Sebagai Inovasi Intervensi Kesiapsiagaan Kelahiran dan Kesiapan Komplikasi (BP/CR) Hanna Yuanita Dana Santoso 1, Supriyana Supriyana 2, Bahiyatun Bahiyatun 2, Melyana Nurul Widyawati 2, Diyah Fatmasari 2, Sudiyono Sudiyono 2, Dyah Anantalia Widyastari 3, Doni Marisi Sinaga 4 OLEH KELOMPOK 3
Sinta Pebrianti Yani Herayani
Dewanti Wina Sughiarti
Rini Puspitasari Penti Suventina
Srie Ratna Sari Risma
Latar Belakang • WHO merekomendasikan Kesehatan keliling, praktik kedokteran dan kesehatan masyarakat yang didukung oleh perangkat seluler, untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat dan mengubah perilaku masyarakat untuk tujuan kesehatan. Tinjauan Pustaka • Penelitian ini berusaha untuk menguji efektivitas program aplikasi android Suami Siaga Plus dalam meningkatkan skor suami dalam intervensi kesiapan melahirkan dan kesiapan komplikasi (BP/CR) Metode Penelitian • Merupakan uji coba terkontrol secara acak dengan desain pretest- posttest. Sebanyak 38 pasangan suami dan ibu hamil dari tiga puskesmas di tiga kecamatan di Semarang dipilih dengan teknik proporsional random sampling dan didistribusikan secara merata ke dalam kelompok kontrol dan intervensi. Kuesioner terkait BP/CR yang diterbitkan oleh JHPIEGO digunakan dalam pengumpulan data. Analisis statistik dilakukan untuk mendapatkan distribusi frekuensi dan persentase variabel, serta untuk menilai perbedaan rerata skor BP/CR suami Hasil Penelitian • Pengetahuan suami tentang tanda bahaya utama dan lima elemen standar dalam praktik BP/CR pada kelompok intervensi dan kontrol meningkat setelah konseling. Selain itu, proporsi suami yang memahami tanda-tanda bahaya utama selama kehamilan lebih tinggi di antara mereka yang terpapar aplikasi Suami Siaga Plus yang disampaikan melalui ponsel. Konseling hanya meningkatkan skor suami dari 61,5 menjadi 62,6 (2%), sedangkan kombinasi konseling dan aplikasi meningkatkan 20% skor suami dari 60,4 menjadi 72,9 (p- value 0,000). Kesimpulan
• Kombinasi konseling dan penerapan Suami Siaga Plus secara signifikan
meningkatkan nilai BP/CR suami istri dibandingkan dengan mereka yang hanya mendapatkan konseling. Data tersebut menunjukkan aplikasi tersebut akan mampu menekan ketiga keterlambatan tersebut, yang pada gilirannya dapat menurunkan angka kematian ibu. Kesimpulan
• Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi penting bagi Dinas
Kesehatan dan tenaga kesehatan untuk menggunakan program aplikasi android khususnya bagi suami yang istrinya sedang dalam masa kehamilan, nifas dan nifas.