Materi 05A Persediaan Kos
Materi 05A Persediaan Kos
Chapter
8
Chapter
8-1
@Kris, AA YKPN 2009
Tujuan Pembelajaran
Chapter
8-2
@Kris, AA YKPN 2009
Penilaian Persediaan:
Pendekatan Berbasis Biaya
Klasifikasi
Fisik barang
dan Kos yang Asumsi arus Dasar
yang
pengendalian dimasukkan kos pemilihan
dimasukkan
persediaan
Chapter
8-3
@Kris, AA YKPN 2009
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Klasifikasi
Persediaan adalah:
Item-item yang dimiliki untuk dijual, atau
Barang yang digunakan dalam memproduksi barang untuk
dijual.
Businesses with Inventory:
Merchandiser or Manufacturer
Chapter
8-4
@Kris, AA YKPN 2009
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Chapter
8-5
@Kris, AA YKPN 2009
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Chapter
8-6
@Kris, AA YKPN 2009
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Flow of Costs
Illustration 8-2
Chapter
8-7
@Kris, AA YKPN 2009
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Pengendalian
Dua sistem untuk menyelenggarakan catatan persediaan:
Sistem perpetual
Sistem periodik
Chapter
8-8
@Kris, AA YKPN 2009
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Sistem Perpetual
Fitur:
1. Pembelian barang didebitkan ke rekening Persediaan.
2. Biaya angkut, retur dan potongan pembelian, dan
potongan tunai dicatat dalam rekening Persediaan.
3. Jika terjadi penjualan, HPP didebit dan Persediaan
dikredit.
4. Perhitungan fisik dilakukan untuk menguji saldo
rekening.
Sistem ini menyelenggarakan catatan yang berkelanjutan
(continuous record) tentang Persediaan dan HPP.
Chapter
8-9
@Kris, AA YKPN 2009
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Sistem Periodik
Fitur:
1. Pembelian barang didebitkan ke rekening Pembelian.
2. Persediaan akhir berdasarkan perhitungan fisik.
3. Perhitungan HPP:
Persediaan awal
$ 100,000
Pembelian bersih
800,000
Chapter Barang TUD @Kris, AA YKPN 2009
8-10
Sistem dan Klasifikasi Biaya
Sistem Perpetual vs. Sistem Periodik
|
1. Persediaan awal (100 units at $7 = 700)
|
2. Pembelian 900 units at $7: |
|
Persediaan 6.300 | Pembelian 6.300
Utang Dagang 6.300 | Utang Dagang 6.300
|
3. Penjualan 600 unit dengan harga $14: |
|
Piutang Dagang 8.400 | Piutang Dagang 8.400
Penjualan 8.400 | Penjualan 8.400
HPP 4.200 |
Persediaan 4.200 |
|
4. Penyesuaian (persediaan akhir = 400 unit @ $7 = $2,800)
|
Tidak ada jurnal | Persediaan 2.100
| HPP 4.200
| Pembelian 6.300
Chapter
8-11
@Kris, AA YKPN 2009
Contoh
Berikut ini adalah saldo awal dan akhir persediaan serta
ringkasan transaksi pembelian dan penjualan barang
dagangan yang dilakukan "Gunung Sari Store" dalam tahun
1999.
Persediaan 1 Januari 99 100 unit @ Rp6.000,00
Pembelian (kredit) selama tahun 99 900 unit @ Rp6.000,00
Penjualan (kredit) selama tahun 99 600 unit @ Rp12.000,00
Persediaan 31 Desember 99 400 unit @ Rp6.000,00
Pertanyaan:
Buatlah jurnal untuk mencatat ikhtisar transaksi pembelian dan
penjualan selama tahun 99 (termasuk penyesuaian/penutupan),
jika pencatatan persediaan menggunakan:
Metode perpetual.
Metode fisik
Chapter
8-12
@Kris, AA YKPN 2009
Isu Pokok dalam Penilaian Persediaan
Penilaian Persediaan
Membutuhkan:
Fisik barang (barang di tangan, barang dalam
perjalanan, barang konsinyasi, persetujuan khusus)
Kos yang diperhitungkan (product vs. period costs).
Asumsi arus kos (FIFO, rata-rata, Identifikasi
khusus, Ritel, etc.).
Chapter
8-13
@Kris, AA YKPN 2009
Fisik Barang yang termasuk Persediaan
Fisik Barang
Perusahaan harus mencatat pembelian ketika
perusahaan mendapatkan hak legal atas barang.
Pertimbangan khusus:
Barang dalam perjalanan
Barang konsinyasi
Penjualan dengan persetujuan pembelian kembali
Penjualan dengan tingkat kembalian tinggi
Penjualan angsuran
Kesalahan persediaan
Chapter
8-14
@Kris, AA YKPN 2009
Fisik Barang yang termasuk Persediaan
Pertimbangan Khusus:
Barang dalam perjalanan
FOB shipping point
Penjual: tidak termasuk
Pembeli: termasuk
FOB destination
Penjual: termasuk
Pembeli: tidak termasuk
Barang konsinyasi
Penitip: termasuk
Chapter
Pihak yang dititipi: tidak termasuk
8-15
@Kris, AA YKPN 2009
Fisik Barang yang termasuk Persediaan
Pertimbangan Khusus:
Penjualan dengan persetujuan pembelian kembali (Sales
with buyback agreement)
Penjualan dengan tingkat kembalian tinggi (Sales with
high rates of return)
Penjualan dengan angsuran (Sales on installment)
Kesalahan persediaan (Inventory errors)
Chapter
8-16
@Kris, AA YKPN 2009
Pengaruh Kesalahan Persediaan
Illustration 8-6
Pengaruh kesalahan ini dalam laba bersih tahun ini (2008) akan
diseimbangkan tahun berikutnya (2009), namun laporan laba rugi
kedua tahun tersebut tetap salah saji (misstated).
Chapter
8-17
@Kris, AA YKPN 2009
Pengaruh Kesalahan Persediaan
Illustration 8-8
Chapter
8-18
@Kris, AA YKPN 2009
Kos yang Dimasukkan dalam Persediaan
Chapter
8-19
@Kris, AA YKPN 2009
Perlakuan Diskon Pembelian
Gross Method vs. Net Method
|
Pembelian barang, kos $20,000, termin 2/10, net 30:
|
Pembelian 20.000 | Pembelian 19.600
Utang Dagang 20.000 | Utang Dagang 19.600
|
Dibayar faktur senilai $15,000 dalam periode potongan
|
Utang Dagang 15.000 | Utang Dagang 14.700
Diskon Pembelian 300 | Kas 14.700
Kas 14.700 |
|
Dibayar faktur senilai $5,000 diluar periode potongan
|
Utang Dagang 5.000 | Utang Dagang 4.900
Kas 5.000 | Diskon Pembelian Hilang 100
| Kas 5.000
Chapter
8-20
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
FIFO
Chapter
8-21
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
Contoh
PT ABC melakukan pembelian barang sebagai berikut:
1. Satu item pada tanggal 2/2/09 seharga $10
2. Satu item pada tanggal 15/2/09 seharga $15
3. Satu item pada tanggal 25/2/09 seharga $20
PT ABC menjual satu item pada tanggal 28/2/09 dengan
harga $90. Berapa persediaan akhir Februari 2009 dan
berapa HPPnya jika perusahaan menggunakan asumsi arus
kos FIFO, Average Cost, dan Specific Identification?
Asumsi tarif pajak adalah 30%.
Chapter
8-22
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
“First-In-First-Out (FIFO)”
Saldo Persediaan PT ABC
Laporan Laba Rugi
= $ 45 Untuk Bulan Februari 2009
Penjualan $ 90
Pembelian HPP 0
25/2/09 $20 Laba kotor 90
Biaya-biaya:
Administrasi 14
Pembelian Penjualan 12
15/2/09 $15 Bunga 7
Total Biaya 33
Laba sebelum pajak 57
Pembelian Pajak 17
2/2/09 $10 Laba bersih $ 40
Chapter
8-23
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
“First-In-First-Out (FIFO)”
Saldo persediaan PT ABC
Laporan Laba Rugi
= $ 35 Untuk Bulan Februari 2009
Penjualan $ 90
Pembelian HPP 10
25/2/09 $20 Laba kotor 80
Biaya-biaya:
Administrasi 14
Pembelian Penjualan 12
15/2/09 $15 Bunga 7
Total Biaya 33
Laba sebelum pajak 47
Pembelian Pajak 14
2/2/09 $10 Laba bersih $ 33
Chapter
8-24
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
“Average Cost”
Saldo Persediaan PT ABC
Laporan Laba Rugi
= $ 45 Untuk Bulan Februari 2009
Penjualan $ 90
Pembelian HPP 0
25/2/09 $20 Laba kotor 90
Biaya-biaya:
Administrasi 14
Pembelian Penjualan 12
15/2/09 $15 Bunga 7
Total Biaya 33
Laba sebelum pajak 57
Pembelian Pajak 17
2/2/09 $10 Laba bersih $ 40
Chapter
8-25
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
“Average Cost”
PT ABC
Saldo Persediaan Laporan Laba Rugi
= $ 30 Untuk Bulan Februari 2009
Penjualan $ 90
Pembelian HPP 15
Laba kotor 75
25/2/09 $20 Biaya-biaya:
Administrasi 14
Pembelian Penjualan 12
15/2/09 $15 Bunga 7
Total Biaya 33
Laba sebelum pajak 42
Pembelian Pajak 12
2/2/09 $10 Laba bersih $ 30
Chapter
8-26
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
“Specific Identification”
Saldo Persediaan PT ABC
Laporan Laba Rugi
= $ 45 Untuk Bulan Februari 2009
Penjualan $ 90
Pembelian HPP 0
25/2/09 $20 Laba kotor 90
Biaya-biaya:
Administrasi 14
Pembelian Penjualan 12
15/2/09 $15 Bunga 7
Total Biaya 33
Laba sebelum pajak 57
Pembelian Pajak 17
2/2/09 $10 Laba bersih $ 40
Chapter
8-27
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
“Specific Identification”
Saldo Persediaan PT ABC
Laporan Laba Rugi
= $ 45
Depends which
Untuk Bulan one 2009
Februari is sold
Penjualan $ 90
Pembelian HPP 0
25/2/09 $20 Laba kotor 90
Biaya-biaya:
Administrasi 14
Pembelian Penjualan 12
15/2/09 $15 Bunga 7
Total Biaya 33
Laba sebelum pajak 57
Pembelian Pajak 17
2/2/09 $10 Laba bersih $ 40
Chapter
8-28
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
Ringkasan Laporan Laba Rugi
FIFO Average
Penjualan $ 90 $ 90
HPP 10 15
Laba kotor 80 75
Biaya-biaya Operasi
Administrasi 14 14
Penjualan 12 12
Bunga 7 7
Total biaya 33 33
Laba sebelum pajak 47 42
PPh 14 12
Laba bersih $ 33 $ 30
Saldo Persediaan 35 30
Chapter
8-29
@Kris, AA YKPN 2009
Asumsi Arus Kos
Contoh – Metoda Perpetual dan Periodik
Informasi persediaan komponen 686 untuk bulan Juni.
Juni 1 Saldo awal 300 units @ $10 = $ 3,000 Goods
10 Dijual 200 units @ $24 Available
11 Dibeli 800 units @ $12 = 9,600 $19,100
15 Dijual 500 units @ $25
20 Dibeli 500 units @ $13 = 6,500
27 Dijual 300 units @ $27
1. Hitung HPP dan Persediaan Akhir dengan metoda FIFO dan rata-rata
jika menggunakan sistem persesiaan Perpetual.
2. Hitung HPP dan Persediaan Akhir dengan metoda FIFO dan rata-rata
jika menggunakan sistem persesiaan Fisik.
Chapter
8-30
@Kris, AA YKPN 2009
METODE PERIODIK
PEMBELIAN PENJUALAN
TGL UNIT HARGA TGL UNIT
1 300 10 10 200
11 800 12 15 500
20 500 13 27 300
1600 HPP 1000
Chapter
8-31
@Kris, AA YKPN 2009
FIFO FISIK
HPP
UNIT HARGA TOTAL
300 10 3,000
700 12 8,400
1,000 11,400
PERSEDIAAN
UNIT HARGA TOTAL
500 13 6,500
100 12 1,200
600 7,700
Chapter
8-32
@Kris, AA YKPN 2009
RATA-RATA TERTIMBANG
300 10 3,000
800 12 9,600
500 13 6,500
1600 19,100
Chapter
8-33
@Kris, AA YKPN 2009
FIFO PERPETUAL
PEMBELIAN PENJUALAN SALDO
TGL UNIT HARGA JUMLAH UNIT HARGA JUMLAH UNIT HARGA JUMLAH
800 12 9600
900 10600
400 12 4800
500 5800
500 13 6500
900 11300
500 13 6500
600 7700
Chapter
8-34
@Kris, AA YKPN 2009
RATA-RATA BERGERAK
(RATA-RATA PERPETUAL)
PEMBELIAN PENJUALAN SALDO
HAR HAR
G JUMLA UNI G UNI HARG JUMLA
TGL UNIT A H T A JUMLAH T A H
Juni
1 300 10 3000 300 10 3000
The End
Chapter
8-36
@Kris, AA YKPN 2009