg berkuasa harus menjamin
akuntabilitas, dlm bentuk sikap tanggap terhadap
berbagai kepentingan yg berbeda
Lanjutan
⚫ Kelemahan :
1. sulit membentuk koalisi kalau pemilu tidak
menghasilkan satu partai yg cukup kuat utk
membentuk pemerintahan sendirian, maka akan
terjadi negosiasi, yg dapat berlangsung lama sampai
berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan
Lanjutan…

2. Pemerintahan koalisi yg terbentuk mungkin


gampang retak dan tidak stabil, karena masing-
masing anggota koalisi sibuk dengan
penyelesaian pertikaian, tidak punya cukup
waktu utk menangani pengelolaan
pemerintahan
3. Kecenderungan kearah moderasi dan kompromi
dpt berarti bhw sistem multi partai justru akan
didominasi oleh ‘politik centrist’ shg tdk dpt
memunculkan alternatif ideologi yg jelas. Politik
koalisi cenderung diwarnai oleh negosiasi dan
konsiliasi, demi menemukan platform atatu
pijakan yg sama; akibatnya perpolitikan tdk
didasarkan pd keyakinan dan prinsip yg jelas
Lanjutan…
4. Hal tsb akan membuat partai menanggalkan
kebijakan dan prinsip yg dianut demi mengejar
kekuasaan, cenderung memberi tempat istimewa
pada partai ‘centrist’ dan kepentingan ‘centrist’.
TIPOLOGI PARTAI POLITIK
1. BASIS SOSIAL DAN TUJUAN =
a. Partai politik yang anggotanya berasal dari lapisan sosial dalam masyarakat (kelas
atas, kelas menengah, dan kelas bawah).
b. Partai politik yang anggotanya berasal dari kalangan kepentingan tertentu (petani,
buruh, dan pengusaha).
c. Partai politik yang anggotanya berasal dari pemeluk agama tertentu;
d. Partai politik yang anggotanya berasal dari kelompok budaya tertentu.
Komunikasi Politik
Apa itu komunikasi politik?
◻ Komunikasi : proses penyampaian informasi antar dua
orang atau lebih.
◻ Politik :
- Cara atau pertarungan mendapatkan kekuasaan (definisi
Morghenthau).
- Siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana (definisi
Laswell).
◻ Komunikasi politik : (?)
Proses penyampaian pesan/informasi dari pengirim kepada
penerima menyangkut : power, authority, public life,
government, state, conflict, policy, decision making,
distribution dan allocation.
Fungsi komunikasi politik
◻ Fungsi informasi
Penyampaian pesan yang berkaitan dengan politik, seperti visi, misi,
tujuan, sasaran dan arah kebijakan dari partai politik.
Sasaran : aspek kognitif penerima/konstituen.
◻ Fungsi edukasi
Materi pendidikan politik : ideologi, nilai, praktis dan keterampilan.
Fungsi ini biasa diperankan oleh : partai politik/pemerintah.
media pendidikan politik : misal, pelatihan kader partai.
◻ Fungsi instruksi
Fungsi komunikasi politik yang berkaitan dengan pemberian
perintah berupa kewajiban, larangan dan anjuran.
Sasaran : konstituen, anggota, dan simpatisan.
misal : iuran/konstribusi kepada partai, rapat dan pertemuan partai.
◻ Fungsi persuasi
Mempengaruhi orang lain untuk melakukan seperti yang
diharapkan oleh pemberi pesan (mencakup aspek
kognisi, afeksi, dan perilaku).
Cara dan teknik persuasi berbeda-beda, tergantung
kepada karakteristik publik/konstituen. Publik rasional :
visi dan program partai.
Publik tradisional : kepedulian partai ke nilai tradisi.
◻ Fungsi hiburan
Menyampaikan pesan-pesan hiburan dalam rangkaian
komunikasi politik.
misal : Golkar memboyong artis Safari.
Juga muncul humor-humor tentang partai dan tokoh.
Model komunikasi politik
◻ Model linear
Model ini menggambarkan arah linear komunikasi dari sumber, pesan dan
penerima. Contoh model linear (Laswell) :

◻ Model interaksi
Dalam model ini komunikasi politik dipandang sebagai proses aksi reaksi
yang dinamis yang diantarai dengan adanya interpretasi atau proses
pemaknaan dari penerima pesan.
Komunikator politik
Pengertian : aktor-aktor yang melakukan komunikasi
politik berupa : data, fakta, informasi dan citra).

◻ Politisi
Orang yang beraktivitas mempengaruhi orang lain untuk
mengincar dan memperoleh jabatan politik.
◻ Profesional
Komunikator yang dibayar (perorangan atau konsultan).
misal : Fox, LSI.
◻ Aktivis
Individu/kel. yang melakukan pemberdayaan dan advokasi
politik secara independen. Kelompok civil society.
◻ Tokoh masyarakat
Orang yg menjadi rujukan berpikir dan berperilaku
bagi komunitasnya.
misal : agamawan, pemangku adat, dan cendekiawan.
◻ Elite birokrasi
Misal : Dirjen, Irjen, Sekda, Kabiro, Kadinas.
◻ Penyambung lidah
Kelembagaan sosial yang tumbuh di
masyarakat/komunitas yang menyalurkan berbagai
komunikasi (termasuk informasi politik) kepada
masyarakat secara sukarela.
Misal : lapau (Minang), atau warung kopi.
Kampanye Pemilu Kampanye Politik
Jangka dan bts waktu Periodik dan tertentu Jangka panjang dan kontiniu
Tujuan Menggiring pemilih ke bilik suara Image politik
Strategi Mobilisasi pendukung Membangun reputasi politik
Push-maketing Pull-marketing
Komunikasi politik Satu arah dan penekanan janji politik Interaksi dan mencari
kalau menang pemahaman serta solusi yg
dihadapi masy.
Sifat hub. kandidat dg Pragmatik/transaksi Relasional
pemilih
Produk politik Janji, harapan politik, figur kandidat Pengungkapan masalah dan
dan program solusi, ideologi dan sistem nilai
partai
Sifat program kerja Market oriented Konsisten dg nilai partai
Retensi memori kolektif Mudah hilang Tidak mudah hilang
Sifat kampanye Jelas, terukur dan dirasakan aktivitas Bersifat laten, kritis dan menarik
fisiknya. simpati.

Sumber : Firmanzah (2008)

Anda mungkin juga menyukai