Askep GGL JTG
Askep GGL JTG
2. Dilatasi ventrikel
3. Hipertropi miokardium
Preload Afterload
Stroke
Volume
• Synergistic LV Contraction
• Wall Integrity
• Valvular Competence
Heart Rate
Cardiac Output
1. Perangsangan terhadap sistem saraf
simpatis
2. Dilatasi ventrikel
3. Hipertropi miokardium
Disease progression
Packer. Progr Cardiovasc Dis. 1998;39(suppl I):39-52.
Renin-Angiotensin-Aldosterone
( renal perfusion)
Klasifikasi :
- Payah jantung akut
- Payah jantung kronik
Gangguan fungsi ventrikel membatasi kemampuan pasien
untuk melakukan aktivitas sehari-hari
Class I: Aktivitas biasa tdk menimbulkan gejala
Class IV: Aktivitas fisik yang sangat ringan pun tidak dapat
dilakukan. Gejala gagal jantung timbul saat
istirahat
1. Kerusakan pada jantung:
- Miokard Infark (MCI)
- Miokarditis
- Aneurisma ventrikel
2. Ventrikuler
a. Pre Load meningkat : Mitral / aorta regurgitation,
Atrial/ventrikular septal defect
b. After load meningkat : stenosis aorta/pulmonalis,
hipertensi
c. Kontriksi ventrikel : tamponade jantung
3. Beban metabolisme meningkat : anemia, hipertiroid
Sistolik: penurunan kontraktilitas/kemampuan ejeksi
◦ Sekitar 2/3 penderita gagal jantung1
Diastolik: gangguan pengisian/relaksasi
30%
(EF > 40 %)
(EF < 40%)
70%
Diastolic Dysfunction
Systolic Dysfunction
1 Lilly, L. Pathophysiology of Heart Disease . Second Edition p 200
Volume Pressure Loss of Impaired
Overload Overload Myocardium Contractility
LV Dysfunction
EF < 40%
Cardiac
Output
End Diastolic Volume
Pulmonary Congestion
LV Dysfunction
C. Terapi Oksigen
A. Penurunan Curah Jantung (CO)
1. Defenisi : Penurunan curah jantung adalah ketidakadekuatan
3. Karakteristik :
3.1. Perubahan irama dan frekuensi jantung
a. Aritmia ( takhikardi, bradikardi )
b. Perubahan EKG
c. Palpitasi
3.2. Perubahan preload
a. Edema
b. Fatigue
c. Peningkatan atau penurunan tekanan vena sentral
d. Peningkatan atau penurunan tekanan baji arteri pulmonal
e. Distensi vena jugularis
f. Murmur
g. Peningkatan berat badan
3. Karakteristik :
Cemas, dispne atau napas pendek, gelisah, bunyi napas
abnormal (rales atau ronki), perubahan elektrolit, edema
anasarka, azotemia, perubahan tekanan darah,perubahan
status
mental, perubahan pola pernapasan, penurunan Hb dan Ht,
peningkatan JVP, intake cairan lebih banyak dari output,
oliguri,
ortopnea, efusi pleura, refleks hepatojugular positif, kongesti
paru, gelisah, bunyi jantung S3, perubahan gravitasi spesifik,
serta peningkatan BB dengan cepat dalam periode singkat.
AKTIVITAS KEPERAWATAN
1. Observasi
◦ Respon pasien terhadap penanganan dengan
mengevaluasi tingkat edema perifer dan ukur
lingkaran abdomen tiap hari.
◦ Keseimbangan cairan dengan mengkaji intake
dan output setiap pergantian dinas.
◦ Berat badan pasien setiap hari untuk memonitor
retensi cairan dan penurunan berat badan.
◦ Manifestasi hipokalemia
Batasi sodium dalam diet sesuai anjuran untuk
meminimalkan retensi cairan lebih lanjut.
Identifikasi lokasi dan derajat edema perifer, sakrum, dan
periorbital, skala 1+ s/d 4+
Kaji indikasi adanya komplikasi pada paru atau
kardiovaskular dengan peningkatan distres pernafasan,
kecepatan pols, peningkatan TD, bunyi jantung abnormal,
atau bunyi paru abnormal
Kaji edema pada ekstremitas atau bagian tubuh yang
mengalami kerusakan sirkulasi dan integritas kulit
Kaji efek obat-obatan (cont: steroid, diuretik, litium) pada
kondisi edema
Monitor secara teratur ukuran lingkar perut dan ekstremitas
Timbang BB setiap hari dan monitor perubahan yang terjadi
Pertahankan intake dan output cairan yang akurat dengan
pencatatan
Monitor hasil laboratorium berhubungan dengan
retensi cairan (contoh: perubahan elektrolit,
peningkatan BJ, peningkatan BUN, penurunan Ht,
peningkatan osmolalitas urin)
Monitor indikasi kelebihan atau retensi cairan
(cont: crackles, peningkatan CVP atau tekanan
kapiler pulmonal, edema, distensi vena leher dan
asites), sesuai kebutuhan
Instruksikan pasien cara mengatasi edema, restriksi
diet; dan penggunaan, dosis dan efek samping
obat-obatan
Instruksikan pasien apabila dianjurkan puasa,
sesuai kebutuhan
Ajarkan tentang perubahan posisi
Tinggikan ekstremitas untuk meningkatkan venous
return
Pertahankan dan alokasikan batasan cairan pasien
Atur jumlah pemasukan cairan selama 24 jam
Berikan digitalis untuk meningkatkan
kardiak output dengan meningkatkan
kontraktilitas otot jantung dan diuretik
untuk perpindahan cairan yang
menumpuk/mengurangi edema.
Lakukan dialisis jika ada indikasi
Konsultasi ke dokter bila timbul tanda dan
gejala kelebihan cairan
Pemberian diuretik sesuai kebutuhan
1. Definisi : Kekurangan kekuatan fisik dan psikologi
untuk melakukan atau menyelesaikan
aktivitas sehari-hari.
3. Karakteristik :
◦ Dispnea atau rasa tidak nyaman yang berlebihan
◦ Mengeluh kelelahan dan kelemahan
◦ Ritme jantung abnormal atau TD abnormal dalam
respon terhadap aktivitas
◦ Perubahan EKG, seperti aritmia atau iskemia
AKTIVITAS KEPERAWATAN
1. Observasi
◦ Kaji setiap hari terhadap adanya dispnu, kelelahan, dan kecepatan
pols untuk membedakan tingkat aktifitas yang dapat dilakukan
◦ Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktivitas
◦ Evaluasi motivasi pasien dan kemauan pasien untuk meningkatkan
aktivitas
◦ Tentukan penyebab kelelahan (contoh: penanganan, nyeri, dan
obat-obatan)
◦ Monitor respon kardiorespiratori terhadap aktivitas (contoh:
takikardi, disritmia, dispnea, diaporesis, pucat, perubahan
hemodinamik, frekuensi pernafasan)
◦ Monitor respon oksigen pasien (contoh: kecepatan pols, ritme
jantung, kecepatan pernapasan) untuk aktivitas perawatan diri
◦ Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang
adekuat
◦ Monitor dan catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
Istirahatkan fisik dan emosi untuk mengurangi konsumsi
oksigen dan untuk mengurangi dispnu dan kelelahan.
Berikan makanan sedikit tapi sering: tiga kali makan
lengkap setiap hari untuk menghindari peningkatan kardiak
output yang dibutuhkan untuk pencernaan.
Ajarkan pasien tentang pengeluaran/kebutuhan energi dari
berbagai aktifitas untuk meningkatkan kontrol diri terhadap
aktifitas yang ditoleransi
Bantu pasien untuk merubah posisi secara bertahap,
duduk, berdiri dan ambulasi sesuai toleransi
Rencanakan aktivitas bersama pasien dan keluarga yang
meningkatkan kemandirian dan ketahanan, contoh :
- Anjurkan periode istirahat dan aktivitas
- Dekatkan semua peralatan yang sering digunakan
pasien
- Berikan penguatan yang positif bagi peningkatan
aktivitas
- Rancang tujuan yang realistik, spesifik dan dapat
dicapai oleh pasien yang dapat
meningkatkan kemandirian dan harga diri
Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
diperbolehkan
Batasi stimulus lingkungan (contoh: keributan) untuk
memfasilitasi relaksasi
Bantu pasien untuk memonitor perkembangan dan gunakan
catatan tertulis intake kalori dan penggunaan energi sesuai
kebutuhan
Instruksikan pasien dan keluarga dalam :
- Penggunaan peralatan, seperti : oksigen, dan selama
aktivitas
- Penggunaan teknik relaksasi (contoh: distraksi,
visualisasi selama aktivitas)
- Ajarkan kepada pasien dan keluarga teknik perawatan
diri yang meminimalkan
konsumsi oksigen (contoh: monitoring diri sendiri dan
langkah-langkah teknik untuk
melakukan aktivitas sehari-hari
- Ajarkan mengatur aktivitas dan teknik penanganan
waktu untuk mencegah kelelahan
Pemberian obat-obatan anti nyeri untuk
beraktivitas
Kolaborasi dengan terapis kerja, fisik, atau
rekreasi untuk merencanakan dan
memonitor program aktivitas sesuai
kebutuhan
Rujuk ke pelayanan kesehatan di rumah
untuk mendapatkan pelayanan di rumah,
sesuai kebutuhan
Rujuk ke ahli diet untuk perencanaan
makan untuk meningkatkan asupan
makanan dan energi
A. Istirahat
◦ Program aktifitas dan istirahat sehari-hari.
◦ Rencanakan periode istirahat sesudah latihan,
seperti olah raga dan aktifitas sehari-hari.
◦ Jam kerja dikurangi atau buat jadual periode
istirahat selama jam kerja.
◦ Hindari peningkatan status emosional.
Minum obat sesuai jadwal yang telah
dianjurkan.
Lakukan sistem pengecekan (misalnya
dengan daftar) untuk memastikan obat sudah
diminum.
Ukur frekuensi nadi setiap hari sebelum
minum obat.
Belajar untuk mengukur tekanan darah
sendiri.
Ketahui tanda dan gejala dari hipotensi
ortostatik dan bagaimana mencegahnya.
Ketahui tanda dan gejala kekurangan kalium.
Ketahui tanda dan gejala perdarahan internal;
perdarahan gusi, darah di dalam feses atau
urine, dan apa yang haruas dilakukan.
Ketahui ”International Normal Ratio”/INR (normal
rasio internasional) bila mengkonsumsi kumadin,
dan seberapa sering harus memonitor darah.
Manifestasi keracunan digitalis : (1) pada sistem
kardiovaskular: bradikardi, takikardi, pols lambat,
aritmia. (2) sistem gastrointestinal: tidak ada selera
makan, mual, muntah, diare, nyeri abdomen. (3)
sistem neurologi: sakit kepala, pusing, insomnia,
kelemahan otot. (4) sistem penglihatan:
penglihatan ganda, pandangan berkunagn-kunang,
pandangan berwarna hijau atau kuning, pandangan
halo (lingkaran cahaya).
Konsul dan catat rencana diet dan tulits daftar
makanan yang diijinkan dan yang tidak diijinkan.
Periksa label makanan untuk membedakan isi
sodium. Juga obat-obatan yang di luar resep
dokter seperti laksatif, obat batuk, antasida.
Hindari penggunaan garam.
Ukur berat bada pada waktu yang sama setiap
hari.
Laporkan ke petugas kesehatan apabila berat
badan bertambah 0,9-1,4 kg selama 2 hari.
Makan dalam jumlah kecil, dengan mengatur
jarak waktu makan dan jumlah yang dimakan
setiap kali makan.
Lakukan berjalan dan aktifitas lain yang
biasanya dilakukan, hindarkan jangan
sampai kelelahan atau dispnu.
Hindari perubahan suhu yang ekstrim
(panas dan dingin).
Buat perjanjian untuk kunjungan teratur
dengan pelayanan kesehatan.
Ketahui tanda dan gejala dari perbaikan atau
perburukan dari gagal jantung.