Pemeriksaan Sensorik Dan Motorik II
Pemeriksaan Sensorik Dan Motorik II
otot gluteus L4, L5, S1, S2, saraf Pasien tengkurap, tungkai
maksimus gluteus inferior bawah fleksi pada sendi
lutut, angkat lutut
• Fungsi serebelum: mengatur sikap, tonus, Integrasi dan mengkoordinasi gerakan somatic
• Dapat menyebabkan gangguan sikap dan tonus, dissinergia atau gangguan koordinasi
gerak atau Ataksia
• Sikap: lesi serebelar unilateral deviasi kepala dan badan ke sisi lesi, salah
tunjuk (past pointing) kearah lesi
• Lesi serebelum tengah (vermis), pasien tidak dapat berdiri lurus, jatuh ke
depan atau belakang
Pemeriksaan Koordinasi Gerak
• Nistagmus: Lesi di tractus vestibuloserebelar, vermis, pedunculus serebeli
inferior, rusaknya hubungan antara serebelum dengan pusat lain atau lesi
sereblum sendiri, gangguan koordinasi otot-otot mata (asinergia serebli)
• Astenia: lekas Lelah, lemah dan gerak lambat. Gejala gangguan sereblar
Pemeriksaan Koordinasi Gerak
• Tes tunjuk-hidung: pasien menutup mata
luruskan lengan ke samping menyentuh
hidung dengan telunjuk
• Telunjuk tidak sampai hidung, tetapi
melewatinya dan sampai di pipi lesi
serebelar
4. Refleks triseps.
Kita pegang lengan bawah pasien yang difleksikan tengah (semifleksi).
Setelah itu, diketok pada tendon insersi m.triseps yang berada sedikit di
atas olekranon. Sebagai jawaban, ini lengan bawah mengadakan
gerakan ekstensi (gambar 8.8). Lengkung refleks melalui nervus radialis
yang pusatnya terletak di C6-C8.
PEMERIKSAAN REFLEKS
5. Refleks Mandibula (rahang-bawah)
Suruh pasien mengistirahatkan rahangnya. Pemeriksa menempatkan
satu jari pada dagu dan kemudian mengetoknya. Tak ada reaksi atau
reaksi lemah: normal Bila meningkat: lesi "UMN"
Trisep C7 – C8 Radialis
Brakioradialis C5 – C6 Radialis
Patela L3 – L4 Femoralis
Achilles S1 Skiatikus
PEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS
(Respon Dorsofleksi Ibu Jari Kaki)
Babinski Chaddock
Rossolimo Bechtrew
PEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS
(Ekstremitas Atas)