Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

PENDERITA HIPERTENSI YANG MENDAPATKAN


PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KECAMATAN NANGA PINOH
KABUPATEN MELAWI TAHUN 2021

Disusun Oleh :
dr. Andreas Theo Yudapratama dr. M Hammam Faisal Farras
dr. Fahmi Majid dr. Tria Usma Putra
dr. Putri Evi Desanti
BAB I

PENDAHULUAN
dr. Ilza Nanta Satia dr. Indra Krisna Agung Pratikna
KEPALA PUSKESMAS NANGA PINOH PEMBIMBING

dr. ANDREAS THEO

dr. FAHMI MAJID

DISUSUN OLEH
dr. M. HAMMAM F

dr. PUTRI RAJAGUKGUK

dr. TRIA USMA PUTRA


LATAR BELAKANG

Penderita hipertensi di
Kabupaten Melawi sebanyak
68,635 (2020)
Salah satu program PUSKESMAS PTM merupakan penyebab
adalah Penyakit Tidak Menular Penderita hipertensi yang mendapat Pelayanan
utama kematian di dunia
(PTM) Kesehatan Sesuai Standar sebesar 7%
(data WHO)
(Indikator kerja Puskesmas Nanga Pinoh 2021)

Hipertensi termasuk PTM yang


Kasus hipertensi global diestimasi
menjadi masalah pada pelayanan
sebesar 22% dari total populasi
kesehatan di puskesmas
dunia
Apakah yang menyebabkan rendahnya persentase Penderita
Hipertensi yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Sesuai
Rumusan
Standar di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Nanga
Masalah
Pinoh periode 2021 sehingga tidak memenuhi target ?
TUJUAN UMUM

Mengetahui, mengidentifikasi, menganalisis serta mengevaluasi


penyebab rendahnya persentase Penderita Hipertensi yang
Mendapat Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Nanga Pinoh periode 2021 sehingga
tidak tercapai
TUJUAN KHUSUS

Mengetahui faktor-faktor penyebab masalah rendahnya persentase


penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar

Merumuskan pemecahan masalah bagi pelaksanaan program


untuk meningkatkan persentase penderita hipertensi yang
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
MANFAAT

PENULIS PUSKESMAS
• Mengetahui perencanaan, pelaksanaan, capaian,dan
masalah yang timbul dalam pelaksanaan program Mendapatkan gambaran kemungkinan masalah

• Mengevaluasi program puskesmas serta memberikan pelaksanaan program dan alternatif pemecahan

masukan untuk perbaikan program masalah


BAB II

TINJAUAN
PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA

PUSKESMAS

Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif,
Memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat.

Memiliki derajat kesehatan yang optimal,


Mampu menjangkau pelayanan baik individu, keluarga, kelompok dan
kesehatan bermutu. masyarakat

Tujuan Puskesmas

Hidup dalam lingkungan sehat,


Upaya Kesehatan Puskesmas

• Upaya Kesehatan Masyarakat


• Upaya Kesehatan Perseorangan

Evaluasi

• Kualitas : Apakah program baik atau tidak baik, kualitas isi program, kegiatan pendidikan, media yang digunakan,
penampilan pelaksana program
• Kesesuaian (suitability) : Pemenuhan kebutuhan dan harapan masyarakat
• Keefektifan : Seberapa tujuan tercapai
• Efisiensi : Penggunaan sumber daya dengan baik
• Kegunaan (importance) : Kegunaan bagi masyarakat yang ikut terlibat dalam program
Indikator Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Sesuai Standar

• Penderita hipertensi esensial atau hipertensi tanpa komplikasi memperoleh


pelayanan kesehatan sesuai standar; dan upaya promosi kesehatan melalui
modifikasi gaya hidup di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
• Penderita hipertensi dengan komplikasi (jantung, stroke dan penyakit ginjal kronis,
diabetes melitus) perlu dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL) yang
mempunyai kompetensi untuk penanganan komplikasi
Definisi Operasional

Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai


standar bagi penderita hipertensi, dinilai dari persentase jumlah penderita hipertensi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun

Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan


Kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu setahun
Presentase Penderita Hipertensi yang
mendapatkan pelayanan Kesehatan = X 100%
Jumlah estimasi penderita hipertensi berdasarkan angka
sesuai standar
prevalensi kab / kota dalam kurun waktu setahun
HIPERTENS
I

Tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90


mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan istirahat.

Terbagi atas
• Hipertensi primer (ensensial) = lebih dari 90% , factor genetic
• Hipertensi sekunder = Kurang dari 10 % dari penyakit komorbid
Obesitas

Konsumsi
Stress
Usia Garam

Jenis
Kelamin Etnis
Faktor Resiko

Genetik Merokok Aktivitas


Fisik
Komplikasi

• Gagal jantung
• Penyakit arteri koroner
• Stroke
• Gagal ginjal
• Penyakit arteri perifer.

Tatalaksana

• Non Farmokologi
• Farmakologi
BAB III

METODOLOGI
PENETAPAN TOLAK UKUR

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang


Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

Standar pelayanan minimal dan indikator kinerja upaya UPTD Puskesmas Kecamatan Nanga
Pinoh Tahun 2021
CAPAIAN PROGRAM PTM

Cakupan masyarakat 15-59 tahun


yang sudah di skrining 60 %

Cakupan penderita hipertensi yang mendapat


pelayanan kesehatan sesuai standar 7%

Cakupan penderita diabetes melitus yang


mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar 77 %
 
DATA PRIMER

Observasi dan wawancara langsung terhadap


penanggung jawab program, dokter puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas Nanga Pinoh

PENGUMPULAN DATA

DATA
SEKUNDER
Mempelajari laporan dan data PTM
Hipertensi Puskesmas Kecamatan Nanga
Pinoh
PRIORITAS MASALAH

Urgency berkaitan dengan mendesaknya


waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah tersebut.

Seriousness berkaitan dengan dampak


dari adanya masalah tersebut terhadap
organisasi.

Growth berkaitan dengan


pertumbuhan masalah.
PRIORITAS PENYELESAIAN MASALAH

R ( Readiness ) yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana


A ( Accessibility ) yaitu maupun kesiapan sasaran, seperti keahlian atau kemampuan
kemudahan, masalah yang ada dan motivasi.
mudah diatasi atau tidak

L ( Leverage ) yaitu seberapa


C ( Capability ) yaitu besar pengaruh kriteria yang
ketersediaan sumber daya satu dengan yang lain dalam
(dana, sarana dan peralatan) pemecahan masalah yang
dibahas.
GAMBARAN UMUM WILAYAH
PUSKESMAS NANGA PINOH
KEADAAN GREOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

Puskesmas Kecamatan Nanga Pinoh terletak dibagian timur Kabupaten Melawi dimana
Posisinya 00 07’ LS - 00 52’ LS Lintang Selatan serta 111o 40’ BT - 112o 04’ Bujur Timur.
Kecamatan Nanga Pinoh memiliki luas wilayah administrasi seluas 408,80 km2 yang
sebagian besar didominasi oleh perbukitan dengan luas 275,2 km2 dan wilayah dataran
seluas 133,6 km2. Kecamatan Nanga Pinoh terbagi menjadi 17 Desa yang terdiri dari 66
dusun. Desa terluas adalah desa Poring yang mencakup 16% dari luas kecamatan Nanga
Pinoh. Desa dengan luas terkecil adalah desa Tanjung Niaga yang luasnya hanya
mencapai 0,2% dari luas Kecamatan Nanga Pinoh.
Berbatasan dengan Kecamatan
Pinoh Utara.

UTARA

Berbatasan dengan
Kecamatan Ella Hilir.

BARAT TIMUR
Berbatasan dengan
Kecamatan Belimbing.

SELATA
26.688 Perempuan(49%) N Berbatasan dengan Kecamatan
71.020 Jiwa
28.157 Laki-laki (51%) Pinoh Selatan.
No POSYANDU STRATA DESA

1 Kader Posyandu Tanjung Indah Madya Tanjung Niaga

2 Kader Posyandu Tanjung Permai Madya Tanjung Tengang

3 Kader Posyandu Sakura Madya Paal

4 Kader Posyandu Delima Madya Paal

5 Kader Posyandu Teratai Pratama Nanga Kebebu

6 Kader Posyandu Harapan Kita 1 Mandiri Kenual

7 Kader Posyandu Harapan Kita 2 Purnama Kenual

8 Kader Posyandu Cempaka Madya Sidomulyo

9 Kader Posyandu Anak Bangsa Purnama Sidomulyo

10 Kader Posyandu Harapan Ibu Mandiri Kelakik

Posyandu Wilayah Kerja 11 Kader Posyandu Melati 1 Purnama Baru

12 Kader Posyandu Puring Madya Poring

Puskesmas Nanga Pinoh 13 Kader Posyandu Mawar Madya Tembawang Panjang

14 Kader Posyandu Delima Madya Tebing Karangan

15 Kader Posyandu Kasih Ibu Madya Nusa Pandau

16 Kader Posyandu Mawar Merah Mandiri Tanjung Sari

17 Kader Posyandu Delapan Dewa Madya Nanga Kayan

18 Kader Posyandu Kenanga Pratama Tanjung Lay

19 Kader Posyandu Titian Kasih 1 Madya Semadin Lengkong

20 Kader Posyandu Kasih Ibu Pratama Semadin Lengkong

21 Kader Posyandu Melati 2 Mandiri Baru

22 Kader Posyandu Teratai 2 Madya Labai Mandiri

23 Kader Posyandu Kemantan Madya Semadin Lengkong

24 Kader Posyandu Titian Kasih 2 Madya Semadin Lengkong

25 Kader Posyandu Melati Madya Tembawang Panjang


BAB IV

PEMECAHAN
MASALAH
INDIKATOR PENILAIAN DAN TOLAK UKUR KELUARAN PROGRAM

Setiap tahunnya dikeluarkan indikator kinerja utama (outcome) dan indikator


kinerja (output) Puskesmas Nanga Pinoh sebagai tolak ukur program-program
yang ada di puskesmas. Pada tahun 2021 terdapat 17 indikator di Puskesmas
Nanga Pinoh yang belum mencapai target

PENILAIAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS NANGA PINOH TAHUN 2020
  Rumusan Masalah Target Pencapaian Kesenjangan Sumber 7 Persentase ibu nifas mendapat kapsul 85 100 - PKP
(%) (%) Data vitamin A
  (%)
8 Persentase Orang Dengan Gangguan 100 40 60 (-) PKP

Jiwa (ODGJ) Berat yang


1 Cakupan Pertolongan 85 83,6 1,4 (-) PKP mendapatkan Pelayanan Kesehatan

Persalinan oleh Tenaga Jiwa sesuai Standar

Kesahatan Puskesmas Nanga 9 Persentase Posyandu Purnama 55 55 0 (-) PKP


Mandiri
Pinoh
10 Angka Bebas Jentik 90 82,4 7,6 (-) PKP
2 Presentase Anak Usia 0 – 59 88 64 24 (-) PKP
11 Persentase Anak Usia 0 - 11 bulan 92,5 68,34 23,6 (-) PKP
bulan yang mendapatkan
yang mendapat Imunisasi Dasar
pelayanan kesehatan Lengkap
12 Persentase Penderita Hipertensi 100 7 93 (-) PKP
3 Cakupan Pelayanan Anak 90 78 12 (-) PKP mendapat Pelayanan Kesehatan

Balita sesuai Standar sesuai Standar


13 Persentase Warga Negara Usia 15 - 100 60 40(-) PKP
59 Tahun mendapatkan Skrining
4 Cakupan Balita di Bawah 3,5 1 24.1 (-) PKP
Kesehatan sesuai Standar
Garis Merah 14 100 77 23 (-) PKP
5 52 78,9 5 (-) PKP Persentase Penyandang Diabetes
Persentase Bayi yang Baru Melitus yang mendapatkan Pelayanan
Lahir mendapat Inisiasi Kesehatan sesuai Standar

Menyusui Dini (IMD) 15 55 55 - PKP


Puskesmas dengan Posyandu lansia
6 Persentase Bayi usia kurang 53 49,24 3,8 (-) PKP
16 80 44,68 35,3 PKP
dari 6 bulan yang Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut

mendapatkan ASI eksklusif 17 Home Care 30 30 - PKP


No Rumusan Masalah U S G Skor Urutan
Prioritas
1 Penderita hipertensi mendapatkan 5 5 5 15 1
pelayanan kesehatan sesuai standar

2 Persentase Orang Dengan Gangguan 2 4 3 10 5


Jiwa (ODGJ) Berat yang mendapatkan
IDENTIFIKASI PRIORITAS Pelayanan Kesehatan Jiwa sesuai
MASALAH Standar

3 Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut 3 4 4 11 4

4 Persentase Warga Negara Usia 15 - 59 4 4 4 12 3


Tahun mendapatkan Skrining
Kesehatan sesuai Standar

5 Presentase Anak Usia 0 – 59 bulan 4 5 4 13 2


yang mendapatkan pelayanan
kesehatan
Persentase penderita hipertensi
yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar

METODE MANUSIA

Metode berupa penyuluhan yang Keterbatasan jumlah petugas yang


kurang dapat menjangkau masyarakat memiliki pengetahuan mengenai pelayanan
secara luas serta penyuluhan yang sesuai standar pada penderita hipertensi
kurang menarik

Keterbatasan pada Metode berupa ( Jumpa Kurangnya pengetahuan masyarakat serta


Darti Manis ) Jemput Pasien Darah Tinggi kepatuhan masyarakat untuk berobat dan
dan Kencing Manis seperti seperti jarak memeriksakan dirinya

IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH rumah pasien yang terlalu jauh , pasien


yang tinggal tidak selalu ada dirumah dan
jumlah petugas program Jumpa Darti
Kurangnya kerjasama dan koordinasi yang
baik lintas program internal maupun
Manis yang masih sedikit.
sektoral, sehingga sistem pencatatan
kurang baik

Tidak adanya pencatatan mengenai


kepatuhan minum obat pada pasien
hipertensi

LINGKUNGAN MATERIAL

Kurangnya kepedulian keluarga Kurangnya pemanfaatan media publikasi


dalam pengambilan obat pasien tertulis mengenai program seperti poster,
hipertensi. spanduk, dan pemanfaatan media sosial

Banyaknya pasien yang membeli Masih kurangnya pemanfaatan media


obat antihipertensi sendiri di khusus sebagai alat promosi kesehatan
apotek swasta karena terkandala seperti pemanfaatan video promkes dan
jarak antara rumah dan puskesmas leaflet
CARL
No. Alternatif Penyelesaian Masalah Total Ranking
C A R L
Pembentukkan kader hipertensi dari masyarakat di setiap RW di
1. wilayah kerja Puskesmas Nanga Pinoh Sebagai Perpanjangan 5 4 4 3 240 II
Tangan dari Jemput DartiManis.

2. Pembuatan Buku Saku Hipertensi 4 4 4 4 256 I

Pembuatan Aplikasi Khusus yang Menghubungkan Apotek dan


PENENTUAN PRIORITAS
3.
Puskesmas Nanga Pinoh
4 4 3 4 144 III
PENYELESAIAN
4. Pembuatan leaflet dan video promosi khusus mengenai
4 4 4 2 128 IV
MASALAH
  Hipertensi

5. Home Visit untuk pasien prioritas Hipertensi 4 3 2 4 96 VI

Pembuatan Aplikasi Khusus yang Menghubungkan antara Klinik


6. 4 4 3 4 144 III
Mandiri dan Puskesmas Nanga Pinoh
PERENCANAAN DAN
ALTERNATIF PENYELESAIAN
MASALAH

Perekrutan Kader Hipertensi dari Masyarakat di Setiap Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Nanga
Pinoh
Tujuan
• Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Penyakit Tidak Menular yang dilakukan di wilayah
Puskesmas Nanga Pinoh untuk meningkatkan jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar.

Pembuatan Buku Saku Hipertensi


Tujuan
• Membuat sistem pendataan terbaru terhadap masyartakat Puskesmas Nanga Pinoh yang menderita hipertensi.
• Sebagai media untuk memantau perkembangan penyakit hipertensi serta kepatuhan berobat terhadap pasien
yang sudah terdiagnosis hipertensi.
• Sebagai media evaluasi terhadap pasien penderita hipertensi yang memiliki kendala yang mempengaruhi
kepatuhan pasien unrtuk berobat.
Pembuatan Aplikasi Khusus yang Menghubungkan Apotek Swasta / Pusat Kestan Mandiri dan
Puskesmas Nanga Pinoh
Tujuan
• Sebagai media untuk mengetahui jumlah pembelian obat anti-hipertensi dan mendata masyarakat yang membeli
obat anti-hipertensi di apotek di wilayah kerja Puskesmas Nanga Pinoh.
• Sebagai media untuk memantau kepatuhan berobat terhadap pasien yang sudah terdiagnosis hipertensi.
BAB V

PENUTUP
KESIMPULAN

Indikator program persentase penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar belum
tercapai yaitu sebesar 7% di Puskesmas Pinoh pada tahun 2020

Penyebab masalah yang mungkin antara lain:


• Keterbatasan jumlah petugas yang memiliki pengetahuan mengenai pelayanan sesuai standar pada
penderita hipertensi
• Kurangnya tingkat kepatuhan masyarakat untuk berobat.
• Metode berupa penyuluhan yang kurang dapat menjangkau masyarakat secara luas.
• Masih banyak pasien yang berobat atau membeli obat antihipertensi sendiri karena alasan jarak rumah yang jauh dari
puskesmas.
• Masih kurang tersedianya media khusus sebagai alat promosi kesehatan seperti pemanfaatan metode
penyuluhan dengan audio-visual mengenai pelayanan sesuai standar pada penderita hipertensi.
• Kurangnya pemanfaatan media publikasi tertulis mengenai program pelayanan kesehatan sesuai standar
pada penderita hipertensi seperti pembuatan spanduk dan poster kegiatan.

SARAN

Puskesmas
• Melakukan pembinaan dan penyegaran informasi kepada petugas tentang pengetahuan mengenai
pelayanan hipertensi sesuai standar

Dinas Kesehatan
• Mengadakan pelatihan / Workshop mengenai pelayanan sesuai standar pada penderita hipertensi.

Masyarakat
• Masyarakat penderita hipertensi terkontrol dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sehingga
dapat mencegah terjadinya komplikasi dan kematian.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai