Anda di halaman 1dari 19

INTRODUCTION OF LAW

SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

PENGANTAR ILMU
HUKUM
KELAS B,C, D KULIAH KE 7
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
SEMESTER GASAL 2022/2023

Dosen:
Dr. Setya Wahyudi, S.H., M.H.
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

BIDANG BIDANG STUDI HUKUM EMPIRIS

POKOK BAHASAN:

1. Sosiologi hukum
2. Antropologi hukum
3. Perbandingan hukum
4. Sejarah hukum
5. Psikologi hukum
6. Politik hukum
7. Filsafat hukum
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

Sos.Huk. Makro dan Mikro


-Sosiologi hukum makro yaitu: yang
mempelajari /melihat hubungan hukum sebagai
sistem dengan bidang-bidang di luar hukum
(ekonomi, politk, budaya)
-Sosiologi hukum mikro, yaitu: yang
mempelajari/ membahas bekerjanya hukum di
lingkungan terbatas: pengadilan, kepolisian,
legislatif dll.
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

Tokoh tokoh sosiologi hukum


Emile Durkheim (Eropa): dia mempertanyakan mengapa ada
keteraturan dalam masyarakat ? Yaitu karena ketertiban sosial
(social order), dan ada solidaritas sosial. Hukum itu sebagai
salah satu social order. Hukum sebagai simbul ketertiban
sosial.
ada 2 Masyarakat, yaitu masy.dengan solidaritas mekanik
(masy. sederhana) dan masy. Solidaritas organik (masy.
kompleks). Hukum di masy mekanik bersifat represif, dan
masy.organik hukum bersifat restitutif.
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

Max Weber (eropa): dengan mempertanyakan


hal apa yang menjadi penyebab terjadinya
masy. Mengapa masy menjadi terikat satu
kesatuan? Karena ada hubungan ekonomi
umumnya, dan kapitalisme khususnya.
Weber juga berpendapat hukum identik
dengan eksistensi birokrasi, birokrasi sebagai
landasan untuk melaksanakan administrasi
hukum.
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

2. VonJehring. Doktrinnya hukum sebagai sosial utilitarianism


(kemanfaatan sosial). Kepentingan masyarakat diutamakan
drpad kepentingan individu. Hukum menurut Jehring adalah
seperangkat kondisi-kondisi sosial, yang ditegakkan oleh
kekuasaan negara melalui upaya paksaan dari luar (external
compulsion). Jadi Jehring menitik beratkan hakikat hukum pada
jenis paksaan.
- Hukum menekankan unsur paksaan dan untuk
mempertahankan the fundamental of sosial life. Hukum timbul
karena ada tujuan tertentu di dalam hidup bersama dan untuk
melindungi kepentingan masyarakat. Hukum mengatur
keseimbangan dalam tujuan individu dalam masyarakat.
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

B. ANTROPOLOGI HUKUM

1. definisi: adalah cabang antropologi budaya, yg


memusatkan perhatian hukum sebagai aspek
kebudayaan dg. Mempelajari nilai-nilai, aturan-
aturan dab isnstitusi-institusi hukum pada
masyarakat yang masih sederhana.
2. Hukum tidak pernah dilihat/ dicerna sbg. Hukum
negaa (state law), hukum bermakna plural, yaitu
hukum sebagaimana tercermin dari persepsi yg
hidup di masyarakat. Pengkaji antrologi hukum
banyak dilakukan ahli hk. Adat.
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

Guna antropologi hukum: menyumbang dalam


3.

pembentukan hukum yang akan menyusun uu


bermaterikan yg menjangkau ranah nonnetral. Karya
penelitian antro-hk. Membantu pembentukan hk.
Menyelami kebutuhan masyarakat dari perspektif
kedaerahan. Membantu penalaran hakim yg sedang
menangani perkara adat.
Pola penalaran antro.hk. Memaknai hukum sbg
manifestasi makna simbolik para pelaku sosial
sebagaimana tampak dlm interaksi antara mereka. (law
as it is in human actions)
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

C. PSIKOLOGI HUKUM

1. definisi: psikologi adalah yang mempelajari


proses perilaku dan mental. Psikologi hukum ilmu
yg menjelaskan untuk memahami hukum positif
dari sudut pandangan psikologi para pelakunya.
Orang yang sehat bernalar untuk sadar mematuhi
patokan/hukum negara. Orang yang sehat yang
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
2. Psikologi hukum mempelajari perilaku penegak
hukum maupun perilaku pelaku ataupun korban
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

Perilaku penegak hukum tentunya perilaku yang


bernalar jiwa yang sehat, untuk membuat putusan
yang adil (Ego, super ego). Perilaku para pelaku/
pelanggar hukum karena kurangnya kesadaran
hukum dan perasaan hukum. Sebab-sebab orang
berbuat karena pengaruh kejiwaan (anak2, dewasa).
Perlilaku korban hukum yaitu sering terjadi
kejahatan justru karena disebabkan perilaku / ulah
korban sendiri, atau kondisi kejiwaan korban.
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

D. SEJARAH HUKUM

1. Definisi: mempelajari sistem dan gejala hukum


dari masa lampau dengan memaparkan dan
menjelaskan perkembangan untuk memperoleh
pemahaman tentang apa yang berlaku sebagai
hukum di masa lampau.
2. Guna sejarah hukum: penting untuk
pemahaman yang lebih baik tentang hukum yg
berlaku pada masa kini dan akan dibutuhkan
masa datang. Kesalahan masa lampau dapat
dicegah
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

Hukum sbg jiwa suatu bangsa dan suatu


waktu, yang terus berkembang sampai kini.
Masa lampu, kini dan akan datang sebagai
saling berhubungan.
4. Studi Sejarah hukum dengan pendekatan
interdisipliner: sosiologis, antropologis,
positivistis.ataupun perbandingan
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

E. PERBANDINGAN HUKUM

1.definisi: ilmu yang mempelajari dua atau lebih


sistem hukum positif pada negara-negara atau
lingkungan-lingkungan hukum yang berlaku.
2.perbandingan= memaparkan persamaan dan
perbedaan serta menjelaskan faktor-faktor
penyebab dan kemungkinan arah
perkembangannya.
3.Perbandingan hukum bisa perbandingan makro
(sistem hukum) ataupun mikro (bidang-bidang
hukum).
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

3. Guna perbandingan hukum: dalam rangka


perhubungan dengan negara lain, arus global yang
tidak bisa menghindar berhubungan dengan
hukum negara lain.
5. Bahasan Perbandingan Hukum: mencari
persamaan/perbedaan; faktor2 persamaan dan
perbedaan; penilaian thd sistem lain;
kemungkinan akan saling memperkaya dengan
sistem lain. Kemungkinan dapat diambil sistem
lain (adaptasi).
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

F. POLITIK HUKUM

1.Definisi: hukum diarahkan pada suatu alat mencapai tujuan


masyarakat.
2.Studi politik hukum adalah:
- tujuan apa yang hendak dicapai dengan hukum;
- cara-cara yang paling baik untuk dipakai mencapai tujuan;
-kapan waktu hukum diubah;
-bagaimana dirumuskan suatu pola yang bisa mencapai tujuan;
- model pembaharuan hukum (total atau bagian demi bagian).
3. Studi politik hukum membutuhkan penguasaan di bidang
hukum lain dan menguasai teknik perundang-undangan.
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

G. FILSAFAT HUKUM

1. Pengertian: Satjipto Rahardjo: filsafat hukum mempersoalkan


pertanyaan yang bersifat dasar dari hukum. Pertanyaan tentang
hakikat hukum, tentang dasar bagi kekuatan mengikat dari hukum.
2. Wikipedia: Filsafat hukum adalah cabang filsafat yang
membicarakan apa hakikat hukum itu, apa tujuannya, mengapa
dia ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum.
Disamping menjawab pertanyaan masalah-masalah umum abstrak
tersebut, filsafat hukum juga membahas soal-soal konkret
mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika) dan masalah
keabsahan berbagai macam lembaga hukum.
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

Ruang lingkup Filsafat Hukum:


1. Ontologi hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hakekat hukum
dan konsep-konsep fundamental dalam hukum. Misalnya tentang hakekat
demokrasi, hubungan hukum dengan kekuasaan, dan hubungan hukum
dengan moral lainnya.  
2. Epistemologi hukum, yaitu ilmu tentang pengetahuan hukum.
Merefleksikan sejauh mana pengetahuan tentang hakekat hukum dan
masalah-masalah fundamental dalam filsafat hukum.  Filsafat hukum akan
menjawab  bagaimana mendapatkan ilmu tersebut serta ukuran-ukuran
apakah yang harus digunakan agar suatu hal dapat disebut hukum ?
3. Aksiologis hukum, yaitu ilmu yang mempelajari tentang isi dari nilai-
nilai yang termuat dalam hukum. Misalnya persamaan, keadilan,
kebebasan, kebenaran, dan lain-lain.   
INTRODUCTION OF LAW
SCIENCE
DR. SETYA WAHYUDI, S.H., M.H.

Manfaat Filsafat Hukum:


•Filsafat hukum bermanfaat dan diperlukan oleh ahli
hukum pada setiap waktu dalam menghadapi masalah
keadilan social, globalisasi masyarakat dunia dalam
berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai