Jurnal RS UN
Jurnal RS UN
Oleh:
dr. Zaky (R5)
TUJUAN PENELITIAN
Untuk menyelidiki hasil klinis yang terkait dengan kelayakan, keamanan, dan
efektivitas jangka panjang dari terapi kondroitin sulfat intravesikal pada pasien
dengan 1/lebih bentuk sistitis kronis.
4
Bahan & Metode
SUBJEK PENELITIAN : 62 pasien wanita dengan IC/PBS yang bersedia
mendapat terapi kondroitin sulfat intravesikal.
Histopatologi
Periksa glomerulasi dan lesi Hunner sebelum dan sesudah sitoskopi
• Distribusi rerata skala GRA tahun pertama pengobatan lebih tinggi signifikan secara
statistik dibandingkan rerata bulan pertama pengobatan
Hasil 12
• Distribusi rerata skala GRA tahun pertama pengobatan lebih tinggi signifikan
secara statistik dibandingkan rerata bulan pertama pengobatan.
• Tidak terdapat komplikasi akibat prosedur pada follow-up selama 1 tahun
DISKUSI 13
Kalestrup dkk
Tingkat respons positif 65% dan penurunan skor nyeri rata-rata
di akhir bulan ketiga pada 20 pasien dengan IC/PBS
menggunakan asam hyaluronat intravesikal tunggal mingguan
selama 1 bulan dan bulanan untuk 2 bulan selanjutnya
Arslan dkk
• Perbaikan yang signifikan dalam skala Indeks Fungsi Seksual Wanita,
ICSI, ICPI, dan VAS pada akhir 6 bulan dikelompok kondroitin sulfat
intravesical 1x/minggu pada bulan 1, 2x/minggu pada bulan 2, 1x/bulan
pada bulan 3-4
• Kelompok kombinasi kondroitin sulfat + asam hyaluronat lebih baik
disbanding kondroitin sulfat tunggal
• Efek positif fungsi seksual terjadi pada 2 kelompok
Gulpinar dkk
• Membandingkan terapi kondroitin sulfat dan hialuronat (21 pasien,
diikuti selama 6 bulan)
• Perbaikan frekuensi berkemih, nocturia, skor ICPI setelah pemberian
kondroitin sulfat
• Perbaikan signifikan pada VAS, ICSI, ICPI dan gejala frekuensi berkemih
serta nocturia dijumpai pada 2 obat.
Steinhof dkk
Terapi kondroitin intravesical aman dan efektif pada IC/PBS
Hazewinkel dkk
Terapi kondroitin sulfat dapat ditoleransi dan bermanfaat jika
diberikan sebagai profilaksis untuk mencegah/mengurangi
sistitis radiasi pada pasien yang mendapat radioterapi panggul
akibat keganasan ginokologi.
21