Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT

TERHADAP FAKTOR RESIKO PADA STROKE


DI KALIMANTAN TENGAH
A. Landasan Teori

Stroke merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) akibat


kerusakan pada otak yang terjadi secara mendadak, progresif, dan
cepat dikarenakan gangguan peredaran darah otak non-traumatik.

Gangguan seperti kelumpuhan salah satu sisi wajah atau anggota


badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo). Angka kejadian
stroke di Indonesia mencapai angka tertinggi yaitu sebesar 14,7% di
provinsi Kalimantan Timur (Riskesdas, 2018)
Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, prevalensi


penyakit stroke di Indonesia meningkat seiring
bertambahnya usia.

Stroke di Kalimantan Selatan banyak terjadi pada lanjut


usia dengan rentang 65-74 tahun sebanyak 4,88%.
Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan penelitian Howard et al (2018: 4) Untuk semua


kelompok ras-jenis kelamin kejadian stroke meningkat dengan
bertambahnya usia.
individu kulit putih risiko stroke lebih rendah pada wanita
dibandingkan dengan pria antara usia 65-74 tahun.
Data Riskesdas tahun 2018 tidak memastikan jenis kulit yang di
miliki perempuan secara spesifik.
namun data dari Riskesdas tahun 2018 bahwa wanita memiliki nilai
prevalensi lebih rendah sebesar 1,18% dari pada laki-laki sebesar
1,35%.
Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Angka kejadian stroke tertinggi di dapatkan tingkat pendidikan Tidak Tamat


Sekolah Dasar sebesar 2,12% dan yang paling rendah pada tingkat pendidikan
Tamat SMP sebesar 0,71%.
Penelitian yang dilakukan Nimah et al (2018: 83-84), terdapat peningkatan
pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilakukan intervensi berupa
pendidikan kesehatan melalui media booklet.
Melalui media promosi kesehatan dengan media booklet mengenai stroke
dapat merubah pola pemikiran keluarga pasien maupun masyarakat mengenai
kasus ini dan menganut teori Lawrence Green dan kreuter.
menurut Jackson (2018: 5) menjelaskan bahwa efek pendidikan
pada risiko stroke tampaknya sedikit lebih besar di antara
perempuan daripada laki-laki, tidak ada bukti interaksi statistik pada
skala multiplikatif atau aditif. Demikian pula dengan interaksi
statistik antara usia dan pendidikan untuk pria atau wanita.
Meskipun, didalam data Riskesdas Kalimantan Selatan tahun 2018
tak dijelaskan pasti pengetahuan yang lebih dominan terletak wanita
atau laki-laki.
Berdasarkan Tempat Tinggal

Data dari Riskesdas Kalimantan Selatan tahun 2018 dan


menurut penelitian Menurut Susilawati dan Nurhayati (2018:
42), menunjukkan bahwa faktor risiko stroke berdasarkan
tempat tinggal memiliki nilai prevalensi yang berbeda,
namun secara dampak yang di timbulkan ialah terjadinya
perubahan lingkungan pedesaan yang sekarang sudah
berubah dan gaya hidup yang tinggi dan kurang produktif.
Teori dan Pemecahan Masalah
• Teori yang pas dalam kasus ini adalah teori Snehandu B.Kar mencoba
menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku
merupakan fungsi dari:

• 1. (Behaviour intention ).
• 2. (Social-support).
• 3. (Accessebility of information).
• 4. (Personal autonomy).
• 5. (Action situation).
Pemecahan masalah dengan mengadakan promosi rutin
dan terjadwal secara menetap dengan lebih banyak lagi
penyebaran informasi mengenai informasi kesehatan yang
tersampaikan kepada masyarakat dan juga dapat
menumbuhkan lagi sikap kepedulian diri ke perilaku sehat
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1.Adelina, V., Ratnawati, DE., Fauzi, MA. 2018. Klasifikasi Tingkat Risiko Penyakit Stroke Menggunakan Metode GAFuzzy Tsukamoto.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. 2(9): 3015-3021
2.Howard, Vj., Madsen, TE et al. 2019. Sex and Race Differences in the Association of Incident Ischemic Stroke With Risk Factors.
Reasearch. Hal.4.
3.Irwan. 2017.”Etika dan Perilaku Kesehatan”. Cetakan I. CV. Absolute Media. Yogyakarta
4.Nimah, L., Nurwahyuni, T. 2018. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Media Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Keluarga Tentang
Speech Therapy pada Pasien Stroke di IRNA Seruni A RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Ners LENTERA. 6(1): 83-84.
5.Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2018. Laporan Provinsi Kalimantan Selatan Riskesdas 2018
6.Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2018. Laporan Riskesdas Nasional Tahun 2018
7.Santosa, WRB., Adilla, NST. 2019. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pre-Hospital Stroke Terhadap Pengetahuan dan Self-Efficacy
Masyarakat dalam Melakukan Tindakan Pertolongan Pre-Hospital Stroke. Jurnal Gawat Darurat. 1(1): 32.
8.Sulistiawati, F., Nurhayati. 2018. Faktor Resiko Kejadian Stroke di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan. 14(1): 44.
9. Aderson, E. 2019. Motivasi pada Rehabilitasi Pasca Stroke. Jurnal Skolastik Keperawatan. 5(1): 22
10.Hendayani, WL., Sari, DM. 2018. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Konsep Diri Pasien Stroke Yang Mengalami Kelumpuhan
Di Poli Klinik Saraf Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2018
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai