Anda di halaman 1dari 33

ANTIBIOTIK DAN ANTIVIRUS

Nama : Andika Bato Arung


NIM : DF1803009
Kelas : A
ANTIBIOTIK

Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun


sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan
suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
prosesinfeksi oleh bakteri.
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK
I. Penggolongan Berdasarkan Kimia

• Golongan Beta laktam


• Golongan Aminoglikosida
• Golongan Klorampenicol
• Golongan Tetrasiklin
• Golongan Makrolida
• Golongan Rimfamisin
• Golongan Polipeptida
• Golongan Polien
• Golongan Antibiotik lain
Golongan Betalaktam

• Gol. Betalaktam 1(penisilin)


Amoksisikin, ampisilin, kloksasilin,
fenoksifenisilin, propisilin, sulfamisilin,
prokainpenisilin, fluklosasilin, benzatinmetil
penisilin.

• Golongan betalaktam 2 (sefalosporin)

Sefaletin,sefaleksin,sefaloridin,sefuroksin,sef
adroksil, sefaktor, seftilbufen, sefazolin,
seftizoksin, sefradin, seftazedin, sefpiron,
sefriaksin Na, sefpodoksin proksetil,
sefamandol, sefadrin.
Golongan Aminoglikosida

Neomisin, spektinomisin, streptpmisin,


kanamisin, gentamisin, paromomisin,
amiksin, tobromisin, dideoksikanamisin,
netilmisin
Golongan Klorampenicol

Klorampenicol
Tiamfenicol
Golongan Tetrasiklin

Klortetrasiklin
Rolitetrasiklin Demetilklortetrasiklin
Doksisiklin
Demeklosilin
Golongan Makrolida Golongan Rifamisin

Eritromisin Rifamisin dan rifampisin


Oleandomisin
Roksitromisin
Azitromisin
Klaritromisin B 

Golongan Polipeptida
Golongan Polien

Nistatin Polimiksin A
Ampoterisin Polimiksin B
Basitrasin
II. Pengglongan Berdasarkan Mekanisme kerja

• Bekerja terhadap dinding sel membran luar


bakteri
• Bekerja terhadap dinding sel membran sebelah
dalam bakteri
• Bekerja terhadap sitoplasma bakteri
• Bekerja terhadap inti sel bakteri
• Bekerja terhadap dinding sel membran luar bakteri

Bekerja dengan cara menginhibisi sintesis peptidoglikan


sehingga pembentukan dinding sel baru terganggu yang
mengakibatkan dinding sel bakteri menjadi rapuh dan
akan terjadi lisi (pengeluaran cairan sel bakteri).
Contoh: Penisilin dan derivatnya: benzilpenisilin,
amoksisilin, kloksasilin, sulfamisilin, prokainpenisilin,
fenoksimetil penisilin, fluklosasilin, sulbenisilin,
metisilin

• Bekerja terhadap dinding sel membran sebelah dalam


bakteri

Bekerja terhadap dinding sel membran bagian


dalam bakteriSel akan mengalami kehilangan
senyawa intraseluler.
Contoh: polimiksin, gol polien, nistatin,
amfoterisin
• Bekerja terhadap sitoplasma bakteri

Bekerja terhadap sitoplasma bakteriMempengaruhi


fungsi ribosom bakteri dengan cara menginhibisi
sintesisi protein pada sitoplasma secara reversible
sehingga bakteri akan kehilangan parotein yang
dibutuhkan bakteri.
Contoh: Senyawa baktereostatik spt, tetrasiklin,
klorampenicol, eritromisin, linkomisin, klindamisin.

• Bekerja terhadap inti sel bakteri

Bekerja terhadap inti selBekerja denga cara


menganggu metabolisme asam nukleat dan
menginhibisi enzim RNA polimerase depoender
DNA Contoh rifamisin
III. Pengolongan Antibiotik Berdasarkan Manfaat dan Sasaran Kerja

• Bekerja terhadap bakteri garam (+) (narraw spektrum.Contoh, penisilin V,


gol. Makrolida, linkomisin, vankomisin, basitrasin.
• Bekerja terhadap bakteri gram (-) (narrow spektrum).
• Antibiotik yang bekerja terhadap bakteri gram (+) dan (-) broad spectrum.
contoh, ampisilin, amoksisilin, karbenisilin, sefalosporin, tetrasiklin,
klompenicol.
ANTIVIRUS

Virus merupakan jasad biologis tanpa


struktur sel dan tidak mempunyai
kemampuan untuk hidup dan
memperbanyak diri secara mandiri.
Struktur kimia virus terdiri dari asam
nukleat (DNA atau RNA), salut protein
(capsid), dan beberapa virus memiliki
dinding yang terdiri dari fosfolipid dan Antivirus adalah sebuah agen
yang membunuh virus dengan
protein serta enzim.
menekan kemampuan untuk
replikasi, menghambat
kemampuan untuk
menggandakan dan
memperbanyak diri
Penggolongan Obat Anti Virus
Obat antivirus terbagi menjadi dua, yaitu:

Anti nonretrovirus
Antivirus untuk Herpes
Antivirus untuk Influenza
Antivirus untuk HBV dan HCV

Anti retrovirus
Nucleoside reverse transcriptase (NRTI)
Nucleotide reverse transcriptase (NtRTI)
Non-nucleoside reverse transcriptase (NNRTI)
Protease inhibitor (PI)
Viral entry inhibitor
ANTI NONRETROVIRUS
A.Antivirus untuk herpes
Obat – obat yang aktif terhadap virus herpes
umumnya merupakan antimetabolit yang
mengalami bioaktivasi melalui enzim kinase
sel hospes atau virus untuk membentuk
senyawa yang dapat menghambat DNA
polimerase virus .
1.Asiklovir

Mekanisme Kerja
dimetabolisme menjadi asiklovir trifosfat melalui 3 tahap
fosforilase, yang akan menghambat DNA polimerase virus.

Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada gen timidin kinase virus atau
pada gen DNA polimerase.
Dosis
5 x 200 mg untuk 10 hari -------- untuk HSV
3 x 200 mg untuk 1 bulan-------untuk herpes genital
Salep Asiklovir 5% 6 x sehari
Indikasi
Infeksi HSV-1 dan HSV-2 baik lokal maupun sistemik (termasuk
keratitis herpetik , herpetik ensefalitis, herpes genitalia,herpes
neonataldan herpes labialis ) dan infeksi VZV ( varisela dan
herpes zoster ).

Efek samping
Mual, muntah dan pusing , namunAsiklovir pada umumnya
dapat ditoleransi dengan baik.
Pemberian selama kehamilan tidak dianjurkan
B. Antivirus Untuk Influenza

Contoh: Amantadin dan Rimantadin

Mekanisme Kerja
Merupakan antivirus yang bekerja pada protein M2 virus , suatu
kanal ion transmembran yang diaktivasi oleh pH
Absorbsi saluran cerna baik, tidak dimetabolisme dihati dan
ekskresi dalam bentuk utuh, t ½ 16 jam

Resistensi
Terjadi nya mutasi pada domain transmembran protein M2 virus .
Indikasi
Pencegahan dan terapi awal infeksi virus influenza A .
Juga diindikasikan untuk terapi penyakit parkinson
Dosis: 2 x 100 mg

Efek samping
Yang tersering adalah gangguan GI ringan yang tergantung dosis .
Efek samping pada SSP seperti kegelisahan , kesulitan
berkonsentrasi, insomnia, hilang nafsu makan, kejang bahkan
koma.
C. Antivirus untuk HBV dan HCV

Contoh : Lamivudin
Lamivudin merupakan L-enantiomer analog
deoksisitidin . Lamivudin bekerja dengan cara
menghentikan sintesis DNA , secara kompetitif
menghambat polimerase virus ( reverse
transcriptase , RT ) .
Resistensi
Resistensi terhadap lamivudin disebabkan oleh mutasi pada
DNA polimerase virus

Indikasi
Infeksi HBV ( wild –type dan precore variants )

Efek samping
Umumnya dapat ditoleransi dengan baik .
Efek samping yang terjadi : fatigue, sakit kepala dan mual.
ANTIRETROVIRUS
A. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
(NRTI )
Antivirus golongan ini bekerja pada tahap awal replikasi HIV ,
dengan menghambat terjadinya infeksi akut sel yang rentan ,
tapi hanya sedikit berefek pada sel yang telah terinfeksi HIV.

Untuk dapat bekerja , semua obat golongan NRTI harus


mengalami fosforilasi oleh enzim sel hospes di
sitoplasma .Karena NRTI tidak memiliki gugus 3`-hidroksil ,
inkorporasi NRTI ke DNA akan menghentikan perpanjangan
rantai.
1. ZIDOVUDIN

Mekanisme Kerja
Target zidovudin adalah enzim reverse transcriptase ( RT ) HIV.
Bekerja dengan menghambat enzim RT virus , setelah ggs
azidotimidin(AZT)pada zidovudin mengalami fosforilasi.
Resistensi
Resistensi disebabkan oleh mutasi pada enzim RT.
Indikasi
Infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV lainnya seperti
lamivudin dan abakavir
Efek Samping
Granulositopenia dan Anemia setelah 2-6 minggu terapi
(periksa darah lengkap setelah 1-2 minggu pemakaian)
sakit kepala, mual, insomnia.
B. NUCLEOTIDE REVERSE TRANSCRIPTASE
INHIBITOR ( NtRTI )

Tenofovir disoproksil fumarat merupakan NtRTI pertama


untuk terapi infeksi HIV -1 .
Obat ini digunakan dalam kombinasi dengan obat anti
retrovirus lainnya.

Tidak seperti NRTI yang harus melalui 3 tahap fosforilase


intraseluler untuk menjadi bentuk aktif , NtRTI hanya butuh 2
tahap fosforilasi saja .

Dengan berkurangnya satu tahap fosforilasi , obat dapat


bekerja lebih cepat dan konversinya menjadi bentuk aktif lebih
sempurna .
1. TENOFOVIR DISOPROKSIL

Mekanisme Kerja
bekerja pada HIV RT ( dan HBV RT ) dengan cara
menghentikan pembentukan rantai DNA virus.
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi RT kodon 65
Indikasi
Infeksi HIV dalam kombinasi dengan evafirenz , tidak
boleh dikombinasikan dengan lamivudin dan abakavir
Efek Samping
mual, muntah , flatulens , diare
C. NON –NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE
INHIBITOR ( NNRTI )

• NNRTI merupakan kelas obat yang


menghambat aktivitas enzim RT dengan cara
berikatan di tempat yang dekat dengan
tempat aktif enzim dan menginduksi
perubahan konformasi pada situs aktif ini.
1. NEVIRAPIN

Mekanisme kerja
bekerja pada situs alosterik tempat ikatan non – subtrat HIV -1 RT
Resistensi
resistensi disebabkan oleh mutasi pada RT
Indikasi
infeksi HIV -1 , dalam kombinasi dengan anti-HIV lainnya ,
terutama NRTI
Efek Samping
ruam, demam, fatigue, sakit kepala,somnolens, mual, dan
peningkatan enzim hati.
D. PROTEASE INHIBITOR ( PI )

Semua PI bekerja dengan cara berikatan secara reversibel


dengan situs aktif HIV- protease.
HIV-protease sangat penting untuk infektifitas virus dan
penglepasan poliprotein virus .Ini menyebabkan
terhambatnya penglepasan polipeptida prekusor virus oleh
enzim protease sehingga menghambat maturasi virus ,
maka sel akan menghasilkan partikel virus yang imatur dan
tidak virulen.

Resistensi terhadap PI secara umum berlangsung lewat


akumulasi mutasi gen protease
1. SAKUINAVIR
Mekanisme Kerja
Sakuinavir bekerja pada tahap transisi , merupakan HIV
protease peptidomimetic inhibitor
Resistensi
Disebabkan oleh mutasi pada enzim protease .terjadi
resistensi silang dengan PI lainnya
Indikasi
infeksi HIV , dalam kombinasi dengan anti HIV lain ( NRTI dan
beberapa PI seperti ritonavir )
Efek Samping
Diare, mual, nyeri abdomen .
E. VIRAL ENTRY INHIBITOR

Enfuvirtid merupakan obat pertama golongan


viral entry inhibitor .
Obat golongan ini bekerja dengan
menghambat fusi virus ke sel. Selain enfurtid
bisikla saat ini sedang dalam study klinis ,
dimana obat ini bekerja dengan cara
menghambat masukan HIV ke sel melalui
reseptor CXCR4
1.ENFUVIRTID
Mekanisme Kerja
Enfuvirtid menghambat masuknya HIV-1 ke dalam sel
dengan cara menghambat fusi virus ke membran sel.
Enfuvirtid berikatan dengan bagian HR-1 ( first heptad-
reat)pada sub unit gp41 envelope glikoprotein virus serta
menghambat terjadinya perubahan konformasi yang
dibutuhkan untuk fusi virus ke membran sel

Resistensi
perubahan genotip pada gp41 asam amino 36-45
menyebabkan resistensi terhadap enfuvirtid
Indikasi
terapi infeksi HIV -1 dalam kombinasi dengan
anti - HIV lainnya.

Efek Samping
efek samping yang tersering adalah reaksi
lokal seperti nyeri, eritema, pruntus, iritasi,
dan nodul atau kista
PENGGUNAAN KLINIS OBAT ANTIVIRUS

Tujuan utama terapi antivirus pada pasien


imunokompeten adalah menurunkan tingkat
keparahan penyakit dan komplikasinya , serta
menurunkan kecepatan transmisi virus .

Sedangkan pada pasien dengan infeksi virus


kronik , tujuan terapi antivirus adalah mencegah
kerusakan oleh virus ke organ viseral , terutama
hati , paru, saluran cerna dan sistem saraf pusat.
Beberapa hal yang perlu di pertimbangkan dalam
penggunaan obat antivirus:

• Lama terapi
• Pemberian terapi tunggal atau kombinasi
• Interaksi obat
• Kemungkinan terjadinya resistensi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai