Anda di halaman 1dari 32

PELAYANAN KESEHATAN

PADA WANITA SEPANJANG


DAUR KEHIDUPANNYA

NURUL SYUHFAL NINGSIH, S.ST, M.KES


tr as i gambar
Ilus
Tujuan pembelajaran
Pada akhir sesi pembelajaran mahasiswa
diharapkan dapat:
1. Menjelasakan pelayanan kesehatan
pada wanita sepanjang daur
kehidupannya.
2. Menjelaskan macam-macam skrining
dan deteksi dini.
Referensi
 Marmi, 2014. Kesehatan Reproduksi
cetakan kedua. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
 Prapudiastuti, R, I, 2011. Buku Ajar
Kebidanan Komunitas Teori dan Aplikasi
dilengkapi Contoh ASKEB. Yogyakarta:
Nuha Medika
 Sarwono, 2008. Ilmu Kandungan cetakan
keenam. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
A. Pelayanan Kesehatan Pada Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya

Pendekatan yang diterapkan dalam


menguraikan ruang lingkup kesehatan
reproduksi adalah pendekatan siklus hidup
yang berarti memperhatikan kekhususan
kebutuhan penangan sistem reproduksi pada
setiap fase kehidupannya, serta
kesinambungan antara fase kehidupan
tersebut.
Dalam Pendekatan Siklus Hidup Ini
Dikenal Lima Tahap Yaitu
e ps i
Kons
1. Perlakuan sama terhadap janin laki-laki
atau perempuan.
2. Pelayanan antenatal, persalinan aman
dan nifas serta pelayanan bayi baru
lahir.
3. Masalah yang mungkin terjadi pada
tahap ini adalah pengutamaan jenis
kelamin, BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
4. Pendekatan pelayanan antenatal,
promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit.
Bayi dan anak

Asuhan yang diberikan adalah:


1. Asi Ekslusif
2. Tumbuh kembang anak dan
pemberian makanan dengan gizi
seimbang
3. Imunisasi dan menjelaskan terpadu
balita sakit
Asuhan yang diberikan:
1. Gizi seimbang
2. Informasi tentang kesehatan reproduksi
3. Pencegahan kekerasan seksual
Remaja (perkosaan)
4. Pencegahan terhadap ketergantungan
napza
5. Perkawinan pada usia yang wajar
Wanita usia
subur

Asuhan yang diberikan:


1. Kehamilan dan persalinan yang aman
2. Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan
pada ibu dan bayi
3. Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan degan
penggunaan alat kontrasepsi (KB)
4. Pencegahan terhadap PMS atau HIV atau AIDS
5. Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
6. Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
7. Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
8. Pencegahan dan manajemen infertilitas
Perhatian pada problem
Usia lanjut
menopause

Perhatian pada penyakit utama


degenerative

Deteksi dini kanker rahim


B. Skrining Untuk Keganasan Dan Penyakit Sistemik

Skrining merupakan identivikasi awal


terhadap penyakit dan penurunan fungsi tubuh
yang belum nampak tanda dan gejalanya
dengan beberapa uji, pemeriksaan dan
prosedur lainnya yang digunakan secara cepat
dan dari hasil yang akan muncul digunakan
untuk membedakan antara orang yang
mempunyai kemungkinan sakit dengan orang
yang tidak sakit.
Macam-Macam Skrining dan Deteksi
Dini Keganasan dan Penyakit Sistemik
Skrining kanker ovarium
Penyebab kanker ovarium
a. Ovulasi terus menerus
b. Benda asing
c. Hipergonadotropik-hipogonadisme
d. Genetik
e. Sindroma famili kanker ovarium
Dengan
pemeriksaan
pelvik, rektovaginal

Deteksi dini kanker Pemeriksaan


ovarium ultrasonografi

Faktor prognosis
pada deteksi dini
Skrining Kanker Payudara
Penyebab kanker payudara
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti
apa yang menyebabkan kanker ini terjadi,
namun beberapa faktor kemungkinannya
adalah usia, genetik dan penggunaan obat-
obatan hormonal.
Tanda dan gejala penyakit kanker
payudara

seperti
Adanyamelekat
benjolanpada
anehkulit.
disekitar
jaringan payudara, satu payudara
tampak lebih besar. Benjolan ini
umunya tidak menimbulkan rasa
sakit, mulai dari ukuran kecil yang
kemudian menjadi besar dan teraba
Deteksi Dini Kanker Payudara

SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) adalah


pemeriksaan atau perabaan sendiri untuk
menemukan timbulnya benjolan abnormal pada
payudara.

Tujuan SADARI adalah untuk deteksi dini adanya


kelainan pada payudara. SADARI hanya untuk
mendeteksi dini adanya ketidak normalan pada
payudara, tidak untuk mencegah kanker
payudara.
• Pemeriksaan dasar ini
akan memberikan data
awal jaringan payudara
Pemeriksaan wanita.
dasar mamografi • Dianjurkan usia 35-50
tahun setiap 2-3 tahun
sekali.

• dengan pasti dengan cara


pengambilan sampel jaringan
sel payudara yang mengalami
Gambar pembenjolan (tindakan biopsi).
Dengan cara ini akan diketahui
mamografi jenis pertumbuhan sel yang
dialami, apakah bersifat tumor
jinak atau tumor ganas
(kanker).
Skrining Kanker
Vulva
Pemeriksaan
fisik

Staging

Biopsi
jaringan
Tanda dan gejala
Kanker vulva mudah dilihat dan teraba
sebagai benjolan, penebalan ataupun luka
terbuka pada sekitar lubang vagina. Kadang
terbentuk bercak bersisik atau perubahan
warna.
Deteksi Kanker Vulva
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala,
hasil pemeriksaan fisik dan hasil biopsi
jaringan. Staging (menentukan stadium
kanker). Staging merupakan suatu proses
yang menggunakan hasil-hasil pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan diagnostik tertentu
untuk menentukan ukuran tumor, kedalaman
tumor, penyebaran ke organ di sekitarnya dan
penyebaran ke kelenjar getah bening atau
organ yang jauh.
Skrining Kanker Serviks

Pap smear

PAPNET Gineskopi

Kolposkopi
Tanda dan gejala

Perdarahan pasca senggama

Perdarahan pasca menopause

Cairan vagina kemerahan

Rasa berat di perut bawah atau rasa kering di


vagina
SKRINING KANKER ENDOMETRIUM

USG

Pap smear

Biopsi

Hysteroscopy
Obesitas

Hiperplasia Riwayat
Endometrium menstruasi

Faktor
Pemakaian resiko Diabetes
estrogen mellitus (DM)

Riwayat
Hipertensi
infertilitas
Tanda dan gejala
 Perdarahan pasca menopause
 Rasa sakit pada saat menstruasi
 Rasa sakit yang parah dan terus menerus pada perut
bagian bawah, rasa sakit ini akan bertambah pada
saat berhubungan seks.
 Sakit punggung pada bagian bawah.
 Sulit buang air besar atau diare.
 Keluar darah pada saat buang air kecil dan terasa
sakit.
 Keputihan berampur darah dan nanah.
 Terjadi perdarahan abnormal pada rahim.
Pencucian Hubungan seks
vagina terlalu dini

Berganti-
Jauhi rokok ganti
pasangan
pencegahan
Skrining mioma uteri

Mioma uteri adalah neoplasma jinak


yang berasal dari otot uterus yang
disebut juga dengan Leiomyoma
Uteri atau Uterine Fibroid. Mioma
uteri umumnya terjadi pada usia
lebih dari 35 tahun.
Deteksi mioma uteri

Pemeriksaan darah lengkap

USG

Sitologi

Rontgen

ECG
Skrining kista ovarium

Gejala yang paling sering dirasakan


adalah rasa nyeri pada perut bagian
bawah dan pinggu. Rasa nyeri ini
timbul akibat dari pecahnya dinding
kista, pembesaran kista yang
terlampau cepat sehingga organ
disekitarnya menjadi teregang,
perdarahan yang terjadi didalam
kista dan tangkai kista yang
terpelintir.
Deteksi dini

USG

CT scan
Hubungan Skrining Untuk Keganasan
Penyakit Dengan Kesehatan Reproduksi

Menurunkan morbiditas dan mortalitas


penyakit dalam masyarakat melalui deteksi dini
dan pengobatan pada keadaan belum terdapat
symptom atau gejala.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai