KOTA BANDUNG
TAHUN 2021
1
Eco-Office adalah kantor peduli lingkungan
yang telah mewujudkan penerapan sistem
manajemen lingkungan dalam kegiatan
perkantoran.
2
KEWILAYAHAN YANG TERLIBAT
KECAMATAN ARCAMANIK KECAMATAN BUAH BATU KECAMATAN BOJONGLOA
• KEL. CISARANTEN KULON • KEL. CIJAWURA KALER
• KEL. CISARANTEN BINA HARAPAN • KEL. MARGASARI
8
• KEL. KOPO
• KEL. CISARANTEN ENDAH • KEL. SEKEJATI
• KEL. SUKA ASIH
• KEL. SUKAMISKIN • KEL. JATISARI
• KEL. BABAKAN ASIH
• KEL. BABAKAN TAROGONG
• KEL. JAMIKA KECAMATAN
EFESIENSI ENERGI 21
KONSERVASI AIR 16
MANAJEMEN ECO-OFFICE 18
5
ANALISIS PER INDIKATOR
Tidak Men-
jawab
Chart Title 27.85% Chart Title Chart Title
Melak-
Melaksanakan sanakan Melaksanakan dengan
dengan Baik dengan Baik Baik
18.18% 19.97% 7.66%
Tidak Menjawab
22.91%
Tidak Men-
Melaksanakan jawab
51.47% 40.86%
Melaksanakan
53.97%
Melaksanakan
Chart Title Chart Title
57.12%
Chart Title
Melaksanakan dengan
Baik Melaksanakan dengan
5.05% Baik
10.90%
Melaksanakan
Melaksanakan 62.96%
50.73%
1. Pengembangan Lahan Perkantoran (1)
1.2 1.3
1.1 Adanya area lansekap
Melakukan kampanye/sosialisasi
Adanya komitmen pimpinan dalam rangka mendorong (vegetasi) pada lahan
mengenai pengembangan pengurangan pemakaian kendaraan
bermotor pribadi.
perkantoran.
lahan perkantoran.
Contoh: stiker, poster, email, dll
1.4 1.5
Adanya usaha untuk Menggunakan tanaman lokal
menambah vegetasi green roof (merupakan identitas flora
(penghijauan di atap), vertical setempat).
garden (taman gantung).
7
1. Pengembangan Lahan Perkantoran (2)
1.8 1.9
1.6 1.7
Adanya program dalam dalam rangka
Adanya pengendalian hama Adanya perencanaan zero run off mendorong pengurangan pemakaian Menyediakan jalur pejalan
penyakit dan gulma tanaman yang (usaha pengurangan limpasan aliran air kendaraan bermotor pribadi (misal: Adanya
parkir sepeda yang aman dan nyaman,
kaki yang nyaman dan aman
hujan keluar lahan, dengan meresapkannya
kadar toxic-nya masih dalam batas ke dalam tanah dan/atau memanfaatkan adanya shuttle bus(bus/mobil kantor), car (dari jalan ke dalam gedung,
yang diperbolehkan. kembali) pooling (pemakaian kendaraan bersama),
dan antar gedung).
dll).
8
1.1 1.2 1.3
2.3 2.4
Jumlah ruang kerja yang Menggunakan lampu hemat
menggunakan pencahayaan energi.
alami pada siang hari di atas 50%
dari jumlah ruangan.
2.5 2.6
Menggunakan peralatan Menempatkan saklar yang
elektronik hemat energi. mudah dijangkau pada saat
buka/tutup pintu pada > 50%
jumlah saklar.
10
2. Efisiensi Energi (2)
2.7 2.8
Memaksimalkan ruang kerja yang Adanya pencatatan penggunaan
menggunakan ventilasi alami atau bila listrik.
menggunakan sistem AC, memastikan
adanya introduksi udara luar dengan
tetap memperhatikan kenyamanan
dan kesehatan pegawai.
2.9 2.10
Adanya perubahan pemakaian Mensosialisasikan untuk setiap
listrik menjadi lebih hemat (dilihat penghematan yang tercapai atau
dari pemakaian bulanan, tiga bulan membuat display energi (papan
terakhir). pengumuman/mading) guna
meningkatkan kepedulian terhadap
penghematan energi.
2.11
Menggunakan energy alternatif
selain bersumber dari PLN (tenaga
surya, air atau angin).
11
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
14
3.1 3.2 3.3
• Paling sedikit dilaksanakan
Meteran air pada setiap sumber
air bersih
16
4. Pengelolaan 4.6 Menyediakan tempat sampah (penyediaan tempat
Sampah dan Usaha sampah berbeda, misal: sampah busuk, daur ulang, guna
ulang, B3, dan residu).
Pengurangan
Sampah (2) 4.7 Adanya pelaksanaan pemilahan sampah busuk, daur
ulang, guna ulang, B3, dan residu perkantoran
(penyediaan tempat sampah berbeda).
17
4.1 4.2 4.3
4.7 4.10
4.8 4.9
5. Kualitas Udara dan
Kesehatan dalam Ruangan (1)
5.1 Adanya 5.3 Adanya larangan merokok 5.4 Adanya area
5.5 Mengkondisikan
5.6 Melakukan
komitmen pimpinan 5.2 Adanya khusus merokok pengukuran
di seluruh ruangan di dalam ruangan yang
dan manajemen untuk kampanye dilarang minimal 5 m dari pintu kelembaban relatif di
gedung; dengan tindak lanjut menggunakan
mendorong merokok di ruang kerja masuk, tempat ruangan (pengukuran
prosedur pemantauan, pendingin udara, pada
minimalisasi aktivitas (stiker, poster, email, masuknya udara segar harus menunjukkan
dokumentasi dan sistem tanggap suhu ruangan ideal +
merokok dalam dll). dan bukaan jendela angka 60% + 5%).
terhadap larangan merokok 25oC.
gedung.
19
5. Kualitas Udara dan
Kesehatan dalam Ruangan (2)
5.9 Memberikan akses 5.10 Menyediakan akses
5.11 Menggunakan bahan
5.8 Menerapkan tingkat pembersih, bahan
5.7 kepada pengguna ruangan udara untuk aliran udara
Menerapkan larangan pembunuh serangga, 5.12 Pengadaan tanaman
pencahayaan pada meja agar dapat melihat masuk dan keluar dalam
makan di ruang kerja pengharum ruangan yang dalam ruang (tanaman
kerja yang nyaman bagi mata pemandangan keluar, rangka menjaga kualitas
(memudahkan pest control). ramah lingkungan (dapat hidup, bukan plastik) yang
(minimal sebesar 350 lux). dengan cara menata ulang udara dalam ruang (misal:
berlabel ramah lingkungan sesuai.
penempatan meja kerja. jendela, exhaust fan, jalusi,
atau bahan alami).
dll).
20
5.1 5.2 5.3 5.4
5.9 5.10
5.11 5.12
Adanya kebijakan, struktur organisasi, rencana
6. Manajemen 6.1
penerapan dan target yang hendak dicapai dalam
penerapan kantor berbudaya lingkungan, serta
Eco-Office (1)
alokasi pendanaan untuk mendukung pencapaian
kantor berbudaya lingkungan.
22
6. Manajemen 6.7
Melakukan pemantauan dan evaluasi (audit) internal kantor dan
bagian tentang pelaksanaan kantor berbudaya lingkungan secara
rutin minimal setahun sekali dan memberikan reward, seperti
Eco-Office (2) contohnya green flag (good achievement) / red flag (bad
achievement)
Melakukan peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar
6.8 gedung. Contoh: perbaikan sanitasi, penyediaan tempat
ibadah, WC umum atau pelatihan pengembangan masyarakat
(tentang sampah, air, dll).
https://bit.ly/ecooffice2022
Terima Kasih