Anda di halaman 1dari 35

Pemeriksaan

Faktor Risiko PTM

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


2022
Deteksi Dini PTM Pada Usia Produktif dan
Lansia

● Deteksi Dini Hipertensi →Pemeriksaan Tekanan Darah


● Deteksi Dini Diabetes → Pemeriksaan Kadar Gula Darah
● Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) → Kuesioner
PUMA

2
Deteksi Dini PTM Pada Usia Produktif dan
Lansia

● Deteksi Dini Gangguan Metabolisme → Pemeriksaan kolesterol


dan asam urat
● Skrining pengkajian paripurna pasien geriatri (P3G):
→ Pemeriksaan Status fungsional, status mental dan Kognitif,
status nutrisi

3
1. Deteksi Dini Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi


→ suatu keadaan dimana tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan
darah diastolik ≥90 mmHg

4
1. Deteksi Dini Hipertensi
Sasaran usia ≥ 15 tahun

No. Tekanan Darah Klasifikasi


1. 120 / 80 mmHg Normal
2. 120-139 / 80-90 mmHg Prehipertensi
3. 140-150 / 90-99 mmHg Hipertensi derajat 1
4. 160 / 100 mmHg Hipertensi derajat 2
5. >140/ <90 mmHg Hipertensi Sistolik
Terisolasi

5
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Tekanan darah atau tensi diukur menggunakan alat tensimeter digital/otomatis.
Cara pengukuran :
•Pastikan baterai masih berfungsi dengan baik. Masukkan baterai
•Semua simbol akan muncul dalam 3 detik.
•Lansia diminta duduk dengan posisi badan tegak
•Lipat lengan baju hingga memungkinkan manset menempel pada kulit lengan
•Masukkan lengan ke dalam lingkaran manset, dan letakkan tangan dalam posisi telapak tangan menghadap ke
atas dan posisi manset sejajar jantung.
•Tekan tombol start untuk memulai penngukuran dan manset akan mengembang.
•Ketika pengukuran selesai, hasil akan muncul di layar monitor selama 1 menit

Cara membaca hasil:

- Monitor akan mati secara otomatis setelah 1 menit bila


Sistolik
Diastolik
tidak ada pengguna lagi.
Denyut Nadi - Jika sudah tidak digunakan, keluarkan baterai dari
tensimeter.
2. Deteksi Dini Diabetes Mellitus
DM → suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau keduanya.

7
2. Deteksi Dini Diabetes Mellitus
Sasaran
●Usia 15 - < 40 tahun dengan faktor risiko PTM (riwayat obesitas dan atau
obesitas sentral dan atau tekanan darah tinggi)
●Usia ≥ 40 tahun

Alat
●Alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer)

Kriteria Gula darah sewaktu (mg/dl) Gula darah Puasa (mg/dl)

Diabetes* ≥ 200 ≥ 126

Prediabetes 140 -199 100 – 125

Normal < 140 < 100

*Disertai gejala klasik


8
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH
Alat dan bahan :
❖Alat pemeriksa kadar gula darah/Glukometer
❖Strip Test gula darah
❖Auto lancet (Autoclix)
❖Lancet
❖Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL untuk
single test strip
❖Alkohol 70% /Alkohol Swab
❖Kapas
❖Tissue kering
❖Sarung tangan
❖Kotak limbah benda tajam/safetybox
PEMERIKSAAN DENGAN GLUKOMETER
(DISESUAIKAN DENGAN JENIS GLUKO-METER) :
❖ Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
❖ Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan
kapas yang telah diberi alkohol 70%, keringkan.
❖ Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus,
cepat dan tidak terlalu dalam.
❖ Usap dengan kapas steril kering
setelah darah keluar. Sentuhkan satu/dua tetes darah
❖ Baca hasil glukosa darah
3. Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
PPOK
→ penyakit yang ditandai dengan adanya keterbatasan aliran udara dalam
saluran napas yang persisten dan progresif, yang berhubungan dengan
meningkatnya respon inflamasi kronik pada saluran napas dan parenkim
paru karena paparan partikel atau gas berbahaya.

20
3. Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
Sasaran
●Usia ≥ 40 tahun
●Mempunyai riwayat paparan: asap rokok, polusi udara,
lingkungan tempat
Kerja
●Mempunyai gejala dan keluhan batuk berdahak, sesak nafas,
gejala berlangsung lama umumnya semakin memberat.

20
3. Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)

Kuesioner PUMA

Kuesioner PUMA
(7 pertanyaan )

<7
≥7 Edukasi gaya hidup
Resiko PPOK sehat
Rujuk ke FKTP untuk Dan kunjungan rutin
pem.Spirometri
20
Target Populasi
Alur Deteksi usia ≥ 40 tahun & merokok

Dini PPOK
di UKBM
Wawancara dengan
kuesioner PUMA

YA TIDAK
Rujuk ke FKTP Skor
(Puskesmas) untuk PUMA Edukasi gaya hidup sehat
pemeriksaan spirometri ≥7 dan kunjungan rutin
4. PEMERIKSAAN KOLESTEROL
Alat dan bahan :
❖Alat pemeriksa kadar kolesterol
❖Strip Test kolesterol
❖Auto lancet (Autoclix) Tuliskan nilai/kadar kolesterol hasil pemeriksaan sesuai
❖Lancet kriteria :
❖Alkohol 70% /Alkohol Swab - Normal : bila kadar kolesterol total < 190 mg /dL
❖Kapas - Tinggi : Bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg / dL
❖Tissue kering
❖Sarung tangan
❖Kotak limbah benda tajam/safety box

Pemeriksaan menggunakan alat cek kolesterol (disesuikan dengan jenis alat)


•Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
•Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi alkohol 70%,
keringkan.
•Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam.
•Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
•Sentuhkan satu/dua tetes darah
•Baca hasil kolesterol
5. PEMERIKSAAN ASAM URAT
Alat dan bahan :
❖Alat pemeriksa kadar asam urat
Tuliskan nilai/kadar asam urat hasil pemeriksaan
❖Strip Test asam urat
❖Auto lancet (Autoclix) sesuai kriteria :
❖Lancet -Normal : bila kadar asam urat L (3.5 mg/dL – 7
❖Alkohol 70% /Alkohol Swab mg/dL) dan P (2.6 mg/dL – 6.0 mg/dL )
❖Kapas -Tinggi : bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan P > 6
❖Tissue kering mg/dL
❖Sarung tangan
❖Kotak limbah benda tajam/safety box

Pemeriksaan menggunakan alat cek asam urat (disesuikan dengan jenis alat)
•Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
•Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi alkohol 70%,
keringkan.
•Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam.
•Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
•Sentuhkan satu/dua tetes darah
•Baca hasil asam urat.
6. SKRINING PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN
Sasaran
GERIATRI (P3G)
●Usia ≥ 60 tahun
●Dilakukan 1 tahun sekali saat kontak pertama kali dengan petugas/kader
●Menggunakan Instrumen Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
- Pem.Status Fungsional (AKS)
- Pem. Penilaian Risiko Jatuh
- Pem.Status Mental (GDS)
- Pem.Status Kognitif (AMT)
●Dilakukan oleh kader terlatih

Kader juga dapat membantu petugas kesehatan melakukan penilaian risiko jatuh, GDS
dan AMT dalam melakukan wawancara.
Namun TIDAK MELAKUKAN penjumlahan skor atau menyimpulkan hasil penilaian.
PENILAIAN STATUS FUNGSIONAL
a. AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI (AKS)
1

• Pemeriksaan AKS dilakukan menggunakan Instrumen Aktivitas Kehidupan Sehari hari


(AKS) /Activity of Daily Living (ADL) dengan Indeks Barthel

Skor Barthel Index (Nilai AKS / ADL):


20 : Mandiri (A)
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
5–8 : Ketergantungan berat (C)
0–4 : Ketergantungan total (C)

Cara Pelaksanaan:
Kader menanyakan 10 kegiatan sehari-hari yang tercantum di kuesioner dan memberi skala angka
(seperti yang tertera berikut ini). Selanjutnya dilakukan penjumlahan skor hasil akhir pemeriksaan.
Contoh:
Tabel 1. Penilaian Aktivitas Kehidupan Sehari hari (AKS) / Activity of Daily Living (ADL) dengan Instrumen
Indeks Barthel Modifikasi
NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL

 0 Tidak terkendali/tak teratur (perlu pencahar)


  Mengendalikan rangsang BAB 1 Kadang-kadang tak terkendali (1 x/ minggu)  
1 2
2 Terkendali teratur

0 Tak terkendali atau pakai kateter


 2  Mengendalikan rangsang 1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1 x / 24 jam)  2
BAK
2 Mandiri

 Membersihkan diri (mencuci 0 Butuh pertolongan orang lain Mandiri


 3 wajah, menyikat rambut, mencukur kumis, sikat gigi) 1 Mandiri  1

0 Tergantung pertolongan orang lain


Penggunaan WC (keluar
4 masuk WC, melepas/memakai celana, cebok, menyiram) 1 Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjakan 2
sendiri beberapa kegiatan yang lain
2 Mandiri
0 Tidak mampu
 5
 Makan minum (jika makan harus berupa potongan,
1 Perlu ditolong memotong makanan  2 Skor Barthel Index (Nilai AKS / ADL):
dianggap dibantu) 20 : Mandiri (A)
2 Mandiri
12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
0 Tidak mampu
  Bergerak dari kursi roda ke tempat tidur dan sebaliknya 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)   9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
6 (termasuk duduk di tempat tidur) 2 Bantuan minimal 1 orang 3 5 – 8 : Ketergantungan berat (C)
3 Mandiri
0 – 4 : Ketergantungan total (C)
0 Tidak mampu
Berjalan di tempat rata (atau jika tidak bisa berjalan, 1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
7 menjalankan kursi roda) 2 Berjalan dengan bantuan 1 orang 3
3 Mandiri
Berpakaian (termasuk memasang tali sepatu, 0 Tergantung orang lain
8 1 Sebagian dibantu (mis: mengancing baju) 2
mengencangkan sabuk) 2 Mandiri
0 Tidak mampu
9 Naik turun tangga 1 Butuh pertolongan 1
2 Mandiri
0 Tergantung orang lain
10 Mandi 1
1 Mandiri
TOTAL 19
b. PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA
  NO RISIKO SKALA HASIL
1 1 Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4  
2 Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3  
3 Kebingungan setiap saat (contoh:pasien yang mengalami 3  
Menggunakan instrumen penilaian demensia)
risiko jatuh pada lansia yang berisi 11 4 Nokturia/Inkontinen 3  
pertanyaan 5 Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami 2  
delirium/Acute confusional state)
6 Kelemahan umum 2  
7 Obat-obat berisiko tinggi (diuretic, narkotik, sedative, antipsikotik, 2  
laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat hipoglikemik,
antidepresan, neuroleptic, NSAID)

8 Riwayat jatuh dalam 12 bulan terakhir 2  


2
9 Osteoporosis 1  
10 Gangguan pendengaran dan/atau penglihatan 1  
11 Usia 70 tahun ke atas 1  
Jumlah    
Tingkat risiko :
▪Risiko rendah bila skor 1-3 🡪Lakukan intervensi risiko rendah
▪Risiko tinggi bila skor ≥ 4 🡪 Lakukan intervensi risiko tinggi
8. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL DAN KOGNITIF
a. STATUS MENTAL
1

Diisi hasil pemeriksaan status mental yang berhubungan dengan keadaan mental
emosional, sesuai dengan instrumen pemeriksaan status mental Geriatric Depression Scale
(GDS)

Interpretasi:
Jumlah skor diantara 5-9 : kemungkinan besar ada
gangguan depresi.
Jumlah skor 10 atau lebih: ada gangguan depresi
INSTRUMEN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)
Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan Anda selama dua minggu terakhir.
No Pertanyaan     Skor
1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda? YA TIDAK   Panduan pengisian instrumen GDS
2 Apakah anda sudah meninggalkan banyak kegiatan dan YA TIDAK   a.Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksa
minat akan menanyakan keadaan perasaannya
/kesenangan anda? dalam dua minggu terakhir, tidak ada jawaban
benar salah, jawablah ya atau tidak sesuai
3 Apakah anda merasa kehidupan anda hampa? YA TIDAK  
dengan perasaan yang paling tepat akhir-akhir
4 Apakah anda sering merasa bosan? YA TIDAK   ini.
5 Apakah anda mempunyai semangat baik setiap saat? YA TIDAK  
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? YA TIDAK   b.Bacakan pertanyaan nomor 1 – 15 sesuai
dengan kalimat yang tertulis, tunggu jawaban
7 Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar hidup anda? YA TIDAK   pasien. Jika jawaban kurang jelas, tegaskan
lagi apakah pasien ingin menjawab ya atau
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? YA TIDAK   tidak. Llingkari jawaban pasien tsb
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke YA TIDAK  
luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru? c.Setelah semua pertanyaan dijawab,
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya YA TIDAK   hitunglah jumlah jawaban yang bercetak tebal.
ingat anda dibandingkan kebanyakan orang? Setiap jawaban (ya/tidak) yang bercetak tebal
diberi nilai satu (1).
11 Apakah anda pikir hidup anda sekarang ini menyenangkan? YA TIDAK  
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat YA TIDAK   d.Jumlah skor diantara 5-9 : kemungkinan
kini? besar ada gangguan depresi.
13 Apakah anda merasa penuh semangat? YA TIDAK  
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? YA TIDAK   e.Jumlah skor 10 atau lebih: ada gangguan
depresi
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari YA TIDAK  
anda?
TOTAL SKOR  
8. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL DAN KOGNITIF

b. STATUS KOGNITIF
Menggunakan instrumen Abbreviated Mental Test (AMT) atau Mini Cog dan Clock Drawing Test (CDT4)
atau Mini Mental State Examination (MMSE)

Cara Pelaksanaan:
1.- Minta pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut
2.- Beri tanda centang (V) pada nilai nol (0) jika salah dan satu (1) jika benar
3.- Jumlahkan skor total A sampai J, item K tidak dijumlahkan, hanya sebagai keterangan.

4.Interpretasi :
- Skor 8-10 menunjukkan normal,
- skor 4-7 gangguan ingatan sedang dan
- skor 0-3 gangguan ingatan berat
INSTRUMEN
ABBREVIATED MENTAL TEST (AMT)
    Salah = 0 Benar = 1

A Berapakah umur Anda?    

B Jam berapa sekarang?    

C Di mana alamat rumah Anda?    

D Tahun berapa sekarang?    

E Saat ini kita sedang berada di mana?    

F Mampukah pasien mengenali dokter atau perawat?    

G Tahun berapa Indonesia merdeka?    

H Siapa nama presiden RI sekarang?    

I Tahun berapa Anda lahir?    

j Menghitung mundur dari 20 sampai 1    

  Jumlah skor:    

K Perasaan hati (afek): pilih yang sesuai dengan kondisi pasien


1. Baik 2. Labil 3. Depresi 4. Gelisah 5. Cemas
PESAN PENUTUP
● Deteksi dini merupakan kunci untuk penemuan dan intervensi dini PTM, perlu
dilakukan secara rutin dan berkala
● Identifikasi kelompok sasaran/ kelompok potensial untuk memudahkan pelaksanaan
deteksi dini
● Pelatihan 1,5 juta kader posyandu merupakan upaya percepatan Deteksi Dini
● Inovasi, integrasi dengan lintas program dan lintas sektor
● Monitoring dan evaluasi berkala untuk cakupan deteksi dini.
DISKUSI

1.SEORANG IBU , NY.Z , USIA 25 , MENIKAH, PERGI KE POSYANDU


CAMAR. SEBELUM KE POSYANDU, NY.Z INI SEMPAT MAKAN
BUBUR DI WARUNG DEKAT POSYANDU..DENGAN BB 75 DAN TB
160CM.

a. SEBAGAI KADER DI POSYANDU CAMAR PEMERIKSAAN APA


SAJA YANG ANDA HARUS LAKUKAN PADA NY.Z UNTUK
DETEKSI FAKTOR RISIKO PTM?
b. APABILA HASIL DARI PEMERIKSAAN NY.Z, TENSI =
120/70MMHG , GULA DARAH 170MMHG, KOLESTEROL
TOTAL=230MG/DL DAN ASAM URAT = 3,5MG/DL. SEBAGAI
KADER APA YANG ANDA LAKUKAN?
DISKUSI

2.NN.W PERGI KE POSYANDU.USIANYA 22 TAHUN.SETELAH


DILAKUKAN PENGUKURAN DIDAPATKAN HASIL TD
110/80MMHG, BB 56KG TB168CM.TIDAK ADA GANGGUAN
PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN.

a. PEMERIKSAAN APA SAJA YANG DILAKUKAN PADA NN.W


UNTUK DETEKSI FAKTOR RISIKO PTM?
b. APABILA SEMUA HASIL PEMERIKSAAN NN.WMASIH DALAM
BATAS NORMAL, MAKA BAGAIMANA SARAN YANG
DIBERIKAN KEPADA NN.W?
DISKUSI

3.TN.H ,USIA 56 TH. SEORANG PEROKOK AKTIF SEJAK USIANYA 26


TAHUN.SETIAP HARI MENGHABISKAN KURANG LEBIH SEKITAR
10 BATANG ROKOK, DATANG KE POSYANDU.KELUHAN SAAT INI
TERKADANG ADA BATUK BERDAHAK YANG SULIT
DIKELUARKAN. SESAK NAFAS TIDAK ADA DAN BELUM PERNAH
MELAKUKAN PEMERIKSAAN FUNGSI PARU. TN.H MEMILIKI BB 52
KG DAN TB 160

a. SEBAGAI KADER POSYANDU PEMERIKSAAN APA SAJA YANG


ANDA HARUS LAKUKAN PADA TN.H UNTUK DETEKSI FAKTOR
RISIKO PTM?
b. BERAPA SKOR PUMA TN.H DAN APA SARAN KEPADA TN.H?
DISKUSI

4.NY.T ,USIA 55 TH MERUPAKAN WARGA PINDAHAN BARU DI


KELURAHAN B. NY.T DATANG KE POSYANDU MAWAR SAMBIL
MENGGENDONG CUCUNYA YANG BERUSIA 7 BULAN. PADA SAAT
DILAKUKAN PENGUKURAN BERAT BADAN 70 KG DAN TB 153
CM. NY.T TIDAK PERNAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN APAPUN
SEBELUMNYA KARENA MERASA SEHAT.

a. SEBAGAI KADER POSYANDU PEMERIKSAAN APA SAJA YANG


HARUS DILAKUKAN PADA NY.T UNTUK DETEKSI FAKTOR
RISIKO PTM?
b. APABILA HAIL PEMERIKSAAN TENSI 160/90MMHG,
KOLESTEROL TOTAL 210MG/DL, GDS 120MM/DL. APA YANG
SEBAIKNYA KADER LAKUKAN?
DISKUSI

5.TN Y,USIA 70 TH DATANG KE POSYANDU. TN D MERUPAKAN


PEROKOK AKTIF DAN SUDAH MEROKOK SEJAK SMP DAN
SEHARI-HARI MENGHABISKAN SEKITAR 15 BATANG ROKOK.
PADA SAAT DILAKUKAN PENGUKURAN BERAT BADAN 52KG
DAN TB 162CM. TN Y MENGELUHKAN BATUK TIDAK DISERATI
PILEK, JIKA JALAN JAUH PASIEN MENGELUH SESAK..
a. SEBAGAI KADER POSYANDU PEMERIKSAAN APA SAJA YANG
HARUS DILAKUKAN PADA TN.D UNTUK DETEKSI FAKTOR
RISIKO PTM?
b. SEBAGAI KADER PERLUKAH BAPAK Y DRUJUK DAN SARAN
YANG DIBERIKAN?
SELESAI…

Anda mungkin juga menyukai