Anda di halaman 1dari 14

ISPA

(INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN AKUT)
KELOMPOK 1
NINIS AFRIANDA (PBB210034)
DIANTI (PBB210037)
ANDRIANI (PBB210041)
WAODE WULAN AGUSTIN (PBB210045)
WULAN ATIKA NINGSI (PBB210046)
NURKHALISA IRDANI (PBB210047)
IIN PURNAMASARI (PBB210054)
A. PENGERTIAN ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA adalah infeksi
yang terjadi disaluran pernapasan, baik saluran pernapasan
atas maupun bawah.

Sesuai dengan namanya, ISPA menimbulkan peradangan di


saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru.
Pada Sebagian besar kasus, ISPA disebabkan oleh virus dan
dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.
B. FAKTOR RISIKO ISPA
Secara umum terdapat 3 faktor risiko ISPA menurut (Rusnaini, 2013)
yaitu:
 Faktor lingkungan rumah
a) Pencemaran udara dalam rumah
b) Ventilasi rumah
c) Kepadatan hunian rumah
 Faktor individu anak
a) Umur anak c) Status gizi
b) Berat badan lahir d) Status imunisasi
 Perilaku
Berikut beberapa faktor risiko ISPA ,
antara
1) lain:
Bayi dari usia 6 bulan atau anak di bawah 1 tahun.
2) Anak-anak yang lahir prematur atau yang memiliki riwayat jantung
bawaan atau penyakit paru-paru.
3) Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
4) Bayi yang berada di tempat ramai.
5) Orang-orang di usia pertengahan.
6) Orang dewasa yang mengidap penyakit paru obstruktif kronik,
gagal jantung progresif, atau asma.
7) Orang dengan sistem imun lemah, seperti orang dengan
transplantasi organ, leukemia, atau HIV/AIDS.
8) Orang yang dikelilingi dengan pengidap yang bersin atau batuk
tanpa menutup hidung dan mulutnya.
ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular
ISPA, yaitu:
1. Anak-anak dan lansia, anak-anak dan lansia memiliki sistem
kekebalan tubuh yang rendah sehingga rentan terhadap berbagai infeksi.
2. Orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, sistem kekebalan tubuh
sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus atau bakteri. Jika daya
tubuh menurun maka risiko terinfeksi akan semakin meningkat.
3. Penderita gangguan jantung dan paru-paru, ISPA lebih sering terjadi
pada seseorang yang sudah memiliki penyakit jantung atau gangguan
pada paru-paru sebelumnya.
4. Perokok aktif, perokok lebih berisiko mengalami gangguan fungsi
paru dan saluran pernapasan. Hal ini mengakibatkan perokok juga
rentan mengalami ISPA dan cenderung lebih sulit untuk pulih.
Hubungan 3 komponen yang terdapat dalam segitiga
epidemiologii dengan faktor risiko terjadinya infeksi ISPA

1. Faktor penyebab (agen) dari penyakit ini yaitu: berupa


bakteri, virus, dan jamur.
2. Faktor manusia (host), adalah organisme, yang dimana
pasien dan manusia. Faktor risiko infeksi ISPA pada pasien
host meliputi: jenis kelamin, Umur anak, berat badan lahir,
status gizi, status imunisasi.
3. Faktor lingkungan (environment), faktor lingkungan yang
dapat menjadi risiko terjadinya ISPA pada balita meliputi
pencemaran udara dalam rumah, ventilasi rumah,
kepadatan hunian rumah, cuacana dan kelembapan
C. GEJALA PENYAKIT
ISPA
Berikut beberapa gejala ISPA yang umumnya dialami
pengidapnya yaitu:
1. Hidung tersumbat dan pilek.
2. Batuk kering tanpa dahak.
3. Demam ringan.
4. Nyeri tenggorokan.
5. Nyeri kepala ringan.
6. Bernapas cepat atau kesulitan bernapas.
7. Warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen.
8. Gejala sinusitis, seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus,
dan demam.
D. PENYEBAB PENYAKIT ISPA
ISPA disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di saluran
pernapasan. Saluran pernapasan yang dapat terserang infeksi
yaitu saluran pernapasan atas atau bawah. Meski demikian,
ISPA paling sering disebabkan oleh infeksi virus dan paling
sering terjadi di saluran pernapasan bagian atas.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bagian atas umunya


disebabkan oleh virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat
disebabkan oleh bakteri, virus, dan mycoplasma. Namum
umumnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bagian
bawah disebabkan oleh bakteri
Beberapa jenis virus yang sering menyebabkan
ISPA adalah:

1. Mexovirus
2. Respiratory syntical viruses (RSVs)
3. Adenovirus
4. Pnemucocus
5. Coronavirus
6. Picornavirus
7. Mikoplasma
8. Herpesvirus
Sementara itu, beberapa jenis bakteri yang
juga bisa menyebabkan ISPA adalah:

1. Streptococcus pneumoniae /
pneumococcus
2. Hemophilus influenza type B
3. Staphylococcus aureus
4. Klebsiella pneumoniae
5. Mycoplasma pneumoniae
6. Chlamydia 
Adapun beberapa penyakit yang termasuk ke
dalam ISPA adalah:

1. Batuk pilek (common cold)


2. Sinusitis
3. Radang tenggorokan akut
(faringitis akut)
4. laringitis akut
5. Pneumonia
6. COVID-19
E. PENCEGAHAN PENYAKIT ISPA
Pencegahan utama ISPA adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
2. Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan mata.
3. Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin atau batuk, agar
penyakit tidak menyebar ke orang lain.
4. Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C, untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
5. Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar secara rutin.
6. Lakukan olahraga secara rutin.
7. Hentikan kebiasaan merokok.
8. Dapatkan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, maupun pneumonia, dan
diskusikan dengan dokter mengenai keperluan, manfaat, dan risiko dari vaksinasi
ini.
10 penyakit tidak menular
tertinggi yang terdapat
dipuskesmas Grafik penyakit
ISPA 703 800

HIPERTENSI 528 600


400
DERMATITIS 428 200
GASTRITIS 314 0
I IS IS S S
PA A S LD
DISPEPSIA 213 IS TENS
A TIT
TRIT
E PSI
A BIE
G
O
ELI TU
G
O
UT
AB
SE
ER M AS SP SC N
SCABIES 191 HI
P
DE
R G DI
O
M
M
O
TE
S
M

C E
COMMON GOLD 145 DI
AB

DIABETES MELITUS 136


GOUT 119
ABSES 117
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai