Practice (EBP) Bd. KARMINA DEWI, SST,.M.Kes Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Mahasiswa mampu memahami pengertian evidence based practice.
Mahasiswa mampu memahami tujuan Evidence Based Practice. Mahasiswa mampu memahami Komponen kunci Evidence Based Practice. Mahasiswa mampu memahami model-model Evidence Based Practice. Mahasiswa mampu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Evidence Based Practice. Mahasiswa mampu mengaplikasikan Langkah-langkah dalam proses Evidence Based Practice. Pengertian Evidence Based Practice
Pada awal tahun 1990-an, David Sackett dan teman sejawatnya di
Universitas McMaster, Ontario, Kanada, menciptakan istilah evidence-based medicine (EBM) yang artinya mengintegrasikan keahlian klinis individu dengan bukti klinis eksternal terbaik yang tersedia dari penelitian yang sistematis untuk mencapai manajemen pasien sebaik mungkin. Mereka kemudian menyempurnakan definisinya dengan memperhatikan juga nilai pasien. Jadi Evidence Based Medicine (EBM) adalah
usaha meningkatkan mutu informasi yang
dijadikan dasar pengambilan keputusan pelayanan kesehatan, EBM membantu praktisi untuk menghindari kelebihan informasi, tetapi pada saat yang sama mencari dan menerapkan informasi yang paling berguna. Istilah Evidence Based Medicine yang secara luas menggantikan istilah lama epidemiologi klinik, saat ini juga sering disebut evidence based practice. Disamping menjadi lebih inklusif mencakup berbagai bidang praktik kesehatan, istilah EBP menyoroti hal penting bahwa bukti yang dibicarakan merupakan bukti empiris tentang apa yang benar- benar berguna dan tidak berguna dalam praktik. Bukti empiris tersebut bukan bukti ilmiah sebuah mekanisme kerja (seperti alur biokimia, efek fisiologis atau fitur anatomic). Banyak faktor yang mempengaruhi outcome klinik, mekanisme kerja hanyalah salah satunya. EBP berhubungan dengan outcome klinik sesungguhnya dan merupakan istilah yang akan dipakai. Evidence Based Practice (EBP) merupakan prosedur yang dapat menunjang supaya bisa mendapatkan fakta terbaru sehingga menjadikan bukti guna melakukan ketentuan klinis efektif dan efisien serta memberikan pasien perawatan yang paling baik. Selain itu, Evidence Based Practice merupakan strategi untuk memperoleh ilmu serta ketrampilan guna menambah aksi positif tenaga kesehatan hingga dapat menerapkan Evidence Based Practice di dalam praktik kesehatan. Dari kedua penjelasan tentang pengertian Evidence Based Practice diatas sebagai salah satu cara guna memperoleh pengetahuan yang paling baru dan bersumber pada data jelas dan sangat terkait guna mengambil kesimpulan klinis paling efektif serta menambah kemampuan tenaga kesehatan di praktikum guna meninggikan derajat kesehatan pasien. Karena itu membuat keputusan serta menggabungkan Evidence Based Practice ke dalam kurikulum pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting.