Anda di halaman 1dari 77

IMPLEMENTASI SMK3

DI PUSKESMAS

Rosinta Uli, SKM, M.K.K.K


Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
31 Agustus 2022
PENDAHULUAN
01

02
IRISAN PPI DAN K3
 Identifikasi risiko potensi
bahaya  Ergonomi

 Kebersihan tangan
 Pemeriksaan kesehatan
 APD
berkala
 Dekontaminasi peralatan
 Pengendalian Lingkungan
 Pemberian imunisasi
 Pengelolaan linen
 Perlindungan kesehatan
 Penempatan pasien  PHBS
 Etika batuk dan bersin
 Pengelolaan sarpras
 Praktik menyuntik aman

 Pengelolaan Limbah  Pengelolaan alat medis


Pengelolaan Limbah

 Kesiapsiagaan bencana

 Pengelolaan B3
AKREDITASI
INTEGRASI K3 DALAM AKREDITASI PUSKESMAS
( DRAFT INSTRUMEN AKREDITASI REVISI )
1.4. MANAJEMEN FASILITAS DAN
1.3. MANAJEMEN SDM KESELAMATAN (MFK)
 1.3.1 KETERSEDIAAN SDM  1.4.1 PROGRAM MFK
 1.3.2 URAIAN TUGAS  1.4.2 PROGRAM KESELAMATAN DAN
 1.3.3 FILE KEPEGAWAIAN KEAMANAN
 1.3.4 ORIENTASI PEGAWAI  1.4.3 MANAJEMEN INVENTARISASI,
PENGELOLAAN, PENYIMPANAN
 1.3.5 PENYELENGGARAAN K3 DAN PENGGUNAAN B3
 1.4.4 PROGRAM TANGGAP DARURAT
BENCANA
 1.4.5 PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
 1.4.6 PROGRAM KETERSEDIAAN ALAT
KESEHATAN
 1.4.7 PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM
SISTEM MANAJEMEN K3 ( SMK3 )
DI PUSKESMAS
Pe rm e n k e s No. 5 2 / 2 0 1 8
Setiap fasyankes wajib menyelenggarakan K3
Menerapkan
Membentuk dan/mengembangkan Standar K3
1. Pengenalan potensi bahaya dan
Sistem Manajemen K3
pengendalian risiko K3;
(SMK3) 2. Penerapan kewaspadaan standar;
1. Penetapan Kebijakan K3; 3. Penerapan prinsip ergonomi;
2. Perencanaan K3; 4. Pemeriksaan kesehatan berkala;
3. Pelaksanaan rencana K3; SMK3 5. Pemberian imunisasi;
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja 6. Pembudayaan PHBS;
K3; 7. Pengelolaan sarana dan prasarana dari
5. Peninjauan dan peningkatan aspek K3;
kinerja K3. Standar 8. Pengelolaan peralatan medis dari aspek
K3 K3;
9. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi
darurat/ bencana, tmsk kebakaran;
10. Pengelolaan B3 dan limbah B3;
11. Pengelolaan limbah domestik.
SMK3 Fasyankes
Bagian dari sistem Manajemen
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan aktivitas
proses kerja di fasilitas pelayanan
kesehatan guna terciptanya
lingkungan kerja yang sehat,
selamat, aman dan nyaman.
RUANG LINGKUP SMK3 FASYANKES

1 2

SDM Fasyankes Sumber dana

3 4

Sarana dan prasarana Pelaksanaan K3 Fasyankes


TUJUAN SMK3

1 Meningkatkan efektifitas 2 Mencegah dan mengurangi


kecelakaan kerja dan penyakit akibat
perlindungan K3 yang
kerja d e n g a n m e l i b a t k a n unsur
terencana, terukur,
manajemen dan SDM Fasyankes.
terstruktur, dan
terintegrasi

3 Me n ci p ta k an t e m p a t kerja yang
aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong
produktifitas
 1 IMPLEMENTASI

Pe n et a pan
Kebijakan K3
 SK Kebijakan Penyelenggaraan SM K3 di Puskesmas
 Komitmen Penyelenggaraan K3 di Puskesmas
 SK Tim K3 Puskesmas (Uraian Tugas, Tanggung Jawab,
Wewenang)
 Penyusunan :
• Pedoman
• Panduan
• SOP-SOP
FORMAT KEBIJAKAN PIMPINAN FKTP

1 enter
Huruf bookman old style, Di tulis dalam huruf
font 12 Kapital diletakkan
1 enter
ditengah margin

1 enter

Uraian singkat
latar belakang
penyusunan
kebijakan

Berisi peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku. Disusun
berdasarkan
hirarki peraturan
perundang-
undangan
Sesuai dengan judul
kebijakan

Disesuaikan dengan
kebutuhan

Tempat dan tanggal


penetapan

Nama FKTP, dan nama pimpinan


FKTP
KOMITMEN PENYELENGGARAAN K3
Pembentukan Tim K3 Puskesmas

Dasar : Permenkes No. 52/2018


 Fasyankes dapat membentuk Tim K3
 atau menunjuk satu orang sebagai pengelola K3 
Tugas Tim K3
Tugas Penanggung Jawab K3 (Bukan Tim)
CONTOH SK PJ K3

01

02
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SOPmerupakan suatu perangkat Dasar Hukum penyusunan SOP


instruksi/langkah-langkah yang Permenpan RB No. 35 Tahun 2012
dibakukan untuk menyelesaikan proses tentang Pedoman Penyusunan SOP
kerja rutin tertentu Administrasi Pemerintahan

Tujuan penyusunan SOP : Agar berbagai SOP disusun oleh tenaga FKTP
proses kerja rutin terlaksana dengan efisien,
yang melakukan pekerjaan tersebut
efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui atau oleh unit kerja tersebut
pemenuhan standar yang berlaku

Manfaat SOP; memenuhi persyaratan SOP harus jelas, ringkas dan


standar FKTP, mendokumentasikan mudah dilaksankan, harus
langkah-langkah kegiatan, dan menggunakan kalimat
memastikan staf FKTPmemahami perintah/instruksi. Menjelaskan
bagaimana melaksanakan kegiatannya siapa melakukan apa dan dimana
Penyusunan SOP
Jika SOP disusun lebih dari satu
halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya dibuat tanpa menyertakan
kop/heading

Heading
hanya Logo pemerintah
dihalaman daerah kab/kota dan
pertama lambang Puskesmas
Definisi judul SOP, dan definisi istilah yang
membutuhkan penjelasan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara
spesifik

Berisi kebijakan pimpinan FKTP yang


menjadi dasar penyususnan SOP

Berisi acuan penyusunan SOP seperti


dokumen eksternal, bahan kepustakaan lain

Bagian utama Berisi langkah kegiatan untuk


menyelesaikan kegiatan

Prosuder/instruksi kerja berupa simbol- Berisi unit/prosedur terkait dengan proses


simbol (diagram alir makro dan diagram kerja tersebut
alir mikro)
Contoh bagan alir
 2 IMPLEMENTASI

P erencanaan K3
KEGIATAN PERENCANAAN K3

1. Identifikasi Risiko

Dokumen HRA (Health Risk Assesment)


 Dibuat secara berkala setiap semester atau minimal 1xsetahun
 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
IDENTIFIKASI RISIKO K3
FAKTOR TINGKA
NO RUANGAN POTENSI BAHAYA DAMPAK PROBABILITAS T
BAHAYA
1 Pendaftaran Ergonomi : Gangguan otot dan rangka Sangat Mungkin Tinggi
- Posisi Kerja (Sedang) (Sering)
- Cara Kerja

Biologi : Tertular penyakit dari pasien Sangat Mungkin Tinggi


- Bakteri (Berat) (Sering)
- Virus

Psikososial : Stress kerja Sangat Mungkin Tinggi


- Shift Kerja (Berat) (Sering)

2 Klinik Gigi Ergonomi : Gangguan otot dan rangka Sangat Mungkin Tinggi
- Posisi Kerja (Sedang) (Sering)
- Cara Kerja

Biologi : Tertular penyakit dari pasien Sangat Mungkin Tinggi


- Bakteri (Berat) (Sering)
- Virus

Kecelakaan Kerja : - Hepatitis Sangat Mungkin Tinggi


- Tertusuk jarum - HIV (Sering)
(Berat)

3 Klinik KIA Biologi : Tertular penyakit dari pasien Sangat Mungkin Tinggi
- Bakteri (Berat) (Sering)
- Virus
2. Program Kerja

Dokumen KAP/KAK
 Dibuat secara berkala setiap tahun
 Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
 Menggambarkan Time Line kegiatan dan waktu dengan jelas
Sistematika KAP/KAK
a. Pendahuluan

b. Latar Belakang

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

e. Cara Melaksanakan Kegiatan

f. Sasaran

g. Jadual Kegiatan

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

i. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan


Contoh Sistematika Kerangka Acuan
• A. Pendahuluan  hal-hal yang bersifat umum yang masih terkait dengan
upaya/ kegiatan

• B. Latar belakang  alasan mengapa program tersebut disusun. Sebaiknya


dilengkapi dengan data-data

• C. Tujuan umum dan tujuan khusus  tujuan Program/kegiatan

• D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan  langkah-langkah kegiatan yang harus


dilakukan sehingga tercapainya tujuan

• E. Cara melaksanakan kegiatan  metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian
kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim, melakukan rapat,
melakukan audit, dan lain-lain
lanjutan…
• F. Sasaran  target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan yang dapat menunjukkan
hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu

Specific

Time bound Measurable

SMART

Relevant Achievable
lanjutan…

• G. Jadwal pelaksanaan kegiatan  perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian


kegiatan yang akan dilaksanakan (dalam bentuk bagan Gantt).

• H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


• Evaluasi  evaluasi terhadap jadwal yang direncanakan. Ditulis: kapan dilakukan
dan siapa yang melakukan.
• Pelaporan  bagaimana membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut
dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Ditulis: cara membuat, kapan harus dibuat
dan ditujukan kepada siapa.

•I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan


•Pencatatan catatan kegiatan. Ditulis: bagaimana melakukan pencatatan atau
membuat dokumentasi kegiatan.
•Pelaporan  bagaimana membuat laporan program, kapan laporan harus diserahkan
dan kepada siapa saja.
•Evaluasi kegiatan  evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara menyeluruh.
Ditulis: bagaimana dan kapan
Matriks Perencanaan Program

Kegiatan Lokasi Penanggung Pelaksana Waktu Dana Keterangan


jawab
Penetapan Indikator Kinerja K3

Indikator Kinerja K3 di Puskesmas


(Permenkes 52 Tahun 2018)

1. Adanya komitmen dan kebijakan dari Pimpinan Fasyankes secara tertulis , yg dituangkan dalam
Lembar Komitmen.
2. Adanya SK Tim K3, Uraian Tugas, dan Penanggungjawab.
3. Adanya Perencanaan/Kerangka Acuan Program K3 yang lengkap, menjelaskan 6W2H
4. Adanya dukungan sumberdaya yg memadai untuk Program K3 (Man, Money, Material,
Machine, Method, Minute, & Information).
5. Adanya regulasi (Kebijakan, Pedoman, Panduan, SOP ttg K3
6. Adanya penerapan Standar K3 sesuai Kebijakan dan SOP
7. Adanya upaya peningkatan kapasitas SDM Fasyankes tentang K3 (melalui Pendidikan -
Pelatihan)
8. Adanya Pencatatan dan Pelaporan K3
 3 IMPLEMENTASI

Pelaksanaan K3
Standar K3
meliputi :
1. Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian
risiko K3;
2. Penerapan kewaspadaan standar;
3. Penerapan prinsip ergonomi;
4. Pemeriksaan kesehatan berkala;
5. Pemberian imunisasi;
6. Pembudayaan PHBS;
7. Pengelolaan sarana dan prasarana dari aspek K3;
8. Pengelolaan peralatan medis dari aspek K3;
9. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana, termasuk kebakaran;
10. Pengelolaan B3 dan limbah B3;
11. Pengelolaan limbah domestik
IDENTIFIKASI RISIKO K3
FAKTOR TINGKAT
NO RUANGAN POTENSI BAHAYA DAMPAK PROBABILITAS BAHAYA

1 Pendaftaran Ergonomi : Gangguan otot dan rangka Sangat Mungkin Tinggi


- Posisi Kerja (Sedang) (Sering)
- Cara Kerja

Biologi : Tertular penyakit dari pasien (Berat) Sangat Mungkin Tinggi


- Bakteri (Sering)
- Virus

Psikososial : Stress kerja Sangat Mungkin Tinggi


- Shift Kerja (Berat) (Sering)

2 Klinik Gigi Ergonomi : Gangguan otot dan rangka Sangat Mungkin Tinggi
- Posisi Kerja (Sedang) (Sering)
- Cara Kerja

Biologi : Tertular penyakit dari pasien (Berat) Sangat Mungkin Tinggi


- Bakteri (Sering)
- Virus

Kecelakaan Kerja : - Hepatitis Sangat Mungkin Tinggi


- Tertusuk jarum - HIV (Sering)
(Berat)

3 Klinik KIA Biologi : Tertular penyakit dari pasien (Berat) Sangat Mungkin Tinggi
- Bakteri (Sering)
- Virus
Risk Assessment
3. Sangat Mungkin
2. Mungkin
1. Tidak Mungkin

Tingkat Risiko
Probabilitas
Risk Identification
1. Risiko Rendah
Risk Analysis 2. Risiko Sedang
3. Risiko Tinggi
Risk Evaluation
Dampak

1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
Risk Assessment

Tidak terjadi dampak buruk terhadap kesehatan dan


keselamatan
Matriks Grading Risiko
Ada kemungkinan bhw dampak buruk thd kesehatan dan
keselamatan tsb terjadi saat ini
Sangat besar kemungkinan bhw dampak buruk thd RISIKO =
Kesehatan dan keselamatan terjadi saat ini KEMUNGKINAN X
DAMPAK

Sakit atau cedera yg hanya membutuhkan P3K dan tidak

KEMUNGKINAN (PROBABILITAS)
mengganggu proses kerja

Gangguan kesehatan dan keselamatan yg lebih serius dan


membutuhkan penanganan medis, (seperti alergi,
dermatitis, low back pain), dan
menyebabkan pekerja absen bbrp hari

Gangg kesehatan dan keselamatan sangat serius dan


kemungkinan terjadinya cacat permanen hingga
kematian, contohnya : amputasi,kanker, kehilangan
pendengaran, pneumonia, keracunan bahan kimia.
Risk Control

SKALA PRIORITAS PENGENDALIAN RISIKO


TINGKAT PRIORITAS
RISIKO DESKRIPSI PENGENDA
LIAN

Ada kemungkinan besar bahwa cedera


atau gangguan kesehatan minor terjadi
Risiko saat ini, dengan dampak Kesehatan yang Prioritas
Rendah ringan hingga sedang ke 3

Konsekuensi atau keparahan dari cedera


Risiko dan gangguan kesehatan tergolong Prioritas
Sedang kategori serius, meski probabilitas ke 2
kejadiannya rendah

Kemungkinan besar terjadi gangguan


Risiko kesehatan dan cedera yg Prioritas
Tinggi moderate/serius / kematian. ke 1
NIOSH
(National Institute For Occupational Safety and Health)
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3

Langkah pengendalian yg menjadi pilihan pertama utk mengendalikan pajanan karena menghilangkan bahaya dari tempat kerja. Namun,
beberapa bahaya sulit untuk benar-benar dihilangkan dari tempat kerja.
Upaya penggantian bahan, alat, atau cara kerja o l e h alternatif lain dgn tingkat bahaya yg lebih rendah sehingga dapat menekan
kemungkinan terjadinya dampak yang serius. Contoh :
a) Mengganti tensimeter air raksa dengan tensimeter digital
b) Mengganti kompresor tingkat kebisingan tinggi dengan tipe yang kebisingan rendah (tipe silent kompresor)

