Pra Konsepsi Teh Nina
Pra Konsepsi Teh Nina
TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN TEORI
Definisi
Prakonsepsi merupakan penggabungan 2
kata, yaitu pra yang berarti sebelum,
konsepsi yang berarti pertemuan antara sel
telur wanita dan sel sperma pria. Prakonsepsi
dilakukan untuk mengidentifikasi dan
memodifikasi resiko biomedis, mekanis dan
sosial terhadap kesehatan wanita ataupun
pasangan usia produktif yang berencana
untuk hamil (Reinaldo, 2018).
Infertilitas
Infertilitas wanita merupakan salah satu
penyebab sulitnya pasangan untuk memiliki
keturunan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
berbagai masalah pada sistem reproduksi
wanita, misalnya gangguan hormon dan
kelainan pada organ reproduksi. Seorang
wanita dapat dikatakan mengalami
infertilitas apabila ia tidak kunjung hamil,
meski sudah rutin berhubungan seksual tanpa
pengaman atau sudah menjalani program
hamil selama 1 tahun atau lebih. (dr. Kevin,
2021)
infertilitas dapat diklasifikasikan sebagai
infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
IDENTITAS
RIWAYAT IDENTITAS
RIWAYAT KESEHATAN
RIWAYAT KONTRASEPSI
RIWAYAT IMUNISASI TT
RIWAYAT KESEHATAN REPRODUKSI
RIWAYAT PENYAKIT KETURUNAN
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
•BB : 48 Kg TB : 149 Cm IMT : 21,6 kg/m2
Pemeriksaan TTV :
•TD : 120/90 mm/hg
•Suhu : 36 ºC
•Nadi : 80 x / menit
•Pernafasan : 18 x / menit
Tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium
Darah : HB 12,8 gr/dl
Urine : Gravindex Negatif
TORCH : Tidak diperiksa
USG : Tidak ada kelainan
HIV/AIDS : Non Reaktif
Hepatitis : Non Reaktif
Rapid Tes Malaria : Tidak diperiksa
Sputum BTA : Tidak diperiksa
Tes Sifilis : Non Reaktif
PP test : Negatif
ANALISIS :
Seorang perempuan Usia 27 tahun dengan infertil primer
PENATALAKSAAN
Melakukan Informed consent
-Memberikan asuhan mengenai hubungan suami istri -ibu dan suami akan menerapkan
di masa subur dan memberitahu waktu yang tepat saat pola hidup sehat setiap hari (tidak
melakukan hubungan intim merokok, tidak minum alkohol, olah
raga dll)
-Memberikan vitamin asam folat 30 tab 600 mg Evaluasi asuhan yang diberikan :
/hari -berhubungan pada saat masa subur
-bu dan suami akan melakukan saran yang telah
dapat membantu pembuahan seltelur
-Menganjurkan kepada ibu apabila terdapat nyeri haid diberikan bidan
oleh sperma
yang berlebih untuk berkonsultasi ke dokter
kandungan (OBGYN) -Ibu dan suami berencana untuk memeriksakan
-pemberian asam folat berperan pada
kesehatan reproduksinya ke dokter kandungan
masa pembuahan dan kehamilan
BAB IV
PEMBAHASAN
ibu memiliki usia 27 tahun. Artinya dari
aspek usia ibu memenuhi kriteria reproduksi
untuk hamil. Hal ini sesuai teori. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), usia
subur wanita adalah pada saat mereka
berusia 14-49 tahun. Sementara puncak masa
subur dan kualitas telur terbaik wanita
berada pada 20-30 tahun. Biasanya, pada
usia subur, wanita akan lebih mudah untuk
hamil.
ibu mengatakan siklus menstruasi tidak
teratur dimana hal ini menjadi faktor pemicu
terjadinya infertilitas, hal ini sesuai dengan
teori dr kevin (2021) Masa subur wanita
ditentukan dari periode ovulasinya. Oleh
karena itu, saat proses ovulasi terganggu,
wanita akan sulit menentukan masa suburnya
atau bahkan tidak dapat melepaskan sel
telur yang siap dibuahi untuk menciptakan
kehamilan.
ibu juga mengeluh sering merasakan nyeri pada
saat menstruasi hal ini juga menjadi salah satu
faktor pemicu gangguan kesuburan pada wanita
hal ini sesuai dengan teori bahwa hormon
prostaglandin diproduksi dalam jumlah normal,
sehingga rasa nyeri haid yang muncul bersifat
ringan dan tidak terlalu mengganggu. Namun,
ada kalanya prostaglandin diproduksi dalam
jumlah lebih banyak sehingga memicu kontraksi
rahim yang lebih kuat. Hal inilah yang membuat
sebagian wanita merasakan nyeri haid yang
lebih berat. , nyeri haid yang berlebihan atau
dismenorea juga bisa disebabkan oleh kondisi
atau penyakit tertentu. Hal inilah yang berisiko
mengganggu kesuburan wanita (dr. Kevin, 2020)
Dari hasil pemeriksaan fisik Tinggi badan ibu
149 cm, Berat badan : 49 kg, IMT 21,6 kg/m2,
berat badan ibu kurang dari noral dan IMT
ibu di bawah batas normal hal ini juga
manjdai pemicu ketidak suburan pada wanita
hal ini sesuai dengan teori bahwa Wanita
yang memiliki berat badan berlebih
(obesitas) atau justru terlalu rendah pun
berisiko mengalami infertilitas (dr. Kevin,
2021).
Sehari-hari, ibu tidak mengidap alergi
makanaan dan ibu kurang mengkonsumsi dan
buah-buahan. Dan menurut teori bahwa
status gizi juga menjadi salah satu kunci
untuk mencapai kesehatan pada masa
konsepsi, seperti mendukung pertumbuhan
janin dan perkembangan otakyang optimal,
pencegahan dini risiko kehamilan tinggi,
cacat lahir, kelahiran bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), dan risiko
penyakit kronis di masa dewasa (Fillah. dkk,
2019).
maka dalam hal ini bidan mempunyai
kewajiban membimbing dan membantu klien
memecahkan masalah melalui program
konseling yang bertujuan untuk mengurangi
resiko dan mempromosikan gaya hidup sehat
untuk mempersiapkan kehamilan sehat.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Selama pelaksanaan Asuhan kebidanan pada Ny “S”
usia 27 tahun dalam masa pra konsepsi dan
perencanaan kehamilan sehat dan mengacu pada
tujuan yang ada maka dapat ditemukan suatu diagnosa
kebidanannya yaitu:
Wanita dalam masa pra konsepsi dan perencanan kehamilan
sehat
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik pada Ny.S didapatkan
keadaan ibu sehat akan tetapi terdapat beberapa faktor
pemicu ketidak suburan primer seperti BB yang kurang dari
normal, siklus haid yang tidak teratur dan terdapat nyeri saat
menstruasi
Pemeriksaan lebih lanjut di lakukan oleh dokter spesialis
OBGYN dan hasil nya di temukan infertilitas primer
Saran