Anda di halaman 1dari 30

BST-CBD

Hyperemesis
Gravidarum
Felisia Hilianti - 1915091

Pembimbing: dr. Erik Saiman, Sp.OG


Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Usia :29 tahun
Alamat : Baleendah, Bandung
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : Universitas / Akademi
Nama suami : Tn. A
Pekerjaan : Karyawan
Status nikah : 1x, 5 tahun
Tgl masuk : 25 Januari 2021
Jam : 10.04
Anamnesis

• Keluhan utama: mual dan muntah


• Ny. E G2P1A0 gravida 8-9 minggu datang ke IGD RS dengan keluhan mual dan
muntah. Pasien melakukan test pack tanggal 17 Desember dan dinyatakan positif.
1 minggu setelah melakukan test pack, pasien merasa mual, lemas, dan pusing.
Mual dirasakan sepanjang hari. Pasien tidak dapat makan karena setiap habis
makan selalu muntah. Muntah berisi cairan dan makanan. Tidak ada darah. Nafsu
makan pasien turun, BB sebelum hamil 52kg, sekarang menjadi 50 kg. Pasien juga
mengeluh hal yang sama pada kehamilan sebelumnya dan berhenti pada usia
kehamilan 5 bulan.
Anamnesis Tambahan
● RPD : Mual dan muntah pada kehamilan sebelumnya, HT
(-), DM (-)
● RPK : (-)
● Riwayat menstruasi
○ HPHT : 15 November 2020
○ Menarche : 14 tahun
○ Siklus : 28 hari, teratur
○ Lama : 5 hari
● Tafsiran partus: 22 Agustus 2021
● ANC : Kontrol pertama kehamilan ke dokter
● Riwayat KB : IUD 3 tahun
Riwayat Obstetri
Pernikahan Usia Cara Jenis
Kehamilan Penolong BBL Keadaan
ke Kehamilan Persalinan Kelamin

Sehat usia 4
1 1 9 bulan Dokter SC Laki-laki 3.3 kg
tahun

Hamil saat
2
ini
Pemeriksaan Fisik
● KU: baik
● Kesadaran: CM
● Kesan sakit: ringan
● Status Gizi
○ BB : 50kg → sebelumnya 52kg
○ TB : 150 cm
● TTV
○ TD : 110/70 mmHg
○ N : 84x/mnt
○ R : 20x/mnt
○ S : 36.5 oC
Status Generalis
● Kepala : conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, bibir dan mukosa mulut
kering
● Leher : KGB tidak teraba membesar
● Thoraks :
○ Pulmo : VBS +/+, ka=ki, ronkhi -/-, wheezing -/-
○ Cor : BJM, S1=S2, murmur (-)
● Abdomen : cembung, soepel, BU (+).
● Ekstremitas : oedem -/-, akral hangat, CRT < 2”, turgor cukup
Status Obstetrikus:
● TFU : fundus uteri belum teraba
● Letak janin : (-)
● His : (-)
● BJJ : (-)
● Lingkar perut: (-)
● TBBJ : (-)
● Leopold I : (-)
● Leopold II : (-)
● Leopold III : (-)
● Leopold IV : (-)
Pemeriksaan dalam:
● Tidak dilakukan pemeriksaan dalam.
Pemeriksaan panggul:
● Tidak dilakukan pemeriksaan panggul.
Diagnosis Masuk
G2P1A0 gravida 8-9 minggu dengan hiperemesis gravidarum grade I + Bekas
SC
Usulan PP
1. Hematologi rutin
2. Urinalisis rutin
3. Serum elektrolit
4. Fungsi ginjal
5. Fungsi hepar
6. USG
Penatalaksanaan
Non Farmakologi:
● Observasi TTV Ibu
● Edukasi ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering dan menghindari makanan
berlemak
Farmakologi
● Infus RL 2000cc u/24 jam
● Ondansetron 3x4 mg IV, tiap 6 jam
● Neurobion® 5000 2x1 amp drip dalam infus RL 500cc
● Folavit® 1x1 tab
Prognosis
Quo ad vitam: dubia ad bonam

Quo ad sanationam: dubia ad bonam

Quo ad functionam: dubia ad bonam


Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang
terjadi pada awal kehamilan sampai umur
kehamilan 20 minggu. Keluhan dapat menjadi
hebat → mengganggu aktivitas sehari-hari, BB
↓ (min) 5% BB sebelum hamil, dehidrasi, dan
ketonuria.

Sarwono, ACOG 2018


Klasifikasi HEG
Muntah persisten, dehidrasi ringan,
01 nadi sedikit meningkat, TD sedikit
turun.

Gejala lebih berat, dehidrasi sedang


Klasifikasi
02 berat, ikterus, dapat ditemukan
aseton & bilirubinuria
Buku Ilmu
Kebidanan, Sarwono

Dapat terjadi ggn kesadaran (Delirium-


03 koma), ikterus, sianosis, nystagmus,
ggn jantung.
Pregnancy-Unique Quantification of Emesis and Nausea (PUQE)
Epidemiologi
ACOG 2018
Prevalensi nausea pada Rekurensi nausea dan
kehamilan: 50-80% vomitus pada kehamilan
Prevalensi vomitus pada pada kehamilan selanjutnya
kehamilan: 50% → 15-81%

Insidensi hiperemesis gravidarum Indikasi tersering utama hospitalisasi pada


0,3-3% kehamilan (perbedaan masa awal kehamilan, tersering kedua
etnis dan kriteria diagnosis pada (setelah kelahiran preterm) selama masa
studi populasi) kehamilan
Faktor Risiko
Plasenta
Massa placenta
yang meningkat 1 2 Genetik
(gemeli, mola)

RPD Riwayat
Motion sickness, 3 4 Riwayat HEG
migraine sebelumnya
Etiopatogenesis
Etiologi idiopatik

Teori Evolusi Teori Hormonal


nausea dan vomitus Psikologis ●
sebagai reaksi adaptasi hCG → konsentrasi ↑
masih jadi merangsang CTZ
tubuh untuk
perdebatan, ● Estrogen → stimulasi
memproteksi ibu dan
predisposisi atau produksi NO →
bayi dari
komplikasi? relaksasi otot polos GIT
makanan/minuman
yang mungkin → ↓ gastric intestinal
berbahaya transit time + gastric
emptying
Patofisiologi

Electrolite
Takikardi, TD ↓ BB ↓
Imbalance Dehidrasi → vol Tidak mau makan/minum →
Vomitus persisten → intravaskuler ↓ (tekanan starvasi akut → pembentukan
dehidrasi → darah dapat ↓) → perfusi ↓ benda keton (ketonuria)
ketidakseimbangan → hambatan penghantaran
elektrolit, defisiensi Persediaan glukosa sebagai
nutrisi dan oksigen ke
sumber energi ↓ →
vitamin B1 jaringan → kompensasi:
kompensasi lipolisis,
takikardi
proteolisis → BB ↓
Problem
Amenore Solution
TTV
Saturn is the ringed one. It is Mercury is the tekanan
Takikardi, closest darah
to the
Amenore disertai muntah hebat, menurun pada keadaan berat,
a gas giant in the Solar Sun. It wasgangguan
subfebril; named after a
kesadaran
pekerjaan sehari-hari terganggu
System Romans/d
(apatis god
koma)

Gejala Klinis
PF Lab
Dehidrasi, kulit pucat, ikterus, Dapat ditemukan kenaikan
sianosis, BB↓; relatif Hb/Ht, leukosit shift to
the left, benda keton,
VT → besar uterus sesuai proteinuria
kehamilan, konsistensi lunak
Pemeriksaan Penunjang

03
Darah: serum
01 02 elektrolit & keton 04
Hematologi Rutin Urinalisis Rutin TSH, FT4 Fungsi Ginjal
Kultur Urin Fungsi Hepar
Gastroenteritis Appendicitis
Pielonefritis
Ulkus peptikum Hepatitis

Diagnosis Banding

Ketoasidosis Drug toxicity


Hipertiroidisme Masalah psikologis
diabetikum
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Mengonsumsi vitamin hipertiroid yang
prenatal 1 bulan sebelum disebabkan oleh
1st line: pyridoxine (B6) fertilisasi me↓ insidensi HEG/karena gestational
saja/kombinasi & keparahan nausea & transient
pyridoxine + vomitus pada kehamilan thyrotoxicosis/keduanya
doxylamine; aman dan dengan terapi suportif
efektif dan obat antitiroid tidak
direkomendasikan.

Level A
Level B

Jahe Methylprednisolone Efek samping


Penatalaksanaan Terapi dengan berat?
nonfarmakologi dengan jahe methylprednisolone
memberikan efek yang mungkin efektif pada
menguntungkan dalam nausea dan vomitus
mengurangi gejala nausea. yang parah dan
Pilihan terakhir
berulang
Level C
1. Terapi awal nausea dan vomitus pada kehamilan
dapat memberikan hasil yang baik dalam
mencegah progresi ke arah HEG. Hidrasi
2. Hidrasi IV: pasien yang tidak mampu Level C IV
mencukupi kebutuhan cairannya secara PO
dalam jangka waktu lama/muncul tanda-tanda
klinis dehidrasi
3. Koreksi ketosis dan defisiensi vitamin harus
Koreksi
Koreksi
dipertimbangkan; ketosis
○ Vomitus persisten → terapi dengan Ketosis
dextrose dan vitamin; thiamine harus
masuk sebelum infus dextrose untuk Enteral
mencegah Wernicke encephalopathy. tube
Peripherally feeding
inserted central
catheters
Level C
Enteral Peripherally
Tube Inserted
Central
Feeding Catheter

Menyediakan terapi Tidak untuk penggunaan


nutrisi suportif rutin akibat komplikasi yg
ditimbulkan

hanya sebagai pilihan


tidak responsif terapi medis & tidak
terakhir bila ada potensi
dapat mempertahankan BB-nya
tinggi morbiditas maternal
Komplikasi
Maternal Fetal
● Wernicke encephalopathy ● BBLR & partus prematurus (8%
● Nekrosis tubuler akut lebih ↑)
● Psikososial: depresi, ansietas ● Small for gestational age
(SGA)/IUGR
● Meningkatnya prevalensi
depresi, ansietas, dan bipolar di
masa dewasa
Thankyou!
Any question?

Anda mungkin juga menyukai