Gangguan Alam Perasaan
Gangguan Alam Perasaan
ALAM PERASAAN
TRIMEILIA SUPRIHATININGSIH
PENGERTIAN
• alam perasaan : keadaan emosional yg berkepanjangan yg
mempengaruhi seluruh kepribadian & fungsi kehidupannya
(Laraia)
• Santrock : Gangguan alam perasaan/gangguan mental
afektik: kelainan psikologis yg ditandai meluasnya irama
emosional individu, mulai dari rentang depresi sampai
gembira yg berlebihan (euphoria), dan gerak yg berlebihan
(agitasi)
• Gangguan alam perasaan/gangguan mental afektik : meliputi
kondisi mental yg menyebabkan perubahan alam perasaan
individu (afek)
RENTANG RESPONS EMOSIONAL
R. Adaptif R. Maladaptif
DEPRESI
• suatu gangguan alam perasaan yg ditandai dg
perasaan sedih & berduka yg berlebihan &
berkepanjangan, murung, tdk berharga putus
harapan, merasa kosong
• digunakan utk menunjukan berbagai fenomena :
tanda, gejala, keadaan emosi, reaksi penyakit atau
kondisi klinis secara menyeluruh
TIPE GANGGUAN ALAM
PERASAAN
1. Mood Episode
a. Mayor depressive episode
b. Manic episode
c. Tipe lainnya
2. Depressive disorder
a. Mayor depressive disorder
b. Dysthymic disorder
3. Bipolar disorders
MAYOR DEPRESSIVE EPISODE
TIPE LAINNYA
1. FAKTOR GENETIK :
Salah satu ortu menderita bipolar cenderung terjadi
25% pd anaknya
2 ortu menderita bipolar cenderung terjadi 50%-
75% pd anaknya
1 monozygot kembar mengalami bipolar cenderung
terjadi 40%-70% pd kembarannya
1 dizygote kembar mengalami bipolar cenderung
terjadi 20% pd saudara kembarnya
1 ortu mengalami kelainan tipe depresif cenderung
terjadi 10%-13% pd anaknya
2. TEORI AGRESI BERBALIK PD DIRI SENDIRI :
bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yg
dialihkan pd diri sendiri
Freud : kehilangan obyek atau orang yg dicintai
ambivalen antara perasaan benci & cinta yg dpt
berbalik menjadi perasaan yg menyalahkan diri sendiri
3. TEORI KEHILANGAN :
berhubungan dg faktor perkembangan
Merujuk pd perpisahan traumatik dg benda/seseorg yg
sangat berarti
mis : kehilangan org tua pd masa kanak fase
penting seorang anak membutuhkan seseorg yg
memberikan rasa aman dan nyaman
3. TEORI KOGNITIF :
depresi terjadi sbg akibat gangguan perkembangan
thd penilaian diri, yaitu penilaian negatif thd diri sendiri
individu pesimis, memandang dirinya tdk adekuat, tdk
berharga serta hidup sbg tdk ada harapan.
6. MODEL BIOLOGIS :
pd keadaan depresi terjadi perubahan kimiawi
yaitu defisiensikatekolamin, tdk berfungsinya
endokrin dan hipersekresi kortisol
FAKTOR PRESIPITASI
1. KEHILANGAN KASIH SAYANG SECARA NYATA/
BAYANGAN :
kehilangan cinta seseorang, fungsi tubuh, status, harga diri
2. KEJADIAN PENTING DLM KEHIDUPAN :
keadaan yg mendahului episode depresi & mempunyai
dampak pd masalah saat ini & kemampuan individu utk
menyelesaikan masalah
3. BANYAKNYA PERAN & KONFLIK PERAN
dilaporkan mempengaruhi berkembangnhya depresi
terutama pd wanita
4. SUMBER KOPING :
status sosial ekonomi, keluarga, hubungan interpersonal
& organisasi kemasyarakatan, kurangnya sumber
pendukung sosial menambah stress individu
PERILAKU
1. YG BERHUBUNGAN DG MANIA
afektif : gembira berlebihan, harga diri meningkat, tdk
tahan kritik
kognitif : ambisi, ilusi, mudah terpengaruh, mudah
beralih perhatian, flight of ideas, gangguan penilaian
fisik : dehidrasi, nutrisi tdk adekuat, berkurangnya
kebutuhan tidur/istirahat, berat badan menurun
tingkah laku : hiperaktif, agresif, aktifitas motorik
meningkat, kurang bertgg jwb, suka berdebat, royal,
perawatan diri kurang, tingkah laku seksual berlebihan,
bicara bertele2
2. YG BERHUBUNGAN DG DEPRESI
afektif : sedih, cemas, apatis, murung, kebencian,
kekesalan, marah, perasaan ditolak, perasaan bersalah,
merasa tdk berdaya, putus asa, sendirian, rendah diri &
tdk berharga
kognitif : ambivalen, bingung, ragu2, hilang perhatian &
motivasi, tdk mampu konsntrasi, menyalahkan diri sendiri,
pikiran merusak diri, rasa tdk menentu, pesimis
fisik : sakit perut, anoreksia, mual, muntah, konstipasi,
lemah, lesu, nyeri kepala, pusing, insomnia, nyeri dada,
perubahan BB, gangguan selera makan, gangguan
menstruasi, impoten, tdk berespon thd seksual
tingkah laku : agresif, agitasi, tdk toleran,
kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi sosial,
irritable (mudah marah, menangis, tersinggung),
berkesan menyedihkan, kurang spontan,
gangguankebersihan
MASALAH KEPERAWATAN
1. KETDK BERDAYAAN
2. BERDUKA DISFUNGSIONAL
3. RESIKO TINGGI THD CEDERA
4. PERUBAHAN NUTRISI KURANG Dari KEBUTUHAN
TUBUH
5. GANGGUAN POLA TIDUR
6. DEFISIT PERAWATAN DIRI
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DEPRESI /
MANIA
1. TUJUAN :
mengajarkan klien utk berespons emosional yg adptif &
meningkatkan rasa puas serta kesenangan klien thd apa
yg didapatkannya
2. TINDAKAN KEPERAWATAN :
a. lingkungan cegah terjadinya kecelakaan
b. hubungan perawat-klien BHSP, kontak sering &
singkat, hindari argumentasi, komunikasi singkat, jelas
& sederhana.
c. fisiologis meningkatkan status kesehatan klien :
perhatikan kebutuhan dasar, spt makan, istirahat,
kebersihan & penampilan diri
d. afektif kesadaran & kontrol diri perawat
merupakan syarat utama perawat hrs
mempunyai harapan bhw klien dpt menjadi lebih
baik
prinsip :
menerima & menenangkan klien, bukan
menggembirakannya & mengatakan klien tdk
perlu khawatir.
motivasi klien utk mengekspresikan secara
verbal pengalaman yg menyakitkan &
menyedihkan
identifikasi cara klien mengekspresikan
perasaannya mengurangi intensitas masalah
yg dihadapi.
e. kognitif meningkatkan kontrol diri klien pd tujuan &
perilaku, meningkatkan harga diri & membantu klien
memodifikasi harapan yg negatif
cara mengubah pikiran yg negatif :
identifikasi semua ide & pikiran negatif
identifikasi aspek positif yg di miliki klien (kemampuan &
keberhasilan)
dorong klien menilai kembali persepsi, logika, rasional
bantu klien mengubah persepsi yg salah/negatif ke persepsi
positif, dari yg tdk realistis ke realistis
sertakan klien pd kegiatan yg memperlihatkan hasil
beri penguatan & pujian akan keberhasilan
f. perilaku mengaktifkan klien pd tujuan yg realistis dg
memberi tgg jawab secara bertahap dlm kegiatan di
ruangan
6. EVALUASI
semua sumber pencetus stress & persepsi klien dpt
dikaji ?
reaksi perubahan klien dpt diidentifikasi ?
perlu dilakukan tindakan utk m`cegah kemungkinan
t`jadinya tindakan kekerasan ?
klien sudah dpt mengendalikan aktifitas motoriknya ?
klien sudah mempunyai cara penyelesaian masalah
yg konstruktif ?