Pengendalian rekayasa desain alat dan/atau tempat kerja. Pengendalian risiko ini memberikan perlindungan thd pekerja termasuk tempat
kerjanya. Untuk mengurangi risiko penularan penyakit infeksi harus dilakukan penyekatan menggunakan kaca antara petugas loket dengan
pengunjung/pasien.
Contoh pengendalian teknik yaitu: untuk meredam suara pada ruang dengan tingkat bising yang tinggi, seperti :
a) Pada poli gigi khususnya menggunakan unit dental dan kompresor.
b) Pada ruang Genset

Berfungsi utk membatasi pajanan pd pekerja dan diimplementasikan bersamaan dgn pengendalian yg lain sebagai pendukung. Contoh :
a) Pelatihan/sosialisasi/penyuluhan pd SDM fasyankes.
b) Penyusunan prosedur kerja bagi SDM fasyankes.
c) Pengaturan shift kerja.

Merupakan hal yg sangat penting, khususnya terkait bahaya biologi dgn risiko yg paling tinggi terjadi, sehingga penggunaan APD menjadi
satu prosedur utama di dalam proses asuhan pelayanan kesehatan.
APD tidak mengurangi pajanan dari sumbernya, hanya saja mengurangi jumlah pajanan yg masuk ke tubuh.
APD bersifat eksklusif (hanya melindungi individu) dan spesifik (setiap alat memiliki spesifikasi bahaya yang dapat dikendalikan).
Implementasi APD seharusnya menjadi komplementer dari upaya pengendalian di atasnya dan/atau apabila pengendalian di atasnya belum
cukup efektif.
Latihan : Mengisi form HIRADC
 4 IMPLEMENTASI

P emantauan dan
Evaluasi Kinerja K3
PEMANTAUAN &
EVALUASI

Inspeksi secara teratur (SAFETI PATROL)  Dilakukan


oleh S D M bidang K3 yang ditugaskan.

Tindakan korektif bila ada temuan.

Laporan inspeksi minimal 1x setahun (audit


internal) dan 3 tahun (Audit Eksternal)
Contoh Form Safety Patrol
- Hari/Tgl :
- Unit/Ruang :
No Sarana Bagian Aspek P enilaian M asalah/Temuan Analisa

1. APAR Tabung Kesesuaian n omor


Penempatan tabung
Kemudahan dijangkau dll
Isi tabung dll

2. Helm Ketersediaan Kesesuaian code


Keselamatan
Penempatan helm dll

3. APD Jumlah
Jenis
PEMANTAUAN

Pelaporan penyakit.

Pelaporan kecelakaan kerja.


AUDIT SMK3
PEMANTAUAN &
EVALuASI

Penetapan Indikator Kinerja

AUDIT SMK3
Contoh
Contoh
 5 IMPLEMENTASI

Peninjauan &
Peningkatan
SMK3
PENINJAUAN ULANG

Dilakukan untuk menjamin kesesuaian dan


efektifitas penerapan K3 fasyankes.

Dapat dilakukan terhadap kebijakan,


perencanaan, pelaksanaan rencana, dan
pemantauan dan evaluasi.

Kinerja K3 Fasyankes dituangkan dalam indikator


kinerja yang akan dicapai setiap tahun.
 6 IMPLEMENTASI

Pencatatan &
Pelaporan
PENCATATAN &
PELAPORAN


Dilakukan secara periodik setiap semester.

Pelaporan ditujukan kepada Dinas Kesehatan.

Pelaporan bisa meliputi:
- Jumlah kasus kejadian hampir celaka
- Jumlah kasus akibat kerja
- dll.
DOKUMEN YANG PERLU
DISEDIAKAN UNTUK K3
Dokumen Internal Judul dokumen Referensi/Dokumen eksternal
Pedoman/panduan Pedoman/Panduan PMK 52/2018 tentang K3 Fasyankes
penyelenggaraan K3
Puskesmas/Klinik
Pedoman kewaspadaan universal PMK 27/2017 tentang PPI
puskesmas/klinik
Pedoman kebersihan lingkungan PMK 27/2017 tentang PPI

Panduan kebersihan lingkungan Panduan Kegiatan menjega kebersihan


pencegahan covid-19 lingkungan dan langkah-langkah desinfeksi
dalam rangka pencegahan penularan
covid-19 (Direktorat Kesehatan
Lingkungan, 2020)
Panduan pengelolaan B3 PP 74 Tahun 2001 tentang pengelolaan B3
Panduan pengelolaan limbah PP 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan
limbah B3
Dokumen Internal Judul dokumen Referensi/Dokumen eksternal
Pedoman/panduan Panduan pengelolaan Pedoman pengelolaan limbah RS
limbah puskesmas pada Rujukan, RS Darurat dan Puskesmas
masa pandemi covid-19 yang menangani pasien covid-19.
Panduan penanganan PMK 52/2018 tentang K3 Fasyankes
kondisi darurat atau
bencana
Panduan penanganan Pedoman Pencegahan dan
covid-19 Pengendalian Covid-19 revisi 5
(Dirjen P2, 2020)
Dokumen Internal Judul dokumen Referensi/Dokumen eksternal
KAP KAP K3 Puskesmas/Klinik  PMK 52/2018 tentang K3
Fasyankes
KAP Pengelolaan sarana  PMK 9/ 2014 tentang Klinik,
prasaran puskesmas/ klinik  PMK 43/2019 tentang Puskesmas
KAK pemeliharaan  PMK 9/ 2014 tentang Klinik,
kendaraan  PMK 43/2019 tentang Puskesmas
KAP pengelolaan perlatan  PMK 9/ 2014 tentang Klinik,
puskesmas/klinik  PMK 43/2019 tentang Puskesmas
KAP kebersihan lingkungan  PMK 9/ 2014 tentang Klinik,
puskesas/klinik  PMK 43/2019 tentang Puskesmas
KAK pengelolaan B3  PP 74/2001 tentang B3
Dokumen Internal Judul dokumen Referensi/Dokumen eksternal
SOP SOP identifikasi risiko K3  PMK 52/2018 tentang K3 Fasyankes,
 Pedoman manajemen risiko K3 di
fasyankes (Kemenkes RI, 2016)
SOP cuci tangan PMK 27/2017 tentang PPI
SOP pemakaian dan pelepasan APD  PMK 27 /2017 tentang PPI,
( sarung tangan, masker bedah,  Petunjuk Teknis APD dalam menghadapi
masker N-95 , goggle,face shield,gaun, wabah covid-19 (Dirjen P2, 2020)
coverall, sepatu pelindung.
SOP penggunaan kembali (reusable) Petunjuk Teknis APD dalam menghadapi
masker N-95 pada masa pandemi wabah covid-19 (Dirjen P2, 2020)
covid-19
SOP penggunaan kembali (reusable) Petunjuk Teknis APD dalam menghadapi
pelindung mata dan pelindung wajah wabah covid-19 (Dirjen P2, 2020)
Dokumen Internal Judul dokumen Referensi/Dokumen eksternal
SOP Sop penggunaan kembali Petunjuk Teknis APD dalam menghadapi
(reusable)sepatu pelindung wabah covid-19 (Dirjen P2, 2020)
SOP penggunaan kembali Petunjuk Teknis APD dalam menghadapi
(reusable)jas hujan wabah covid-19 (Dirjen P2, 2020)
SOP pemisahan alat bersih PMK 27/2017 tentang PPI
dan kotor
SOP sterilisasi alat PMK 27/2017 tentang PPI
SOP penanganan alat yang PMK 27/2017 tentang PPI
membutuhkan perawatan
khusus
SOP penyimpanan alat medis PMK 27/2017 tentang PPI
SOP kebersihan lingkungan
Dokumen Internal Judul dokumen Referensi/Dokumen eksternal
SOP SOP Desinfeksi permukaan Panduan Kegiatan menjega kebersihan
lingkungan lingkungan dan langkah-langkah desinfeksi
dalam rangka pencegahan penularan covid-19
(Direktorat Kesehatan Lingkungan, 2020)
SOP Desinfeksi udara Panduan Kegiatan menjega kebersihan
lingkungan dan langkah-langkah desinfeksi
dalam rangka pencegahan penularan covid-19
(Direktorat Kesehatan Lingkungan, 2020)
SOP pemantauan fisik lingkungan  PMK 9/ 2014 tentang Klinik,
 PMK 43/2019 tentang Puskesmas
SOP pemantauan sarpras  PMK 9/ 2014 tentang Klinik,
 PMK 43/2019 tentang Puskesmas
SOP pemantauan, pemeliharaan,  PMK 9/ 2014 tentang Klinik,
perbaikan sarana dan peralatan  PMK 43/2019 tentang Puskesmas
Dokumen Internal Judul dokumen Referensi/Dokumen eksternal
SOP SOP pengelolaan B3 PP 74/2001 tentang B3
PERMENLH No 14/2013 tentang simbol dan label
limbah B3
SOP pengelolaan limbah medis  PERMENLH No 14/2013 tentang simbol dan label
limbah B3
 PERMENLHK 56/2015 tentang Tata cara dan
persyaratan Teknis Pengelolaan LB3 dari Fasyankes
SOP pengelolaan limbah padat domestik Pedoman pengelolaan limbah RS Rujukan, RS Darurat
di puskesmas pada masa covid-19 dan Puskesmas yang menangani pasien covid-19.
SOP pengelolaan limbah B3 medis padat Pedoman pengelolaan limbah RS Rujukan, RS Darurat
di puskesmas pada masa covid-19 dan Puskesmas yang menangani pasien covid-19.
SOP jika terjadi kebakaran  PERMENPU 25/2008 tentang Pedoman Teknis
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran
 Kemenaker No 186/1999 tentang Unit
penanggulangan kebakaran di tempat kerja
Dokumen Bukti Kegiatan/Implementasi K3
1. Penyusunan identifikasi risiko potensi bahaya K3 Puskesmas

2. Bukti pemeliharaan sarana, bangunan, prasarana dan peralatan

3. Bukti inspeksi sarana, bangunan, prasarana dan peralatan

4. Bukti pelaksanaan simulasi terhadap kode darurat


1. Evaluasi tri bulanan program
5. Penyusunan dokumen ICRA jika ada pekerjaan konstruksi K3
6. Tersedia MSDS (Material Safety Data Sheet) B3 2. Monev dan TL pemeliharaan
7. Daftar inventaris B3
saranan,bangunan, prasarana,
8. Pelabelan B3

9. Penyusunan identifikasi Limbah B3


dan peralatan
10. Perijinan TPS Limbah B3

11. MoU pihak ke 3 pengolah limbah B3


3. Monev dan TL inspeksi sarana,
bangunan,prasarana dan
12. Laporan penanganan tumpahan B3 (jika terjadi tumpahan B3)

13. Perijinan IPAL

14. Penyusunan identifikasi risiko bencana dengan HVA (Hazard Vulnerability


peralatan
Assesment)

15. Pembentukan tim/koordinator/pj tanggap bencana atau penanggulangan


bencana
4. Monev dan TL simulasi
16. Penyusunan disaster plan
bencana
17. Bukti simulasi penanggulangan bencana

18. Penyusunan identifikasi risiko kebakaran 5. Monev dan TL simulasi


19. Bukti pemeliharaan sarpras proteksi kebakaran pengamanan kebakaran
20. Bukti inspeksi pemeliharaan sarpras proteksi kebakaran

21. Bukti simulasi pengamanan kebakaran

22. Pemasangan jalur dan tanda petunjuk arah evakuasi

23. Pemasangan label tanda bahaya risiko kebakaran

24. Bukti edukasi dan sosialaisasi tentang pencegahan dan pengamanan


kebakaran kepada karyawan puskesmas dan masyarakat sekitar
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai