Anda di halaman 1dari 4

Latar belakang

Sejarah kopi (abad-9) – Ethiopia –


Bangsa Arab – Afrika Utara – Asia – kopi – kopi khas Banyuwangi ini banyak
Eropa. dikagumi karena kopi Banyuwangi di
kebunkan dengan cara yang alami.
Sejarah kopi Indonesia – Indonesia
adalah tempat pertama kali kopi Ide dalam bidang pemberdayaan masyarakat
dibudidayakan secara luas di luar Arab melalui kebun kopi. Ide tersebut bernama
dan Ethiopia. VOC (Verininging Oogst “Kampoeng Kopi”.
Indies Company) memonopoli
perdagangan kopi pada tahun 1725 Kampoeng kopi merupakan tempat
sampai 1780. pengolahan lahan kopi dengan
memberdayakan masyarakat untuk
mengelolanya di bidang pariwisata, pendidikan
Menurut data BPS jumlah kopi di
dan produksi.
Indonesia mencapai 1.175.393,1 Ribu
Us dan jumlah lahan kopi di Indonesia
Bisnis Kampoeng kopi di Banyuwangi ini
mencapai 46.900 Ha (BPS 2017).
berorientasi blue ocean strategy Kami
mengangkat bisnis ini karena saat ini
Banyuwangi merupakan salah satu Indonesia masuk kedalam era (Masyarakat
tempat penghasil kopi. Banyak jenis- Ekonomi Asean) MEA
jenis kopi yang dihasilkan dari kora sun
rise of java ini.
Analisis SWOT (Strength, Weak, Opportunity, Thread)

• Strength
– Tempatnya terletak strategis karena searah dengan wisata yang
menjadi ikonnya banyuwangi seperti wisata Kawah Ijen dan kali
bendo.
– Desa kemiren sudah dijadikan desa adat wisata oleh pemerintah
Banyuwangi.
– Keadaan geografis di desa kemiren memang cukup menarik dari
sudut suhu udara dan pemandangan untuk wisata.
– Tidak hanya Kopi, Desa kemiren juga menyediakan berbagai tempat
wisata, tempat edukasi maupun tempat produksi.
– Kopi yang di hasilkan mempunyai aroma yang khas.
– Harga kopi lengkap sesuai classter produk sehimgga dapat
terjangkau di seluruh kalangan Masyarakat.
– Adanya aplikasi yang semakin mempermudah akses.
• Weak
– Adanya event Ngopi sepuluh Ewu yang diselenggarakan
setiap tahunnya.
– Rendahnya kualitas/mutu kopi indonesia sedangkan
permintaan kopi didominasi oleh Arabika dengan pangsa
pasar >70%.
– Terbatasnya ketersediaan lahan yang memadai .

• Opportunity
– Masyarakat yang konsumtif terhadap kopi, khususnya
anak muda dan juga bapak- bapak.
– Permintaan pasar yang selalu meningkat dari wisatawan
maupun masyarakat lokal.
• Thread
– penyimpangan tipe iklim dan faktor
geografis berupa cuaca dalam stadia-
stadia tertentu berakibat pada penurunan
produksi dan Kenaikan harga bahan baku.
– Adanya competitor yang lebih dikenal
masyarakat (Gombeng sari, kalipuro-
klatak).

Anda mungkin juga menyukai