Anda di halaman 1dari 21

Journal Reading

Questionnaire-guided Evaluation of The Effectiveness of Long Term


Intravesical 0.2% Chondroitin Sulfate Therapy in Interstitial Cystitis
Hüseyin Kocatürk1, Nursen Atasoy1, Fevzi Bedir1, Mehmet Sefa Altay1, Şaban Oğuz Demirdöğen1, Erdem Koç2, Sinan Yilmaz3

Oleh:
dr. Zaky (R5)

Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan


Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2022
1
PICO
• 62 pasien wanita dengan sistitis
Population interstisial/sindrom nyeri kandung
kemih

• Kondroitin sulfat intravesical (40


Intervention ml/80 mg)

• Skala VAS, ICSI/ICPI, PPUFS, PPUF


Comparator Bother Score, buku harian
berkemih 3 hari, GRA

• Terapi kondroitin sulfat


Outcome intravesical jangka panjang aman
dan berhasil pada IC/PBS
Critical Appraisal 2
3
Pendahuluan
 Sistitis interstisial/sindrom nyeri kandung kemih (IC/PBS) adalah penyakit
radang kronis pada dinding kandung kemih yang ditandai oleh nyeri
kandung kemih dan berbagai gejala berkemih.
 IC/PBS 10x lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dengan
insidensi 1,2/ 100.000 di Amerika Serikat dan prevalensi 52-500/100.000
pada wanita serta 8-41/100.000 pada pria.
 Peningkatan permeabilitas mukosa kandung kemih, disfungsi
urothelial/defek glikosaminoglikan (GAG), fungsi saraf abnormal, aktivasi sel
mast, hipoksia, zat toksik atau antiproliferatif dalam urin, autoimunitas,
serta infeksi terlibat dalam terjadinya IC/PBS.

TUJUAN PENELITIAN
Untuk menyelidiki hasil klinis yang terkait dengan kelayakan, keamanan, dan
efektivitas jangka panjang dari terapi kondroitin sulfat intravesikal pada pasien
dengan 1/lebih bentuk sistitis kronis.
4
Bahan & Metode
SUBJEK PENELITIAN : 62 pasien wanita dengan IC/PBS yang bersedia
mendapat terapi kondroitin sulfat intravesikal.

WAKTU PENELITIAN : 2014-2018


5
Bahan & Metode
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
• Pasien dengan nyeri panggul • Tes kehamilan positif
kronis yang berhubungan • ISK aktif
dengan pengisian kandung • PMS
kemih • Sistitis kimia/TB/radiasi
• Frekuensi berkemih >8x dalam • Urolitiasis
24 jam (tercatat dalam buku
• Keganasan uroginekologi
harian berkemih 3 hari)
• Nokturia >2x dalam semalam • Endometriosis
(tercatat dalam buku harian • Divertikulum ureter
berkemih 3 hari) • Riwayat operasi uriginekologi
• Durasi gejala >24 minggu • Wanita menyusui
• Pasien yang terus menerima
pengobatan saat follow up
6
Bahan & Metode
Evaluasi pemeriksaan fisik, analisis urin, tes uroflowmetri, pengukuran
volume post-void residual urine

Pemeriksaan sitoskopi retrospektif


Kandung kemih didistensi dengan larutan garam + reservoir  80-100 cm
dari simfisis pubis

Histopatologi
Periksa glomerulasi dan lesi Hunner sebelum dan sesudah sitoskopi

Wawancara + buku harian berkemih 3 hari + skala gejala (VAS, O’Leary


Sant ICSI dan ICPI, PPUFS, PPUF Bother) sebelum pengobatan
7
Bahan & Metode
Prosedur intravesical
3 g fosfomisin (profilaksis)  pasang kateter foley 12F  larutan 0.2%
kondroitin sulfat 40ml/80 mg secara bertahap  lepas kateter

Pasien dilarang BAK selama 60 menit  berkemih untuk membuang


instilasi obat

Obat diberikan dalam 15 dosis (1x/minggu pada bulan 1, 1x/bulan pada


bulan 2-12)  evaluasi skala gejala + buku harian berkemih
8
Bahan & Metode
Skala Gejala Keterangan
ICSI Mengukur urgensi, frekuensi berkemih, frekuensi
nocturia, gejala nyeri dan rasa terbakar pada kandung
kemih
ICPI Mengukur sejauh mana pasien merasa terganggu
akibat gejala
PUF Mengukur tingkat keparahan gejala sistitis interstisial
+ gangguan akibat gejala
Global Response • Dinilai pasien + dicatat pada 1 bulan dan 1 tahun
Assesment (GRA) pengobatan
• Evaluasi respons efektivitas pengobatan  0-1
(tidak berpengaruh/lemah), 2-3 (sedang/kuat)
9
Analisis Statistik

Statistical Package for the Social Sciences (SPSS; v20.0)

Data kategorik  angka dan persentase


Data numerik  rata-rata + standard deviasi

Distribusi normal  uji Kolmogrov-Smirnov dan grafik histogram

Variabel terikat  Uji Friedman


Perbandingan 2 arah  uji Bonferroni=corrected Wilcoxon
Variabel bebas  uji Mann-Whitney
Variabel kategorik  uji Chi-square
Hasil 10

• Usia rerata 45.44 + 13.24 (19-74) tahun


• BMI rerata 23.87 + 3.01 (19-29)
• Tidak terdapat hubungan antara usia atau BMI dengan perubahan skala gejala
sebelum pengobatan atau pada bulan dan tahun pertama (p>0.05)
• Terdapat perbaikan gejala pada 1 dan 12 bulan pengobatan dibandingkan sebelum
pengobatan, kecuali pada VAS dan DMF
Hasil 11

Bulan pertama Akhir tahun pertama


• Pengobatan tidak efektif (14 orang = 22.5%) • Perbaikan ringan (13 orang = 21%)
• Perbaikan ringan (25 orang = 40%) • Perbaikan sedang-kuat (49 orang = 79%)
• Perbaikan sedang-kuat (23 orang = 37%)

• Distribusi rerata skala GRA tahun pertama pengobatan lebih tinggi signifikan secara
statistik dibandingkan rerata bulan pertama pengobatan
Hasil 12

• Distribusi rerata skala GRA tahun pertama pengobatan lebih tinggi signifikan
secara statistik dibandingkan rerata bulan pertama pengobatan.
• Tidak terdapat komplikasi akibat prosedur pada follow-up selama 1 tahun
DISKUSI 13

IC/PBS merupakan penyakit yang mempengaruhi kualitas


hidup, dengan batas diagnostik atau terapeutik yang tidak
jelas, dan pengobatannya tergantung pada masing-masing
pasien.

Meskipun patofisiologi penyakit ini belum sepenuhnya


dipahami, hilangnya fungsi penghalang dari lapisan GAG
diduga terlibat di dalamnya  tujuan utama pengobatan
adalah pemulihan lapisan GAG

0,2% kondroitin sulfat intravesical  perbaikan pada lapisan


GAG dan penurunan gejala di kandung kemih.
DISKUSI 14

Kalestrup dkk
Tingkat respons positif 65% dan penurunan skor nyeri rata-rata
di akhir bulan ketiga pada 20 pasien dengan IC/PBS
menggunakan asam hyaluronat intravesikal tunggal mingguan
selama 1 bulan dan bulanan untuk 2 bulan selanjutnya

Kondroitin sulfat pada penelitian ini  perbaikan 37% di akhir


bulan pertama dan 79% di akhir tahun pertama
DISKUSI 15

Arslan dkk
• Perbaikan yang signifikan dalam skala Indeks Fungsi Seksual Wanita,
ICSI, ICPI, dan VAS pada akhir 6 bulan dikelompok kondroitin sulfat
intravesical 1x/minggu pada bulan 1, 2x/minggu pada bulan 2, 1x/bulan
pada bulan 3-4
• Kelompok kombinasi kondroitin sulfat + asam hyaluronat lebih baik
disbanding kondroitin sulfat tunggal
• Efek positif fungsi seksual terjadi pada 2 kelompok

Pada penelitian ini :


Kondroitin sulfat intravesical 1x/minggu pada bulan 1, 1x/bulan bulan 2-12
 perbaikan sedang 37% pada akhir 1 bulan dan 79% pada akhir 1 tahun
(signifikan secara statistic)
DISKUSI 16

Gulpinar dkk
• Membandingkan terapi kondroitin sulfat dan hialuronat (21 pasien,
diikuti selama 6 bulan)
• Perbaikan frekuensi berkemih, nocturia, skor ICPI setelah pemberian
kondroitin sulfat
• Perbaikan signifikan pada VAS, ICSI, ICPI dan gejala frekuensi berkemih
serta nocturia dijumpai pada 2 obat.

Pada penelitian ini :


Perbaikan signifikan secara statistic pada skor ICSI, ICPI, PPUFS, PPUF
Bother, GRA, DMF, VAS
DISKUSI 17

Steinhof dkk
Terapi kondroitin intravesical aman dan efektif pada IC/PBS

Ditemukan hasil yang sama pada penelitian ini


DISKUSI 18

Hazewinkel dkk
Terapi kondroitin sulfat dapat ditoleransi dan bermanfaat jika
diberikan sebagai profilaksis untuk mencegah/mengurangi
sistitis radiasi pada pasien yang mendapat radioterapi panggul
akibat keganasan ginokologi.

Terapi intravesical dapat digunakan efektif pada semua bentuk


sistitis kronis, dan mempengaruhi kualitas hidup.
19
Kesimpulan

Terapi kondroitin intravesical dapat digunakan sebagai


modalitas terapi IC/PBS yang memiliki sedikit kompilkasi,
tingkat keberhasilan tinggi dengan penggunaan jangka
panjang, serta meningkatkan kualitas hidup pasien dan
memperbaiki gejala secara signifikan.
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai