Anda di halaman 1dari 24

PRINSIP KERJA PENERIMA

TELEVISI

REPAIRING RECEIVER TELEVISION SYSTEM


Fajar Prasetya, S.Pd SMK N 1 Tonjong Brebes
PENGERTIAN TELEVISI
 Tele : Jauh

 Vision : Tampak/Melihat

 Television : Melihat dari Jarak jauh

 Pesawat Televisi : Suatu pesawat


yang dapat menyiarkan/
memperlihatkan suatu obyek dari
jarak yang jauh
Teknologi dan Rekayasa
SUB SYSTEM PESAWAT TELEVISI

 PEMANCAR : Memancarkan sinyal video


yang sudah dimodulasi dengan sinyal
Carrier (pembawa)

 PENERIMA : Menerima sinyal video dan


mengubahnya menjadi gambar dan suara

 MEDIA PENGHANTAR (UDARA, KABEL) :


penghantar gelombang elektromagnetik dari
pemancar ke penerima

Teknologi dan Rekayasa


PRINSIP KERJA TELEVISI

Teknologi dan Rekayasa


Teknologi dan Rekayasa
BLOK PENERIMA TELEVISI HITAM
PUTIH

Teknologi dan Rekayasa


BLOK PENERIMA TELEVISI
BERWARNA

Teknologi dan Rekayasa


BLOK PENERIMA TELEVISI
BERWARNA SECARA DETAIL

Teknologi dan Rekayasa


1. TUNER / PENALA

 Penala berfungsi
menerima sinyal
masukan
(gelombang TV)
dari antena dan
mengubahnya
menjadi sinyal
frekuensi IF.

Teknologi dan Rekayasa


BAGIAN-BAGIAN TUNER
 RF Amplifier : memperkuat sinyal yang
diterima antena

 Lokal Osilator :membangkitkan sinyal


frekuensi tinggi yang besarnya lebih besar
dibandingkan frekuensi RF yang diterima
antena (FO= frekuensi RF+IF).

 Mixer :Mencampurkan sinyal dari penguat


RF dan osilator lokal sehingga
menghasilkan frekuensi menengah (IF)
sebesar (IF video PAL=38,9MHz, IF Sound
= 33,4 MHz) dan NTSC= 42,75 MHz)

Teknologi dan Rekayasa


2. AUDIO PROCESSING

FUNGSI

Memisahkan sinyal informasi (audio)


suara dari signal pembawa(carrier)
suara serta menguatkannya sehingga
menjadi sinyal audio yang dapat
didengar oleh manusia.

Teknologi dan Rekayasa


BAGIAN AUDIO PROCESSING
 Sound IF (IF
Suara)Amplifier :
penguat sinyal suara
yang termodulasi
gelombang FM 5,5 MHz.

 FM (Frequency
Modulation) Detector :
Pemisah frekuensi
suara dari pembawanya
(carrier) yang
termodulasi secara FM.

Teknologi dan Rekayasa


 Power Amplifier (Sound
Output) : Penguat sinyal
suara sampai mampu
menggetarkan
loudspeaker.

 Loudspeaker pengubah
sinyal suara menjadi
suara.

Teknologi dan Rekayasa


3. PEMROSESAN SINYAL VIDEO
 Penguat IF
(Intermediate
Frequency)

 Detektor Video

 Video Amplifier

 AGC (Automatic Gain


Control)

Teknologi dan Rekayasa


RANGKAIAN VIDEO AMPLIFIER

Teknologi dan Rekayasa


PRINSIP KERJA RANGKAIAN AGC

Teknologi dan Rekayasa


MACAM-MACAM AGC

 AGC AVERAGE : AGC rata-


rata

 PICK LEVEL AGC : AGC


level puncak

 KEYED AGC : AGC


Terkunci

Teknologi dan Rekayasa


4. SINKRONISASI dan DEFLEKSI
 Rangkaian sinkronisasi
 Rangkaian defleksi horisontal
 Osilator Horisontal : pembangkit pulsa frekuensi
horisontal (sistem CCIR 15.625 Hz,FCC 16.750Hz).

 Horisontal Driver : Memperkuat Sinyal frekuensi


horisontal dari osilator agar dapat menyediakan arus
cukup untuk mendriver transistor horisontal output
(HOT).

 Horisontal Output (HOT) : menyediakan power arus


gigi gergaji untuk diumpankan ke kumparan defleksi
horisontal.

Teknologi dan Rekayasa


 Pembangkit tegangan tinggi
Menghasil tegangan tinggi untuk mencatu
(mengaktifkan) layar CRT sehingga dapat
menghasilkan elektron-elektron untuk
menampilkan gambar.

Teknologi dan Rekayasa


Defleksi Yoke Horizontal
 Menghasilkan arus defleksi
yang cukup untuk digunakan
menscanning electric beam
arah horizontal.

 Membangkitkan tegangan tinggi


melalui gulungan skunder fly
back, untuk diumpankan ke
elektroda anoda CRT dan
elektroda fokus.

Teknologi dan Rekayasa


 Rangkaian defleksi vertikal
1.Osilator vertikal : pembangkit frekuensi
vertikal (50 HZ)

2.Vertikal Driver : memperkuat sinyal dari


osilator agar dapat menyediakan arus
cukup untuk mendriver transistor vertikal
output.

3.Vertikal Output : menguatkan sinyal dari


Vertikal driver untuk diumpankan ke
kumparan defleksi vertikal.

Teknologi dan Rekayasa


5. Rangkaian Catu Daya (Power
Supply)
 Catu Daya : mengubah tegangan AC
menjadi DC untuk didistribusikan ke
seluruh rangkaian Yang
membutuhkan.

 Ada 2 sistem catu daya:

1. Sistem Konvensional

2. Sitem Switching

Teknologi dan Rekayasa


Teknologi dan Rekayasa
KESELAMATAN KERJA
 BUKA CASING DENGAN HATI-HATI

 JANGAN CEROBOH DALAM PENGUKURAN


(LAKUKAN DENGAN CERMAT DAN TEPAT)

 POSISIKAN ALAT UKUR PADA RANGE YANG


AMAN

 BUANG MUATAN TEGANGAN TINGGI PADA


ANODA
 KEMBALIKAN CASING DENGAN HATI-HATI

Teknologi dan Rekayasa

Anda mungkin juga menyukai