Anda di halaman 1dari 22

TRY OUT UKOM SOAL GERONTIK 2021

1. Seorang ibu (56 thn) tampak jalan dengan kaki kanan kesakitan dan menggunakan
tongkat. Ibu ini akan memeriksakan kakinya ke poli penyakit dalam. Ibu mengatakan
lutut kanannya sudah beberapa hari sakit, bengkak, memerah, kaku dan tidak bisa
ditekuk. Setelah ditimbang, BB ibu 70 kg dengan TB 150 cm. Apakah anjuran yang Anda
sampaikan untuk mengurangi nyeri pada lutut ibu?
A. Diet rendah purin
B. Tidak diperbolehkan melakukan pemijatan pada kaki yang sakit
C. Kurangi berat badan dan latihan ringan pada kaki yang sakit
D. Lakukan kompres dingin pada lutut yang nyeri
E. Latihan dengan naik turun tangga semampunya

Jawaban : C

Rasional :

Osteoarthritis adalah peradangan sendi yang bersifat kronis dan progresif disertai kerusakan
tulang rawan sendi berupa disintegrasi (pecah) dan perlunakan progresif permukaan sendi
dengan pertumbuhan tulang rawan sendi (osteofit) di tepi tulang. Sendi yang biasanya menjadi
sasaran penyakit ini adalah sendi yang sering digunakan sebagai penopang berat badan seperti
sendi lutut, sendi tulang belakang, dan sendi panggul. Selain itu juga pada sendi tangan/kaki. Jika
tidak diobati, sakit akan bertambah sampai tidak bisa berjalan. Menjaga berat badan. Merupakan
faktor yang penting agar bobot yang ditanggung oleh sendi menjadi ringan. Melakukan jenis
olahraga yang tidak banyak menggunakan persendian atau yang menyebabkan terjadinya
perlukaan sendi. Contohnya berenang dan olahraga yang bisa dilakukan sambil duduk dan
tiduran.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek dan pertimbangkan pilihan jawabannya. Tidak
ada pantangan makanan sejauh ini. Sehingga tidak rendah purin (A), karena purin adalah diet
pada pasien yang mengalami asam urat berlebih dan gagal ginjal. Pemijatan ringan pada kaki
mulai pangkal kaki sampai dibawah lutut justru dianjurkan, supaya melancarkan peredaran darah
pada daerah kaki tsb, sehingga pilihan jawaban (B) tidak dipilih. Kompres dingin (D) akan
mengakibatkan vasokontriksi pada pembuluh darah sekitar lutut, yang akan memperlambat
penyembuhan. Apabila pasien sering naik turun tangga (E) justru akan memperberat kondisi
lututnya, karena berat badan banyak bertumpu pada lutut.

Review : Mencegah bertambah parahnya osteoarthritis pada lansia


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif

1
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Implementasi keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : Mobilisasi
Sistem Tubuh : Muskuloskeletal
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby,
USA Chapter 14. p. 259

2. Seorang ibu (59 thn) diantar anaknya ke rumah sakit. Ibunya tampak jalan dengan kaki
kanan kesakitan dan menggunakan tongkat. Ibu mengatakan lutut kanannya sudah
beberapa hari sakit, bengkak, memerah dan sakit bila digerakkan. Setelah ditimbang, BB
ibu 68 kg dengan TB 150 cm. Anaknya mengatakan tidak tahu sakit ibunya ?. Apakah
pengkajian tambahan yang diperlukan untuk mengarah ke Osteoarthritis ?

A. Apakah ibu pernah jatuh ?


B. Apakah makanan yang paling disukai oleh ibu ?
C. Apakah ibu ada demam tinggi sebelumnya ?
D. Apakah lutut terasa kaku setelah istirahat ?
E. Apakah ada keluarga yang menderita sakit seperti ini ?

Jawaban : D

Rasional :

Osteoarthritis (OA) adalah peradangan pada sendi yang diakibatkan oleh berkurangnya
fungsi (degenerasi) tulang rawan dari sendi. Tulang rawan berfungsi sebagai bantalan sendi
untuk mencegah gesekan berlebihan pada sendi saat digerakkan. Degenerasi tulang rawan
sendi dapat menimbulkan rasa nyeri saat sendi-sendi digerakkan. Lutut akan terasa kaku
setelah istirahat karena pada saat istirahat, otot-otot sekitar sendi juga turut kaku dan
memendek. Oleh karena itu pada saat akan digerakkan kembali otot dan sendi akan terasa
kaku.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek. Melihat penyebab dari osteoartritis
adalah berkurangnya fungsi tulang rawan sendi, maka tidak ada hubungannya dengan jatuh
(A), dan tidak ada pantangan makan khusus bagi pasien dengan OA ini, kecuali ia
mempunyai riwayat penyakit lain, misalnya kolesterol tinggi, Hipertensi dll, maka akan
ada pertanyaan riwayat makanan yang sering dikonsumsi (B). Penyakit OA ini tidak
disertai dengan demam (C) sebagai tanda dan gejala adanya penyakit infeksi, karena OA
disebabkan oleh pengapuran pada sendi tertentu (Lokal). OA bukan penyakit menular (E),

2
tetapi ia tergolong penyakit degeneratif yang umumnya terjadi pada Lansia dan orang yang
mempunyai riwayat obesitas atau obesitas.

Review : Pengkajian yang dibutuhkan untuk menegaskan Osteoartritis


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Pengkajian keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : Mobilisasi
Sistem Tubuh : muskuloskeletal
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby,
USA Chapter 14. p. 260

3. Tn. D (56 tahun) tampak meringis dan jalan ditopang tongkat sambil menahan nyeri.
Punya riwayat Asam urat tinggi dan hari ini hasil pemeriksaan nya asam urat 11 mg/dl.
Jempol kaki Tn. D sendinya bengkak dan biru. Kata Tn.D rasanya sakit sekali dan
panas. Tn. D bertanya supaya tidak tinggi asam uratnya bagaimana caranya tanpa obat ?.
Apakah pengkajian yang perlu digali lebih dalam dari pasien tersebut yang berkaitan
dengan pertanyaannya?.

A. Apakah Olah raga yang teratur ?


B. Berapa banyak minum air putih dalam sehari ?
C. Tidak mengkonsumsi makanan yang dibakar ?
D. Apakah makanan kesukaan bapak ?
E. Apakah suka makan makanan yang berlemak ?
Jawaban : B
Rasional :
Sifat dari asam urat bisa larut dalam air dan dibuang melalui urin. Apabila seseorang kurang
minum air putih, maka asam urat akan menumpuk di tubuh kita terutama sendi-sendi kecil.
Strategi menjawab soal : Olah raga teratur (A) bisa menurunkan kadar asam urat dalam darah
apabila minum air putih yang banyak untuk mengeluarkan sisa asam urat yang dibutuhkan oleh
tubuh. Tidak ada hubungannya dengan makanan yang dibakar(C) ini mengakibatkan penyakit
kanker. Makanan kesukaan (D) untuk mengetahui pola makan bapak dan makanan yang sering di
konsumsi, dan Makanan yang berlemak mengakibatkan kadar kolesterol dalam darah nya tinggi.

Review : cara mengatasi nyeri pada mulut dan oral hygiene

3
Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : pengkajian keperawatan
Upaya kesehatan : Kuratif
Kebutuhan dasar : rasa aman dan nyaman
Sistem Tubuh : perkemihan system
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby,
USA Chapter 19. p. 347

4. Seorang ibu membawa tetangganya Ny.S (77 Thn) ke RS yang menurut Ny. S telah
dianiaya oleh pengasuhnya. Ny. S tinggal berdua di rumah bersama pengasuhnya.
Menurut tetangganya, Ny. S suka ngelantur bicaranya. Anaknya tinggal di luar kota.
Hasil pemeriksaan ditemukan lebam di beberapa bagian tubuhnya dan hidungnya
berdarah. Apakah selanjutnya yang perlu Anda kaji untuk meyakinkan ini adalah
tindakan abuse ?
a. Memeriksa kondisi lebam dan luka di hidung
b. Menggali cerita dari pasien tentang kejadian sesungguhnya
c. Menggali cerita tentang pasien ini dari tetangga yang mengantar
d. Melakukan kolaborasi dengan psikiater untuk kondisi kejiwaan pasien
e. Mengajak tim untuk melakukan pengecekan lingkungan rumah pasien

Jawaban : E

Rasional :

Dengan memeriksa lingkungan tempat tinggal pasien akan diketahui apakah tempat tinggalnya
berbahaya untuk lansia, misalnya : banyak tangga dalam rumah, tidak ada side-rail, cahaya

4
kurang, lantai licin, letak perabotan tidak rapi, dll, yang semua ini adalah lingkungan yang tidak
aman buat lansia, karena resiko jatuh karena kekuatan otot kaki sudah berkurang, dan
penglihatan sudah kabur.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subyek. Kondisi luka lebam (A) sudah diperiksa
sebelumnya, dan ingat bahwa lansia sudah terjadi penurunan daya ingat (B) sehingga cerita dari
lansia sendiri belum tentu benar. Tetangga yang mengantar pasien (C) belum tentu tahu semua
tentang lansia ini di kesehariannya, sehingga keterangannya belum tentu detail yang ia ketahui
secara pasti, dan melakukan kolaborasi dengan psikiater (D) juga penting, tetapi itu dilakukan
setelah Tim kesehatan melihat kondisi lingkungan tempat tinggal lansia.

Review : Pengkajian pada pasien yang mendapat perlakuan salah (Abuse).


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Pengkajian keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : rasa aman
Sistem Tubuh : Muskuloskeletal
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby,
USA Chapter 12. p. 237

5. Anda perawat Tn. Y (58 Thn) yang mengatakan mulutnya nyeri saat makan dan minum.
Ini merupakan efek dari Kemoterapi yang ke 5 dari program terapi nya. Pada
pemeriksaan mulut ditemukan luka pada mulut, kotor, kemerahan, dan nyeri bila
disentuh. Apakah larutan kumur yang tepat untuk oral hygiene Tn. Y tersebut ?
A. Obat kumur yang mengandung alkohol
B. Air hangat dengan garam
C. Air hangat tanpa diberi zat apapun
D. Mengulum es batu
E. Memberi topical morphin solution

Jawaban : B
Rasional : Natrium klorida dapat membatasi pertumbuhan bakteri, dan garam dapat
menyerap molekul air. Bakteri membutuhkan kelembapan untuk tumbuh subur,
sehingga tanpa air yang cukup, mereka tidak bisa tumbuh dengan baik. air garam
membunuh bakteri dengan meningkatkan PH mulut ke lingkungan yang tidak cocok

5
untuk pertumbuhan bakteri. Air garam bersifat isotonik dan tidak mengiritasi selaput
lendir. Selain itu air garam tidak akan menyebabkan alergi, tidak mengiritasi jaringan
mulut sensitif (The use of Salt Water for Washing the Mouth
http//www.livestrong.com/aticle/547267-the-use-of-salt-water-for-wafhing-the-mouth/
oct 22.2016

Startegi mengerjakan soal : Fokus pada subjek. Alasan tidak memilih Larutan yang
mengandung alkohol (A) karena alkohol akan mengakibatkan keringnya membran
mulut, dan meningkatkan resiko pecahnya bibir, perdarahan dan infeksi, sedangkan air
hangat saja (C), tidak membunuh bakteri yang ada, dan es batu (D) akan mengakibatkan
vasokonstriksi pembuluh darah yang akan menghambat penyembuhan, serta pemberian
topical morphin solution biasanya digunakan untuk luka yang tidak di mulut dan rongga
mulut, tetapi umumnya digunakan pada skin ulcers yang bagian luar.

Review : cara mengatasi nyeri pada mulut dan oral hygiene


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Implementasi keperawatan
Upaya kesehatan : Kuratif
Kebutuhan dasar : rasa aman dan nyaman
Sistem Tubuh : Sensory system
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby,
USA Chapter 17. p. 314

6. Anda merawat Ny. A (60 tahun) yang sedang meringis kesakitan sambil memegang lutut
kanan nya yang tampak bengkak, memerah dan hangat jika di raba. Ny. A mengatakan
kakinya sakit dan akan tambah sakit jika di tekuk, sehingga ia sulit untuk beraktifitas dan
dokter mengatakan ia mengalami Osteo Arthritis. Ia mendapat terapi obat Cataflam 3 x
1 tab (50 mg) Ny. A sering merasakan perutnya perih, kembung, perut terasa penuh.
Apakah masalah yang dialami Ny. A tersebut ?
A. Perforasi lambung
B. Hepatomegali
C. Tukak lambung
D. Perdarahan lambung
E. Gagal ginjal

Jawaban : C

6
Rasional :

Cataflam adalah termasuk golongan obat Nonsteroidal AntiInflamatory Drugs (NSAIDs)


yang mengandung Diklofenak Natrium merupakan obat untuk membantu mengurangi
rasa sakit dan pembengkakan (Inflamasi) dari berbagai ringan sampai sedang kondisi yang
menyakitkan. Salah satu effect sampingnya pada lansia adalah Gastric Ulcers, disebabkan
karena Diklofenac dapat meningkatkan produksi asam lambung,yang ditandai dengan
rasa nyeri perut bagian atas, mual, muntah, dispepsia dan kembung. Untuk mencegah itu,
maka onat Cataflam sebaiknya dikonsumsi setelah makan dan tidak dalam waktu lama.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek dan pilihan jawaban. Tidak memilih Gastric
Perforasi (A), karena gejala nya pasien akan sangat kesakitan pada perut, demam, mual dan
muntah, perut tegang sekali dan nyeri tekan. Sedangkan Hepatomegali (B) gejala yang
dirasakan adalah mual, nyeri otot, kelelahan, dan warna kuning pada kulit. Sedangkan
perdarahan pada lambung (D), tandanya pasien muntah darah atau bab kehitaman, nyeri perut.
Dan gagal ginjal (E) ditandai dengan gejala mual, nafas agak sesak , dan susah kencing.

Review : efek samping dan efek yang tidak diharapkan dari obat Cataflam
Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Implementasi keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : rasa aman dan nyaman
Sistem Tubuh : Pencernaan
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby, USA
Chapter 14. hal. 263

http://www. Berbagimanfaat.com/2014/01/tukak-duodenum.html, by dr. Atika

7. Seorang ibu (73 Tahun) sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit karena sudah
sembuh. Tetapi ia menangis karena ia harus pulang ke Panti sosial lagi karena sudah 2
bulan ini ia tinggal disana. Anak nya ada 3 orang dan sudah berkeluarga yang tinggal di
lain kota dengan lansia tersebut. Apakah yang Anda sarankan kepada ibu tersebut ?
a. Ibu kembali dulu ke panti untuk menenangkan diri
b. Menganjurkan salah satu anggota keluarga ada yang menemani ibu di rumah
c. Menyarankan pada ibu untuk tinggal bersama keluarga di rumah
d. Panti menyediakan kamar khusus untuk ibu
e. Keluarga menyediakan seorang perawat lansia untuk menemaninya di rumah

7
Jawaban : C

Rasional :

Keluarga adalah lingkungan ideal bagi lansia, karena keluarga memberikan support dan
perawatan yang dibutuhkan lansia. Meskipun lansia dalam kondisi tirah baring, tetap ia lebih
suka bila dirawat oleh keluarga daripada tenaga professional di rumah sakit. Di rumah, lansia
bisa bertemu dengan anak, cucu, keponakan, dan saudara-saudara lain nya tanpa batasan
waktu berkunjung seperti di rumah sakit atau panti. Psikologis lansia

Strategi mengerjakan Soal : Fokus pada Subyek. Tidak memilih A karena lansia sudah merasa
tidak nyaman di panti sosial karena umumnya jarang bertemu dengan keluarganya. Juga tidak
memilih B, karena bukan hanya salah satu dari anggota keluarga, tetapi sebaiknya bersama
keluarga (extended family). Tidak memilih D, karena lansia tidak perlu kamar khusus di panti,
karena akan semakin mengisolasi lansia dengan teman lansia lainnya. Tidak memilih E, karena
bukan hanya perawat yang menemaninya di rumah, tetapi akan lebih baik perawat lansia dan
anggota keluarga dari lansia tersebut, karena kehangatan keluarga sebagai support psikologis
lansia agar semangat untuk sembuh.

Review : Lingkungan yang ideal bagi Lansia adalah di rumah bersama keluarga
Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Perencanaan tindakan keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : rasa aman dan nyaman
Sistem Tubuh : .....
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby, USA
Chapter 6. P. 99

8. Tn S (82 Thn) dirawat di ruang khusus karena Pneumonia. Nafasnya sesak, batuk dan
demam. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan TD 130/90 mmHg, RR 40 x/mnt, Suhu 37 5 C.
Keluarga pasien mengatakan bahwa ia tahu penyakit pasien menular dan tidak mau
menunggu pasien di RS. Informasi apakah yang akan disampaikan perawat kepada
keluarga ?.
A. Keluarga hanya bisa melihat dari luar saja lewat jendela kaca
B. Sebaiknya keluarga tidak sering menjenguk
C. Keluarga tidak perlu memakai masker, supaya menjaga perasaan pasien
D. Menjelaskan kepada keluarga dan pengunjung tentang penularan infeksi
E. Terkadang gejala tidak tampak, maka keluarga perlu berhati-hati

8
Jawaban : D
Rasional :
Apabila ada anggota keluarga yang terkena penyakit menular, maka keluarga dan
pengunjung perlu tahu bagaimana cara penularan penyakit dari si sakit ke orang lain
disekitarnya. Ini bertujuan untuk pencegahan penularan dan keluarga bersikap dan
berperilaku tepat dalam pencegahan, misalnya menggunakan masker, mencuci tangan
sebelum dan sesudah berkunjung dengan benar).
Strategi mengerjakan soal : cari kata kunci yang ada di soal dan lihat pilihan jawabannya.
Jika penyakit Pneumonia yang diderita anggota keluarganya sudah sangat infeksius yang
disertai dengan penurunan imun tubuh, maka pilihan jawaban A bisa dipilih, yaitu
keluarga hanya bisa melihat pasien dari luar melalui jendela kaca. Tidak memilih
keluarga tidak sering menjenguk (B) tidak ada hubungannya dengan penyakit pasien,
asalkan menjaga hygiene diri, keluarga dianjurkan menggunakan masker (C) dengan
penjelasan kepada pasien supaya pasien mengerti, dan Informasi yang diberikan kepada
keluarga bahwa gejala tidak tampak (E) adalah benar, tetapi itu informasi yang diberikan
untuk pasien agar lebih berhati-hati untuk komplikasinya.

Review : pentingnya keluarga mengetahui tentang penyakit dan penularan


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Perencanaan tindakan keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : rasa aman dan nyaman
Sistem Tubuh : Pernafasan
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby, USA
Chapter 15. p. 278

9. Ny. S (56 Thn) tampak terbaring lemah di tempat tidur yang di letakkan di ruang tengah
sebuah keluarga. Anaknya mengatakan ibunya tidak mau makan sudah beberapa
minggu ini dan diam saja. Hasil pemeriksaan: perut pasien besar, di raba keras, kulit
ikterik, tubuh kurus, wajah pucat, TD 100/70 mmHg, RR 20 x/mnt, Nadi 68 x/mnt, TB
155 cm, BB 37 kg. Menurut anaknya sudah kemo 10 kali. Apakah diagnosa keperawatan
yang tepat untuk pasien tersebut ?
A. Resiko terjadinya infeksi
B. Nutrisi tidak seimbang : kurang dari kebutuhan tubuh
C. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit
D. Resiko terjadi isolasi sosial

9
E. Kurangnya perawatan diri

Jawaban : B
Rasional :
Pasien bisa mengalami penurunan nafsu makan, mual, muntah, kelelahan, rambut rontok,
perubahan pada kulit, penurunan memori, perubahan emosional, masalah kesuburan. adalah
merupakan salah satu efek dari tindakan kemoterapi. Meskipun efek samping ini tidak selalu
sama pada setiap orang. Hal ini karena pertumbuhan sel-sel kanker yang tergolong cepat,
sehingga obat-obatan kemoterapi juga harus bekerja ekstra untuk membunuh sel kanker,
namun karena obat ini menyebar ke seluruh bagian tubuh, maka bisa dengan mudah
mempengaruhi organ dan sel-sel lainnya yang masih normal dan sehat. Dampaknya organ dan
sel-sel lain yang terserang dampak kemoterapi secara berangsur-angsur akan melemah dan
rusak.

Strategi mengerjakan soal: fokus pada soal dan kata kuncinya dan pelajari pilihan jawabannya.
Tidak memilih resiko terjadi infeksi (A) karena ini adalah tidak segera terjadi saat ini dan tidak
prioritas karena infeksi bisa terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat kurang makan.
Kurang pengetahuan tentang penyakit (C) tidak tampak pada kasus ini karena jelas pasien
mendapat kemoterapi. Resiko terjadi isolasi sosial (D) bisa saja terjadi dalam jangka waktu lama
karena pasien lama tidak bisa keluar rumah, sehingga terisolasi oleh lingkungannya. Kurangnya
perawatan diri (E) belum tentu terjadi, karena ini bisa dibantu oleh keluarga, support sistem
yang diberikan keluarga.

Review : efek samping dan efek yang tidak diharapkan dari tindakan kemoterapi
Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Diagnosa keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : Nutrisi
Sistem Tubuh : pencernaan
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby, USA
Chapter 15. p. 276

10. Tn. K (72 Thn) meringis kesakitan di ruang rawat Geriatri. Ia mengatakan sejak 3 bln lalu
sakit di kaki dan pinggang bagian belakang. Ia mengatakan tidak tahu bagaimana cara
mengurangi nyeri tanpa obat, dan ia mengatakan tidak bisa lagi berjalan lebih dari 30
meter tanpa istirahat, tidur sedikit terganggu dan khawatir akan tambah nyeri. Ia

10
mengatakan nyerinya diangka 9 pada skala nyeri 1-10. Ia mendapat obat anti nyeri
berupa opioid. Apakah diagnosa keperawatan pasien pada saat ini ?
A. Nyeri kronik berhubungan dengan tidak adekuatnya pengetahuan tentang
manajemen nyeri
B. Resiko konstipasi berhubungan dengan penggunaan alagesik
C. Ketidakmampuan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
D. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri
E. Ansietas berhubungan dengan program pengobatan

Jawaban ; A

Rasional :

Nyeri kronik adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dengan
kerusakan jaringan aktual atau potensial yang terjadi dalam jangka waktu lama yaitu 3 bulan
atau lebih. Nyeri ini bisa ditandai dengan ekspresi wajah nyeri misal, tampak kacau, meringis,
konsen pada diri sendiri. Orang yang mengalami nyeri selalu berusaha untuk mengurangi rasa
nyerinya dengan berbagai cara. Terkadang mereka tidak tahu pasti tindakan mana yang bisa
mengurangi rasa nyerinya. Semua cara akan dicoba untuk terbebas dari rasa nyeri.
Ketidaktahuan tentang manajemen nyeri bisa mengakibatkan nyeri menjadi kronik dan lama.
Maka tindakan yang tepat untuk mengatasi nyeri sangat dibutuhkan.

Strategi mengerjakan soal : fokus untuk mempelajari subjek. Obat opioid (B)mempunyai efek
samping konstipasi pada pasien yang mengkonsumsinya, dengan catatan sangat dipengaruhi
oleh jumlah konsumsi serat dan cairan yang masuk. Obat ini tidak diberikan jika pasien mampu
mengatasi nyerinya tanpa obat. Untuk ketidakmampuan mobilitas fisik karena nyeri (C) tidak
dipilih karena pasien masih bisa bergerak, hanya saja tidak penuh seperti dulu. Gangguan pola
tidur (D) tidak terjadi pada pasien ini, begitu juga Ansietas (E) tidak terjadi karena pasien sadar
dan masih mencari pertolongan untuk mengurangi rasa nyerinya.

Review : mengatasi nyeri segera adalah penting bagi yang mengalami nyeri
Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Diagnosa keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : Rasa aman dan nyaman
Sistem Tubuh : Sensory
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby, USA
Chapter 15. p. 264

11
11. Ny. D (60 Thn) datang konsultasi pada perawat tentang suaminya (62 Thn) yang sudah
lama tidak mesra dengannya, bahkan tidak lagi melakukan hubungan seksual seperti
dulu. Sekarang hubungannya seperti saudara saja. Mereka sudah mempunyai anak 4
orang. Ia mengatakan bahwa suaminya Hipertensi sejak 2 tahun lalu. Apakah yang Anda
kaji lebih lanjut pada ibu tersebut?
A. Apakah dulu dijodohkan?
B. Apakah masih tidur sekamar ?
C. Apakah bapak minum obat Hipertensi ?
D. Apakah mereka tinggal bersama anak dan cucu mereka?
E. Apakah bapak ada penyakit Diabetes mellitus ?

Jawaban : C

Rasional :

Salah satu efek samping dari Obat Hipertensi adalah tidak bisa orgasme dan disfungsi ereksi, hal
ini dikarenakan obat akan bekerja menghambat pembuluh arteri dalam penis melebar,
sehingga aliran darah ke penis tidak bisa masuk.

Strategi mengerjakan soal : fokus pada soal, kata kunci dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban di
jodohkan (A), tidur sekamar (B) dan tinggal bersama anak cucu (D) adalah masalah psikologis
yang bisa diatur untuk waktunya dan tidak mempengaruhi kebutuhan sexual lansia. Sedangkan
riwayat penyakit Diabetes mellitus (E) tidak semua mempengaruhi pemenuhan kebutuhan
seksual lansia, karena tergantung dari lamanya sakit, kadar gula darah dan tingkat
keparahannya.

Review : mengatasi masalah psikologis lansia berkaitan dengan sexuality


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Pengkajian keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : Sexuality
Sistem Tubuh : Reproduksi
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby, USA
Chapter 13. p. 245

12. Tn. T (67 Thn) hari ini mengeluh nyeri pada dadanya dan bila bergerak rasa nyeri akan
bertambah. Tn. T 3 bulan lalu di Diagnosa mengalami Kanker paru-paru dan
mendapatkan Kemoterapi Vincristine, Setelah di kemo, respon tubuh pasien mual,

12
muntah, sakit kepala. Efeksamping dari obat ini adalah myelosuppression, hasil
pemeriksaan ditemukan rendahnya sel eritrosit, leukosit dan Trombosit. Apakah diagnosa
keperawatan pada pasien ini ?.
A. Resiko infeksi berhubungan dengan depresi sumsum tulang
B. Resiko Injuri, perdarahan berhubungan dengan depresi sumsum tulang akibat
sekunder kemoterapi.
C. Resiko dehidrasi berhubungan dengan muntah
D. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit
E. Cemas berhubungan dengan rasa nyeri hebat

Jawaban : B

Rasional : pemberian obat kemoterapi akan mengakibatkan myelosuppression


(penurunan produksi sel darah) karena obat kemo tidak hanya mematikan sel kanker
yang sedang membelah, tetapi juga mematikan sel sehat yang sedang membelah. Sel
darah yang dirusak antara lain adalah Trombosit yang berfungsi sebagai pembekuan
darah, maka resiko perdarahan sangatlah tinggi.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek. Resiko infeksi (A) bisa saja terjadi,
tetapi dalam jangka waktu minimal 3 hari, sehingga tidak prioritas untuk saat ini.
Dehidrasi tidak terjadi karena muntah (C) yang terjadi akibat kemoterapi tidaklah
banyak, sehingga tidak mengakibatkan dehidrasi, sedangkan nyeri (D) pada pasien
memang dirasakan, tetapi tidak prioritas untuk segera diatasi, karena tidak
membahayakan. Untuk cemas (E) tidak tampak pada pasien, yang lebih dirasakan
pasien adalah nyeri nya.

Review : efek samping dari obat kemoterapi Vincristine


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : penentuan Diagnosa keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : Oksigenasi
Sistem Tubuh : Pernafasan
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier
Mosby, USA Chapter 17. p. 310-312

13. Ny. R (62 Thn) sudah dinyatakan boleh pulang oleh dokter spesialis jantung. Ny. R
mengatakan dadanya sudah tidak sakit lagi dan sesak nafasnya sudah banyak berkurang,

13
tetapi pesan dokter harus banyak latihan agar jantungnya sehat dan membaik. Apakah
pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mengetahui aktivitas apa saja yang boleh
dilakukan oleh Ny. R tersebut ?
A. Echo Cardiografi
B. Elektrocardiogram
C. Treadmill Test
D. Vector cardiografi
E. Angiografi

Jawaban : C
Rasional :
Treadmill atau suatu stress test jantung adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
mencari tahu bagaimana jantung merespon tekanan pada saat beraktivitas fisik.
Selain bertujuan untuk mengetahui tingkat keparahan penyakit arteri koroner, dapat
juga mengetahui kebugaran fisik seseorang. Hasilnya nanti akan diketahui aktivitas
apa saja yang bisa dilakukan oleh seseorang sesuai kemampuan jantungnya.

Strategi mengerjakan soal : fokus pada subjek. Echo adalah alat untuk
mengevaluasi kesehatan jantung, sedangkan Elektro cardiografi adalah alat untuk
menilai kelistrikan jantung. Vektor adalah alat untuk menentukan axis atau letak
jantung, dan Angiografi adalah alat untuk mengetahui keadaan pembuluh darah
yang ada di jantung.

Review : alat pemeriksaan diagnostik jantung untuk penentuan aktivitas


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Prosedur keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : Mobilisasi
Sistem Tubuh : Kardiologi
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby,
USA Chapter 21. p. 413

14. Perawat mendekati Tn. H (86 Thn) yang baru datang di IGD dan mengatakan nafasnya
sesak kalau malam. Ia mengatakan perlu 3 bantal untuk bisa tidur nyaman. Pemeriksaan
fisik didapatkan TD 170/96 mmHg, RR 36 x/mnt irreguler, kulit pucat, dingin dan
keringat dingin, tampak distensi JVP, kedua kaki bengkak. Apakah tindakan keperawatan
yang tepat untuk Tn. H tersebut?

14
A. Monitor TD, HR, RR dan suara nafas setiap jam atau sesuai kebutuhan
B. Beri oksigen 2 lt/mnt
C. Ciptakan suasana lingkungan tenang untuk istirahat
D. Timbang berat badan pasien setiap hari
E. Pasien disarankan puasa sementara

Jawaban : A

Rasional : Memonitor tanda-tanda vital adalah tugas mandiri perawat, dan


dengan memonitor keadaan tanda-tanda vital yang meliputi TD, HR, RR dan
suara nafas sesuai kebutuhan akan mengetahui perubahan kondisi pasien. Sesak
dikarenakan ada masalah pada sirkulasi darah akibat CHF yang dideritanya.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada soal dan pertanyaan soal. Pemberian
oksigen (B) adalah tindakan kolaborasi dengan Dokter, dan dokter yang
menetukan apakah pasien perlu diberi Oksigen atau tidak. Lingkungan istirahat
yang tenang (C) memang diperlukan, tetapi untuk keadaan pasien yang sesak
seperti ini lebih diperlukan perubahan posisi dan pemantauan tanda vital.
Timbang berat badan (D) dan Puasa (E) tidak tepat untuk pasien ini.

Review : Tindakan keperawatan untuk pasien dengan CHF


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Implementasi keperawatan
Upaya kesehatan : Kuratif
Kebutuhan dasar : Oksigenasi
Sistem Tubuh : cardiovascular
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier
Mosby, USA Chapter 21. p. 412

15. Seorang laki-laki Tn. R (71 Tahun) mengatakan akhir-akhir ini ia cepat lelah, keringat
dingin, sering kesemutan pada kaki, ujung jari kaki nyeri sampai terasa kebas. Hasil
pemeriksaan kaki teraba dingin dibanding kaki lainnya, Capillary refil > 2 mnt, Riwayat
Diabetes Mellitus sejak 10 tahun lalu, merokok,jarang olah raga. Apakah evaluasi yang
akan dicapai pada pasien ini ?
A. Nyeri berkurang bahkan hilang
B. Bisa beraktivitas seperti biasa sebelum sakit
C. Kaki teraba hangat, teraba pulse di kaki, dan tidak kesemutan
D. Tidak ada perubahan warna kulit kaki

15
E. Pertumbuhan kuku kaki normal tidak ada gangguan

Jawaban : C

Rasional :

Pada pasien Peripheral Artery Occlusive Disease (PAOD) atau penyempitan pembuluh
darah arteri perifer adalah kondisi penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke kaki menjadi tersumbat, sehingga menimpulkan tanda dan gejala,
tungkai kaki bawah terasa dingin, lemah, kuku kaki rapuh dll, karena nutrisi ke kaki
bawah tidak lancar dan terjadi sumbatan.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek, lihat kata kuncinya. Nyeri akan
berkurang (A) bila mendapatkan analgesic dari dokter, Beraktivitas seperti sebelum
sakit (B) bisa dicapai dalam waktu yang lama, Warna kulit kaki akan berubah (D)
menjadi lebih pucat atau berwarna biru, dan kulit kaki menjadi berkilau. Pertumbuhan
kuku kaki akan menjadi rapuh (E) karena peredaran darah ke kaki tidak lancar,
sehingga nutrisi ke kaki juga berkurang dan mengakibatkan pertumbuhan kuku kaki
terganggu.

Review : Evaluasi keperawatan pada Peripheral Artery Occlusive Disease


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Evaluasi keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar :
Sistem Tubuh : cardiovascular
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier
Mosby, USA Chapter 21. p. 414

16. Seorang perawat mengunjungi pasien nya yang pulang dari rumah sakit minggu lalu
karena penyempitan pembuluh darah arteri perifer. Pasien nya mengatakan tungkai
bawahnya masih nyeri buat berjalan. Ia hanya banyak duduk di rumah dan masih
merokok. Pasien mengatakan ingin segera sembuh agar bisa ke sawah lagi. Apakah
pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien tersebut ?
A. Kaki yang sakit harus diistirahatkan
B. Kaki direndam dengan air hangat yang diberi garam
C. Tidak ada pantangan makanan
D. Diet tinggi kalori tinggi protein
E. Harus berhenti merokok dan olahraga teratur

Jawaban : E
16
Rasional : kaki yang sakit dan mengalami penyempitan pembuluh darah perifer boleh
digerakkan sesuai batas kemampuan, apabila sering diistirahatkan akan mengakibatkan sumbatan
tambah parah karena aliran darah sangat ke kurang ke bagian tungkai kaki bawah.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek. Kaki diistirahatkan(A) hanya pada saat sakit
saja beberapa menit. Rendam kaki dengan air hangat dan garam (B) dilakukan pada kaki yang
oedem atau memar yang bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah sehingga melancarkan
peredaran darah. Pada pasien dengan penyempitan pembuluh darah arteri perifer harus bisa
mengurangi atau menghindari makanan berlemak (Kolesterol) karena salah satu penyebab
tersumbatnya pembuluh darah adalah disebabkan oleh kolesterol, kekakuan pembuluh darah
karena lansia, obesitas dan kurang olah raga. Tinggi kalori (E) tidak menjadi pilihan karena pada
pasien ini justru harus mengurangi makanan yang berlemak tinggi dan protein yang dibutuhkan
secukupnya saja karena lansia tidak terjadi pertumbuhan tulang lagi.

Review : Tindakan keperawatan pada Peripheral Artery Occlusive Disease


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Implementasi keperawatan
Upaya kesehatan : Rehabilitasi
Kebutuhan dasar : Nutrisi
Sistem Tubuh : Kardiologi
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier
Mosby, USA Chapter 21. p. 418

17. Seorang perawat Geriatri mengunjungi pasien nya Ny. L (65 Tahun) yang menderita
Tuberkulosis. Sudah 2 bulan ini pasien mengkonsumsi pyrazinamide. Saat ini pasien
mengatakan sendi-sendi pada nyeri terutama bila bergerak, tidak bengkah dan tidak
memerah. Apakah masalah yang dialami pasien ini ?
A. Arthritis
B. Peripheral neuritis
C. Hipersensitivity
D. Arthralgia
E. Gout

Jawaban : D

Rasional : salah satu efek samping dari Pyrazinamide adalah Arthralgia yaitu nyeri
pada sendi yang umumnya bersifat non inflamatory, sehingga tidak ada tanda radang
seperti nyeri, panas, bengkak, memerah dan fungsi terganggu.

17
Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek. Tidak memilih Artritis (A) dan
Peripheral neuritis (B) dan Hypersensitivity (C) adalah merupakan efek samping
dari Isoniazid, dan Gout (E) adalah penyakit pada sendi akibat terlalu banyak asam
urat di tubuh. Rasa sakit biasanya terjadi di jempol kaki, lutut, pergelangan tangan
atau siku.

Review : Efek samping dari obat Tuberkulosis Pyrazinamide


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Implementasi keperawatan
Upaya kesehatan : Kuratif
Kebutuhan dasar : Aman dan nyaman
Sistem Tubuh : pernafasan
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier
Mosby, USA Chapter 22. p. 442

18. Perawat Geriatri mengadakan kunjungan rumah Ny. S (68 Thn) dengan Diabetes mellitus
tipe 2. Ia mengatakan matanya kabur dan tidak jelas melihat, GDS hari ini 457 gr/dl. Ia
mengatakan barusan diberi makan oleh tetangganya. Apakah pengkajian berikutnya
untuk mencegah meningkatnya kadar gula darah Ny. S ?
A. Dengan siapa pasien tinggal ?
B. Apakah pasien tinggal sendiri di rumah ?
C. Sedekat apa hubungannya dengan tetangga nya?
D. Siapa yang menanggung biaya hidup pasien ?
E. Berapa jumlah anak pasien ?

Jawaban : B

Rasional : Seorang lansia dengan DM Tipe 2 yang hidup sendiri di rumah, ia akan
mempunyai masalah dalam menyediakan makanan nya sendiri. Dengan demikian akan
makan seadanya dengan kualitas dan kuantitas yang tidak sesuai dengan aturan diet
DM dikarenakan kurangnya motivasi dan merasa diisolasi lingkungannya.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek. Tidak memilih jawaban yang lain
karena masalah kedekatan dengan tetangga, siapa yang menemani, jumlah anak, dan
penanggung biaya tidak berdampak langsung pada DM nya,

Review : Tindakan keperawatan pada Peripheral Artery Occlusive Disease


Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif

18
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Pengkajian keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : Nutrisi
Sistem Tubuh : Endokrin
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier
Mosby, USA Chapter 23. p. 462-463

19. Perawat Geriatri merawat Ny. M (62 Thn) dengan Diabetes mellitus tipe 2. Ia
mengatakan kepalanya sering migrain, kaki dan tangannya kesemutan, mudah lelah. GDS
hari ini 312 gr/dl. Ia bertanya selain diet karbohidrat untuk menurunkan gula darah nya,
apalagi yang harus ia lakukan ?
A. Tidak makan dan minum yang manis
B. Cukup istirahat
C. Olah raga ringan dan teratur
D. Ikuti daftar diet dari ahli gizi
E. Banyak makan serat

Jawaban : C

Rasional : saat otot berkontraksi selama berolahraga, akan merangsang mekanisme lainnya di
dalam tubuh yang bukan insulin, dimana mekanisme ini akan membantu sel untuk mengambil
glukosa dan menggunakannya sebagai energi, baik dengan atau tanpa insulin. Sel-sel tubuh akan
meningkatkan sensitivitasnya terhadap hormon insulin. Dengan demikian tubuh bisa
mengendalikan kadar gula darah.

Strategi mengerjakan soal : Fokus dan teliti dengan subjek. Menurunkan kadar gula darah
tubuh tidak semata-mata dari pengaturan diet, banyak yang ikut berperan dan mempengaruhi
turunnya kadar gula darah yaitu salah satunya olahraga.

Review : cara menurunkan kadar gula darah tubuh selain diet karbohidrat
Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain : Pengetahuan kognitif
Keilmuan : Keperawatan Gerontik
Proses keperawatan : Implementasi keperawatan
Upaya kesehatan : Preventif
Kebutuhan dasar : Nutrisi
Sistem Tubuh : Endokrin
Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier Mosby,
USA Chapter 21. p. 465

19
20. Hari ini anda merawat Tn. J (59 Thn) di ruang rawat bedah. Tn. J mengeluh nyeri pada
perut kanan atas dan menjalar sampai area Scapula kanan. Nyerinya seperti tajam,
kejang, tumpul dan muncul tiba-tiba, sering langsung setelah makan, mual dan muntah.
Hasil pemeriksaan diagnostik : ada batu di empedu. Apakah yang perlu dikaji pada Tn J
tersebut ?
A. Apakah ada keluarga yang sakitnya seperti ini ?
B. Bagaimana sumber air minum ?
C. Riwayat kadar kolesterol tinggi ?
D. Riwayat Hipertensi ?
E. Riwayat DM ?

Jawaban : C

Rasional : Terbentuknya Batu empedu diduga akibat pengerasan kolesterol yang tertimbun
dalam cairan empedu. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah kolesterol
dan senyawa kimia dalam cairan tersebut. Akibatnya pasien merasa sakit hebat yang mendadak
dan terus menerus, kuning, dan denyut jantung berdetak cepat.

Strategi mengerjakan soal : Fokus pada subjek. Batu empedu ini bukan penyakit keturunan,
tetapi kebiasan makan dan gaya hidup di keluarga bisa mempengaruhi. Sumber air minum yang
banyak mengandung kalsium akan mengakibatkan batu ginjal, dan tidak ada hubungannya
dengan penyakit Hipertensi dan Diabetes mellitus.

a. Review : Mengkaji faktor yang menyebabkan terjadinya batu empedu


b. Kompetensi : Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
c. Domain : Pengetahuan kognitif
d. Keilmuan : Keperawatan Gerontik
e. Proses keperawatan : Pengkajian keperawatan
f. Upaya kesehatan : Preventif
g. Kebutuhan dasar : Nutrisi
h. Sistem Tubuh : Gastrointestinal
i. Daftar pustaka : Sue E Meiner (2015) Gerontologic Nursing, Fift Edition, Elsevier
Mosby, USA Chapter 24. p. 498-499

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai