Anda di halaman 1dari 51

2021

Asosiasi Institusi Pendidikan


Ners Indonesia

MANAJEMEN
KEPERAWATAN

Presented By:
Agus Santoso
AREA PENGUKURAN KOMPETENSI

Praktik profesi, Etis legal, dan peka budaya


Asuhan dan Manajemen Asuhan Kep.
Pengembangan professional
DOMAIN PENGUKURAN KOMPETENSI

Kognitif
Prosedural Knowledge
Afektif Knowledge
DOMAIN PENGUKURAN KOMPETENSI

Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
TINJAUAN 3 (KEILMUAN)

 KMB: 25% - 37% ( 45 – 67 soal )


 Maternitas: 8% - 14% ( 14 – 25 soal )
 Anak: 8% - 14% ( 14 – 25 soal )
 Jiwa : 8% - 14% ( 14 – 25 soal )
 Keluarga : 8% - 14% ( 14 – 25 soal )
 Gerontik : 3% - 9% ( 5 – 16 soal )
Manajemen : 3% - 9% (5 – 16 soal)
 Gadar : 3% - 9% ( 5 – 16 soal )
 Komunitas: 3% - 9% ( 5 – 16 soal )
BAHAN KAJIAN BELAJAR SOAL UKNI

Fungsi dan peran manajemen keperawatan dalam


mendukung pemberian asuhan keperawatan pasien yang
dilakukan oleh seorang Ners sebagai perawat pelaksana

BUKAN berkaitan dengan setting Ners sebagai tupoksi kepala ruang dan
BUKAN sebagai kepala bidang keperawatanwatan
FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

POSAC dalam mengelola pasien


meliputi perencanaan / planning (P), pengorganisasian/
organizing (O), pengelolaan staf/ ketenagaan/ staffing (S),
pengarahan/ directing/ actuiting (A), dan pengendalian/
controlling (C) dalam konteks mendukung proses
pemberian asuhan keperawatan langsung pada pasien
baik di ruang rawat maupun di fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
PERAN NERS SEBAGAI MANAJER ASUHAN KEPERAWATAN
(PERAN INTERPERSONAL, INFORMASIONAL, DAN DECISIONAL)
Fungsi Manajemen Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

1. Perencanaan
Fokus kegiatan fungsi perencanaan seorang Ners adalah pada perencanaan yang
mendukung asuhan keperawatan pada pasien, misalnya merencanakan kebutuhan
asuhan yang disiapkan Ners untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan.
2. Pengorganisasian
Fokus kegiatan fungsi penerapan pengorganisasian seorang Ners pada pengorganisasian
adalah berfokus pada pemberian dukungan dalam penerapan metode pemberian asuhan
keperawatan yang tepat, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan pasien.
Fungsi Manajemen
Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

3. Pengelolaan staf/ ketenagaan


Fokus kegiatan fungsi ketenagaan seorang Ners adalah menentukan tingkat ketergantungan pasien
dan menyesuaikan jumlah perawat yang dibutuhkan sesuai tingkat ketergantungan pasien tersebut
4. Pengarahan
Fokus kegiatan fungsi pengarahan seorang Ners adalah menerapkan kepemimpinan yang efektif
dalam membentuk perilaku pasien dan keluarga sesuai dengan tujuan asuhan keperawatan.
5. Pengendalian
Fokus kegiatan fungsi pengendalian seorang Ners adalah menerapkan indikator mutu layanan
keperawatan secara efektif untuk menjamin mutu asuhan.
Gaya Kepemimpinan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia
1. Gambaran gaya kepemimpinan otokratik:
 Pengambilan keputusan lebih berfokus kepada diri sendiri
 membina hubungan dengan menggunakan pendekatan formal berdasarkan
kedudukan dan statusnya dalam organisasi.
 Kurang mempertimbangkan apakah kepemimpinannya diterima atau tidak.

2. Gambaran gaya kepemimpinan Demokratik:


 Pengambilan keputusan mengikusertakan staf perawat
 Menjaga keseimbangan antara orientasi tugas dan hubungan profesional
 Menekankan adanya hubungan yang serasi antara hubungan formal dan
informal
 Memperlakukan staf perawat sebagai orang yang sudah dewasa
Gaya Kepemimpinan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

3. Gambaran gaya kepemimpinan Laissez Faire:


 Pengambilan keputusan lebih didominasi oleh staf
 Menghargai kemampuan staf yang terlibat
 Pengarahan minimal
 Memandang staf perawat mempunyai tingkat kematangan dan
kedewasaan tinggi baik teknis maupun mental.
Metode Asuhan Keperawatan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

1. Keperawatan Tim
Kelompok perawat yang bekerja sebagai suatu tim dengan dipimpin oleh ketua
tim. Ketua tim ditetapkan berdasarkan pengalaman kerja, kepemimpinan,
kompetensi, dan level jenjang karir.
2. Keperawatan Primer
Perawat Primer bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan
keperawatan kelolaannya selama 24 jam, berdasarkan hasil pengkajian kondisi
pasien sampai tahap evaluasi dan pengendalian mutu asuhan keperawatan,
Metode Asuhan Keperawatan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

3. Modifikasi Tim - Primer


Merupakan model asuhan modifikasi keperawatan tim dengan keperawatan
primer. Perawat primer bertindak sebagai ketua tim keperawatan pasien
4. Manajemen Kasus
Lebih sering digunakan di ruang khusus seperti ICU
Komunikasi Staff (S-BAR) Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia
 Situation
Perawat mengkomunikasikan : usia pasien, jenis kelamin, diagnosis pre operasi,
prosedur, status mental, kondisi pasien apakah stabil atau tidak.
 Background
Perawat mengkomunikasikan pokok masalah atau keluhan apa saja yang terjadi
pada diri pasien diagnosis pasien, dan data klinik yang mendukung masalah
pasien.
 Assesment
Perawat mengkomunikasikan hasil analisis situasi dan kondisi pada pasien.
 Recommendation
Perawat mengkomunikasikan tindaklanjut asuhan pada pasien.
Tingkat Ketergantungan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Rumusan Douglass tahun 1992, kebutuhan tenaga perawat diklasifikasikan


berdasarkan derajat ketergantungan pasien yang dibagi menjadi 3
kategori, yaitu:
Perawatan minimal memerlukan waktu 1 – 2 jam/24 jam,
Kriteria:
mampu melakukan kebersihan diri, mandi ganti pakaian dilakukan sendiri,
makan dan minum dilakukan sendiri, ambulasi dengan pengawasan, observasi
tanda-tanda vital dilakukan setiap jaga (shift), pengobatan minimal dengan
status psikologis stabil.
Tingkat Ketergantungan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Perawatan parsial memerlukan waktu 3 – 4 jam/24 jam,


Kriteria:
Pasien membutuhkan bantuan untuk kebersihan diri, makan dan minum dibantu,
observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam, ambulasi dibantu, pengobatan lebih
dari sekali, pasien dengan kateter urine, pemasukan dan pengeluaran intake
output cairan dicatat/dihitung, persiapan pengobatan yang memerlukan
prosedur.
Tingkat Ketergantungan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Perawatan total memerlukan waktu 5–6 jam/ 24 jam

Kriteria:
Pasien membutuhkan bantuan untuk semua keperluannya, perubahan
posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 15 menit, makan
melalui slang (NGT/pipa lambung), terapi intravena, dilakukan
penghisapan lendir, gelisah/disorientasi.
Prinsip-prinsip Etik Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Prinsip-prinsip etik yang diterapkan pada manajemen pasien


1. Autonomi adalah memberikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk
memberikan keputusan secara mandiri tanpa intervensi dari orang lain
(misalnya petugas kesehatan)
2. Beneficence adalah melakukan tindakan yang menguntungkan pasien, doing
good
3. Nonmaleficence adalah melakukan tindakan yang tidak merugikan, do
no harm, sejalan dengan beneficence
4. Fidelity adalah kesetiaan dalam menjalin hubungan antara pasien dan tenaga
kesehatan (misal perawat)
Prinsip-prinsip Etik Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

5. Veracity adalah memberikan asuhan keperawatan secara tulus, kejujuran


dalam informasi, kebenaran sesuai apa adanya (tidak direkayasa)
6. Justice adalah memberikan pelayanan tanpa membeda-bedakan status
sosial, agama, suku, ekonomi, pekerjaan, dan jabatan
7. Confidentiality adalah menjaga seluruh kerahasiaan pasien dan
keluarganya, kecuali diminta di pengadilan
Sasaran Keselamatan Pasien Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Sasaran I : Mengidentifikasi pasien dengan benar


Sasaran II : Meningkatkan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Meningkatkan keamanan obat-obat yang harus diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasien yang benar
Sasaran V : Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
Manajemen Konflik Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

1. Situasi yang terjadi ketika terjadi perbedaan pendapat atau perbedaan

cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi.

2. Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua

kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda dalam upaya

mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi,

BUKAN kerjasama
Strategi Penanganan Konflik Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

1. Menghindar : Tidak asertif, tidak kooperatif


2. Bersaing : Asertif, tidak kooperatif
3. Mengakomodasi : Tidak asertif, kooperatif
4. Kompromi : Asertif rendah, kooperatif rendah
5. Kolaborasi : Asertif tinggi, kooperatif tinggi
Contoh Soal 1 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Perawat baru yang ditempatkan di ruang rawat inap penyakit bedah ditegur
oleh ketua tim karena dianggap terlalu lama dalam menyiapkan peralatan
tindakan untuk tindakan perawatan luka. Perawat tersebut menjelaskan bahwa
ada peralatan yang perlu diperiksa ketersediaannya terlebih dahulu.

Apakah tindakan selanjutnya dari ketua tim?


A. Melakukan pendampingan
B. Mengevaluasi kemampuan perawat baru
C. Memberikan orientasi ulang persiapan tindakan
D. Menunjuk perawat senior memberikan bimbingan
E. Menyusun program mentoring untuk perawat baru
Pembahasan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Saat rekrutmen, perawat telah melewati berbagai tahapan seleksi


termasuk kemampuan melakukan tindakan keperawatan. Di sisi lain set alat-
alat untuk tindakan secara prosedural sudah siap untuk digunakan sehingga
apabila ada perawat baru yang lama dalam menyiapkan peralatan maka selain
perlu dikaji ulang kemampuan perawat tersebut, juga terpenting adalah
bagaimana prosedur yang berlaku di RS diketahui dengan benar oleh perawat
baru.

Strategi:
Peserta ujian mencermati bahwa perawat pelaksana yang melakukan
tindakan pada pasien perlu mengikuti standar atau prosedur yang berlaku
termasuk dalam hal menyiapkan peralatan tindakan.

Jawaban : C
Contoh Soal 2 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Perawat dinas siang meminta izin tidak masuk kerja kepada kepala ruang karena
keperluan keluarga, yaitu mengikuti undangan pengarahan minat bakat anak di
sekolah anaknya. Kepala ruang menjelaskan pada perawat tersebut bahwa BOR
ruang rawat mencapai 90% dan mayoritas pasien berada pada tingkat
ketergantungan partial. Kepala ruang meminta perawat tersebut tetap datang sesuai
jadwal dinasnya.

Apakah tindakan selanjutnya dari perawat tersebut?


A. Menginformasikan pada kepala ruang akan mengganti dinas di hari lain
B. Meminta ketua tim dapat memberikan ijin tidak masuk kerja
C. Menyampaikan kepada ketua tim akan datang terlambat
D. Menghubungi perawat lain untuk menggantikannya
E. Tetap bertugas sesuai jadwal dinas
Pembahasan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Penjadwalan dinas sudah disusun sejak awal dan diharapkan sudah memfasilitasi
kepentingan seluruh staf. Kondisi yang dipaparkan dalam vignette memberikan gambaran
beban kerja tinggi sehingga bila jumlah dan mutu perawat berkurang dapat berpeluang
menurunkan mutu layanan pada pasien dan masalah patient safety. Kesimpulan keputusan
yang perlu dilakukan oleh seorang perawat professional dalam konteks kepemimpinan untuk
tetap mengedepankan kepentingan pasien dan tim kerja sebagai bagian dari upaya
mempertahankan patient safety serta mampu memprioritaskan masalah untuk diselesaikan.
Strategi:
Peserta ujian perlu memahami bahwa berargumentasi tentang ijin tidak masuk kerja dengan
kepala ruang kurang tepat karena kepala ruang merujuk pada capaian tujuan asuhan pada
pasien. Masuk kerja terlambat juga bukan alasan pembenaran kepentingan keluarga dan
meminta tukar jadwal dengan perawat lain untuk alasan keluarga yang tidak urgen juga
memberikan budaya kerja yang kurang professional.
Jawaban : E
Contoh Soal 3 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Perawat meminta kepada kepala ruang untuk dijadwalkan kerja pada


shif malam dan melanjutkan ke shift pagi dengan alasan jarak rumah jauh dari
RS. Kepala ruang menolak permintaan tersebut dengan mempertimbangkan
beban kerja dan patient safety. Kepala ruang meminta kepada perawat agar
tetap berdinas sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Apakah gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala ruang tersebut?


A. Autokratik
B. Demokratik
C. Laissez-faire
D. Transaksional
E. Transformasional
Pembahasan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Manajer keperawatan bertindak mandiri secara profesional dalam hal


pengambilan keputusan seperti kasus diatas dan memberitahukan kepada para
staf perawat bahwa manajer tersebut telah mengambil keputusan tersebut
dengan dasar peraturan yang berlaku dan pertimbangan patient safety serta
kondisi kesehatan perawat yang bersangkutan.

Strategi:
Peserta ujian perlu memahami bahwa gaya kepemimpinan autokratik pada
setting kasus tersebut diperlukan untuk menjaga profesionalitas perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan sesuai prosedur
yang berlaku.

Jawaban : A
Contoh Soal 4 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Ruang rawat ICU dengan jumlah tempat tidur sebanyak 12 unit, terdapat
perawat berpendidikan Ners sebanyak 15 orang dan memiliki sertifikat
pelatihan perawatan pasien kritis. Kepala ruang mengalokasikan 1-4 pasien
untuk setiap perawat. Perawat bertanggung jawab terhadap pengelolaan asuhan
keperawatan sejak pasien masuk sampai pulang.

Apakah metode asuhan yang diterapkan?


A. Tim
B. Kasus
C. Primer
D. Modular
E. Fungsional
Pembahasan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Setiap perawat memiliki tanggung jawab dalam pemberian asuhan keperawatan.


Tanggung jawab tersebut dimulai sejak pasien masuk sampai pulang. Dengan
demikian setiap perawat memiliki kewenangan untuk memenuhi seluruh
kebutuhan pasien yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini hanya dapat
dilakukan oleh perawat dengan kualifikasi lulusan Ners dan memiliki sertifikat
atau pengalaman yang menunjang.

Strategi:
Peserta ujian memahami jika seluruh perawat berpendidikan minimal Ners
dengan sertifikat dan pengalaman yang menunjang serta rasio perawat pasien
memenuhi, maka yang paling ideal adalah metode primer.

Jawaban : C
Contoh Soal 5 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat selama 2 hari dengan keluhan sesak
nafas. Perawat primer melaporkan kepada dokter penanggung jawab pasien
bahwa pasien masih sesak nafas. Perawat telah melakukan pemberian posisi
fowler dan obat sesuai saran dokter.

Apakah komponen S-BAR yang diterapkan selanjutnya oleh perawat primer?


A. Merekomendasikan pemberian oksigen pada level maintenance
B. Mendokumentasikan komunikasi S-BAR yang dilakukan
C. Mencatat latar belakang permasalahan pasien
D. Menunggu saran perawat konsultan
E. Menyampaikan hasil pengkajian
Pembahasan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Komunikasi efektif dengan menggunakan metode SBAR meliputi


Situation, Background, Assessment, Recommendation. Perawat primer
telah melakukan komunikasi sampai tahapan asesmen pasien dengan
menyampaikan masalah sesak nafas masih terjadi. Tahapan yang perlu
dilakukan perawat selanjutnya adalah melakukan recommendation berupa
pemberian oksigen.

Strategi:
Peserta ujian perlu memahami peran perawat professional dalam tahapan
komunikasi S-BAR.

Jawaban : A
Contoh Soal 6 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Perawat melakukan komunikasi lewat telpon dengan dokter penanggung


jawab pasien terkait kondisi pasien yang tiba-tiba demam. Dokter
memberikan rekomendasi pemberian obat antipiretik dan observasi setiap jam
sampai kondisi tanda vital stabil. Perawat mencatat dan membacakan ulang
kepada dokter atas rekomendasi yang telah diberikan. Setelah dilakukan
verifikasi melalui telepon, perawat memberikan obat yang direkomendasikan
tersebut.

Apakah tindakan selanjutnya dari perawat tersebut?


A. Membuat kronologi kejadian
B. Melaporkan kepada kepala ruang
C. Mendiskusikan kondisi pasien secara rutin kepada dokter
D. Meminta dokter memberikan tanda tangan di dokumen pasien
E. Mengharapkan rekan kerja menandatangani catatan kondisi pasien
Pembahasan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Perawat wajib memastikan bahwa konfirmasi kondisi pasien melalui


telepon dengan dokter perlu mendapatkan aspek legal secara tertulis
yang dibuktikan dengan tandatangan dokter pada rekam medik/
dokumen pasien.

Strategi:
Peserta ujian perlu memahami kegiatan perawatan dalam tahapan
komunikasi S-BAR

Jawaban : D
Contoh Soal 7 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat dengan keluhan penurunan


kesadaran. Hasil pengkajian didapatkan kondisi kesadaran delirium, pasien
gelisah, aktifitas sehari-hari dibantu, terdapat luka pada telapak kaki kanan yang
bersifat kronis. Hasil laboratorium menunjukkan gula darah 400 mg/dL.
Perawat menentukan kondisi pasien untuk perawatan selanjutnya.

Apakah tingkat ketergantungan pasien tersebut?


A. Intermediate
B. Intensive
C. Minimal
D. Partial
E. Total
Pembahasan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Deskripsi vignette menggambarkan kondisi pasien mengalami


penurunan kesadaran dan data lainnya sesuai dengan deskripsi konsep
tingkat ketergantungan total. 

Strategi:
Kata kunci dalam menjawab soal di atas adalah tingkat kesadaran,
kemampuan pasien melaksanakan ADL, kondisi umum status
kesehatan pasien.

Jawaban : E
Contoh Soal 8 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Keluarga pasien memencet bel memanggil perawat karena pasien


terjatuh di kamar mandi. Perawat segera datang ke tempat kejadian.

Apakah tindakan selanjutnya dari perawat?


A. Melakukan pengkajian pasien
B. Membuat catatan insiden pasien jatuh 
C. Melaporkan kepada kepala ruang tentang insiden tersebut
D. Meminta keluarga pasien lebih berhati-hati saat membantu pasien
E. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan pasien
jatuh
Pembahasan
Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Bila terjadi kejadian pasien jatuh maka sebagai langkah awal perawat perlu melakukan
pengkajian pasien di tempat jatuh yang meliputi perubahan kondisi yang terjadi akibat
jatuh tersebut. Selanjutnya perawat mengevakuasi pasien untuk tindakan lebih lanjut.
Perawat kemudian melaporkan kepada kepala ruang dan dokter penanggung jawab pasien.
Perawat membuat laporan kejadian untuk kepentingan investigasi, audit mutu dan langkah
selanjutnya yang dipandang perlu sesuai standar patient safety.
Strategi:
Peserta ujian perlu mengenali kata kunci untuk menjawab soal tersebut, yaitu pasien
terjatuh di kamar mandi sehingga langkah pertama adalah mengidentifikasi kondisi pasien
sebagai prosedur asesmen pasien jatuh sebelum dibantu untuk kembali ke tempat tidur
dan mendapat asuhan selanjutnya atau untuk dilaporkan kondisinya ke dokter penanggung
jawab pasien.
Jawaban : A
Contoh Soal 9 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Kepala ruang mendapatkan laporan dari perawat PK 3 bahwa perawat PK 1


kurang inisiatif dalam bekerja dan menunggu instruksi perawat PK 3. Kepala
ruang juga mendapatkan laporan dari perawat PK 1 bahwa sikap perawat PK 3
cenderung menunjukkan gaya seorang atasan dan lebih sering memberikan
instruksi

Apakah tindakan kepala ruang?


A. Meminta perawat PK 1 menahan diri
B. Menginstruksikan perawat PK 3 asertif
C. Melaporkan kepada kepala bidang keperawatan
D. Membahas bersama hal tersebut di ruang perawat
E. Mengharapkan perawat memahami peran masing-masing
Pembahasan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Kepala ruang perlu bertindak netral dan dapat menyatukan perawat dalam
satu persepsi untuk pencapaian visi dan misi ruang rawat. Ketika terjadi
perbedaan persepsi antar perawat maka harus didiskusikan bersama-sama
agar setiap perawat menyadari peran dan fungsinya sehingga tercipta situasi
kerja yang kondusif.

Strategi:
Peserta perlu memahami strategi penyelesaian masalah dengan pendekatan
manajemen konflik, khususnya penerapan metode mengakomodasi
penyelesaian masalah

Jawaban : D
Contoh Soal 10 Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Perawat primer memberikan penjelasan pada keluarga pasien tentang


rencana pembedahan. Keluarga meminta penjelasan lanjut tentang
proses pembedahan dan kondisi pasien pasca pembedahan.

Bagaimanakah tindakan selanjutnya dari perawat primer tersebut?


A. Menjelaskan bahwa dokter yang akan menyampaikan
informasi lebih lanjut
B. Perawat memastikan siap menjelaskan kondisi pasien setelah operasi
C. Menginstruksikan keluarga menandatangani informed consent
D. Mendiskusikan harapan keluarga kepada kepala ruang 
E. Meminta keluarga mendoakan kelancaran operasi
Pembahasan Asosiasi Institusi Pendidikan
Ners Indonesia

Perawat primer sudah melaksanakan tugasnya, memberikan penjelasan rencana


tindakan bedah yang akan dilakukan pada pasien. Apabila keluarga mengharapkan
penjelasan lebih lanjut tentang pembedahan maka perawat tidak boleh
memberikan harapan atau janji yang belum pasti dan bukan wewenangnya karena
hal tersebut menjadi kewenangan dokter penanggung jawab pasien.

Strategi:
Peserta ujian perlu memahami hirarki tanggung jawab tata kelola pasien dalam
tim kesehatan, dokter memiliki kewenangan dalam penjelasan kondisi pasien.

Jawaban : A
CONTOH SOAL TAMBAHAN
Seorang pengunjung mengeluh tidak diijinkan bertemu langsung dengan pasien. Perawat menjelaskan
kondisi kesehatan jantung pasien menyebabkan pasien harus tirah baring total. Keluarga pasien
meminta perawat mengijinkan pengunjung untuk bertemu pasien. Pengunjung tersebut datang dari
luar kota dan merupakan rekan terdekat pasien.

 Apakah tindakan selanjutnya dari perawat?

A. menegaskan pengunjung tidak diperkenankan bertemu langsung dg pasien


B. menjelaskan keluarga pentingnya memahami peraturan kunjungan pasien
C. memberikan kesempatan pengunjung selama 10 menit bertemu pasien
D. menunjukkan peraturan tertulis kunjungan pasien pada pengunjung
E. meminta pengunjung menjenguk pasien melalui kaca ruangan
CONTOH SOAL TAMBAHAN
Pasien perawatan terminal meminta dibelikan makanan kesukaannya dan mengeluhkan makanan yang
diberikan oleh RS tidak terasa enak dimakan. Keluarga pasien menjelaskan pada pasien bahwa tempat
penjualan makanan tersebut masih tutup dan belum tentu dijinkan oleh pihak rumah sakit. Pasien
bersikeras ingin makan makanan tersebut dan meminta keluarga mengkomunikasikan pada perawat di
ruangan. Keluarga datang menemui perawat di ners station.

 Apakah tindakan perawat?

Pilihan Jawaban :
A. Mendiskusikan harapan pasien dengan kepala ruang
B. Mendengarkan keluhan keluarga pasien dengan seksama
C. Menyampaikan peraturan rumah sakit tentang makanan pasien
D. Menelpon dokter konsulen tentang ijin makan makanan dari luar RS
E. Menjelaskan pada pasien pentingnya mengkonsumsi makanan dari RS
CONTOH SOAL TAMBAHAN

Pasien perawatan jantung menceritakan kemajuan terapi yang dialaminya kepada perawat dan
meminta perawat dapat menghadirkan keluarga pasien. Perawat akan menghubungi keluarga pasien
setelah menyelesaikan perawatan pada 2 pasien lainnya. Pasien meminta ijin perawat untuk
berkomunikasi langsung dengan keluarga melalui telepon di ruang rawat.

 Apakah tindakan selanjutnya dari perawat?

A. Tidak memberikan ijin sesuai peraturan RS


B. Segera menghubungi keluarga untuk datang ke RS
C. Tetap merawat pasien lainnya sesuai jadwal perawatan
D. Meminta pasien tetap sabar untuk pelayanan yang diberikan
E. Meminta perawat lain mendampingi pasien menelpon keluarganya
CONTOH SOAL TAMBAHAN

Pasien meminta perawat menjelaskan perbedaan terapi yang sedang dijalaninya dengan informasi dari
internet tentang terapi pada kasus kesehatan serupa yang dialami pasien. Pasien merasa bingung dan
keluarga juga tidak bisa memahami hal tersebut.

Apakah tindakan perawat?

Pilihan Jawaban :
A. Berkoordinasi dengan tim kesh. mengenai kebutuhan informasi oleh pasien
B. Menjelaskan secara langsung perbedaan terapi yang dikeluhkan pasien
C. Menegaskan bahwa dokter yang berwenang dalam penjelasan tersebut
D. Mempelajari sumber informasi tentang terapi tersebut bersama pasien
E. Memastikan akan kembali pada pasien setelah merawat pasien lainnya
CONTOH SOAL TAMBAHAN

Perawat primer sedang mendampingi perawat baru memberikan obat melalui parentral kepada
pasien. Setelah kegiatan tersebut selesai, perawat primer meminta perawat baru untuk menyampaikan
pengalamannya. Perawat baru merasa bahwa cara yang pernah dipelajarinya sedikit berbeda dengan
prosedur yang dimiliki RS. Perawat primer menanyakan kepada perawat baru langkah selanjutnya.

Apakah tindakan selanjutnya dari perawat baru tersebut?

 Melaporkan kejadian tersebut pada kepala ruang


 Melanjutkan dokumentasi kegiatan pemberian obat
 Menjelaskan bahwa kompetensi perawat baru yang benar
 Memastikan prosedur yang tepat untuk dilakukan selanjutnya
 Meminta pendampingan ulang pada pemberian obat berikutnya
CONTOH SOAL TAMBAHAN

Seorang perawat asosiate berkeberatan ditugaskan mengikuti workshop jenjang karir di luar kota karena masih
menyusui anak. Kepala ruang menjelaskan perawat tersebut diperkenankan membawa anaknya dan
mengkonfirmasi perawat tersebut membutuhkan tambahan SKP untuk pengurusan STR dan untuk
pengembangan diri bersangkutan. Perawat meminta waktu kepada kepala ruang untuk mendapatkan ijin suami
dan bernegosiasi dengan sejawat lain yang bersedia menggantikannya.

Apakah Tindakan Selanjutnya dari Kepala Ruang?


A. mengalihkan tugas pada perawat lain
B. mempersiapkan perawat lain bertugas
C. menunggu hasil perijinan suami perawat
D. mengusulkan perawat ruangan lain bertugas
E. mengidentifikasi jadual pelatihan berikutnya
Perawat pelaksana menemui kepala ruang untuk mengajukan permohonan mengikuti kegiatan
studi lanjut S2 keperawatan. Perawat tersebut berharap dapat meningkatkan karirnya dengan studi
lanjut. Kepala ruang menyatakan akan mengajukan usulan perawat tersebut pada manajemen RS
dan tidak menjanjikan apapun tentang diterimanya permohonan tersebut. Kepala ruang meminta
perawat untuk tetap bekerja sesuai tugas dan menunggu konfirmasi selanjutnya.
Apakah tindakan selanjutnya dari perawat pelaksana tersebut?
 Meminta perawat senior membantu diterimanya pengajuan tersebut
 Memastikan pada manajemen RS diterimanya pengajuan tersebut
 Memberikan motivasi perawat lain untuk melanjutkan studi
 Memantau pengajuan usulan studi lanjut
 Melanjutkan tugas merawat pasien

Anda mungkin juga menyukai